Chapter 3 Scott Kelompok 2
Chapter 3 Scott Kelompok 2
TEORI AKUNTANSI
THE DECISION USEFULNESS APPROACH
TO FINANCIAL ACCOUNTING
Disusun Oleh:
1. Ditya Permatasari
2. Ita Yuni Kartika
3. Yustina Hiola
Teori Akuntansi 1
CHAPTER 3
THE DECISION USEFULNESS APPROACH
TO FINANCIAL ACCOUNTING
Teori Akuntansi 2
Penjelasan :
Single-Person Decision Theory
Teori ini mengambil sudut pandang dari individu yang harus mengambil
keputusan dalam kondisi ketidakpastian. Teori ini membolehkan adanya informasi
tambahan yang dapat diperoleh investor untuk merevisi penilaian subjektif pembuat
keputusan atas peristiwa yang mungkin terjadi setelah keputusan dibuat. Teori
keputusan relevan dengan akuntansi karena laporan keuangan memberikan informasi
tambahan yang berguna bagi banyak keputusan.
Informasi sendiri adalah bukti potensial yang dapat mempengaruhi keputusan
pribadi. Agar dapat berguna, informasi dalam laporan keuangan harus dapat
membantu untuk memprediksi pengembalian investasi di masa depan. Dengan
menggunakan cost historis, laporan keuangan tidak menunjukkan nilai masa depan
yang diharapkan secara langsung. Laporan keuangan dapat tetap berguna untuk
investor jika prediksi akan kabar baik atau kabar buruk yang dikandungnya dapat
bertahan sampai masa depan.
Inti dari hubungan antara laporan keuangan saat ini dan masa depan adalah
conditional probabilities P(GN/H) dan P(BN/L). Probabilitas ini disebut sistem
informasi.
Konsep dari sistem informasi merupakan konsep yang sangat kuat dan sangat
berguna dalam teori akuntansi keuangan. Konsep yang sangat kuat karena dapat
menangkap isi informasi dari laporan keuangan dengan demikian menentukan
nilainya untuk pembuatan keputusan oleh investor. Konsep yang sangat berguna
karena banyak masalah akuntansi praktis dapat dibingkai dalam kerangka dampaknya
terhadap sistem informasi.
Teori Akuntansi 3
The Rational Risk-Averse Investor
Asumsi yang biasa digunakan yaitu bahwa investor yang rasional yaitu risk-
averse (menolak risiko). Konsep dari risk-aversion sangat penting bagi
akuntan karena berarti investor membutuhkan informasi yang berkaitan
dengan resiko dan nilai yang diharapkan di masa depan.
Risk-averse akan menyamakan (trade-off) antara return dan risiko yang
diharapkan.
Untuk model risk-aversion, teori keputusan menggunakan alat, yaitu utility
function yang menghubungkan jumlah pembayaran dengan utilitas pembuat
keputusan pada jumlah tersebut.
Kadang ada asumsi yang menyatakan bahwa pembuat keputusan adalah
risk-neutral, yaitu pembuat keputusan akan menganalisa investasi yang
beresiko secara teliti berkaitan dengan pembayaran yang diharapkan.
Teori Akuntansi 4
adalah independen). Jika seluruh faktor adalah economy-wide, maka
return atas saham perusahaan akan secara sempurna terkorelasi.
b. Faktor firm-spesific yang mempengaruhi return atas satu perusahaan
saja. Jika seluruh faktor adalah firm-spesific, maka return akan
independen.
Portfolio Risk
Prinsip dari diversifikasi membawa pada pengukuran resiko yang penting dari
sekuritas dalam teori investasi. Resiko ini yaitu beta, yang mengukur co-
movement antara perubahan dalam harga sekuritas dan perubahan dalam nilai pasar
atas portofolio pasar.
Banyak keuntungan dari diversifikasi dapat diperoleh hanya dengan sedikit
sekuritas dalam portofolio. Dari sudut pandang akuntansi, informasi yang berguna
adalah informasi yang dapat membantu investor untuk menaksir return dan beta
yang diharapkan dari sekuritas.
Teori Akuntansi 5