Anda di halaman 1dari 5

RMK

TEORI AKUNTANSI
THE DECISION USEFULNESS APPROACH
TO FINANCIAL ACCOUNTING

Disusun Oleh:
1. Ditya Permatasari
2. Ita Yuni Kartika
3. Yustina Hiola

JURUSAN MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012

Teori Akuntansi 1
CHAPTER 3
THE DECISION USEFULNESS APPROACH
TO FINANCIAL ACCOUNTING

Chapter ini memiliki tujuan utama untuk memperkenalkan beberapa teori,


serta untuk mendiskusikan relevansinya dengan akuntansi.
Dalam mengadopsi pendekatan kegunaan keputusan (the decision usefulness
approach), ada dua pertanyaan penting yang harus diajukan. Pertama, siapa pemakai
laporan keuangan?, dan yang kedua adalah apa penyelesaian masalah pengguna
laporan keuangan? Dengan memahami penyelesaian masalah-masalah, para akuntan
disiapkan lebih baik untuk menghadapi kebutuhan informasi dari konstituen yang
bermacam-macam. Laporan keuangan kemudian dapat disiapkan sesuai dengan
informasi yang dibutuhkan. Dengan kata lain, penyesuaian informasi laporan
keuangan sampai kebutuhan khusus pemakai laporan yang mengarah pada pembuatan
keputusan guna pemecahan masalah yang lebih baik, sehingga laporan keuangan
menjadi lebih bermanfaat.
Menanggapi berbagai pertanyaan menyangkut pengambilan keputusan dari
informasi-informasi yang ada, yang dikeluarkan oleh orang-orang yang
berkepentingan, para akuntan telah beralih pada teori yang bermacam-macam dalam
bidang ekonomi dan keuangan. Untuk itu dalam chapter ini akan dipertimbangkan dua
teori, yaitu:
Single-person theory of decision
Teori ini menjadi dasar bagi individu yang mulai untuk membuat keputusan
yang rasional di bawah ketidakpastian. Teori ini memungkinkan kita untuk
mengapresiasikan konsep informasi yang memudahkan pembuat keputusan untuk
menajamkan kepercayaan subjektifnya tentang pengembalian di masa depan atas
keputusannya.
Theory of investment
Merupakan spesialisasi dari teori keputusan yang digunakan sebagai model
memproses keputusan oleh investor yang rasional. Teori ini membantu untuk
mengerti sifat alami dari risiko dalam konteks investasi portofolio

Teori Akuntansi 2
Penjelasan :
Single-Person Decision Theory
Teori ini mengambil sudut pandang dari individu yang harus mengambil
keputusan dalam kondisi ketidakpastian. Teori ini membolehkan adanya informasi
tambahan yang dapat diperoleh investor untuk merevisi penilaian subjektif pembuat
keputusan atas peristiwa yang mungkin terjadi setelah keputusan dibuat. Teori
keputusan relevan dengan akuntansi karena laporan keuangan memberikan informasi
tambahan yang berguna bagi banyak keputusan.
Informasi sendiri adalah bukti potensial yang dapat mempengaruhi keputusan
pribadi. Agar dapat berguna, informasi dalam laporan keuangan harus dapat
membantu untuk memprediksi pengembalian investasi di masa depan. Dengan
menggunakan cost historis, laporan keuangan tidak menunjukkan nilai masa depan
yang diharapkan secara langsung. Laporan keuangan dapat tetap berguna untuk
investor jika prediksi akan kabar baik atau kabar buruk yang dikandungnya dapat
bertahan sampai masa depan.

Dua pemikiran yang digunakan untuk mengembangkan proses keputusan


yaitu:
1. Investor menggunakan informasi laporan keuangan saat ini untuk memprediksi
earning power di masa depan. Prediksi akan earning power akan digunakan untuk
memprediksi pengembalian investasi di masa depan.
2. Investor menggunakan informasi laporan keuangan saat ini untuk memprediksi
aliran kas di masa depan. Pendekatan ini konsisten dengan kondisi ideal.

Inti dari hubungan antara laporan keuangan saat ini dan masa depan adalah
conditional probabilities P(GN/H) dan P(BN/L). Probabilitas ini disebut sistem
informasi.
Konsep dari sistem informasi merupakan konsep yang sangat kuat dan sangat
berguna dalam teori akuntansi keuangan. Konsep yang sangat kuat karena dapat
menangkap isi informasi dari laporan keuangan dengan demikian menentukan
nilainya untuk pembuatan keputusan oleh investor. Konsep yang sangat berguna
karena banyak masalah akuntansi praktis dapat dibingkai dalam kerangka dampaknya
terhadap sistem informasi.

Teori Akuntansi 3
The Rational Risk-Averse Investor
Asumsi yang biasa digunakan yaitu bahwa investor yang rasional yaitu risk-
averse (menolak risiko). Konsep dari risk-aversion sangat penting bagi
akuntan karena berarti investor membutuhkan informasi yang berkaitan
dengan resiko dan nilai yang diharapkan di masa depan.
Risk-averse akan menyamakan (trade-off) antara return dan risiko yang
diharapkan.
Untuk model risk-aversion, teori keputusan menggunakan alat, yaitu utility
function yang menghubungkan jumlah pembayaran dengan utilitas pembuat
keputusan pada jumlah tersebut.
Kadang ada asumsi yang menyatakan bahwa pembuat keputusan adalah
risk-neutral, yaitu pembuat keputusan akan menganalisa investasi yang
beresiko secara teliti berkaitan dengan pembayaran yang diharapkan.

The Principle of Portfolio Diversification


Salah satu cara investor dapat mengurangi resiko untuk return yang
dihasilkan.
Prinsip dari diversifikasi portofolio menunjukkan bahwa beberapa dan tidak
semua resiko dapat dieliminasi dengan strategi investasi yang sesuai.
Alat yang digunakan yaitu mean-variance utility. Signifikansi dari utilitas ini
terhadap akuntan yaitu membuat keputusan investor dibutuhkan lebih
eksplisit seluruh investor membutuhkan informasi tentang nilai yang
diharapkan dan resiko atas return dari investasi, tanpa memperhatikan
bentuk khusus dari fungsi utilitasnya.
Memungkinkan untuk menemukan keputusan investasi lainnya yang
memiliki tingkat pengembalian yang diharapkan yang sama tetapi dengan
resiko yang kecil.
Dalam ekonomi di manapun, pasti ada keadaan alami yang disebut factor
yang mempengaruhi return daari seluruh saham Keadaan alami tersebut
yaitu :
a. Faktor market-wide atau economy wide. Kehadirannya berarti jika
return atas satu saham tinggi, maka return atas kebanyakan saham
yang lain juga akan tinggi (dengan asumsi bahwa return atas saham

Teori Akuntansi 4
adalah independen). Jika seluruh faktor adalah economy-wide, maka
return atas saham perusahaan akan secara sempurna terkorelasi.
b. Faktor firm-spesific yang mempengaruhi return atas satu perusahaan
saja. Jika seluruh faktor adalah firm-spesific, maka return akan
independen.

The Optimal Investment Decision


Saat biaya transaksi diabaikan, keputusan optimal investor yang risk-averse
adalah untuk membeli kombinasi dari portofolio pasar dan aset bebas-resiko yang
menghasilkan trade-off yang paling baik antara return dan resiko yang diharapkan.
Jumlah yang sama diinvestasikan dalam sebuah portofolio dapat menghasilkan
resiko yang lebih rendah dibandingkan jika diinvestasikan dalam perusahaan
tunggal untuk tingkat pengembalian yang diharapkan yang sama. Hal itu
disebabkan saat lebih dari satu investasi bersesiko diadakan, resiko spesifik
perusahaan cenderung untuk menghilang. Jika satu saham menghasilkan return
yang rendah maka akan selalu ada kesempatan bahwa saham-saham yang lain akan
menghasilkan return yang tinggi. Semakin banyak jumlah saham perusahaan yang
berbeda dalam portofolio, semakin besar efek ini dapat bekerja.
Secara konsep, portofolio pasar termasuk seluruh saham yang tersedia untuk
investasi dalam ekonomi. Secara praktek, portofolio pasar biasanya mengambil
seluruh saham yang diperdagangkan dalam bursa efek mayor.

Portfolio Risk
Prinsip dari diversifikasi membawa pada pengukuran resiko yang penting dari
sekuritas dalam teori investasi. Resiko ini yaitu beta, yang mengukur co-
movement antara perubahan dalam harga sekuritas dan perubahan dalam nilai pasar
atas portofolio pasar.
Banyak keuntungan dari diversifikasi dapat diperoleh hanya dengan sedikit
sekuritas dalam portofolio. Dari sudut pandang akuntansi, informasi yang berguna
adalah informasi yang dapat membantu investor untuk menaksir return dan beta
yang diharapkan dari sekuritas.

Teori Akuntansi 5

Anda mungkin juga menyukai