Disolusi merupakan proses dimana suatu bahan kimia atau obat menjadi terlarut dalam
suatu pelarut. Laju disolusi merupakan jumlah zat aktif yang dapat larut dalam suatu waktu
tertentu pada kondisi antar permukaan cair padat, pada suhu dan media yang dibakukan. Laju
disolusi obat dapat dijelaskan dengan persamaan Noyes-Whitney:
= ( )
Keterangan:
= laju pelarutan obat pada waktu t
D = Koefisien difusi
A = Luas permukaan zat padat yang melarut
h = Ketebalan lapisan difusi
Cs = Konsentrasi obat dalam lapisan difusi (kelarutan)
Ct = Konsentrasi obat pada medium disolusi pada waktu t
Disolusi obat dalam medium cair merupakan kondisi yang mempengaruhi absorbsi
sistemik sehingga akan mempengaruhi ketersediaan hayati, dimana disolusi dipengaruhi oleh
kelarutan obat. Sehingga kelarutan obat yang rendah akan membatasi proses absorpsinya
sehingga mempengaruhi ketersediaan farmasetiknya. Ketersediaan farmasetika berhubungan
dengan Biopharmacetics Classification System (BCS).
Tabel 1. Sistem Klasifikasi Biofarmasetika
Class I Class II
High permeability High permeability
High solubility Low solubility
Class III Class IV
Low permeability Low permeability
High solubility Low solubility