Anda di halaman 1dari 2

PRAKTIS

Perubahan Gambaran EKG


pada Sindrom Koroner Akut (SKA)
Risalina Myrtha
RS Anak Astrini, Kaliancar, Selogiri, Wonogiri, Jawa Tengah

Sindrom koroner akut (SKA) merupakan atau downsloping. Gambaran depresi seg- Tabel 1. Diagnosis Banding Gelombang
spektrum klinis yang mencakup angina tidak men ST pada angina tidak stabil atau NSTEMI T Prominen.2
stabil, infark miokard akut tanpa elevasi bersifat sesaat (transient) dan dinamis.2,3 1. SKA (biasanya besar dan lebar, disertai nyeri
segmen ST (NSTEMI), dan infark miokard akut dada dan gejala kardiovaskuler lainnya)
dengan elevasi segmen ST (STEMI). Keluhan 2. Variasi normal (didapatkan pada sadapan
utama SKA adalah nyeri dada, dan prekordial tengah pasien usia muda)
digolongkan lagi berdasarkan ada tidaknya ST segment is depressed.
3. Hiperkalemia (biasanya tidak disertai gejala
elevasi segmen ST pada gambaran EKG 3
nyeri dada)
(elektrokardiografi). Diagnosis awal SKA Gambar 2. Depresi segmen ST.
4. Perdarahan intrakranial (disertai peman-
tanpa elevasi segmen ST digolongkan lagi jangan interval QT dan terdapat gelombang U)
berdasarkan hasil pemeriksaan enzim Gambaran EKG pada STEMI 5. Hipertrofi ventrikel kiri
jantung, yaitu troponin. Jika troponin positif, Selama terjadi STEMI, dapat diamati karak-
6. LBBB (left bundle branch block)
diagnosisnya adalah infark miokard akut teristik perubahan morfologi EKG yang
tanpa elevasi segmen ST (NSTEMI), dan jika berbeda-beda dalam jangka waktu tertentu, 2. Gambaran awal elevasi segmen ST
negatif, diagnosisnya adalah angina tidak di antaranya adalah:2,4,5 Jika oklusi terjadi dalam waktu lama dan de-
stabil.1 rajatnya signifikan (menyumbat 90% lumen
arteri koroner), gelombang T prominen akan
Gambaran EKG pada angina tidak stabil diikuti dengan deviasi segmen ST. Elevasi
dan NSTEMI Normal
segmen ST menggambarkan adanya daerah
Pada gambaran EKG normal, gelombang T miokardium yang berisiko mengalami keru-
biasanya positif pada sadapan (lead) I, II, dan sakan ireversibel menuju kematian sel (da-
V3 sampai dengan V6; terbalik pada sadapan Peaked T-wave pat diukur berdasarkan peningkatan kadar
aVR; bervariasi pada sadapan III, aVF, aVL, dan troponin) dan lokasinya melibatkan lapisan
V1; jarang didapatkan terbalik pada V2. Jika epikardial. Diagnosis STEMI ditegakkan jika
terjadi iskemia, gelombang T menjadi ST-segment elevation
didapatkan elevasi segmen ST minimal 0,1
terbalik (inversi), simetris, dan biasanya mV (1 mm) pada sadapan ekstremitas dan
bersifat sementara (saat pasien simptoma- lebih dari 0,2 mV (2 mm) pada sadapan pre-
tik). Bila pada kasus ini tidak didapatkan keru- Q-wave formation kordial di dua atau lebih sadapan yang ber-
sakan miokardium, sesuai dengan peme- and loss of R-wave
sesuaian.2,6 Elevasi segmen ST merupakan
riksaan CK-MB (creatine kinase-myoglobin) gambaran khas infark miokardium akut
maupun troponin yang tetap normal, diag- transmural, tetapi bisa ditemukan pula pada
T-wave inversion
nosisnya adalah angina tidak stabil. Namun, kelainan lain. Pada kebanyakan kasus, untuk
jika inversi gelombang T menetap, biasanya membedakan STEMI dari kelainan lain biasa-
didapatkan kenaikan kadar troponin, dan nya tidak sulit, cukup dengan memperha-
diagnosisnya menjadi NSTEMI. Angina tidak Gambar 3. Perubahan morfologi segmen ST tikan gambaran klinisnya.
stabil dan NSTEMI disebabkan oleh trombus dan gelombang T pada SKA.5
non-oklusif, oklusi ringan (dapat mengalami Tabel 2. Diagnosis Banding Elevasi
reperfusi spontan), atau oklusi yang dapat 1. Gelombang T hiperakut Segmen ST.5
dikompensasi oleh sirkulasi kolateral yang Pada periode awal terjadinya STEMI, bisa Sering
baik.2,3 didapatkan adanya gelombang T prominen. SKA
Gelombang T prominen itu disebut Hipertrofi ventrikel kiri
gelombang T hiperakut, yaitu gelombang T Repolarisasi dini jinak
Ischemia LBBB
yang tingginya lebih dari 6 mm pada Perikarditis akut
sadapan ekstremitas dan lebih dari 10 mm Aneurisme ventrikel
Gambar 1. Gelombang T terbalik (inversi).4 Hiperkalemia
pada sadapan prekordial. Gelombang T
Gambaran khas berupa depresi segmen ST hiperakut ini merupakan tanda sugestif Jarang
lebih dari 0,5 mm (0,05 mV) pada dua atau untuk STEMI dan terjadi dalam 30 menit Miokarditis akut
lebih sadapan yang bersesuaian atau inversi setelah onset gejala. Namun, gelombang T Angina Prinzmetal/spasme koroner
gelombang T yang dalam dan simetris.5 prominen ini tidak selalu spesifik untuk Sindrom Brugada
Perdarahan subaraknoid
Morfologi depresi segmen ST biasanya datar iskemia.2,4 Hipotermia

CDK 188 / vol. 38 no. 7 / November 2011 541


PRAKTIS

3. E l eva s i s e g m e n S T y a n g k h a s Untuk menentukan lokasi iskemia atau DAFTAR PUSTAKA


(berbentuk konveks) infark miokard serta memprediksi pembuluh 1. Kalim H, Idham I, Irmalita, dkk. Pedoman praktis
Gelombang R mulai menghilang. Pada saat koroner mana yang terlibat, diperlukan dua tatalaksana sindroma koroner akut. Jakarta:
bersamaan, mulai terbentuk gelombang Q atau lebih sadapan bersesuaian sebagai- Departemen Kardiologi dan Kedokteran
Vaskular FKUI. 2008.
patologis. Gelombang Q patologis berhu- mana tersaji pada tabel 4 berikut.2,6
2. Haro Luis H. Acute coronary ischemia and
bungan dengan infark transmural yang infarction. Available at: http://secure2.acep.org/
disertai dengan adanya fibrosis pada seluruh BookStore/documents/Chapter+6-Echocar-
dinding.3,4 Pada 75% pasien, elevasi segmen diography-v3.pdf
ST yang khas ini terbentuk dalam beberapa 3. Jones SA. ECG Notes: Interpretation and
I lateral aVR V1 septal V4 anterior
jam sampai beberapa hari. management guide. Philadelphia: F.A. Davis
Company. 2005.
4. Mirvis DM., Goldberger AL. Electrocardiography.
4. Inversi gelombang T
In: Braunwald's heart disease. A textbook of
Bila berlangsung lama dan tidak dilakukan cardiovascular medicine 8th ed. Philadelphia:
reperfusi arteri koroner, elevasi segmen ST II inferior aVL lateral V2 septal V5 lateral Saunders Elsevier. 2008. pp. 149-93.
mulai menghilang kembali ke garis isoelek- 5. Gelfand EV, Rosen AB. Diagnosis of acute
trik. Bersamaan dengan itu, mulai timbul coronary syndromes. In: Gelfand EV, Cannon CP.
gambaran inversi gelombang T. Gelombang Management of acute coronary syndromes.
T dapat kembali normal dalam beberapa West Sussex: Wiley Blackwell. 2009. pp. 13-36.
Av a i l a b l e a t : h t t p : / / x a . y i m g. c o m / k q /
hari, minggu, atau bulan.2 III inferior aVF inferior V3 anterior V6 lateral
groups/16749867/1715651652/name/acute+c
oronary+2009.pdf
5. Morfologi segmen ST kembali normal 6. Dharma S, Siswanto BB. Buku panduan kursus
Segmen ST biasanya stabil dalam 12 jam, EKG 20th weekend course on cardiology.
kemudian mengalami resolusi sempurna Tabel 4. Hubungan anatomis sadapan EKG Jakarta: Departemen Kardiologi dan
setelah 72 jam. Elevasi segmen ST biasanya pada SKA (sadapan aVR tidak memiliki Kedokteran Vaskular FKUI. 2008.
menghilang sempurna dalam 2 minggu makna diagnostik pada SKA). Infark tidak
pada 95% kasus infark miokardium inferior hanya terbatas pada satu daerah jantung
dan 40% kasus infark miokardium anterior. saja. Sebagai contoh, jika terdapat peru-
Elevasi segmen ST yang menetap setelah 2 bahan pada sadapan V3 dan V4 (anterior) serta
minggu berhubungan dengan morbiditas pada sadapan I, aVL, V5, dan V6 (lateral), diag-
yang lebih tinggi. Jika elevasi segmen ST nosisnya menjadi infark miokard antero-
menetap selama beberapa bulan, perlu lateral.3
dipikirkan kemungkinan adanya aneurisma
ventrikel.2,6
Tabel 3. Evolusi Gambaran EKG Pada Iskemia Miokardium.2
Gelombang T Memuncak dalam 30 menit, dan kadang masih didapatkan setelah beberapa jam.
Gelombang T menjadi terbalik (inversi) dengan reperfusi spontan maupun terapi.
Sering menjadi normal kembali dalam beberapa hari, minggu, atau bulan. Kadang-
kadang, kelainan gelombang T menetap.
Segmen ST Elevasi dalam beberapa menit sampai jam. Jika tidak dilakukan reperfusi secepatnya,
biasanya menetap setelah 12 jam, kadang-kadang sampai beberapa hari. Biasanya
menghilang dalam 2-3 minggu. Jika menetap setelah 3-4 minggu, perlu dicurigai
adanya aneurisma ventrikel.
Q Patologis Berkembang dalam beberapa jam. Jika dilakukan reperfusi secepatnya, dapat
menghilang sempurna. Tanpa reperfusi, didapatkan persisten pada 70% kasus.
Q patologis menggambarkan adanya kematian jaringan.3,4

Lokalisasi SKA

Dinding
lateral

Dinding anterior
Dinding septum Dinding inferior
Pandangan anterior Pandangan anterior Pandangan posterior

Gambar 4. Berbagai letak anatomis SKA.3

542 CDK 188 / vol. 38 no. 7 / November 2011

Anda mungkin juga menyukai