Anda di halaman 1dari 35

TUGAS MANDIRI MAHASISWA

MATA KULIAH
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT SIAGA RAYA
TAHUN 2009

DISUSUN OLEH :
REZA HILMY

PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI RUMAH SAKIT 2009/2010
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan YME, Tugas Mandiri Mata Kuliah
Manajemen Sumber Daya Manusia dengan judul Struktur Organisasi Rumah Sakit Siaga Raya
tahun 2009 ini dapat selesai saya susun pada waktunya untuk itu saya ucapkan banyak
terima kasih kepada ibu dosen Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia, Program
Studi MARS, Universitas Respati Indonesia 2009, yaitu : ibu dr. Sandra Dewi, MARS yang
telah membagi ilmu dan pengetahuannya , dan juga memberikan kesempatan kepada saya
untuk mengerjakan tugas mandiri ini.

Adapun Tugas Mandiri Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia yang telah
selesai saya susun ini sudah barang tentu mempunyai banyak kesalahan dan kekurangan ;
untuk itu saya mohon maaf bila ada kesalahan dan memohon kesediaan ibu untuk
mengoreksi dan memberi petunjuk kepada saya.

Semoga Tugas Mandiri Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia dengan judul
Struktur Organisasi Rumah Sakit Siaga Raya tahun 2009, Program Studi MARS, Universitas
Respati Indonesia semester II / 2009 yang telah kami susun ini dapat bermanfaat kepada
saya dan juga kepada mahasiswa URINDO lainnya. Amin.

2
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 4
1.1. LATAR BELAKANG 4
1.2. TUJUAN 5
1.3. MANFAAT 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7
2.1. PENGERTIAN STRUKTUR 7
2.2. VARIABEL STRUKTUR 9
2.3. UNSUR-UNSUR DALAM STRUKTUR ORGANISASI 11
BAB III PEMBAHASAN 13
3.1. GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT SIAGA RAYA 13
3.2. STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT SIAGA RAYA 24
3.3. ANALISIS JABATAN RUMAH SAKIT SIAGA RAYA 26
BAB IV PENUTUP 31
4.1. KESIMPULAN 31
4.2. SARAN 32
LAMPIRAN STRUK ORGANISASI RUMAH SAKIT SIAGA RAYA 33
DAFTAR PUSTAKA 35

BAB I

3
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan


hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal (UU
Kesehatan No. 29 : 2006). Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka pemerintah
menyelenggarakan berbagai upaya pelayanan kesehatan melalui pendekatan pemeliharaan,
peningkatan kesehatan yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan (UU Kesehatan No. 23 BAB V Pasal 10). Bloom (1974) mengungkap
bahwa untuk dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat banyak yang harus
dilakukan, salah satu diantaranya yang dipandang mempunyai peran cukup penting ialah
penyelenggaraan pelayanan kesehatan. (Azwar, 1996).
Rumah sakit sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan mempunyai peran yang
sangat penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan untuk dapat meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat khususnya di Indonesia.
Rumah Sakit Siaga Raya adalah sebuah rumah sakit kecil swasta yang terdiri dari 60
tempat tidur yang terletak di daerah Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Pada awalnya
rumah sakit ini didirikan pada tahun 1990 dan dirintis oleh almarhum Prof . dr. Chehab Rukni
Hilmy FICS yaitu seorang ahli bedah tulang dan pendiri kedokteran olahraga sebagai rumah
sakit yang khusus bergerak di bidang pengobatan, perawatan, rehabilitasi, penelitian,
endidikan orthopaedi dan kedokteran olahraga (sport medicine / sport injury / cedera
olahraga). Manajemen Sumber Daya Manusia yang profesional dan baik di Rumah Sakit
Siaga Raya merupakan salah satu faktor yang sangat penting diperhatikan agar Rumah Sakit
Siaga Raya senantiasa dapat menjalankan visi dan misinya.

1.2. TUJUAN

1.2.1. TUJUAN UMUM

4
Untuk mengetahui gambaran Manajemen Sumber Daya Manusia di Rumah
Sakit Siaga Raya tahun 2008, permasalahan yang ada, solusi dan alternatif
pemecahan masalah.

1.2.2. TUJUAN KHUSUS


1. Sebagai tugas mandiri Tugas Mandiri Mata Kuliah Manajemen Sumber
Daya Manusia dengan Struktur Organisasi Rumah Sakit Siaga Raya
tahun 2009, Program Studi MARS, Universitas Respati Indonesia
semester I / 2009.
2. Sebagai aplikasi penerapan ilmu Mata Kuliah Manajemen Sumber
Daya Manusia khususnya dalam permasalahan Manajemen Sumber
Daya Manusia Di Rumah Sakit Siaga Raya tahun 2009.

1.3. MANFAAT

1.3.1. BAGI RUMAH SAKIT SIAGA RAYA


Dengan adanya penulisan Tugas Mandiri Mata Kuliah Manajemen Sumber
Daya Manusia dengan judul Struktur Organisasi Rumah Sakit Siaga Raya tahun
2009 ini Rumah Sakit Siaga Raya dapat tambahan wawasan mengenai
permasalahan, solusi dan alternatif pemecahan masalah sehingga Rumah
Sakit Siaga Raya dapat meningkatkan pelayanan khususnya dalam bidang
sumber daya manusia.

1.3.2. BAGI PROGRAM STUDI MARS UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA


Tugas mandiri ini ini diharapkan dapat berguna bagi para pembaca serta bagi
kalangan akademik yang ingin memanfaatkan khususnya yang berhubungan
dengan manajemen sumber daya manusia.

1.3.3. BAGI PENULIS


1. Memperoleh pengalaman yang sangat berharga dalam
mengaplikasikan teori yang didapat di bangku kuliah dengan
mempraktekan langsung, selain itu diperoleh informasi mengenai
gambaran Manajemen Sumber Daya Manusia di Rumah Sakit Siaga
Raya.

5
2. Memperoleh pengalaman yang berharga di bidang penulisan ilmiah
dan melatih diri untuk selalu berfikir ilmiah dalam melihat suatu
masalah yang terjadi.
3. Memperoleh pengetahuan langsung dalam memecahkan masalah
khususnya tentang Manajemen Sumber Daya Manusia di Rumah Sakit
Siaga Raya.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. PENGERTIAN STRUKTUR

6
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam
organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan meninjukkan
bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan
(koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-
spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.
Struktur adalah bagaimana bagian-bagian dari sesuatu berhubungan satu dengan
lain atau bagaimana sesuatu tersebut disatukan. Struktur adalah sifat fundamental bagi
setiap sistem. Identifikasi suatu struktur adalah suatu tugas subjektif, karena tergantung
pada asumsi kriteria bagi pengenalan bagian-bagiannya dan hubungan mereka. Karenanya,
identifikasi kognitif suatu struktur berorientasi tujuan dan tergantung pada pengetahuan
yang ada.
Menurut Prof. Benny H. Hoed, struktur adalah bangun (teoritis) yang terdiri atas
unsur-unsur yang berhubungan satu sama lain dalam satu kesatuan. Struktur ada struktur
atas, struktur bawah. Struktur mempunyai sifat : Totalitas Transformatif Otoregulatif.
Struktur (Structure) menggambarkan formasi susunan karyawan-karyawan didalam
organisasi dengan fungsi dan tanggungjawabnya tersebut diatur sehingga untuk mekanisme
pelaksanaan disusun Standard Operating procedures (SOP) sebagai parameter proses kerja
yang membimbing karyawan agar memudahkan dalam implementasi dalam pelaksanaan
dari yang telah direncanakan dalam mencapai tujuan. Fokus utamanya adalah bagaimana
sistem dan prosedur tersebut mengatur apa-apa yang harus dilakukan dengan mematuhi
rambu-rambu kontrol, dan tidak dilakukan atau menghindari risiko yang dihadapi,
bagaimana caranya melakukan dan siapa yang harus melakukan proses kerja tesebut. Supaya
porsi atau ruang lingkup dari pekerjaan dari setiap karyawan harus diatur secara
proporsional didistribusikan dengan menggunakan Job Descriptions atau uraian kerja sesuai
dengan tingkatan posisi dan kemampuan dari karyawan. Pada prisipnya ada tiga cara
mengaturnya yaitu secara fungsi, hasil dan atau campuran cara dari keduanya secara matrix.
Struktur Organisasi :

- Struktur suatu Organisasi menggambarkan bagaimana organisasi itu mengatur


dirinya sendiri, bagaimana mengatur hubungan antar orang dan antar kelompok.
- Struktur Organisasi adalah suatu keputusan yang diambil oleh organisasi itu sendiri
berdasakan situasi, kondisi dan kebutuhan organisasi.

7
- Struktur suatu Organisasi ada kaitannya dengan tujuan, sebab struktur organisasi
itu adalah cara organisasi itu mengatur dirinya untuk bisa mencapai tujuan yang
ingin dicapainya.
- Struktur Organisasi adalah unik untuk setiap organisasi.

Struktur Organisasi dapat diartikan sebagai susunan dan hubungan antar bagan -
bagian komponen dan posisi dalam suatu perusahaan. Struktur itu juga menunjukkan
hierarki dan struktur wewenang organisasi, serta . memperlihatkan hubungan pelaporannya.
Ada 5 (lima) unsur struktur organisasi, yaitu
- Spesialisasi aktifitas, mengacu pada spesifikasi tugas-tugas perorangan dan
kelompok kerja diseluruh organisasi (pembagian kerja) clan penyatuan tugas
tugas tersebut kedalam unit kerja.
- Standarisasi aktifitas, merupakan prosedur yang digunakan organisasi untuk
menjalin Kelayak-dugaan aktifitasnya. Para manajer menggunakan uraian
pekerjaan atau uraian jabatan, instruksi pelaksanaan, peraturan dan ketetapan
untuk menstandarisasi pekerjaan bawahan. Menstandarisasi berarti
menjadikan seragam clan konsisten atau taat asas.
- Koordinasi aktifitas, adalah prosedur yang memadukan fungsi-fungsi sub-unit
dalam organisasi. Menurut para ahli, mekanisme standarisasi salah satu
tujuannya adalah untuk memuclahkan pengkoordinasian pelaksanaan pekerjaan.
- Sentralisasi dan desentralisasi pengambilan keputusan, mengacu pada lokasi
kekuasaan pengambilan keputusan. Dalam struktur yang desentralisasi, daya
pengambilan keputusan dibagi-bagi diantara orang-orang pada fingkat
manajemen menengah dan bawah.
- Ukuran unit kerja, mengacu pada jumlah pegawai dalam suatu kelompok kerja.
Kelima unsur diatas sangat berguna untuk menganalisis suatu struktur organisasi.
Struktur organisasi biasanya digambarkan dalam bentuk bagan, yang lazim disebut
Organogram.

Bagan organisasi menggambarkan 5 (lima) unsur struktur organisasi, dan


menyampaikan informasi tentang
Pembagian kerja.
Setiap kotak mewakili tanggung jawab seseorang atau sub-unit untuk bagian
tertentu dari beban kerja organisasi.
8
Manajer dan bawahan.
Garis tebal menunjukkan gads komando (siapa melapor kepada siapa).
Jenis kerja yang dilaksanakan.
Pengelompokkan bagian-bagian kerja. Tingkat manajemen.
Sebuah bagan tidak hanya menunjukkan hubungan manajer er clan bawahan, tetapi juga
hierarki manajemen secara keseluruhan.

2.2. VARIABEL STRUKTUR

2.2.1. UKURAN (SIZE) :

- makin besar akan semakin komplek semakin impersonal, semakin


lugas , semakin sulit diarahkan, semakin sulit dipadukan.
- ukuran menciptakan dilemma.
- tak ada yang tahu ukuran yang optimum.

2.2.2. RENTANG KENDALI :

- Jumlah orang yang langsung di bawah pengawasan dan tanggung-


jawab seorang pejabat/pemimpin.
- Jumlah yang optimum adalah antara 6 - 10.
- Kalau terlalu banyak tidak akan bisa diawasi dan disupervisi secara
optimal.

2.2.3. JUMLAH TINGKATAN HIRARKHI :

- Kalau terlalu banyak bisa timbul kesulitan komunikasi vertikal.


- Sebaiknya tak terlalu banyak.
- Perhatikan efektivitas komunikasi.

2.2.4. STRUKTUR KEWENANGAN :

- Orang-orang yang punya kewenangan membuat keputusan bagi


organisasi.
- Siapa saja yang termasuk dalam struktur ?

9
- Bila hanya satu orang bisa timbUl kesulitan.
- Pendelegasian wewenang.

2.2.5. STRUKTUR KOMUNIKASI :

- Variabel yang terpenting.


- Dari puncak hirarkhi sampai ke paling bawah.
- Juga perlu diperhatikan komunikasi horisontal.

2.2.6. STRUKTUR TUGAS :

- Sama dengan struktur peranan.


- Cara organisasi membagi-bagi tugas/pekerjaan kepada anggota-
anggotanya.
- Apakah semua pekerjaan terbagi habis ?
- Apakah semua anggota mendapat peranan ?
- Apakah hanya orang tertentu saja yang berperan ?

2.2.7. STRUKTUR STATUS DAN PRESTIS :

- Apa yang diperoleh dari organisasi dengan pengorbanan yang


diberikan ?
- Apakah prestis (gengsi) seseorang akan naik dengan menjadi
anggota organisasi ?
- Apakah prestis terbagi secara merata ?
- Apakah organisasi memiliki jenjang status yang terbuka bagi semua
anggota ?

2.2.8. JARAK PSIKOLOGIS :

- Antara orang yang di puncak (pengambil keputusan) dan orang-


orang di bawah (yang melakukan pekerjaan).
- Komunikasi emosi antara orang-orang dalam hirarkhi.
- Menunjukkan kemudahan komunikasi vertikal effektif/tidak.

10
2.3. UNSUR-UNSUR DALAM STRUKTUR ORGANISASI

Dalam rangka analisis, struktur organisasi perlu dibagi dalam unsur-unsurnya, yaitu:

2.3.1 Spesialisasi kegiatan-kegiatan.

Spesialisasi kegiatan ini berkaitan dengan spesialisasi, baik tugas individu


maupun tugas kelompok dalam organisasi (pembagian kerja) dan
mengelompokkan tugas - tugas tersebut ke dalam unit kerja
(departementasi).

2.3.2. Standarisasi kegiatan-kegiatan.

Standarisasi kegiatan-kegiatan ini berkaitan dengan standarisasi tata kerja,


prosedur kerja dan sistem kerja yang digunakan dalam organisasi. Banyak
sistem dan prosedur kerja, termasuk didalamnya struktur organisasi dan
bagan organisasi, yang dikembangkan melalui peraturan-peraturan tentang
kegiatan-kegiatan dan hubungan-hubungan kerja yang ada dalam organisasi.

2.3.3. Koordinasi kegiatan-kegiatan.

Koordinasi kegiatan ini berkaitan dengan pengintegrasian dan penyelarasan


fungsi-fungsi dan unit-unit dalam organisasi yang berkaitan dan saling
ketergantungan.

2.3.4. Sentralisasi dan desentralisasi.

Sentralisasi dan desentralisasi ini berkaitan dengan letak pengambilan


keputusan. Dalam struktur organisasi yang disentralisasikan, pengambilan
keputusan dilakukan oleh para pimpinan puncak saja. Dalam dsentralisasi,
kekuasaan pengambilan keputusan didelegasikan kepada individu-individu
pada tingkat-tingkat manajemen menengah dan menengah bawah.

2.4. Pengertian bagan Organisasi

Struktur organisasi pada umumnya kemudian digambarkan dalam suatu bagan yang
disebut bagan organisasi. Bagan organisasi adalah suatu gambar struktur organisasi yang

11
formal, dimana dalam gambar tersebut ada garis-garis (instruksi dan koordinasi) yang
menunjukkan kewenangan dan hubungan komunikasi formal, yang tersusun secara hierarkis.

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT SIAGA RAYA

3.1.1. SEJARAH RUMAH SAKIT SIAGA RAYA

Rumah Sakit Siaga Raya merupakan salah satu perwujudan dari badan hukum
bernama PT. Siaga Bhakti Wirasta yang berdiri pada tanggal 29 maret 1988. Rumah
sakit ini didirikan diatas tanah seluas 4500 meter persegi yang terdiri dari 3 lantai dan

12
berlokasi di Jalan Siaga Raya Kav. 4-8, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Dan pada saat ini merupakan Rumah Sakit Umum yang menangani bedah
Orthopaedi.

Tipe Rumah Sakit Siaga Raya adalah tipe C (sedang). Anggaran dasar PT, Siaga
Bhakti Wirasta dibuat dengan akte Notaris Warda Sungkar Alurmei SH nomor 214
pada tanggal 29 maret 1988. Maka PT. Siaga Bhakti Wirasta yang mempunyai
kegiatan di bidang kesehatan dengan mendirikan Rumah Sakit telah menjadi badan
hukum yang sah dan diakui Pemerintah Indonesia.
Atas dasar keinginan untuk mengembangkan Rumah Sakit ini, maka pada
tahun 1997 dilakukan peningkatan fasilitas pelayanan yang disertai dengan
penambahan Unitklinik, penambahan ruang rawat, serta penambahan bagian.
Penambahan tersebut antara lain :
a. Penambahan Bagian Humas, Marketing, dan Diklit
b. Penambahan Fasilitas Penunjang Pelayanan, seperti :
- Pelayanan Kunjungan Rumah
- Bone Densitometri
- Panoramik Foto
c. Penambahan Unitklinik Akupuntur, MCU, Praktek Dokter Keluarga, THT,
Kebidanan, dan Kandungan, Penyakit Kulit dan Kelamin, Unitklinik Gigi dan Bedah
Mulut.
d. Penambahan Ruang Rawat Inap, diantaranya :
- S. VIP bertambah menjadi 3 kamar (sebelumnya 2 kamar)
- VIP bertambah menjadi 10 kamar (sebelumnya 3 kamar)
- Kelas I bertambah menjadi 4 kamar (sebelumnya 2 kamar)
- Kelas II bertambah menjadi 4 kamar (sebelumnya 2 kamar)
- Kelas III
- Kelas Anak
- Isolasi
Rumah Sakit Siaga Raya ini didirikan atas dasar untuk membantu program
pemerintah dalam meningkatkan jasa pelayanan kesehatan pada masyarakat. Rumah

13
Sakit Siaga Raya sebagai rumah sakit yang mengedepankan pada pelayanan
Orthopaedi (bedah tulang), yang dilatar belakangi faktor-faktor sebagai berikut :

a. Terletak di kawasan rumah penduduk yang belum memeiliki rumah sakit


Orthopaedi di sekitarnya.
b. Belum adanya rumah sakit khusus Orthopaedi yang dikelola oleh swasta dan
berlokasi di Jakarta.
c. Salah satu pencetus berdirinya Rumah Sakit Siaga Raya ini adalah Prof. Dr.
Chehab RH. FICS seorang ahli Orthopaedi, yang menginginkan ilmu bedah
Orthopaedi berkembang di Indonesia.
d. Semakin banyaknya tingkat kecelakaan dan makin pesatnya perkembangan
industri yang dapat mengakibatkan meningkatnya tingkat kecelakaan kerja.
Pada Tanggal 18 Agustus 1990 telah dilakukan Soft Opening yang ditandai
dengan pembukaan praktek pertama Prof. Dr. Chehab RH, FICS. Dan pada tanggal 3
November 1990, dr. Broto Warsito selaku Dirjen Pelayanan Medis, membuka secara
resmi Rumah Sakit Siaga Raya.

3.1.2. VISI, MISI, MAKSUD DAN TUJUAN ORGANISASI

Logo :

Motto :

14
Kesembuhan anda adalah kebahagiaan kami.

Visi :

Menjadi RS yang dapat memberikan Pelayanan Bedah Orthopaedi Paripurna


sehingga menjadi pusat rujukan Orthopaedi di Indonesia.

Misi :

a. Menguasai Ilmu dan Tekhnologi dalam bidang Ilmu Bedah Orthopaedi.


b. Mengembangkan Pelayanan Sub Spesialisasi Orthopaedi dalam bidang :
- Total Joint Replacement
- Arthroscopic Surgery
- Orthopaedic Traumatology
- Sport Injury
- Spine Injury
- Hand and Microsurgery
- Pediatric Orthopaedic Surgey
- Limb Salvage Surgery
- Orthopaedic Rehabilitation
c. Mengembangkan SDM yang selalu mengikuti perkembangan mutakhir dalam
bidang Ilmu Bedah Orthopaedi.

Maksud dan tujuan Rumah Sakit :

Maksud mendirikan Rumah Sakit Siaga Raya adalah untuk berperan serta
dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat umum, khususnya dalam
hal Orthopaedi, Traumatologi, Cedera Olah Raga dan Degenerative serta pelayanan
kerumah sakitan umumnya.

15
Tujuan Rumah Sakit Siaga Raya adalah sebagai berikut :

a. Menjadi rumah sakit pilihan sebagai pusat rujukan orthopedi Indonesia.


b. Menyediakan pelayanan paripurna, khususnya orthopaedi,
traumatologidan cedera olah raga yang menjamin kepuasan pelanggan.
c. Menyelenggarakan dan mengembangkan manajemen Rumah Sakit moderen
yang tepat guna dan berhasil guna dalam upaya peningkatan pelayanan
kesehatan sebagai lahan pengabdian profesi medik khususnya orthopaedi,
traumatologi, degenerative.

3.1.3. STRUKTUR ORGANISASI DAN PERSONALIA

Pengelola dan penanggung jawab rumah sakit terletak pada pemegang saham
PT. Siaga Bhakti Wirasta yang merupakan kelompok penentu kebijaksanaan. Struktur
Organisasi pada Rumah Sakit Siaga Raya berbentuk piramid yang dipimpin oleh
seorang Direktur Utama, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 1.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas


PT. Siaga Bhakti Wirasta dan Akta berita Acara RUPSLB PT.Siaga Bhakti Wirasta
tertanggal 3 Desember 2007 Nomor 1 yang dibuat oleh Notaris Warda Sungkar
Alurmei SH, menerangkan bahwa Susunan Anggota Direksi dan Komisaris Perseroan
adalah sebagai berikut :

Komisaris Utama : Ny. Martinia Sonny Paago

Komisaris : 1. Capt. Sonny Paago


2. Ny. Cherine Pedia
3. Tn. Mohamad Reza Hilmy
Direktur Utama PT. SBW : Ny. Sutjiati Hilmy, S.si
Direktur Keuangan PT.SBW : dr. Abubakar Alatas, Sp. An
Direktur HRD&Support : Ny. Ninung Bremi, SH
Direktur Utama RS.Siaga Raya: dr. Kamarudin Harahap, Sp. An
Direktur Keuangan RS.Siaga Raya : Ny. Chandra Kirana S, SE.Ak
Dewan Komisaris terdiri dari 3 orang yang merupakan pemegang saham
Rumah Sakit Siaga Raya. Sedangkan Dewan direksi terdiri dari :

16
a. Direktur Utama

Salah satu pemegang saham di Rumah Sakit Siaga Raya.


Tugasnya antara lain :
- Memimpin rumah sakit.
- Memutuskan kebijaksanaan operasional rumah sakit.
- Mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan rumah
sakit.
- Pengarahan dan pengembangan, serta pengendalian rumah sakit.
- Pengambilan keputusan.

b. Direktur Keuangan

Bertugas membantu Direktur Utama dalam :


- Perencanaan
- Pengorganisasian
- Pengarahan dan pengembangan, serta pengendalaian dalam
pelaksanaan kegiatan administrasi dan keuangan.

c. Komite Medis

Kelompok tenaga medis yang keanggotaannya dipilih dari anggota staf medis.
Tidak semua staf medis harus menjadi anggota Komite Medis, akan tetapi
setiap staf medis harus menjadi anggota Staf Medis Fungsional.
Fungsi Komite Medis :
- Menyusun standar profesi/standar pelayanan medis.
- Menangani masalah etis medis.
- Meningkatkan mutu tenaga medis.

d. Ka. Bid Perawatan dan Pelayanan Medis

Tugasnya antara lain :

17
- Meningkatkan pelayanan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan
dalam bidang medis.
- Melaksanakan pembinaan etika profesi serta mengatur kewenangan profesi
anggota staf medis.
- Menyusun rencana kebutuhan tenaga medis.
- Menyusun pertimbangan tentang rencana pemeliharaan atau pengadaan
peralatan dan penggunaan alat kesehatan kepada Direktur Medis.

e. Ka. Bid Penunjang Medis

Tugasnya antara lain :


- Memantau pelaksanaan tugas atau profesi medis.
- Melaksanakan pembinaan, pengawasan dan mengevaluasi etika profesi.
- Memantau dan mengevaluasi efisiensi dan efektivitas penggunaan alat
kedokteran di rumah sakit.
- Menyusun standar pelayanan medis dan prosedur tetap tentang pelayanan
medis tertentu serta memantau pelaksanaannya.

f. Ka. Bid SDM :

Tugasnya antara lain :


- Melaksanakan proses rekrutmen dan seleksi karyawan baru sampai diterima
menjadi karyawan rumah sakit.
- Mengelola tugas-tugas yang berkaitan dengan masalah kepegawaian.
- Mengelola penghasilan gaji pegawai dan pajaknya.
- Mengontrol absensi dan membuat laporan absensi kepada pimpinan.
- Melakukan pembukuan pengobatan karyawan dan keluarga karyawan, direksi
dan keluarga direksi.
- Membuat daftar dinas subuh karyawan.

18
- Mengetik jadwal dinas karyawan masing-masing unit setiap bulan.
- Menghitung hari libur.
- Menghitung hari lembur karyawan.

g. Ka. Bid Umum :

Tugasnya antara lain :


- Memantau pelaksanaan tugas pada bidang umum.
- Membuat rencana pengembangan fasilitas Rumah Sakit.
- Mengelola laporan-laporan pada bidang umum, diantaranya rumah tangga,
logistik maupun pemeliharaan.
- Membuat perencanaan strategis terhadap masalah-masalah yang timbul.

3.1.4. KOMPOSISI DAN JUMLAH PEGAWAI

Komposisi jumlah dan status pegawai, saat ini Rumah Sakit Siaga Raya
memiliki tenaga kesehatan sebanyak 63 orang, dan jumlah untuk pegawai
berdasarkan pendidikan mulai dari SD sampai dengan sarjana 84 orang. Komposisi
jumlah dan status pegawai dapat dilihat pada tabel 2(lampiran).
Komposisi jumlah dokter berikut spesialisnya, Rumah Sakit Siaga Raya
memiliki 36 orang dokter.

3.1.5. FASILITAS RUMAH SAKIT SIAGA RAYA

Rumah Sakit Siaga Raya merupakan Rumah Sakit swasta dengan kapasitas 61
TT dan memiliki fasilitas pelayanan sebagai berikut :
a. Pelayanan Spesialis
- Bedah Tulang
- Bedah Umum
- Bedah Urologi
- Bedah Onkologi
b. Unitklinik Spesialis
- Unitklinik Neurologi

19
- Unitklinik Mata
- Unitklinik Penyakit Dalam
- Unitklinik Urologi
- Unitklinik Paru
- Unitklinik Kebidanan
- Unitklinik Anak
- Unitklinik Gigi dan Bedah Mulut
- Unitklinik Umum
c. Pelayanan Penunjang
- Laboratorium
- Radiologi
- Fisiotherapy
- Farmasi
- Check Up
- Kunjungan Rumah
- Bone Densitometri
- Treadmil
- Panoramic foto
d. IGD
e. Rawat Jalan
f. Rawat Inap
Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit Siaga Raya memiliki 7 jenis ruang rawat
inap :
- SVIP (Berlian)
Ruang AC, Tv, Telephone, Lemari Es, Meja Makan, Sofabed, kamar mandi yang dilengkapi
dengan pemanas, kapasitas 1 (satu) orang.
- VIP (Intan)
Ruang AC, Tv, Telephone, Lemari Es, Sofa Bed,Kamar Mandi di dalam,
kapasitas 1 (satu) orang.
- Kelas I (Mirah)
Ruang Ac, Televisi, Kamar Mandi di dalam, kapasitas 2 (dua) orang.
- Kelas II (Topas)

20
Ruang Ac, Kamar Mandi di dalam, kapasitas 3 (tiga) orang.
- Kelas III (Amatis)
Ruang AC, Kamar Mandi di dalam, kapasitas 8 (delapan) sampai 9 (sembilan)
orang.
- Anak (Mutiara)
Ruang AC, Tv, Kamar Mandi di dalam, kapasitas 4 (empat) orang.
- Isolasi
Ruang AC, kapasitas 2 (dua) orang.
g. Fasilitas Non Medis
- Dapur
- Laundry
- Cafetaria
- Lift
- IPAL
- Kamar Jenazah
- Septic Anak
- Security System
Rumah Sakit Siaga Raya Sarana Fisik memiliki tiga lantai dengan penjelasan lebih rinci
sebagai berikut :
a. Lantai 1, terdiri dari :
- Personalia
- Informasi dan marketing
- Kasir
- Ruang seminar
- Ruang Rontgen
- Ruang Fisioterapi
- Unitklinik
- Farmasi / Apotik
- Laboratorium
- Bone Densitometry
- Medical Record (Rekam Medis)
- Logistik

21
- Emergency (Gawat Darurat)
- Operator
- Dapur
- Mushola
- Ruang Komputer / IT
b. Lantai II, terdiri dari :
- Kantor :
Direktur Utama PT Siaga Bhakti Wirasta
Direktur Utama Rumah Sakit Siaga Raya
Direktur Keuangan PT Siaga Bhakti Wirasta
Direktur Keuangan Rumah Sakit Siaga Raya
Direktur HRD & Support
Sekretaris
Keuangan & Accounting
Tata Usaha
- Nurse Station L.2
- ICU
- Kamar Operasi
- Ruang dokter Operasi
- Kamar SVIP (berlian), 3 kamar
- Kamar VIP, 9 kamar
- Kamar Perawatan Anak, 2 kamar
c. Lantai III, terdiri dari :
- Ruang Bersalin
- Ruang Observasi
- Kamar Isolasi
- Ruang Bayi
- Kamar Kelas I (Mirah), 4 kamar
- Kamar Kelas II (Topas), 4 kamar
- Kamar Kelas III (Amatis), 2 kamar
- Laundry

22
- Nurse Station L.3

3.2. STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT SIAGA RAYA

23
24
3.3. ANALISIS JABATAN RUMAH SAKIT SIAGA RAYA

3.3.1. DIREKTUR

I. NAMA JABATAN : Direktur RS SIAGA RAYA.


I. ESELON : II-B
I. ATASAN LANGSUNG : Dirjen.Yanmed, Dep.Kes RI

25
IV. TANGGUNG JAWAB : Terselenggaranya pelayanan
pengobatan, perawatan dan layanan
penunjang lainnya di RS SIAGA RAYA
secara lancar, efektif, bermutu dan
efisien.

I. HASIL KERJA
A. HASIL POKOK
Rencana 5 tahunan dan tahunan RSSR
Hasil penempatan Staf RSSR
RAPB tahunan RSSR
Kebijaksanaan operasional penyelenggaraan pelayanan di
RSSR
Sistim penyusunan tarif RSSR.
Laporan berkala kegiatan RSSR
Laporan Waskat.
DP-3 Staf
Kontrak Kerja dengan Rekanan.

B. HASIL TAMBAHAN
Peraturan-peraturan tambahan untuk mengamankan
peraturan yang ada, misalnya untuk pasien, keluarganya dan
pengunjung.
Panitia-panitia, Komite dlsb, untuk menunjang
penyelenggaraan pelayanan kesehatan.
SK2 kerjasama dengan badan/pihak instansi lain ataupun swasta.

VI. TUGAS
A. TUGAS POKOK
Menyusun rencana 5 tahunan dan tahunan.
Membuat usulan penempatan staf
Menyusun RAPB Tahunan.
Membuat kebijakan operasional penyelenggaraan pelayanan.

26
Membuat sistim penyusun tarif.
Membuat laporan berkala.
Membuat laporan Waskat.
Membuat DP-3 Staf.
Membuat kontrak kerja.

B. TUGAS TAMBAHAN
Membuat peraturan-peraturan tambahan untuk mengamankan
peraturan yang ada.
Membentuk panitia-panitia, Komite dsb, untuk menunjang
penyelenggaraan pelayanan.
Membuat SK2, kontrak kerja, kerjasama dengan badan /
pihak instansi lain ataupun
swasta.

VII. KEGIATAN
A. KEGIATAN POKOK
Menyusun rencana 5 tahunan dan tahunan
Membentuk panitia.
Menyusun kebijakan (police) tahun yang bersangkutan.
Memberikan bimbingan kepada panitia
Menelaah hasil kerja akhir panitia.
Mensahkan rencana 5 tahunan dan tahunan.

Membuat usulan penempatan staf


Mempelajari hasil analisis jabatan RSSR.
Mengumpulkan data kepegawaian .
Menyusun daftar sementara pejabat terpilih.
VVawancara dengan yang bersangkutan.
Membuat SK/usulan penempatan staf.

Menyusun RAPB tahunan


Mempelajari rancangan RAPB.

27
Membahas dengan staf RSSR.
Mensahkan RAPB.

Membuat kebijakan operasional penyelenggaraan pelayanan


Mempelajari Undang-undang, peraturan-peraturan dan kebijakan
Dep.Kes tentang
pelayanan pengobatan.
Memimpin rapat staf dalam mengidentifikasi hambatan pelayanan.
Menetapkan langkah pemecahan yang dituangkan dalam
bentuk kebijakan operasional.

Membuat sistim penyusunan tarif


Membentuk tim.
Membimbing/membantu kerja tim.
Menelaah hasil kerja tim dalam rapat staf
Menantau proses penyusunan tarif.
Mensahkan tarif

Membuat laporan berkala


Memimpin pembahasan laporan berkala unit-unit.
Membimbing penyusunan laporan berkala RS.
Mensahkan laporan berkala.

Membuat laporan waskat


Membahas laporan kegiatan dan kejadian dalam pelayanan
Membimbing penyusunan laporan waskat.
Mensahkan laporan.

Membuat DP-3 staf


Mempelajari/membuat usulan DP-3 staf.
Membahas dengan yang bersangkutan.
Mensahkan DP-3

Membuat kontrak kerja

28
Menelaah kegiatan-kegiatan yang memerlukan kontrak kerja.
Membimbing penyusunan kontrak kerja.
Menandatangani kontrak kerja.

B. KEGIATAN TAMBAHAN

Membuat peraturan tambahan.


Membahas peluang-peluang penyimpangan dari peraturan yang ada.
Memimpin penyusunan peraturan tambahan.
Mensahkan peraturan tambahan.

Membentuk panitia/komite
Membahas kegiatan-kegiatan yang memerlukan panitia.
Membahas organisasi kepanitiaan/komite yang diperlukan.
Mensahkan panitia/komite.

Melakukan kerjasama
Menelaah kegiatan yang memerlukan kerjasama dengan pihak luar.
Membahas rencana kerjasama.
Mensahkan kerjasama.

VIII. KERJASAMA
KERJA SAMA DENGAN

A. Dinas Pekerjaan Umum


B. PT ASKES
C. Institusi pendidikan kesehatan.
D. BUMN lain di lingkungan Dep.Kes.
E. Dengan Bank pemerintahl swasta.
F. Dengan organisasi. Profesi. pemerintah & organisasi lainnya

IX. TEMPAT KERJA :


Kantor Direktur RS SIAGA RAYA.

X. DIMENSI JABATAN

29
A. MANAJEMEN.
Perencanaan (3)
Pengorganisasian (3)
Pelaksanaan (1)
Pengawaan & Pengendalian (3)
B. PENGETAHUAN /KETRAMPILAN.
Pengetahuan Teknis (2)
Ketrampilan (1)
Penggunaan mesin

XI. WEWENANG
A. ADMINISTRASI.
Mutasi dan memutuskan sanksi kepegawaian.
Menetapkan bentuk kerjasama dengan pihak lain untuk
pemantapan dan peningkatan tugas pelayanan kesehatan.
B. KEUANGAN.
Menunjuk, menetapkan atau menolak kesepakatan/kontrak kerja
dengan pihak
lain.
Revisi intern anggaran belanja dan pendapatan sesuai kewenangan.

XII. PERSYARATAN JABATAN


A. GOLONGAN : IV-B
B. PEND. TERAKHIR : S-1 Kedokteran, S-2 MARS
C. PELATIHAN : Sepamen, Kepemimpinan/HAM
D. PENGALAMAN KERJA : DIREKTUR RSU kelas-B, Wadir
BAB IV

PENUTUP

4.1. KESIMPULAN

4.1.1. AKREDITASI

30
Akreditasi Rumah Sakit adalah suatu pengakuan yang diberikan oleh
pemerintah pada rumah sakit karena telah memenuhi standar yang ditentukan.
Departemen Kesehatan RI
Akreditasi adalah suatu pengakuan publik melalui suatu badan nasional
akreditasi rumah sakit atas prestasi Rumah Sakit dalam memenuhi standar akreditasi
yang dibuktikan melalui suatu asesmen pakar sebaya(peer) eksternal yang
independen.

4.1.2. TUJUAN AKREDITASI RUMAH SAKIT

Pada dasarnya tujuan utama akreditasi rumah sakit adalah agar KUALITAS
diintegrasikan dan dibudayakan ke dalam sistem pelayanan di rumah sakit.

4.1.3. AKREDITASI RUMAH SAKIT SIAGA RAYA

Rumah Sakit Siaga Raya pada saat ini, bulan mei tahun 2009, sedang
mengikuti akreditasi rumah sakit sebagai upaya meningkatkan kualitas dan
pelayanan Rumah Sakit Siaga Raya. Dan dalam proses akreditasi ini dibantu oleh
sebuah panitia atau tim Kajian Akreditasi Rumah Sakit (KARS) yang membimbing
Rumah Sakit Siaga Raya mencapai suatu standar yang baik dalam memberikan
pelayanan baik medis dan non-medis.

Dalam menjalankan proses akreditasi ini, Struktur Organisasi Rumah Sakit


Siaga Raya merupakan salah satu fokus utama dalam upaya meningkatkan kualitas
dan pelayanan di Rumah Sakit Siaga Raya.

Struktur Rumah Sakit Siaga Raya yang ada atau selama ini digunakan dikaji
kembali, dianalisa untuk kemudian diberikan umpan balik dalam usulan atau
rekomendasi oleh tim menjadi bagaimana sebaiknya struktur yang digunakan di
Rumah Sakit Siaga Raya yang tentunya memenuhi standar atau kaidah akreditasi.

Dalam hal ini penulis hanya bisa menggambarkan Struktur Organisasi Rumah
Sakit Siaga Raya yang selama ini dipakai dan belum terakreditasi; karena struktur
yang baru (hasil akreditasi) masih dalam proses dan belum selesai.

31
4.2. SARAN

Struktur Organisasi yang baik dan sesuai standar (akreditasi) adalah suatu syarat
mutlak pada suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama dalam
visi dan misi. Tetapi Struktur Organisasi yang baik bukanlah satu satunya alat untuk
mencapai standar pelayanan yang baik, karena masih banyak hal lain yang diperlukan seperti
komitmen bersama, peningkatan sumber daya, penguatan manajemen, standar/pedoman
(SOP), pemberdayaan pasien dan haknya, system manajemen mutu dan lain-lainnya. Untuk
itu pada tahap awal akreditasi ini komitmen, peningkatan sumber daya dan reorganisasi
(struktur) adalah hal yang paling penting diperhatikan oleh pihak Manajemen Rumah Sakit
Siaga Raya.

LAMPIRAN STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT SIAGA RAYA

32
33
DAFTAR PUSTAKA

Dr.Nico.A.Lumenta,K.Nefore,MM, april 2008, Ketua Bidang Informasi & Kerjasama Institusi


Komisi Akreditasi Rumah Sakit KARS, Strategi Mempersiapkan & Menjaga
Mutu Akreditasi Rumah Sakit,.
Wikipedia, Struktur

34
Bambang Pramono, april 2009, Analisis Jabatan Rumah Sakit Siaga Raya Tahun 2009,
Dr. Wahyudi Kumorotomo, 7 Juli 2007, Masalah Penting dalam Merancang Struktur
Organisasi, Apresiasi analisis Jabatan, Gunung Kidul,
M Reza Hilmy, SKM, 2008, Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan pasien di
unit fisioterapi rumah sakit siaga raya kecamatan pasar minggu tahun
2008, skripsi.
Profil Rumah Sakit Siaga Raya, 2008.

35

Anda mungkin juga menyukai