Anda di halaman 1dari 1

Worst may be over but thorny problems remain

(Masalah buruk mungkin sudah berakhir, tetapi masalah sulit tetap ada)

Pada tahun 2007-2008, Barclays mengalami berbagai masalah terburuk yang harus
dihadapi bank mereka. Diantaranya Barclays harus melawan spekulasi bahwa bank
mereka akan dipaksa untuk menerima bantuan keuangan dari pemerintah Inggris.
Kemarahan para pemegang saham atas keputusan manajemen untuk meminjam dana
segar sebesar 7 bn ke investor Timur Tengah tanpa melalui persutujuan investor.
Serta desakan dari politisi oposisi yang mempertanyakan bagaimana kegiatan
penataan pajak agresif Barclays.
Beberapa bulan terakhir (2008) Financial Services Authority menyimpulkan bahwa
bank tersebut memiliki cukup modal untuk bertahan bahkan saat penurunan ekonomi
global yang parah.
Bank ini hampir meningkatkan cadangan modalnya dengan menjual iShares,
dana anak perusahaan yang diperdagangkan di bursa, ke CVC, grup ekuitas
swasta. Saham Barclays memiliki nilai tiga kali lipat sejak akhir Januari.
Akuisisi oportunistik aset AS Lehman Brothers, yang dikombinasikan dengan
beberapa pesaing, telah meningkatkan pendapatan.
Bank tersebut melakukan pertukaran valuta dua kali lebih banyak pada kuartal
pertama seperti pada periode yang sama dua tahun lalu.
Volume perdagangan pendapatan tetap naik 65 persen pada periode yang
sama.
Sehingga Barclays memiliki cukup modal untuk terus menjalankan operasional
perbankan dan tidak perlu menerima bantuan keuangan sekaligus diakuisisi oleh
pemerintah Inggris seperti Royal Bank of Scotland.
Meskipun demikian, Barclays masih mempunyai masalah sulit yang harus dihadapi,
yaitu melemahnya rasio modal bank (karena proporsi hutang hibrida yang lebih
tinggi) dan manajemen harus berhati-hati dalam meyakinkan investor untuk membeli
kembali instrumen hutang hibrida. Selain itu, Barclays juga sangat perlu memperbaiki
hubungan yang tegang dengan pemerintah Inggris.

Anda mungkin juga menyukai