Berdasarkan data hasil pengamatan yang telah ada pada praktikum uji daya antimikroba
tanaman berkhasiat obat Kunyit, Jahe, Kencur, Jeruk Nipis dan Belimbing Wuluh terhadap bakteri
E.coli dan S.aureus dengan menggunakan metode difusi agar yang dilakukan pada tanggal 09
November 2017 dapat dianalisis sebagai berikut:
No Nama Tanaman Diameter zona hambatan (mm)
E.coli S.aureus
1 Kunyit 1.9 mm 2.17 mm
(menghambat) (menghambat)
2 Jahe 4.3 mm 2 mm
(menghambat) (menghambat)
3 Kencur 5.5 mm 9.3 mm
(membunuh) (membunuh)
4 Jeruk Nipis 8 mm 16.83
(membunuh) (membunuh)
5 Blimbing Wuluh 7.4 mm 7.3 mm
(membunuh) (membunuh)
Kunyit merupakan tanaman herbal yang mengandung senyawa aktif yaitu kurkumin
yang berperan sebagai antitumor, antibakteri, antioksidan (Joe, 2004). Kandungan kurkumin
dan minyak atsiri pada kunyit berkhasiat membunuh bakteri (bakterisida), Kandungan
kurkuminoid terdiri atas senyawa kurkumin dan keturunannya yang mempunyai aktivitas
biologis berspektrum luas diantaranya antibakteri, antioksidan dan antihepatotosi (Hartono,
2005). Kurkumin berwarna kuning alami dan termasuk kelompok senyawa polifenol yang
dapat menyebabkan denaturasi protein dan merusak membran sel (Hartono, 2005).
Kesimpulan
Hartono, Nurwati, I., Ikasari, F., Wiryanto 2005. Pengaruh Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma
domestica Val.) terhadap Peningkatan Kadar SGOT dan SGPT Tikus Putih
(Rattus norvegicus) akibat Pemberian Asetaminofen. Biofarmasi 3(2): 57-60.
Koswara, Sutrisno. Jahe, Rimpang Dengan Sejuta Khasiat. (Online)
(http://www.Ebookpangan.com Diakses tanggal 15 November 2017).
Nursal, W., Sri dan Wilda S. 2006. Bioaktifitas Ekstrak Jahe (Zingiber officinale Roxb.) Dalam
Menghambat Pertumbuhan Koloni Bakteri Escherichia coli dan Bacillus subtilis.
Jurnal Biogenesis 2(2): 64-66.
Joe. 2004. Senyawa kimia yang terdapat pada rempahrempah. Universitas Indonesia Press.
Jakarta.
Said, Ahmad, 2001. Khasiat & Manfaat Kunyit. PT. Sinar Wadja Lestari.