LOGBOOK
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITASGADJAHMADA
Prodi Dokter Layanan Primer
Alamat:Jl.FarmakoSekipUtara Yogyakarta,55281
Gedung Radiopoetro Lt.1 Sayap Barat
Telp/fax.: 0274 631203
1
PELATIHAN CALON PEMBIMBING LAPANGAN
DOKTER LAYANAN PRIMER
MASA TRANSISI
LOGBOOK
STASE RUAMH SAKIT
2
ThispublicationisprotectedbyCopyrightlawandpermissionshouldbeobtainedfrompublisherpriortoany
prohibitedreproduction,storagearetrievalsystem,ortransmissioninanyformbyanymeans,electronic,
mechanical,photocopying,andrecordingorlikewise.
3
PENDALAMAN KETERAMPILAN KLINIS
Ketua
Sekretaris
4
Mini Clinical Evaluation Exercise (CEX)
Identitas Pasien : Usia : ______ Jenis Kelamin : ___________ Pasien baru Follow Up
4. Profesonalisme
1 2 3 | 4 5 6 | 7 8 9
Unsatisfactory Satisfactory Superior
5. Diagnosis
1 2 3 | 4 5 6 | 7 8 9
Unsatisfactory Satisfactory Superior
6. Keterampilan Konseling
1 2 3 | 4 5 6 | 7 8 9
Unsatisfactory Satisfactory Superior
5
7. Sistematis
1 2 3 | 4 5 6 | 7 8 9
Unsatisfactory Satisfactory Superior
Low 1 2 3 4 5 6 7 8 9 High
Low 1 2 3 4 5 6 7 8 9 High
Catatan :
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
____________
6
Medical Record P1 Family Medicine
Clinic Note
Chief Complaint : Kontrol Penyakit Jiwa yang diderita dan tambah obat.
Tangan kanan pasien bergerak tidak terkontrol sejak 7 tahun yang lalu sejak pasien
berumur 40 tahun. Diawali dengan gejala kesemutan yang menjalar dari tangan kanan
sampai kepunggung, dan pada akhirnya seluruh badan. Nyeri dan kaku pinggang, bergerak
dan berjalan menjadi lambat. Kesulitan dalam memakai pakaian. Leher menjadi kaku,
bicara sulit, dan suara menjadi aneh, sulit dimengerti. Pasien mengaku tidak pernah
terjatuh jika berjalan. Tetapi apabila pikiran sedang tegang seluruh tubuh bergetar
termasuk keempat ekstremitas. Pada saat pasien sedang tenang, tidak banyak pikiran
seluruh tubuhnya tidak ada yang bergetar, namun 8 bulan terakhir tangan kanan semakin
sulit terkontrol pergerakannya, dan mulai menimbulkan nyeri. Pasien mengaku tidak
pernah mengkonsumsi obat-obatan jangka panjang. Tidak ada riwayat trauma, hanya saja
pada saat remaja pasien berlatih pencak silat dan sering membenturkan kepala ke lantai
pada saat salto. Untuk penyakit parkinsonnya ini dulu pasien sering kontrol ke dokter
spesialis syaraf dan hanya diberi obat, dimana pasien berhenti mengkonsumsi obat sejak 3
tahun yang lalu, karena dianggapnya tidak efektif dan tidak menyembuhkan. Dalam
menghadapi penyakitnya ini pasien hanya melakukan olahraga seperti pull up dan
bersepeda, menggunakan alat ceragem, serta mengkonsumsi obat herbal. Pasien mengaku
tidak pernah minder dan berbahagia saja walaupun memiliki panyakit parkinson, memang
3 bulan awal gejala ada rasa malu, tapi sekarang tidak.
Pengalaman Sakit Pasien
1. Pikiran
Pasien berpikir bahwa sakitnya adalah sakit medis yang diakibatkan benturan kepala
saat latihan silat di masa remaja.
2. Perasaan
Pasien merasa khawatir akan penyakitnya bertambah parah dan tidak bisa kerja
sebagai satpam karena dia adalah tulang punggung keluarga.
3. Efek pada fungsi
Pasien dapat bekerja seperti biasa
4. Harapan
Pasien berharap penyakitnya bisa dikontrol dan tidak bertambah parah
7
Active Problem List:
Tangan kanan bergerak tidak terkontrol sejak 7 tahun yang lalu dan memburuk 8 bulan
terakhir
Diagnosis: Code ICD
1. Differential Diagnosis
Alzheimer , Dementia dengan Lewy Bodies
2. Diagnosis Kerja
Parkinson Disease
ICD X: G20
Family History: - Dalam keluarga tidak ada yang mengalami sakit serupa.
Current Outpatien Prescriptions
Non Farmakologi
Psiko terapi memberikan motivasi
Terapi Komplementer: Terapi wicara, Terapi fisik, Terapi okupasi
Pada pasien dokter memberikan terapi akupunktur.
Farmakologi
Tidak diberikan terapi farmakologi untuk menghormati keputusan pasien
Allergies
Allergen Reactions
8
Pasien mengaku tidak memiliki riwayat sakit kencing manis, jantung maupun darah tinggi.
Pasien bekerja sebagai satpam dan menjadi tulang punggung keluarga. Riwayat alergi tidak
ada.
Social History
Blood Transfusions: -
Stress Concern: -
Social History Narrative
Pasien tinggal dengan seorang istri dan dua orang anak dirumahnya.
9
Review of Systems:
Objective :
Assessment :
Parkinson Disease
ICD X: G20
Plan :
Non Farmakologi
Psiko terapi memberikan motivasi
Terapi Komplementer: Terapi wicara, Terapi fisik, Terapi okupasi
Pada pasien dokter memberikan terapi akupunktur.
Menyarankan kepada pasien agar tetap berkonsultasi dangan dokter spesialis
saraf.
Farmakologi
Tidak diberikan terapi farmakologi untuk menghormati keputusan pasien
Pada kasus ini sebagai DLP diharapkan mampu untuk mengenali Parkinson Disease secara
pemeriksaan fisik maupun penunjang dan mampu mengobati awal pasien dengan keluhan seperti ini
dan tepat saat merujuk ke tingkat lanjut (PPK2)
Staff Involved
Pada penanganan kasus di atas kolaborasi interprofesi dimulai dari penerimaan pasien yang
mana petugas loket pendaftaran melakukan pendataan identitas dan pencatatan rekam medik
pasien.
Dokter melakukan pengkajian medis antara lain anamnesis keluhan utama, perjalanan
penyakit, riwayat penyakit terdahulu, riwayat penyakit dalam keluarga dan Riwayat sosial ekonomi.
Pemeriksaan dilakukan dengan memeriksa tanda- tanda vital dan pemeriksaan fisik umum meliputi
kepala, mata, telinga, hidung, tenggorokan, mulut, leher, dada, jantung dan paru, pemeriksaan
abdomen dan ekstremitas serta kulit. Dokter selanjutnya menegakkan diagnose banding dan
pemeriksaan penunjangnya.
12
Evidence Based Medicine
Form Critical Appraisal
Diagnosis Study
Was the diagnostic test evaluated in an appropiate spectrum of patients (like those in
whom it would be used in practice)?
Was the reference standard applied regardless of the diagnostic test result?
Was the test (or cluster of tests) validated in a second, independent group of patients?
Kesimpulan :
13
Evidence Based Medicine
Form Critical Appraisal
Therapy Study
Searching flow
Source : Evidence-Based Analysis of Physical Therapy in Parkinsons
Disease with Recommendations for Practice and Research
Comment : Penelitian ini adalah sitemik review dari guideline yang dicari
dengan elektronik database Medline, Cinahl, Embase, and the Cochrane Library
2a. A Aside from the allocated treatment, were groups treated equally?
2b. A Were all patients who entered the trial accounted for? and were they
analysed in the groups to which they were randomised?
14
This paper : Yes No Unclear
Comment :
3. M - Were measures objective or were the patients and clinicians kept blind to
which treatment was being received?
4. Kesimpulan
15
(tabel 2 x 2)
Total
= =%
+
Hal ini berarti dalam kelompok yang diberikan intervensi berupa ...................................,
sebesar ......... % dari seluruh partisipan mengalami .................................... .
Control Event Rate (CER) :
= =%
+
Hal ini berarti dalam kelompok yang diberikan intervensi berupa placebo, sebesar ... %
dari seluruh partisipan mengalami .......................
Dari kedua perhitungan di atas, dapat dilihat kalau EER >/< CER, hal ini berarti terapi
yang diberikan ................. akan ......................., beberapa perhitungannya nantinya akan
menjadi Absolute Risk Reduction (ARR), Relative Risk Reduction (RRR), dan Number
Needed to Treat (NNT).
Relative Risk Reduction (RRR) Dari hasil perhitungan, ditemukan bahwa RRR=
.... . Hal ini menunjukkan bahwa terapi yang
16
diberikan.............. tidak/berpengaruh terhdap
..........................
= =
(1 ) (1 )
95% = 1,96 +
1. Kesimpulan
17
Evidence Based Medicine
Form Critical Appraisal
Harm Study
Searching flow
Source :
Access date :
Keyword :
Address :
Are the results of the trial valid? (internal validity)
What question did the study ask?
Are the results of this harm study valid?
Were there clearly defined groups of patients, similar in all important ways other than
exposure to the treatment or other cause?
Were treatments/exposure and clinical outcomes measured in the same ways in both groups
(was the assessment of outcomes either objective or blinded to exposure)?
18
This paper : Yes No Unclear
Comment :
Is it clear that the exposure preceded the onset of the outcome :
What is the magnitude of the association between the exposure and outcome?
Adverse outcome
Totals
Present (case) Absent (control)
19
Atau memakai calculator pada web : control.
NNH untuk RCT dan Cohort = Number needed to harm merupakan besarnya
partisipan yang diperlukan untuk memberikan
1 satu efek bahaya akibat exposure yang
NNH
a c diberikan. Semakin tinggi NNH semakin tidak
berbahaya exposure tersebut. Dan sebaliknya,
ab cd
semakin sedikit NNH semakin berbahay
exposure yang diberikan tersebut.
1 CER 1 OR
OR 1 maka NNH
1 CER CER 1 OR
1 CER OR 1
OR 1maka NNH
1 CER CER OR 1
c
PEER
cd
http://ktclearinghouse.ca/cebm/practise/ca/
calculators/ortonnt
20
What is the precision of the estimate of the association between exposure and outcome?
21
Form Kajian Rumah Sakit
Nama pasien dan masalah kesehatan
Nama Dokter dan Dokter Spesialis yang merawat
I. Self Assessment:
a. Format bebas, ditulis rangkuman mengenai data diri pasien,
rangkuman hasil penggalian riwayat penyakit, riwayat keluarga,
rangkuman hasil pemeriksaan dan laboratorium dan penekanan pada
masalah yang memerlukan rujukan ke Rumah Sakit (atau sebenarnya
tidak memerlukan rujukan). Bagaimana pendapat anda sebagai DLP
dalam hal rujukan ini.
Bahan kajian: Diagnosis Holistik dan Komprehensif (Person centered care, specific
problem solving, bio psychosocial-cultural background)
Ceritakan masalah pasien SEBELUM tiba di Rumah Sakit dan alasan rujukan:
Bahan Kajian:
a. Pelayanan Berpusat pada Pasien dan mengutamakan Keselamatan Pasien (Patient-
centered care, Patient Safety)
b. Kerjasama Tim dalam pengelolaan pasien untuk memberikan pelayanan yang
berkualitas (Interprofessional Collaboration to serve the Highest Quality of Care)
Tangan kanan bergerak tidak terkontrol sejak 7 tahun yang lalu dan memburuk
8 bulan terakhir
b. Bahan Kajian:
a. Kerjasama Tim dalam pengelolaan pasien untuk memberikan pelayanan yang
berkualitas (Interprofessional Collaboration to serve the Highest Quality of Care)
b. Koordinasi dengan Nakes di Sekunder/ Tersier maupun di Primer
(Comprehensive care)
Pasien Centerred :
Non Farmakologi
Psiko terapi memberikan motivasi
Terapi Komplementer: Terapi wicara, Terapi fisik, Terapi okupasi
Pada pasien dokter memberikan terapi akupunktur.
Menyarankan kepada pasien agar tetap berkonsultasi dangan dokter spesialis
saraf.
Farmakologi
Tidak diberikan terapi farmakologi untuk menghormati keputusan pasien
Setelah pasien pulang dari RS dan bermaksud kontrol kepada anda di FKTP, apa rencana
pengelolaan pasien Jangka Pendek (3 bulan pertama) dan Jangka Panjang (lebih atau sama
dengan 1 tahun) yang akan anda komunikasikan kepada pasien. Perlukah anda lakukan
Home Visit, apa alasannya.
24
Bahan Kajian: Pelayanan Berkelanjutan (Continuity of Care)
Referensi yang saya baca dan telah saya lakukan telaah kritis (terlampir):
25