Proses Timbang Terima Per Shift Dan Ronde Keperawatan
Proses Timbang Terima Per Shift Dan Ronde Keperawatan
Ronde Keperawatan
1. Pengertian
Ronde keperawatan merupakan prosedur dimana dua atau lebih perawat mengunjungi
pasien untuk mendapatkan informasi yang membantu dalam merencanakan pelayanan
keperawatan dan memberikan kesempatan pada pasien untuk mendskusikan masalah
keperawatannya serta mengevaluasi pelayanan keperawatan yang telah diterima
pasien (Kozier et al, 2004). Ronde keperawatan adalah proses interaksi antara
pengajar dan perawat atau siswa perawat dimana terjadi proses pembelajaran. Ronde
keperawatan dilakukan oleh teacher nurse atau head nurse denga anggota stafnya atau
siswa untuk pemahaman yang jelas mengenai penyakit dan efek perawatn untuk setip
pasien (Clement, 2011).
2. Tujuan
Menumbuhkan cara berpikir secara kritis.
Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berasal dari
masalah klien.
Meningkatkan validitas data klien.
Menilai kemampuan justifikasi.
Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja.
Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana perawatan.
3. Karakteristik
Klien dilibatkan secara langsung.
Klien merupakan fokus kegiatan.
Perawat pelaksana, perawat primer, dan konsuler diskusi bersama.
Konsuler memfasilitasi kreativitas.
Konsuler membantu mengembangkan kemampuan perawat pelaksana dan
perawat primer untuk meningkatkan kemampuan dalam mengatasi masalah.
4. Tahap ronde keperawatan
Ramani (2003) tahapan ronde keperawatan ialah Pre-rounds, Rounds, dan Post-
rounds
Tahap persiapan (Pre-rounds)
- Persiapan, terdiri dari membuat tujuan kegiatan ronde keperawatn dan
membaca status pasien dengan jelas.
- Orientasi perawat, terdiri dari membuat menyadari tujuan: demonstrasi
temuan klinis, komunikasi dengan pasien, pemodelan perilaku
profesional
- Orientasi pasien
Tahap pelaksanaan (Rounds)
- Penjelasan tentang klien oleh perawat primer/ketua tim yang
difokuskan pada masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan
atau telah dilaksanakan dan memilih prioritas yang perlu didiskusikan.
- Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut.
- Pemberian justifikasi oleh perawat primer/perawat konselor/kepala
ruang tentang masalah klien serta rencana tindakan yang akan
dilakukan.
- Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan yang
akan ditetapkan.
- Libatkan pasien: dorong pasien untuk berkontribusi mengenai masalh
penyakitnya, dorong pasien untuk mengajukan pertanyaan mengenai
masalahnya, gunakan kata-kata yang dapat dimengerti pasien.
Tahap pasca ronde (Post-rounds)
- Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien serta menetapkan
tindakan yang perlu dilakukan
Referensi
Clement, I. (2011).Management ursing Services and education. Edition I. India: Elsevier)
Conwy and Debighshire NHS Trust. (2008). Nursing Handover for Adult Patients
Guidelines. http://www.wales.nhs.uk/sitesplus/documents/861/Additional
%20Info%20048.pdf (Diakses tanggal 9 Februari 2015)
Currie, J. (2002). Improving The Efficiency of Patient Handover. Emergency Nurse. Volume
10, No 3
Friesen, M.A., White, S. & Byers, J. (2008). Chapter 34. Handoffs: Implications for Nurses.
Patient Safety and Quality: An Evidence-Based Handbook for Nurses. Retrieved from
http://www.ahrq.gov/professionals/clinicians-
providers/resources/nursing/resources/nurseshdbk/FriesenM_HOIN.pdf
Kozier, B., Erb, G., & Berman, A. (2004). Fundamental of nursing: Concept, Process, &
Practise, Seven third ed. New Jersey: Pearson prentice hall.
Nursalam, (2002). Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan
Profesional. Salemba Medika. Jakarta.
Ramani, S. (2003). Twelve Tips to Improve Bedisde Teaching. Medical Teacher, Vol. 25, No.2