Anda di halaman 1dari 3

Cellular Manufacturing, Salah Satu Cara

Efektif Turunkan Biaya Produksi


by
Shift
posted on
Nov 28, 2013
0

Cellular Manufacturing (CM) adalah sebuah model perancangan dan pengaturan area kerja,
dimana peralatan, mesin dan workstation diatur dalam urutan yang efisien, sehingga pergerakan
orang, inventori dan material dapat berlangsung mulus dan lancar dari awal hingga akhir satu
aliran proses kerja (single process flow). Dengan keteraturan semacam ini, waste-waste semacam
transportasi, waktu tunggu, atau delay bisa lebih diminimalisir. CM adalah komposisi penting
dalam resep Lean Manufacturing.

Bagaimana Menerapkan Konsep Cellular Manufacturing?

Untuk menerapkan konsep pengaturan area kerja seperti Cellular Manufacturing, kita harus
mengetahui setiap komponen dari sebuah aliran proses atau single process flow. Kemudian kita
dapat mengatur komponen-komponen tersebut sedemikian rupa sehingga aliran proses bisa
berjalan lancar dan bebas waste. Untuk melakukan set up single process flow di pabrik, berbagai
macam mesin produksi yang berbeda, yang harus bekerja bersama-sama untuk memproduksi
suatu produk, harus diatur di satu area produksi.

Konsep ini kontras dengan metode batch and antrian tradisional, dimana hanya mesin-mesin
yang sama yang ditempatkan di satu area. Ketika pabrik masih menggunakan metode batch dan
antrian, produk yang masih berada dalam proses produksi harus dipindahkan ke area mesin lain
untuk menjalani proses selanjutnya. Di area baru, produk kembali mengantri untuk diproses
dalam batch-batch. Sistem seperti itu sering menimbulkan pemborosan transportasi dan delay
pada batching.
Dengan aturan single process flow, produk hanya ditransfer dari mesin ke mesin dalam area yang
sama, dengan posisi mesin-mesin yang diatur sedemikian rupa sehingga aliran proses bisa
berjalan lancar. Sistem ini merupakan sistem yang bebas pemborosan transportasi dan batching
delay.

Mengentaskan Masalah Penumpukan Inventori dengan Work Cell

Pengaturan single process flow yang dideskripsikan diatas adalah sebuah contoh work cell.
Definisi work cell sendiri adalah kumpulan dari peralatan, mesin dan workstation yang diatur di
satu area, yang memungkinkan suatu produk (atau kelompok produk yang sejenis) dapat
diproduksi dari awal hingga akhir.

Work cell ibarat lini produksi mini yang bisa memproduksi kelompok produk tertentu yang
memerlukan peralatan atau proses produksi yang sama. Penggunaan work cell inilah yang
kemudian membuat konsep ini disebut Cellular Manufacturing.

Jika sebuah perusahaan manufaktur memiliki kelompok produk yang cukup beragam, biasanya
mereka membuat beberapa work cell untuk mengakomodir proses produksi semua produknya.
Konsep ini telah terbukti lebih cepat dan efisien dibandingkan sistem batch dan antrian.

Karena lancarnya aliran material dalam konsep Cellular Manufacturing, pabrik mampu
memproduksi barang secara just-in-time. Artinya, setiap unit yang diproses di satu station akan
segera diproses di station berikutnya. Jadi tidak ada inventori yang telah mengalami proses di
suatu station yang tidak dapat diproses di station selanjutnya. Ini akan menghindarkan proses
menumpuk inventori yang mandek, yaitu produk setengah jadi yang untuk memprosesnya telah
menyedot biaya, namun tidak bisa mendatangkan revenue karena mengalami mandek dalam
proses produksinya.

Disamping mencegah penumpukan inventori, isu-isu dalam proses akan segera terdeteksi oleh
produksi just-in-time, karena produk-produk cacat akan segera terlihat. Berbeda dengan proses
manufaktur dalam batch-batch besar, dimana terjadi antrian proses yang kerap menyembunyikan
produk berpotensi cacat.

Hindari Tumpukan Inventori dengan Pull System

Salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mencapai produksi just-in-time ketika menerapkan
konsep CM adalah pull-system. Dengan pull-system, inventori dan material yang dibutuhkan
untuk menjalankan proses akan ditarik masuk kedalam setiap station tempat proses berjalan.
Konsep pull-system adalah berproduksi sesuai permintaan pelanggan, dimana produk hanya
dibuat untuk mengakomodir permintaan pelanggan. Pull system mencegah terjadinya tumpukan
barang tak terjual yang tidak diminati pelanggan.

Namun, untuk mensukseskan konsep Cellular Manufacturing, tidak cukup hanya dengan
mengatur dan mengurutkan sejumlah mesin yang berbeda di tempat yang sama. Bottleneck yang
terjadi di single process flow juga harus dientaskan, dengan menyamaratakan kapasitas setiap
mesin. Jika terjadi bottleneck, maka mesin berkapasitas lebih tinggi di lini tersebut tidak akan
terutilisasi dengan baik. Bagaimana menyamaratakan kapasitas mesin? Perhatikan dua poin ini:

Untuk menyamaratakan kapasitas mesin, kita harus bisa memilih mesin yang pas, baik
dalam ukuran maupun kapasitas. Setiap mesin juga harus setara kapasitasnya dengan
mesin yang lain.
Kita juga bisa memberdayakan dua mesin dengan kapasitas lebih rendah untuk
menyetarakan kapasitasnya dengan mesin-mesin lainnya.

Keuntungan Cellular Manufacturing

Jika diimplementasikan dengan tepat, Cellular Manufacturing akan memberikan keuntungan


yang tidak sedikit, diantaranya:

Efisiensi produksi yang lebih tinggi


Eliminasi waste
Level inventori yang lebih rendah
Optimasi pemakaian area pabrik
Cycle time produksi lebih
Kapasitas manufaktur lebih tinggi dan efektif
Waktu respon pelanggan yang lebih baik.

Hasilnya, keseluruhan biaya produksi akan lebih rendah dan profit akan meningkat. Bagaimana?
Masih ingin menunda mengganti sistem lama Anda?***

Sumber: www.siliconfareast.com / www.wikipedia.org

Anda mungkin juga menyukai