Anda di halaman 1dari 3

GENETIKA IKAN

Genetika adalah ilmu yang mempelajari sifat keturunan. Keturunan adalah


proses biologis dimana orangtua/induk mewariskan gen kepada anaknya atau
keturunannya. Istilah genetika merupakan serapan dari bahasa Belanda genetica,
adaptasi dari bahasa Inggris genetics, yang berasal dari bahasa Yunani Kuno
(genetikos) yang berarti tempat/generatif, yang berasal dari kata
dasar (genesis) yang berarti asal.

Dalam biologi, ilmu genetika mempelajari gen, pewarisan sifat, dan


keanekaragaman organisme hidup. Genetika dapat diaplikasikan ke berbagai studi
tentang kehidupan seperti bacteria, plantae, animalia, dan manusia. Sejak dulu,
telah ada berbagai observasi untuk mengembangkan varietas dari suatu tumbuhan
dan hewan. Ilmu genetika modern dimulai oleh Gregor Mendel pada pertengahan
abad ke-19.

Genetika berusaha menjelaskan material pembawa informasi untuk


diwariskan (bahan genetik), bagaimana informasi itu diekspresikan (ekspresi
genetik), dan bagaimana informasi itu dipindahkan dari satu individu ke individu
lain (pewarisan genetik).

Ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sudah berkembang sangat pesat.
Dimana penerapannya sebagian besar digunakan untuk meningkatkan taraf hidup
manusia. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut menjangkau setiap
aspek kehidupan manusia, tak ketinggalan pula dalam bidang bioteknologi. Selain
dalam bidang pertanian dan pangan, bioteknologi modern juga telah menjangkau
bidang kelautan dan perikanan. Beberapa permasalahan perikanan terutama dalam
budidaya ikan dapat teratasi dengan bioteknologi molekuler

Budidaya ikan terkendala adanya keterbatasan benih baik dalam


kualitas, kuantitas, maupun kontinyuitas. Akibat rendahnya sintasan pada
pembenihan karena adanya infeksi bakteri patogen yang pada kondisi puncak
wabah dapat menyebabkan mortalitas sampai 100%, oleh karena itu sejak tahun
2006, Indonesia telah mulai melakukan penelitian dasar di bidang bioteknologi yang
berkaitan dengan pembentukkan ikan transgenik. Sebagian besar institusi yang
melakukan aktivitas penelitian transgenik tersebut adalah institusi pemerintah baik
yang termasuk lembaga penelitian pemerintah di bawah Badan Litbang Kelautan
dan Perikanan (BPPI Sukamandi untuk ikan patin dan mas, BPPBAT Bogor untuk
GH ikan gurami, BPPBAP Maros untuk udang windu, BPPBIH Depok untuk ikan
hias), maupun di bawah ditjen teknis yaitu BBPBAT Sukabumi untuk mas dan lele,
BBAP Situbondo untuk ikan kerapu) serta institusi riset di bawah koordinasi
Menteri Negara Riset dan Teknologi seperti Badan Penerapan dan Pengkajia
Teknologi(Bioteknologi Serpong), serta Perguruan Tinggi pemerintah (BDP-IPB).
Hingga saat ini fokus komoditas yang digunakan dalam kegiatan rekayasa genetik
ikan di Indonesia meliputi jenis-jenis ikan air tawar sebagai berikut: ikan mas, nila,
lele, patin, dan gurame

Salah satu teknologi tersebut adalah dengan pengembangan Teknologi


Transgenik. Transgenik adalah memindahkan gen dari satu makhluk hidup ke
makhluk hidup lainnya, baik dari satu hewan ke hewan lainnya atau dari satu
tanaman ke tanaman lainnya. Salah contoh dari teknologi transgenetik ini yaitu ikan
transgenik.

Teknologi ikan transgenik mampu menghasilkan benih ikan unggul, yaitu


melalui perbaikan mutu genetik ikan yang akan dipelihara atau dibudidayakan.
Perbaikan mutu genetik ini bermanfaat untuk meningkatkan produksi dan
produktivitas ikan. Keunggulan ikan hasil rekayasa ini antara lain pertumbuhan
cepat, tahan terhadap serangan penyakit, dan tahan terhadap lingkungan yang cukup
ekstrem.

Rekayasa genetika dalam arti paling luas adalah penerapan genetika untuk
kepentingan manusia. Dengan pengertian ini kegiatan pemuliaan hewan atau
tanaman melalui seleksi dalam populasi dapat dimasukkan. Demikian pula
penerapan mutasi buatan tanpa target dapat pula dimasukkan. Walaupun demikian,
masyarakat ilmiah sekarang lebih bersepakat dengan batasan yang lebih sempit,
yaitu penerapan teknik-teknik biologi molekular untuk mengubah susunan genetik
dalam kromosom atau mengubah sistem ekspresi genetik yang diarahkan pada
kemanfaatan tertentu
Pembudidaya ikan dan beberapa balai perikanan telah melakukan kegiatan
pemuliaan ikan Balai besar pengambangan dan Budidaya Air Tawar Sukabumi,
Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar Bogor, dan Satker PBIAT Janti Klaten
merupakan beberapa balai yang melakukan kegiatan pemuliaan tersebut.
Kegiatan pemuliaan memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas genetik ikan
dalam upaya peningkatan hasil produksi.

Dalam arti luas, modifikasi genetik merujuk pada perubahan genetik


organism yang tidak ditemukan di alam, termasuk hibrida (keturunan orang tua
dari spesies yang berbeda atau sub-spesies). Perngembangan ikan transgenik
dimana para ilmuwan menggunakan teknik DNA rekombinan untuk memasukkan
materi genetik dari satu organisme ke dalam genom ikan atau organisme air
lainnya.Berkembanganya kemampuan memodifikasi hewan secara genetic
mengakibatkan pesatnya penelitian tentang rekayasa genetic organisme akuatik
(genetically modified organism). Hewan air, terutama ikan tumbuh dalam sistem
akuakultur, menarik perhatian penelitian yang signifikan karena dua alasan utama.
Pertama, ikan bertelur dalam jumlah besar dan telur yang lebih mudah
dimanipulasi, sehingga memudahkan bagi para ilmuwan untuk memasukkan DNA
baru ke dalam telur ikan. Kedua, budidaya merupakan salah satu sektor yang
memproduksi makanan tercepat tumbuh secara global, menunjukkan
meningkatnya permintaan produk akuakultur

Kegiatan hibridisasi ikan ini harus dilakukan secara berkelanjutan untuk


mendapatkan yang berkualitas lebih unggul dengan nilai heterosis positif
yang lebih baik dibandingkan dengan kedua induknya sehingga ikan hasil
dari hasil hibridisasi yang telah memiliki kualitas yang lebih baik dapat disalurkan
kepada para petani budidaya. Budidaya dengan menggunakan benih hasil
pemuliaan yang unggul diharapkan mampu meningkatkan hasil produksi dari
kegiatan budidaya ikan tersebut. Selain itu Suatu kemajuan teknologi dapat
dimanfaatkan untuk perkembangan zaman. Namun, sebaiknya kemajuan teknologi
juga harus memperhatikan dan mempertimbangkan keseimbangan ekologi
lingkungan

Anda mungkin juga menyukai