ABSTRAK
Silase merupakan awetan basah segar yang disimpan dalam sebuah tempat
yang tertutup rapat dan kedap udara, pada kondisi anaerob. Prinsip dasar dari
pembuatan silase adalah fermentasi hijauan oleh mikroba yang banyak
menghasilkan asam laktat. L. plantarum (Lactobacilus plantarum) dan L.
fermentum (Lactobacillus fermentum) termasuk dalam bakteri asam laktat yang
menghasilkan produk berupa asam laktat seperti yang dikehendaki dalam
pembuatan silase. Selain penambahan inokulum lama fermentasi juga
berpengaruh terhadap kualitas silase. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh lama fermentasi dan penambahan inokulum L. plantarum dan L.
fermentum sebagai inokulum tunggal maupun campuran. Rancangan percobaan
yang digunakan adalah (RAL) pola dua arah dengan dua faktor perlakuan dan tiga
kali ulangan. Faktor pertama adalah jenis inokulum yang terdiri dari 4 taraf
perlakuan (L0= silase tanpa penambahan inokulum, L1= L. plantarum, L2= L.
fermentum, dan L3= kombinasi antara L. plantarum dan L. fermentum) dan faktor
kedua adalah lama fermentasi terdiri dari 3 taraf perlakuan (J1 = 21 hari, J2 = 28
hari, dan J3 = 35 hari). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan J3L3
(perlakuan dengan lama fermentasi 35 hari dan penambahan inokulum L.
plantarum dan L. fermentum sebagai inokulum campuran) lebih baik dalam
memperbaiki tekstur, aroma/bau, KA, PK dan SK. Nilai dalam menurunkan pH
dan suhu silase serta tidak terdapat jamur.
Kata Kunci : Lama fermentasi, Lactobacillus plantarum dan Lactobacillus
fermentum, Kualitas silase tebon jagung (Zea mays)
PENDAHULUAN ternak ruminansia, tubuh hewan akan
Pakan merupakan kebutuhan mampu bertahan hidup dan terjamin
utama dalam segala bidang usaha kesehatannya. Hewan juga bisa
ternak, termasuk dalam hal ternak semakin tumbuh menjadi besar dan
ruminansia. Pemberian pakan bertambah berat. Hal ini dikarenakan
dimaksudkan agar ternak ruminansia pakan hijauan ataupun yang berasal
dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dari biji-bijian mengandung berbagai
sekaligus untuk pertumbuhan dan unsur-unsur zat pakan (Sudarmono,
reproduksi (Djarijah, 1996). 1998).
Pakan hijauan adalah semua Kebutuhan hewan ternak
bahan pangan yang berasal dari ruminansia yang semakin tinggi,
tanaman atau tumbuhan berupa daun- memaksa peternak harus lebih
daunan, terkadang berupa ranting, inovatif dalam pemberian pakan
dan bunga. Dengan adanya pakan hijauan pada hewan ternak. Guna
berupa hijauan yang diberikan pada mengantisipasi jika musim kering
Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Dwi S atr i yo Wid od o , 2014 |2
Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Dwi S atr i yo Wid od o , 2014 |3
Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Dwi S atr i yo Wid od o , 2014 |4
Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Dwi S atr i yo Wid od o , 2014 |5
Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Dwi S atr i yo Wid od o , 2014 |6
Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Dwi S atr i yo Wid od o , 2014 |7
kekuning
tidak ada
inokulum L. plantarum dan L.
Lunak
manis
asam
J1L3
hijau
fermentum sebagai inokulum
an
campuran mampu menghasilkan
prosentase serat kasar terendah
kekuning
dengan 5.7%.
Sedikit
Lunak
Asam
J2L0
hijau
Pembuatan silase dengan
an
memanfaatkan bakteri asam laktat
sebagai inokulum tambahan bakteri
kekuning
tidak ada
asam laktat dapat mengikat selulose
Lunak
tajam
asam
J2L1
hijau
dalam pakan yang mengandung serat
an
kasar sehingga akan menurunkan
ikatan lignin dan dapat meningkatkan
kekuning
tidak ada
daya cerna (McDonald, 1981).
Lunak
tajam
Ratnakomala (2009) menambahkan
asam
J2L2
hijau
an
hidrolisa asam hemiselulase
merupakan reaksi kimiawi yang
kekuning
tidak ada
memecah selulose didalam dinding
Lunak
tajam
sel tanaman yang disebabkan oleh
asam
J2L3
interaksi dengan ion hidrogen hijau
an
didalam silase. kekuning
Hasil pengamatan secara
Sedikit
Lunak
organoleptik pada silase tebon
Asam
J3L0
hijau
tidak ada
tekstur, suhu, bau, dan ada atau
Lunak
fermentasi berlangsung
an
Perlakuan
kekuning
tidak ada
Tekstur
Warna
Jamur
Lunak
tajam
asam
J3L2
hijau
Bau
an
kekuning
kekuning
tidak ada
Sedikit
Lunak
manis
Lunak
asam
J1L0
hijau
tajam
asam
J3L3
hijau
an
an
kekuning
manis
asam
J1L1
hijau
tidak ada
manis
asam
J1L2
hijau
Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Dwi S atr i yo Wid od o , 2014 |8
Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Dwi S atr i yo Wid od o , 2014 |9
Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
D w i S a t r i y o W i d o d o , 2 0 1 4 | 10
Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang