PRAKTIKUM III
PEMBUATASN SILASE
OLEH
Latar Belakang
yang dimana curah hujan pada saat itu sangatlah minim sehingga produksi
hijauan pakan akan sangat berkurang karena terbatasnya asupan air pada
sehingga curah hujan sangat tinggi yang terkadang membuat beberapa daerah
penghujan ini hijauan tumbuh rimbun sehingga dapat dimanfaatkan oleh para
membuat pakan fermentasi seperti silase/hay pada saat dimana hijauan tumbuh
Pengawetan pakan ternak merupakan salah satu upaya yang dilakukan agar
pakan dapat disimpan dalam waktu yang lama sehingga pakan ternak tetap
diawetkan biasanya berupa hijauan, baik hijauan segar seperti tebon jagung
maupun hijauan kering seperti jerami padi. Pengawetan pakan dapat dilakukan
Apakah akan digunakan sebagai pakan basah atau pakan kering. (Sionita Dkk,
2021)
Beberapa metode pengawetan pakan diantaranya Silase dan Hay. Yang
populer dan lebih dikenal yaitu silase, metode ini sangat bermanfaat untuk
Silase adalah hasil pengawetan pakan ternak yang memiliki kadar air
tinggi yang diolah dengan proses fermentase dengan bantuan jasad renik.
pemamah biak) seperti sapi, kerbau, domba dan kambing. Silase biasanya
diproduksi pada saat musim penghujan sebagai persiapan atau cadangan pakan
praktikum ini.
tekstur, bau, dan warna yang sesuai dengan standar silase yang baik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Silase
silo pada kondisi anaerob. Kualitas nutrisi silase tidak dapat sama dengan hijauan
yang masih segar, namun pengawetan pakan dengan cara ensilase dapat
menambah daya simpan hijauan dengan tingkat kehilangan nutrisi yang lebih
kecil bila dibandingkan dengan hanya dibiarkan saja dalam suhu ruang. Prinsip
laktat, sehingga dalam pembuatan silase terdapat beberapa bahan tambahan yang
water soluble carbohydrat, bakteri asam laktat, garam, enzim, dan asam.
Penambahan bakteri asam laktat ataupun kombinasi dari beberapa additive silage
bakteri asam laktat sangat penting dalam proses fermetasi untuk menghasilkan
silase yang berkualitas baik. Proses awal dalam fermentasi asam laktat adalah
proses aerob, udara yang berasal dari lingkungan atau pun yang berasal dari
silase sudah bisa digunakan sebagai pakan sapi dalam bentuk pakan komplit atau
disimpan dalam waktu yang lama jika belum digunakan (Adriani, Fatati, &
Suparjo, 2016)
unggul asal Afrika tropika yang sudah cukup lama beradaptasi dan dibudidayakan
ternak ruminan. Rumput Panicum maximum dikenal juga dengan nama lain
Guinea grass, Buffalo grass, atau green panic. Potensi produksi biomasa rumput
Benggala cukup tinggi, berkisar antara 30 ton sampai 115 ton hijauan
pertumbuhan generatif dan produksi daunnya tidak akan bertambah lagi. (Dhalika
dkk, 2015).
ketersediaan jenis hijauan pakan ini sangat fluktuatif yang menyebabkan pasokan
hijauan pakan untuk mendukung pengembangan ternak ruminan sepanjang tahun
Hay/Jerami
terbatas.
menyediakan pakan ternak dengan kandungan nutrien yang baik (Lamid et al.,
2016). Prinsip dari proses pembuatan hay ini adalah menurunkan kadar air
menjadi 15-20% dalam waktu yang singkat, baik dengan panas matahari ataupun
panas buatan.
Pengeringan dilakukan agar bakteri dan jamur tidak dapat tumbuh dengan
baik sehingga tidak menyebabkan terjadinya penurunan kualitas hay dan dapat
disimpan dalam waktu yang cukup lama sebagai persediaan pakan pada saat
laktat, sehingga dalam pembuatan silase terdapat beberapa bahan tambahan yang
water soluble carbohydrat, bakteri asam laktat, garam, enzim, dan asam.
Penambahan bakteri asam laktat ataupun kombinasi dari beberapa additive silage
bakteri asam laktat sangat penting dalam proses fermetasi untuk menghasilkan
silase yang berkualitas baik. Proses awal dalam fermentasi asam laktat adalah
proses aerob, udara yang berasal dari lingkungan atau pun yang berasal dari
hijauan menjadikan reaksi aerob terjadi. Hasil reaksi aerob yang terjadi pada fase
antara lain psoses pembuatan yang salah, terjadi kebocoran pada silo sehingga
tidak tercapai suasana yang anaerob, tidak tersedianya karbohidrat terlarut, kadar
6 air awal yang tinggi, sehingga silase menjadi terlalu basah, dan memicuh
ada tidaknya serta besarnya populasi bakteri asam laktat, sifat-sifat fisik dan
yang tidak dikehendaki merupakan suplemen untuk zat gizi dalam hijauan yang
digunakan.
Manfaat Silase
yang didapatkan kualitasnya masih bagus serta tahan lama. Dengan demikian,
pakan tersebut dapat diberikan pada ternak saat musim apapun, terutama ketika
musim kemarau panjang atau musim paceklik. Jadi, bisa dikatakan selain sebagai
Selain itu, silase juga merupakan cara untuk memanfaatkan stok HMT
(HIjauan Makanan Ternak) yang berlebih sehingga takkan ada hijauan yang
1.1.
1.2.
Hasanuddin Makassar.
Prosedur Kerja
tempat datar yang beralas untuk dicampurkan dengan dedak dan cairan EM 4.
Campurkan dengan cara mengaduk hijauan hingga cairan dan dedak merata.
Setelah merata, masukkan kedalam silo plastik kemudian di padatkan agar tidak
ada udara/kondisi anaerob pada silo. Setelah padat kemudian kantong silo di ikat
dan di staples erat-erat sehinga silo menjadi padat dan tidak terjadi sirkulasi
udara. Kantong silo diberi tanda nama kelompok lalu disimpan dalam waktu 11
hari untuk melihat hasil dari pembuatan silase pada praktikum ini.
DAFTAR PUSTAKA
Admin Fajar, 2021. Alasan Mengapa Indonesia Hanya Ada 2 Musim, Kemarau dan
Hujan. FAJAR PENDIDIKAN, November 2021.
https://www.fajarpendidikan.co.id/alasan-mengapa-indonesia-hanya-ada-2-musim-
kemarau-dan-hujan/
Sionita, N. Rizky, 2021 Teknik Pengawetan pakan Sederhana, Artikel Badan Litbang
Pertanian, Kementrian Pertanian, Kalimantan Timur.
Admin LIPI, 2015. Silase, Pakan Ternak Berkualitas dan Tahan Lama. Edisi 8 Oktober
2015. Hal: 17. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jakarta.
http://lipi.go.id/lipimedia/silase-pakan-ternak-berkualitas-dan-tahan%20lama%20/10793