Anda di halaman 1dari 3

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI

KANTOR WILAYAH SUMATERA SELATAN


POKJA ULP PENGADAAN PERANGKAT PENGOLAH DATA DAN KOMUNIKASI
Jl. Jenderal Sudirman KM 3,5 Palembang 355386 358433

3 September 2015

Nomor : 016/Pokja.Datakom/Kanwil/2015
Lampiran : 2 (dua) file
Perihal : Jawaban atas sanggahan Lelang Pengadaan
Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM
Sumatera Selatan

Yth. Direktur PT. ELSADA BINTANG CEMERLANG


di-
Jakarta

Menindaklanjuti surat Saudara Nomor : 06/SS/EBC/09/2015 Tanggal 02 September 2015


Perihal Sanggahan Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi Pada Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Selatan Tahun Anggaran 2015, bersama ini kami
sampaikan tanggapan/penjelasan terhadap pertanyaan/sanggahan Saudara, sebagai berikut :
1. Dalam pengadaan ini kami sebagai penyedia merasa dirugikan dengan kejanggalan
dalam Hasil Evaluasi dokumen penawaran pada BERITA ACARA HASIL
PELELANGAN Nomor : 013/Pokja.Datakom/Kanwil/2015 Tanggal, 01 September 2015.
kami melihat tersesan dibuat-buat tidak sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor No.
70 Tahun 2012 yaitu dengan keterangan Tidak melampirkan/mencantumkan SITU/ Ijin
Gangguan (HO) sebagaimana yang dipersyaratkan dalam dokumen lelang, Perlu kami
jelaskan bahwa sesuai dengan PERDA no. 1 PEMDA DKI JAKARTA hanya dikeluarkan
Surat Keterangan Domisili Perusahaan(SKDP) dan Tanda Daftar Usaha, di DKI
JAKARTA tidak ada SITU dan HO. Mohon di jelaskan apa dasar panitia ULP
menggugurkan PT.ELSADA BINTANG CEMERLANG dengan keterangan di atas tanpa
konfirmasi ke kami mohon di jelaskan secara detail.

TANGGAPAN/PENJELASAN :

1. Berdasarkan Perpres No. 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan
Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Pasal
19 ayat (1) huruf (a) : Penyedia Barang/Jasa dalam pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. Memenuhi ketentuan
peraturan perundang-undangan untuk menjalankan kegiatan/usaha.

1
2. Berdasarkan Dokumen Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi Pada Kantor
Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Selatan Tahun Anggaran 2015, Nomor
: 008/Pokja.Datakom/Kanwil/2015 tanggal 14 Agustus 2015, yang telah kami upload pada
saat pengumuman lelang ada beberapa persyaratan yang kami cantumkan pada BAB. V
Lembar Data Kualifikasi (LDK) diantaranya dalam persyaratan kualifikasi peserta yang
berbadan usaha harus :
- memiliki surat ijin usaha Perdagangan (SIUP) Klasifikasi Kecil dengan
Bidang/Subbidang: Perdagangan Umum, Komputer, elektronik, elektrikal,
mekanikal; (masih Berlaku)
- memiliki SITU / Izin Gangguan; (masih Berlaku)
- memiliki TDP,sesuai dengan Bidang/Subbidang; (masih Berlaku) dan
- Memiliki Akta Pendirian Perusahaan dan Perubahannya (masih Berlaku
- PKP yang masih berlaku
3. Dalam tahap evaluasi kualifikasi, hal inilah yang menjadi dasar Pokja untuk tidak
meluluskan Saudara, dikarenakan PT. ELSADA BINTANG CEMERLANG tidak
melampirkan SITU/Izin Gangguan (HO) sebagaimana yang dipersyaratkan dalam
dokumen lelang.
4. Mengenai alasan saudara tentang PERDA no. 1 (Tahun tidak dicantumkan) PEMDA
DKI JAKARTA hanya dikeluarkan Surat Keterangan Domisili Perusahaan(SKDP) dan
Tanda Daftar Usaha, di DKI JAKARTA tidak ada SITU dan HO dapat kami jelaskan
sebagai berikut :
a. Menurut Perda Provinsi. DKI Jakarta No. 15 Tahun 2011 Tentang Perizinan
Tempat Usaha Pasal 6 Ayat 1 Setiap orang atau Badan Usaha yang aka melakukan
kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 Wajib memiliki Izin Gangguan.
b. Menurut Perda Provinsi DKI Jakarta No. 1 Tahun 2014 Tentang Rencana Detail Tata
Ruang dan Zonasi Pasal 1 Ayat 75 menyatakan bahwa Izin Gangguan adalah izin tempat
usaha dan atau kegiatan berdasarkan UU Gangguan yang diberikan kepada orang pribadi
atau Badan dilokasi tertentu yang dapat menimbulkan bahaya, kerugian dan gangguan.

Dari analisa dan evaluasi Pokja, kami berkesimpulan bahwa Pemda DKI Jakarta menerbitkan
Surat Izin Gangguan .

2. Mohon di jelasakan secara detail kenapa harus yang memiliki SITU/ Ijin Gangguan (HO)
yang bisa mengikuti lelang ini karena lelang ini juga APBN bukan APBD jadi penyedia
diluar Sumatra selatan berhak untuk mengikuti lelang ini, Mohon dijelasakan.

TANGGAPAN/PENJELASAN :

1. Pelelangan Sederhana adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Jasa Lainnya untuk


pekerjaan yang bernilai paling tinggi Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). Dan
pelaksanaan lelang Menurut Perpres No. 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat atas
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Pasal
106 Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dilaksanakan secara elektronik, artinya calon penyedia
dari seluruh Indonesia yang memiliki persyaratan yang telah ditentukan dapat mengikuti
lelang tersebut.

2
2. Dalam Perpres No 4 Tahun 2015 pada pasal 19 Ayat (1) huruf (a) dijelaskan bahwa penyedia
barang/jasa dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa wajib memenuhi persyaratan : huruf
(a) Memenuhi ketentuan Peraturan Perundang-undangan untuk menjalankan
kegiatan/usaha. SITU/Ijin Gangguan (HO) telah diatur dalam :
a. UU Gangguan (Hinder Ordonantie) STAATSBLAD Tahun 1926 Nomor 226 diubah dan
ditambah dengan Stbl Tahun 1940 Nomor 14 dan Nomor 450 ;
b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2009 tentang Pedoman Penetapan
Izin Gangguan di Daerah;
c. Perda Provinsi DKI Jakarta No. 15 Tahun 2011 Tentang Perizinan Tempat Usaha.

3. Sehubungan dalam pegadaan ini kami sebagai penyedia merasa dirugikan sesuai dengan
Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2015 terbaru bahwa ada pasal menyatakan sekecil
apapun temuan atau kecurangan silahkan di proses kepihak terkait seperti Bareskrim
Polri melakukan pemeriksaan dan pihak kejaksaan dan hal ini akan kami blow up ke
media cetak,LSM serta pihak-pihak lainya apabila kami tidak di berikan penjelasan yang
tranparan dan detail.. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999
tentang penyelenggara negara yang bersih, bebas dari kolusi korupsi dan nepotisme.
Seharusnya sebagai penyelenggara negara seharusnya panitia lelang harus tunduk dan
taat kepada UU RI No.: 28 tahun 1999. Maka untuk ketertiban administrasi Pengadaan
Tender ini, sebaiknya dilakukan tender ulang, dan bila mana Panitia tetap melaksanakan
tender ini, kami akan tembuskan semua dokumen yang menyangkut pelelangan ini
kepada pihak yang berwenang. Hal ini untuk menghindari kemungkinan terjadinya
kongkalikong antar oknum.

TANGGAPAN/PENJELASAN :
Pokja telah melaksanakan pelelangan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku.
sebagaimana diatur dalam Perpres No. 4 Tahun 2015 (terbaru) Tentang Perubahan Keempat
Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
dan beradasarkan Dokumen Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi pada Kantor
Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Selatan TA 2015 Nomor
008/Pokja.Datakom/Kanwil/2015.

Demikian jawaban atas sanggahan yang saudara sampaikan kepada kami, atas
perhatiannya diucapkan terima kasih.

Palembang, tanggal tersebut diatas,

Pokja Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi


Kanwil Kemenkumham Sumsel T.A. 2015

Anda mungkin juga menyukai