A. Pengertian Spermatogenesis
B. Tahapan Spermatogenesis
1. Spermatogonium
2. Spermatosit primer
3. Spermatosit sekunder
4. Spermatid
5. Sperma
1. Spermatogonium
2. Spermatosit primer
Berukuran paling besar dan paling jelas diantara sel spermatogenik lain (seperti
spermatogonium dan spermatosit sekunder)
Fase paling lambat
Spermatosit primer terbentuk dari 46 kromosom dan 4N kromatid
Mengandung kromosom diploid (2N) pada inti sel yang berarti memiliki 1 set
lengkap DNA (yaitu 2 set kromosom masing-masing)
Tidak terjadi pembelahan
Setiap spermatosit primer (46 kromosom ganda) membentuk 2 haploid (N)
spermatosit sekunder (masing-masing 23 kromosom ganda) melalui meiosis I
Prosesnya adalah spermatosit primer mulai menjauhi lamina basalis dan
bergerak ke dalam lumen tubulus seminiferus; sitoplasma makin banyak lalu
terjadilah meiosis pertama yang membentuk 2 spermatosit sekunder yang
masing-masing memiliki kromosom haploid (1N)
Miosis I : tahap profase I berlangsung 22 hari sedangkan metafase, anafase dan
telofase berlangsung cepat
1 spermatosit primer menghasilkan 4 spermatozoa atau 100 spermatosit (2N)
menghasilkan 400 sel sperma (N)
3. Spermatosit sekunder
4. Spermatid
Spermatid merupakan meiosis dari spermatosit sekunder. Pada tahap ini terjadi
pembelahan secara meiosis yang kedua. Spermatid terbentuk dari 23 kromosom dan
1N kromatid. Spermatid adalah tahap keempat dari spermatogenesis sebagai hasil
meiosis dari spermatosit sekunder dan akan menjadi spermatozoa.
5. Spermatozoa
C. Bagian-bagian sperma
Sperma secara garis besar dibagi menjadi 3 bagian, yaitu kepala (head), badan
(middle piece), dan ekor (tail). Kualitas spermatozoa meliputi beberapa aspek, yaitu
motilitas spermatozoa yang dapat dibagi menjadi tiga kriteria (motilitas baik, motilitas
kurang baik dan tidak motil), morfologi spermatozoa meliputi bentuknya (normal atau
abnormal, abnormalitas dapat terjadi pada kepala, midpiece, ekor atau end piece),
Seperti yang telah disebutkan di atas, sperma secara garis besar dibagi menjadi
3 bagian, yaitu :
1. Kepala (head)
Kepala pada sel sperma berbentuk lonjong dan terdapat inti sel (nucleus)
dengan kadungan iformasi genetic berupa DNA di dalamnya. Informasi genetic inilah
yang akan bertemu dengan informasi genetic dari sel telur dan akan menentukan
apakah janin nya seorang laki-laki ataupun perempuan. Pada kepala sel sperma ini juga
diselubungi oleh dua enzim yang membantu sel sperma untuk menembus pertahanan
lapisa korona radiate pada sel telur, dan enzim akrosin yang berfungsi untuk menembus
zona pelusida.
Bagian tengah dari sel sperma mengandung banyak mitokondria yang berguna
sebagai sumber energy bagi sel sperma dalam menjalankan aktivitasnya. Di dalam
3. Ekor (tail)
Ukuran panjang dari ekor sel sperma ini sangat menentukan sebuah kecepatan dari sel
D. Morfologi sperma
Kepala : berbentuk oval, akrosom menutupi 1/3 nya, panjang 3-5 mikron, lebar
-2/3 panjangnya.
Midpiece: langsing ( > lebar kepala) panjang 2x panjang kepala dan berada
dalam satu garis lengan sumbu panjang kepala.
Ekor: batas tegak, berupa garis panjang 9x panjang kepala.
Sperma normal
Setiap spermatozoon tanpa cacat secara morfologi adalah normal, diluar itu adalah
abnormal. Istilah-istilah yang dipakai pada bentuk yang abnormal adalah :
ISTILAH CIRI-CIRI
Tail abnormal
E. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Spermatogenesis
Junqueira, L. C., Jose Carneiro, Robert O. K. 2007. Histologi Dasar edisi ke-8. Jakarta:
EGC. Hal 419-432.
https://johnywijaya.blogspot.co.id/2012/10/sperma-adalah-sel-reproduksi-laki-
laki.html
http://klinikandrologi.blogspot.co.id/2008/06/membaca-hasil-analisa-sperma.html
http://www.ilmudasar.com/2016/11/Pengertian-Struktur-Pembentukan-Fungsi-
Sperma-Adalah.html