Refka DD
Refka DD
Demam Dengue (DD) merupakan salah satu penyakit infeksi yang masih
menimbulkan masalah kesehatan di negara sedang berkembang, khususnya
Indonesia. Diperkirakan lebih dari dua setengah milyar orang dengan resiko
terinfeksi penyakit ini. Diperkirakan ada 20 juta kasus infeksi dengue setiap
tahunnya dengan sekitar 24.000 kematian. 1
Berikut akan dibahas sebuah refleksi kasus mengenai demam dengue pada
pasien anak yang dirawat di ruangan bangsal perawatan anak RSUD Undata Palu.
1
LAPORAN KASUS
I. Identitas Pasien
II. Anamnesis
- Keluhan utama :
Demam
Pasien masuk dengan keluhan demam, demam dialami sejak 3 hari sebelum
masuk rumah sakit, demam secara terus menerus. Panas turun karena minum
obat penurun panas (sanmol). pasien merasakan sakit kepala, nyeri
retroorbital dan sakit perut, mimisan (-), gusi berdarah (-) menggigil (-),
berkeringat(-), kejang (-). Batuk (-), beringus (-), sakit menelan (+), muntah(-
), nafsu makan menurun, BAB hitam (-), BAB dan BAK lancar.
- Riwayat Sosial-Ekonomi:
Menengah ke atas
2
Lahir normal di RSUD Undata dengan BBL 2,5 kg . PBL : 52 cm
- Anamnesis Makanan:
- Riwayat Imunisasi:
Penderita mendapat imunisasi dasar wajib lengkap dan selesai umur 9 bulan.
BCG :1x
Hepatitis :3x
DPT :3x
Polio :3x
Campak :1x
3
Thoraks
Abdomen
Anggota gerak
Pemeriksaan Laboratorium
4
Pentalaksanaan
Resume
Anak laki-laki, usia 13 tahun, masuk Rumah Sakit dengan keluhan demam 3 hari
secara terus-menerus, disertai sakit kepala, nyeri retroorbital dan sakit perut. Denyut
nadi : 110 kali/menit, suhu : 39,2 oC, Pernapasan : 30 kali/menit, tekanan darah :
100/70 mmHg, Rumple Leed Test (+). Pada pemeriksaan penunjang ditemukan
trombosit : 79 X 103/mm3.
Follow Up
Senin , 10/10/2016
Subject
Keluhan : demam (+), sakit kepala, nyeri retroorbital, nyeri sendi, nyeri
abdomen
Objective
Keadaan umum : sakit sedang
Tanda tanda vital
TD : 100/70 mmHg BB: 53 kg
Nadi : 110 x/menit TB: 154 cm
Respirasi : 30 x/menit Status Gizi: Overweight
Suhu : 38 C
Assesment
Demam Dengue
Planning
Terapi
IVFD Ringer Laktat 24 tpm
Paracetamol 3 x 1 tab 500 mg (jika panas)
Anjuran
Perbanyak minum dan istirahat
5
Selasa, 11/10/2016
Subject
Keluhan : demam (-), sakit kepala (+), nyeri retroorbital (+), nyeri
sendi
Objective
Keadaan umum : sakit sedang
Tanda tanda vital
TD : 110/60 mmHg BB: 53 kg
Nadi : 96 x/menit TB: 154 cm
Respirasi : 27 x/menit Status Gizi: Overweight
Suhu : 36,7 C
Pemeriksaan Penunjang
RBC : 5,75 X 106/mm3 Normal : 4.0 5.5 106/mm3
HGB : 13,6 g/dL Normal : 11,0-16,0 g/dL
HCT : 41,0 Normal : 37,0-50,5 %
PLT : 57 X 103/mm3 Normal : 150-400 103/mm3
WBC : 4,81 X 103/mm3 Normal : 4,0-10,0 103/mm3
Assesment
Demam Dengue
Planning
Terapi
IVFD Ringer Laktat 24 tpm
Paracetamol 3 x 1 tab 500 mg (jika panas)
Anjuran
Perbanyak minum dan istirahat
Rabu, 12/10/2016
Subject
Keluhan : demam (-), sakit kepala (-), nyeri retroorbital (-), nyeri sendi
(-)
6
Objective
Keadaan umum : sakit sedang
Tanda tanda vital
TD : 100/70 mmHg BB: 53 kg
Nadi : 100 x/menit TB: 154 cm
Respirasi : 25 x/menit Status Gizi: Overweight
Suhu : 36,7 C
Pemeriksaan Penunjang
RBC : 5,89 X 106/mm3 Normal : 4.0 5.5 106/mm3
HGB : 14,1 g/dL Normal : 11,0-16,0 g/dL
HCT : 42,6 Normal : 37,0-50,5 %
PLT : 19 X 103/mm3 Normal : 150-400 103/mm3
WBC : 8,07 X 103/mm3 Normal : 4,0-10,0 103/mm3
Assesment
Demam Dengue
Planning
Terapi
IVFD Ringer Laktat 24 tpm
Paracetamol 3 x 1 tab 500 mg (jika panas)
Anjuran
Perbanyak minum dan istirahat
Kamis, 13/10/2016
Subject
Keluhan : demam (-), sakit kepala (-), nyeri retroorbital (-), nyeri sendi
Objective
Keadaan umum : sakit sedang
Tanda tanda vital
TD : 110/60 mmHg BB: 55 kg
Nadi : 98 x/menit TB: 154 cm
Respirasi : 25 x/menit Status Gizi: Overweight
7
Suhu : 36,7 C
RBC : 5,51 X 106/mm3 Normal : 4.0 5.5 106/mm3
HGB : 13,1 g/dL Normal : 11,0-16,0 g/dL
HCT : 40,2 Normal : 37,0-50,5 %
PLT : 67,0 X 103/mm3 Normal : 150-400 103/mm3
WBC : 9,56 X 103/mm3 Normal : 4,0-10,0 103/mm3
Assesment
Demam Dengue
Planning
Terapi
IVFD Ringer Laktat 24 tpm
Paracetamol 3 x 1 tab 500 mg (jika panas)
Anjuran
Perbanyak minum dan istirahat
8
DISKUSI
Demam dengue adalah penyakit demam akut selama 2-7 hari dengan dua atau
lebih manifestasi sebagai berikut : nyeri kepala, nyeri orbita, mialgia, ruam kulit,
dengan atau tanpa manifestasi perdarahan, dan trombositopenia. Fenomena
patofisiologi utama yang menentukan derajat penyakit dan membedakan antara
demam dengue dan demam berdarah dengue adalah peningkatan permeabilitas
dinding pembuluh darah, penurunan volume plasma, terjadinya hipotensi,
hemokonsentari/peningkatan hematokrit, serta didapatkannya manifestasi
perdarahan. 1
Pada kasus ini, didapatkan pasien mengeluhkan demam sudah 3 hari yang
sifatnya terus menerus. Pada infeksi virus dengue, demam tinggi timbul mendadak
dan berlangsung dua atau beberapa hari, dan diikuti dengan penurunan demam,
kemudian timbul kembali. Pada demam dengue, penurunan panas merupakan masa
penyembuhan, sedangkan pada demam berdarah dengue, periode ini merupakan
periode rentan terjadinya syok. Hal inilah yang dapat membedakan antara demam
dengue dan demam berdarah dengue. Selain itu untuk mengetahui lebih pasti
mengenai demam berdarah dengue WHO membagi DBD menjadi 4 kategori yaitu:
Derajat I : Demam disertai gejala tidak khas dan satu- satunya manifestasi
perdarahan adalah uji tornikuet positif
Derajat II : Derajat I disertai perdarahan spontan pada kulit/ perdarahan lain
Derajat III : Ditemukannya kegagalan sirkulasi yaitu nadi cepat dan dalam,
tekanan nadi menurun (kurang dari 20 mmHg) atau hipotensi
disertai kulit yang dingin, lembab dan penderita gelisah
Derajat IV : Renjatan berat dengan nadi yang tidak dapat diraba dan tekanan
darah tidak dapat di ukur2
9
A. Fase demam
Pada awal fase ini, biasanya ditemukan kesulitan untuk membedakan kasus
demam dengue dan demam berdarah dengue; namun pada dasarnya terapi
untuk kedua penyakit ini adalah sama, yakni simtomatik dan suportif.
Seperti:6
Istirahat
Pemberian paracetamol (tidak lebih dari 4 kali dalam 24 jam) sesuai
dengan umur untuk suhu > 380 C
Usia Dosis (tablet 250 mg) Mg/dose
1 tahun tablet 60
1/2
1-5 tahun tablet 60-120
>6 tahun 1 tablet 240
10
Apabila mendapatkan seseorang anak dengan demam tinggi 2-7 hari (tanpa).
Dapat diduga menderita infeksi dengue apalagi jika di jumpai orang disekitarnya
menderita infeksi dengue, memperhatikan adakah warning sign. Selanjutnya
tentukan apakah perlu dirawat atau cukup berobat jalan. Tindakan selanjutnya
berdasarkan pada keadaan pasien. Apabila terdapat kegawatan segera dirawat
diruang emergensi, ruang rawat sehari (untuk observasi 24 jam), dengan pemantauan
klinis dan laboratorium. Pasien dapat dipulangkan dengan pesan kepada orang tua
untuk memantau warning sign dan diberitahukan kapan harus kembali kerumah sakit
segera. 7
Pemantauan pada anak yag diduga menderita infeksi dengue, yang terpenting
adalah mendeteksi terjadinya syok hipovolemik sedini mungkin. Dengan memantau
adanya warning sign sehingga dapat mencegah terjadinya mortalitas.7
WARNING SIGN
11
2. Manifestasi berdarah baik spontan seperti petekie, purpura, ekimosis,
epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis, melena dan uji tourniquet
positif.
3. Nyeri kepala, myalgia, atralgia, nyeri retroorbital.
4. Dijumpai kasus DBD baik dilingkungan sekolah, rumah, atau sekitar
rumah.
5. Adanya leukopenia yang biasanya dijumpai pada hari pertama dan kedua
< 4000/mm3.
6. Trombositopenia < 100.000/mm3 atau hematocrit normal.
Apabila ditemukan gejala demam ditambah adanya dua atau lebih tanda
gejala lain diagnosis klinis demam dengue dapat ditegakkan.8
Pada demam dengue masa tunas berkisar antara 3-5 hari (5-8 hari). Awalnya
penyakit biasanya mendadak, disertai gejala seperti nyeri kepala, nyeri berbagai
bagian tubuh, anoreksia dan lemas. Terdapat ciri khas dari demam dengue yaitu trias
sindrom, yaitu demam tinggi, nyeri pada anggota badan, dan timbulnya ruam
kemerahan (rash). Pada pasien ini didapatkan demam, nyeri kepala, nyeri
retroorbital, dan sakit perut. 3
Pada umumnya, tatalaksana pasien demam dengue dapat berobat jalan, dan
tidak perlu memerlukan perawatan di rumah sakit. Pada fase demam, pasien
dianjurkan untuk tirah baring, dan dianjurkan pemberian cairan dan elektrolit per
oral. Untuk menurunkan suhu yang tinggi dapat diberikan parasetamol. Tidak boleh
dilupakan monitor suhu, jumlah trombosit, serta kadar hematokrit sampai normal
kembali. Pada pasien demam dengue saat suhu turun, umumnya merupakan tanda
penyembuhan. Meskipun demikian semua pasien harus diobservasi terhadap
komplikasi yang dapat terjadi selama 2 hari setelah suhu turun. Hal ini disebabkan
oleh karena kemungkinan kita sulit membedakan antara DD dan DBD pada fase
demam. Perbedaan akan tampak jelas pada saat suhu turun, yaitu pada DD akan
terjadi penyembuhan sedangkan pada DBD terdapat tanda awal kegawat daruratan
sirkulasi (syok). 4,5
12
Nasihat diberitahukan kepada orang tua tentang petanda syok yang
mengharuskan anak dibawa kerumah sakit yang harus diberikan. Petanda tersebut
antara lain adalah bisa dilihat pada tabel F dibawah ini :9
13
DAFTAR PUSTAKA
2. FKUI. Demam Berdarah Dengue naskah lengkap pelatihan bagi pelatih dokter
spesialis anak dan dokter spesialis penyakit dalam tatalaksana kasus DBD.
4. IDAI. Buku Ajar Infeksi dan Pediatric Tropis, Edisi pertama. Jakarta : Badan
5. IDAI Lampung & IDAI Jakarta. Kiat Praktis Dalam Pediatrik Klinis. Jakarta :
6. Daud Dasril. Dr DR. Prof. Sp.(K). 2015. Tatalaksana Praktis Kesehatan Bayi Dan
7. Ikatan dokter anak cabang jawa barat perwakilan bogor, depok, sukabumi, 2015.
8. Srireski et. AI. 2014 pedoman diagnosis dan tatalaksana infeksi virus dengue
9. Soedarmo PS. 2002. Infeksi Virus Dengue. In; Soedarmo dkk (ed). Buku Ajar
Ilmu Kesehatan Anak, Infeksi dan Penyakit Tropis Edisi Pertama. Jakarta: IDAI,
pp: 176-209.
14