Anda di halaman 1dari 27

UNIVERSITAS NUSA BANGSA

(NUSA BANGSA UNIVERSITY)

SEJARAH DAN SISTEM


KLASIFIKASI TUMBUHAN
Ade Ayu Oksari, M.Si.
Universitas Nusa Bangsa
A. SISTEM KLASIFIKASI
KLASIFIKASI penggolongan
Proses pengaturan tumbh dlm tingkatan-tingkatan
kesatuan kelasnya yg sesuai.
Caranya dg menyatukan golongan yg sama dan
memisahkan yg berbeda
Tidak ada kepastian klasifikasi yg benar dan harus dianut
sifatnya sementara dan subyektif (tidak ada pedoman
yg baku).
Tujuan:
utk memudahkan sifat manusia suka yg praktis
contoh pedagang sayuran
penataan di pertokoan/ pasar
hingga yg ilmiah Flora of Java
KLASIFIKASI
Sesuai dengan Kesepakatan Intemasional, urutan takson dari yang besar
ke yang kecil adalah sebagai berikut:
Divisi (divisio), kelas (classis), bangsa (ordo), suku (familia),
rumpun (tribus), marga (genus), seksi (sectio), seri (series), jenis
(species), varitas (varietas) dan bentuk (forma), yang kesemuanya
meliputi sebelas takson.
TUJUAN DASAR KLASIFIKASI
1. Untuk mengurutkan organisme kedalam taxa yang telah memiliki
nama berdasarkan kekerabatannya;
2. Untuk memperoleh susunan yang berurutan yang mengekspresikan
kekerabatannya secara praktis dan alamiah;
3. Untuk menghasilkan suatu system penyimpan yang efektif dan efisien
SISTEM ARTIFISIAL
Sistem klasifikasi yang bertujuan praktis
dengan tekanan utama pada tercapainya tujuan
penyederhanaan obyek studi dalam bentuk suatu
ikhtisar ringkas disebut dengan sistem buatan atau
sistem artifisial.
B. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN
KLASIFIKASI TUMBUHAN
SEJARAH DAN MACAM-MACAM KLASIFIKASI

Davis dan Heywood (1963)


1. Klasifikasi sebelum Darwin : habitus, seksual dan hubungan
bentuk morfologi
2. Klasifikasi sesudah Darwin : filogenetik dan alamiah
Rifai (1989)
1. Klasifikasi Empirik. Ex: Klasifikasi berdasarkan abjad
2. Klasifikasi Rasional. Dibagi 5 yaitu : Klasifikasi praktis, buatan,
fenetik, filogeni dan alamiah
Klasifikasi Rasional
1. Klasifikasi Praktis (Klasifikasi Khusus). Ex : penggolongan tumbuhan serat,
tanaman obat-obatan, tumbuhan gulma, tumbuhan penghasil getah dan lain-lain
2. Klasifikasi Buatan. Ex :
a. Sistim klasifikasi ini diciptakan oleh Theophrastus (tumbuhan digolongkan
berdasarkan habitusnya yaitu kelompok pohon, semak, perdu dan terna).
b. Linnaeus mengganti sistim habitus ini dengan sistim kelamin dikenal 24
kelas tumbuhan berdasarkan jumlah, posisi dan panjang benang sari
3. Klasifikasi Fenetik : didasarkan pada kekerabatan yang
ditentukan oleh banyaknya persamaan bentuk yang nampak
Pertama sekali disusun oleh Antoine Laurent De Jussieu
(1748-1836). Dunia tumbuhan dibaginya menjadi tiga
golongan besar yaitu:
- Acotyledonae (jamur, ganggang, lumut dan paku-pakuan).
- Monocotyledonae
- Dicotyledonae
Robert Brown (1773-1858) : menemukan bahwa biji
Gymnospermae terbuka dan tidak terlindung oleh bakal
buah, seperti pada Angiospermae.
4. Klasifikasi Filogeni (Filetik) : menekankan keeratan hubungan
kekerabatan nenek moyang takson satu dengan yang lainnya.
Filogeni adalah perkembangan sejarah garis-garis evolusi
dalam suatu golongan makhluk hidup, jadi dapat diartikan
sebagai asal dan evolusi suatu takson.
Eichler (1839-1887), membagi dunia tumbuh-tumbuhan ke
dalam dua golongan besar yaitu:
- Cryptogame; dibagi tiga divisi: Thallophyta (Fungi dan
Alga), Bryophyta dan Pteridophyta
- Phanerogame; dibagi ke dalam Gymnospermae dan
Angiospermae
Sistim-sistim klasifikasi filogeni dibagi menjadi dua golongan besar yaitu:
1. Aliran Engler : bunga tumbuhan primitive diserbuki oleh angin,
tidak bermahkota dan hanya bertenda bunga. Turunan
tumbuhan primitif yang paling sedikit mengalami perubahan
karena evolusi adalah Casuarinaceae, Fagaceae dan
Piperaceae. Wettstein menganggap bahwa Monokotil lebih
maju daripada Dikotil. Sistim Engler ini dipakai oleh Lawrence
dalam Taxonomy of Vascular Plants.
2. Aliran Ranales: bertolak pada hipotesis bahwa tumbuhan biji
primitif bunganya menyerupai runjung seperti bunga tusam.
- Bunga primitif mempunyai bagian-bagian yang banyak,
lengkap dan lepas-lepas
- Penyerbukan dilakukan oleh serangga
- Magnoliaceae, Annonaceae, Nymphaceae (bangsa
Ranales) termasuk tumbuhan primitif.
Pemuka yang terkenal dalam aliran ini adalah:
a. Charles Edwin Bessey (1845-1915) : Monokotil lebih maju dari Dikotil
b. John Hutchinson (1884-1972), bukunya Families of Flowering Plants:
suku-suku Dikotil dikelompokkan dalam golongan yang berkayu, perdu
dan herba, dapat kritikan karena dianggap makin mundur ke sistim
habitus.
5. Klasifikasi Alamiah : mencerminkan keadaan sebenarnya seperti di
alam, dan serbaguna karena banyak pernyataan kekerabatan yang
dimiliki kesatuan-kesatuannya sehingga banyak memiliki sifat-sifat
yang dapat diramalkan.
Sistim ini pertama sekali dicetuskan oleh Michel Adamson
(1727-1806), dengan jalan mengikutsertakan, memperhitungkan
dan memperlakukan dengan sama semua sifat yang dimiliki
tumbuhan.
Sistem klasifikasi dan perkembangannya

Sistem/ cara klas yg berbeda menghasilkan klasifikasi yg


berbeda pula. Perkembangan:

I. Periode tertua (abad 4 SM)


secara formal belum dikenal
periode sistem manfaat praktis, merpk sistem buatan
yg tertua
1. tumbh penghasil pangan
2. tumbh penghasil sandang
3. tumbh penghasil obat dst
II. Periode sistem habitus (abad 4 SM-
abad17) --TheophrasTes sbg bapak
boTani
Dasar: perawakan
Perdu
Semak
Memanjat
Terna/ herba

Theophrastus (370-285 S.M.) : pelopor ilmu taksonomi


tumbuhan DIOSCORIDES
Next
Buku: Historia Plantarum Universalis oleh J. BAUHIN (1541-1631)
memuat candra (deskripsi) dan sinonima sekitar 5.000 jenis
tumbuhan.

Berdasarkan umur: annual (berumur pendek)


binnual (umur 2 th)
perenial (umur panjang)
III. Periode sistem numerik (awal abad 18)

Ditandai sifat yg murni artificial dirancang sbg sarana


membantu identifikasi tumbh
Pelopor: Carolus Linneaus (1707-1778) buku: Species
Plantarum
Sistem seksual (jml benang sari) numerik
1. monoandria (1 benang sari)
2. diandria (2 bs)
3. triandria (3bs)
dst
Next
Tidak tepat bila Linnaeus dianggap sebagai pencipta sistem tatanama
ganda karena Caspar Bauhin,yang dalam bukunyaPinaxTheatri Botanici
tahun 1623 telah menerapkan sistem tatanama ganda tersebut.

Linnaeus mendapatkan gelar sebagai "Bapak taksonomi (baik untuk


tumbuhan maupun hewan).
IV. Periode sistem klasifikasi yg didasarkan
kesamaan btk (sistem alam) abad 18 - pert 19

Klasifikasi yg terbtk berupa unit-unit yg wajar (natural system)


Pelopor: M. Adeson Pengikut: J.B. de Lamark; A.L. de Jussieu
(1748-1836)
I. Acotyledoneae
1 kelas dg 6 suku : fungi, algae, hepaticae,
musci, filices, najades
II. Monocotyledoneae
3 kelas dg 16 suku
III. Dicotyledoneae
a. monoclinae: apetalae
monopetalae
polypetalae
b. diclinae
V. Periode sistem filogenetik (pert abad 19 sekarang)

Perkembangan evolusi jauh dekatnya hub kekerabatan


Pelopor: Alexander Braun (1805-1877)

I. tingkat Bryophyta
kelas Thallodea (algae, lichenes, fungi)
kelas Thallophyllodea (charinae, muscinae)
II. Tingkat Cormophyta (filices)
III. Tingkat Anthophyta
a. bagian besar Gymnospermae
b. bagian besar Angiospermae
1. Monocotyledoneae
2. Dicotyledoneae
a. apetalae
b. sympetalae
c. eleutheropetalae
UNIVERSITAS NUSA BANGSA
(NUSA BANGSA UNIVERSITY)
Next
HANS HALLIER (JOHAN GOTTFRIED HALLIER)(1868-1932)
Seorang ahli taksonomi tumbuhan berkebangsaan Belanda,
yang dari 1893-1896 bekerja di Herbarium Bogor
Dalam tahun 1893/1894 ikut serta ekspedisi Nieuwenhuis ke
Kalimantan, dan banyak mengumpulkan bahan bahan
tumbuhan dari pulau itu.
Di antara sekian banyak publikasinya, termuat sistem
klasifikasi filogenetik berdasarkan bukti paleobotani, anatomi,
serologi, daft ontogeni.
VI. Sistem klasifikasi kontemporer

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat dalam abad ke-
20 ini berpengaruh terhadap perkembangan ilmu taksonomi tumbuhan.

Taksonomi numerik; taksometri atau taksonometri


Metode evaluasi kuantitatif mengenai kesamaan atau kemiripan
sifat antar golongan organisme, dan penataan golongan-golongan itu
melalui suatu analisis yang dikenal sebagai "analisis kelompok" (cluster
analysis) ke dalam kategori takson yang lebih tinggi atas dasar similarity.
Next
Taksonomi numerik didasarkan atas bukti-bukti fenetik
Karya-karya :
Heywood, Principles of Angiosperm Taxonomy danPlant
Taxonomy atau Karya Sneath dan Sokal, Numerical Taxonomy.
Terimakasih
11/02/2016
26
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai