Sifat Fisik Hasil Pertanian
Sifat Fisik Hasil Pertanian
B. TUJUAN Untuk mengetahui sifat fisik hasil pertanian (tepung-tepungan, buah dan sayur).
D. CARA KERJA
Cara kerja pada praktikum tegangan permukaan adalah dengan: Edibel portion buah dan
sayur Cara kerja pada praktikum ini yaitu Terlebih dahulu masing-masing jenis bahan
ditimbang Bagian buah dan sayuran yang biasa dimakan dan yang tidak biasa dimakan
dipisahkan Bagian buah dan sayuran yang dapat dimakan tersebut ditimbang Nyatakan
persen dalam berat utuh Tepung-tepungan Cara kerja pada praktikum ini yaitu Timbang
tepung terigu sebanyak 25 gr dan dimasukkan kedalam beaker gelas Teteskan air pada tepung
dengan buret secara perlahan-lahan Aduk tepung tersebut dengan spatula sambil air dari buret
menetes Aduk sampai benar-benar lengket/semua tepungnya disatukan Catat berapa banyak
air yang digunakan/diserap tepung Hitung daya serap tepung Umbi-umbian Cara kerja pada
praktikum ini yaitu : Berat Terlebih dahulu semua jenis umbi-umbian ditimbang untuk
diketahui kisaran beratnya Warna Setiapo jenis umbia-umbian dicatat warna kulit dan
dagingnya Ukuran Kebulatan dan kebundaran masing-masing umbia-umbian diukur dengan
penggaris lalu dicatat hasil yang diperoleh Pencoklatan Setelah di potong amati beberapa
menit kemudian apakah terjadi pencoklatan pada bagian yang dipotong
B. Pembahasan Pada setiap bahan pangan, tidak semua bagian sayuran dan buah-buahan
dapat dimakan untuk memperhitungkan jumlah bagian yang dapat dimakan dan yang
terbuang dari sayuran dan buah-buahan perlu diketahui jumlah bagian yang biasa dimakan
(edible portion) dari sayuran dan buah-buahan tersebut. Dari hasil pengamatan diperoleh
edible portion dari anggur sebesar 96%, kangkung, 80,7%, dan bayam sebesar 77,2%. Pada
anggur diperoleh edible portion yang tinggi karena tidak terlalu banyak bagian yang perlu
dibuang sedangkan pada sayuran diperoleh edible portion yang agak rendah. Kebundaran
adalah suatu ketajaman ukuran sudut-sudut dari suatu benda padat. Nilai kebundaran suatu
benda berkisar dari 0-1. Apabila nilai kebundaran suatu bahan hasi pertanian mendekati 1,
maka bentuk bahan tersebut bundar. Pada umbi kayu diperoleh nilai kebundaran sebesar 0,89
dan pada bengkuang diperoleh nilai kebundaran sebesar 0,90. Nilai kebundaran maximal
adalah 1. Buah apel, ubi jalar dan kentang yang baru saja dikupas, daging buah atau umbinya
menjadi berwarna coklat. Dalam ilmu pangan, gejala itu dinamai browning atau pencoklatan.
Yaitu, terbentuknya warna coklat pada bahan pangan secara alami atau karena proses
tertentu. Yang pasti bukan akibat zat warna. Pencoklatan pada kelompok buah-buahan dan
umbi-umbian nampaknya tak dikehendaki sebab pencoklatan itu menunjukan terjadinya
reaksi oksidasi yang dapat mengakibatkan semakin cepatnya proses pembusukan.
Pencoklatan pada buah apel dan buah lain setelah dikupas disebabkan oleh pengaruh aktivitas
enzim Polypenol Oxidase (PPO), yang dengan bantuan oksigen akan mengubah gugus
monophenol menjadi O-hidroksi phenol, yang selanjutnya diubah lagi menjadi O-kuinon.
Gugus O-kuinon inilah yang membentuk warna coklat. Kemampuan tepung terigu menyerap
air disebut Water Absorption. Kemampuan daya serap air pada tepung terigu berkurang bila
kadar air dalam tepung (moisture) terlalu tinggi atau tempat penyimpanan yang lembab.
Water Absorption sangat bergantung dari produk yang akan dihasilkan. Tepung juga
digunakan untuk pengentalan makanan, kemampuan pengentalan tepung ini disebabkan oleh
daya serapnya terhadap air sehingga butiran-butiran tepung tersebut membesar dan apabila
dipanaskan maka granula tersebut akan rusak dan pecah sehingga terjadi proses gelatinisasi.
Pada peristiwa gelatinisasi tepung, viskositas bahan akan meningkat karena air telah masuk
kedalam butiran tepung dan tidak bisa bergerak bebas lagi.
F. KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum ini yaitu : Karakteristik dari suatu bahan hasil pertanian sangat
penting untuk klasifikasi standar bentuk dan ukuran untuk mempermudah penanganan dan
pengolahan produk tersebut. Semakin sedikit bagian buah dan sayur yang dibuang semakin
tinggi edible portion nya ( bagian yang bisa dimakan). Pada jenis buah diperoleh edible
portion yang besar dibandingkan dengan edible portion yang diperoleh dari sayuran Nilai
kebundaran maksimal 1, nilai kebundaran paling tinggi diperoleh pada bengkuang yaitu
sebesar 0,9. Pencoklatan pada kentang dan ubi jalar setelah dikupas disebabkan oleh
pengaruh aktivitas enzim Polypenol Oxidase (PPO), yang bereaksi dengan oksigen
membentuk Gugus O-kuinon, inilah yang membentuk warna coklat. Kemampuan daya serap
air pada tepung berkurang apabila kadar air dalam tepung (moisture) terlalu tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Fitriani, Dini. Laporan Praktikum 1 karakteristik Fisik. 2011.(online)
Ishak, 2009. Penuntun Praktikum Aplikasi Perubahan Kimia Pangan, Tim Asisten,
Makassar. Satuhu, 2004. Penanganan dan Pengolahan Pangan, Penebar Swadaya, Jakarta.
Silaban, Jansen Bernard. Karakteristik Fisik Bahan Hasil Pertanian. 2011. (online).
Syarief R. dan A. Irawati, 1988, Pengetahuan Bahan untuk Industri Pertanian, Mediyatama
Sarana Perkasa, Jakarta
Winarno, 2004. Kimia Pangan dan Gizi, Penerbit PT Gramedia, Jakarta.