DOI: http://dx.doi.org/10.35941/jtaf.1.2.2019.2916.86-92
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman. Jl.Tanah Grogot,
Kampus Gunung Kelua, Samarinda 75119.
*)
Penulis korespondensi: saragih_bernatal@yahoo.com
ABSTRAK
Ubi jalar kuning selain memiliki karbohidrat yang tinggi juga memiliki antioksidan
tinggi. Ubi jalar kuning dapat diolah menjadi tepung sebagai alternatif yang
direkomendasikan karena tahan lama untuk disimpan, mudah dicampur, diperkaya dengan
nutrisi dan praktis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode
pengolahan terhadap sifat fisiko kimia dan sensoris tepung ubi jalar kuning. Penelitian ini
menggunakan Rancangan Acak Lengkap 6 perlakuan dan 3 ulangan. Faktor yang diteliti
dalam penelitian ini adalah pre-treatment dalam pengolahan tepung ubi jalar kuning yaitu
pencacahan; pencacahan dan pengukusan; pemarutan; pemarutan dan pengukusan;
pemarutan dan peragian; pemarutan, pengukusan dan peragian. Parameter yang diuji dalam
penelitian ini adalah sifat kimia meliputi kadar air dan kadar abu, sifat fisik meliputi densitas
kamba, wettability, dan daya serap air, sedangkan sifat sensoris meliputi uji tekstur, aroma
dan warna. Data yang diperoleh dianalisis dengan ANOVA dilanjutkan dengan uji BNT pada
taraf α 5%. Metode pengolahan dengan pencacahan yang dilanjutkan dengan pengeringan
memberikan tepung ubi jalar kuning dengan respon sensoris terbaik (suka untuk tekstur,
aroma dan warna) dengan karakteristik fisiko-kimia untuk kadar air, kadar abu, densitas
kamba, wettability dan daya sertap air berturut-turu 5,16%, 3,08%, 0,61 g.mL-1, 58,33 detik
dan 1,70 g.
Kata kunci: ubi jalar kuning, tepung, proses pengolahan
ABSTRACT
Yellow sweet potato besides having high carbohydrate also has high antioxidant.
Yellow sweet potatoes can be processed into flour as a recommended alternative because it
is durable to store, easy to mix, enriched with nutrients and is practical. The purpose of this
study was to determine the effect of processing methods on the physicochemical and sensory
properties of yellow sweet potato flour. This study used a Completely Randomized Design
with 6 treatments and 3 replications. The factors studied in this study were pre-treatment in
the processing of yellow sweet potato flour, namely cutting into small pieces, cutting into
small pieces and steaming, grating, grating and steaming, grating and fermentation, grating,
steaming and fermentation. The parameters tested in this study were chemical properties
including water content and ash content, physical properties include kamba density,
wettability, and water absorption, while sensory properties include tests of texture, aroma
and color. The data obtained were analysed by ANOVA followed by LSD test at α level of
5%. The method of processing with cutting into small pieces followed by drying gives yellow
sweet potato flour with the best sensory response (like for texture, aroma and color) with
physico-chemical characteristics for water content, ash content, kamba density, wettability
and water absorption capacity for 16.00%, 3.08%, 0.61 g.mL-1, 58.33 seconds and 1.70 g.
Keywords: Sweet potato, flour, processing
86
Journal of Tropical AgriFood 2019, 1(2): 86-92 p-ISSN 2685-3590
Artikel Riset e-ISSN 2685-3604
87
Kristoporus L, Saragih B Pengaruh Pre-Treatment dalam Proses Pengolahan Tepung Ubi Jalar
DOI: http://dx.doi.org/10.35941/jtaf.1.2.2019.2916.86-92
88
Journal of Tropical AgriFood 2019, 1(2): 86-92 p-ISSN 2685-3590
Artikel Riset e-ISSN 2685-3604
partikel, sifat bahan, komposisi bahan dan molekul-molekul pati, protein, lemak dan
mungkin pula dipengaruhi oleh degradasi lain-lain saat diberi perlakuan pemasakan
molekul-molekul dalam bahan akibat adanya awal sehingga molekul-molekul tersebut
pengolahan. Jadi kenaikan densitas kamba menempati ruangan yang lebih sempit.
mungkin disebabkan adanya degradasi
8 a a a
ab
Wettability (detik)
b b 160
6 c
120
Kadar Air (%)
4 80 b
c
2 40 d e f
0
0
T1 T2 T3 T4 T5 T6
T1 T2 T3 T4 T5 T6
Perlakuan Perlakuan
8
3 ab a
Kadar Abu (%)
Daya Serap Air (g)
6 bc cd
2 d d
bc a b b b
4 c
2 1
0 0
T1 T2 T3 T4 T5 T6 T1 T2 T3 T4 T5 T6
Perlakuan Perlakuan
0,75 b
bc d cd ubi jalar kuning pada pengolahan yang
0,5 berbeda. Huruf yang sama pada grafik batang
yang sama menunjukan berbeda tidak nyata
0,25 pada taraf α 5%, T1 (pencacahan), T2
(pencacahan dan pengukusan), T3 (pemarutan),
0 T4 (pemarutan dan pengukusan), T5 (pemarutan
T1 T2 T3 T4 T5 T6 dan peragian), T6 (pemarutan pengukusan dan
Perlakuan peragian).
89
Kristoporus L, Saragih B Pengaruh Pre-Treatment dalam Proses Pengolahan Tepung Ubi Jalar
DOI: http://dx.doi.org/10.35941/jtaf.1.2.2019.2916.86-92
Skala Hedonik Warna
pelakuan pencacahan (T1) yaitu 1,70 g. Hal 4 a a a a
ini diduga karena kadar air yang terdapat b
dalam bahan mempengaruhi kemampuan 3 c
tepung untuk menyerap air dan juga diduga 2
dipengaruhi oleh peningkatan kandungan pati
terhadap nilai daya serap air terkait dengan 1
peranan komposisi amilosa-amilopektin di 0
dalam pati. Daya serap air merupakan salah T1 T2 T3 T4 T5 T6
satu sifat yang dapat mempengaruhi hasil dari Perlakuan
pembuatan suatu produk makanan dari
tepung. Daya serap sangat bergantung dari
komposisi, tekstur produk yang akan 5
dihasilkan (Suarni 2009). Skala Hedonik Aroma 4 ab a
ab bc ab
Organoleptik 3 c
Hasil analisis sidik ragam untuk uji
2
organoleptik warna, aroma dan tekstur
menujukan bahwa perlakuan dengan berbagai 1
metode pengolahan berpengaruh nyata 0
terhadap tepung ubi jalar yang dihasilkan T1 T2 T3 T4 T5 T6
(Gambar 2). Perlakuan
Warna
Hasil rata-rata uji hedonik warna 5
Skala Hedonik Tekstur
90
Journal of Tropical AgriFood 2019, 1(2): 86-92 p-ISSN 2685-3590
Artikel Riset e-ISSN 2685-3604
Warna yang terdapat dalam bahan kandungan pati yang terkandung pada ubi
pangan akan mempengaruhi warna pada jalar tersebut mengalami pemecahan menjadi
produk pangan yang akan dibuat, warna gula-gula sederhana. Varietas dan umur panen
kuning pada ubi jalar kuning dapat digunakan juga mempengaruhi mutu tepung dari produk
sebagai bahan tambahan pewarna makanan lokal (Saragih, 2013).
(Richana dan Widaningrum, 2009). Selain
proses pengolahan pada tepung bonggol KESIMPULAN
pisang dengan usia panen yang berbeda juga
Metode pre treatment dalam
menghasilkan warna tepung yang berbeda
pengolahan tepung ubi jalar kuning
(Saragih, 2013).
memberikan pengaruh nyata terhadap
Aroma karakteristik fisiko kimia dan organoleptik
Hasil rata-rata uji hedonik aroma tepung ubi jalar kuning yang dihasilkan,
tepung ubi jalar dengan berbagai metode diantaranya kadar air, kadar abu, densitas
pengolahan dengan tingkat kesukaan panelis kamba, wettabiliti, daya serap air, dan nilai uji
yang tertinggi pada perlakuan pemarutan (T3) organoleptik tekstur, warna, dan aroma
menunjukkan nilai 3,35 yang berarti suka, dan tepung ubi jalar kuning. Metode pre treatment
sedangkan yang terendah pada sampel tepung dalam pengolahan tepung ubi jalar kuning
ubi jalar kuning pada perlakuan pemarutan, yang menghasilkan tepung dengan kualitas
pengukusan dan dilanjutkan dengan peragian terbaik yaitu pada perlakuan pencacahan, hal
(T6) dengan nilai 2,36 yang berarti agak suka. ini ditunjukan dengan kadar air yang lebih
Hal ini diduga aroma dari tepung ubi jalar rendah yaitu 5,16%, dan juga ditunjukan pada
dengan proses terfermentasi cenderung uji sensoris tepung ubi jalar tersebut. Tepung
beraroma asam. Karena semakin banyak ubi jalar yang dihasilkan memenuhi Standar
aktivitas mikroorganisme dalam bermetabolit Nasional Indonesia 01-3751-2000 tentang
menghasilkan asam-asam organik. standar tepung.
Menurut De Mann (2007), dalam
industri pangan pengujian aroma atau bau DAFTAR PUSTAKA
dianggap penting karena cepat dapat
Agustin, N.D, Saragih, B., Sulistyo, P., 2019.
memberikan hasil penilaian terhadap produk
Pengaruh lama blansir terhadap
terkait diterima atau tidaknya suatu produk.
karakteristik fisikokimia dan sensoris
Timbulnya aroma atau bau ini karena zat bau
tepung kentang udara (Dioscorea
tersebut bersifat volatile (mudah menguap),
bulbifera L.). Journal of Tropical
sedikit larut air dan lemak.
AgriFood 1(1), 29-35.
Tekstur
Antarlina, S.S., 2004. Kandungan Gizi, Mutu
Hasil rata-rata uji hedonik tekstur
Tepung Ubi Jalar serta Produk
tepung ubi jalar dengan berbagai metode
Olahannya. Laporan Bulanan. Balai
pengolahan dengan tingkat kesukaan panelis
Penelitian Tanaman Pangan. Malang.
yang tertinggi pada perlakuan pemarutan dan
peragian (T5) menunjukkan nilai 3,46 yang Cahyono, Mursid, M., 2004. Studi Pembuatan
berarti suka, dan sedangkan yang terendah Permen Ubi Jalar Susu sebagai
pada sampel tepung ubi jalar kuning pada Alternative Diversifikasi Pengolahan.
perlakuan pemarutan, pengukusan dan [Skripsi]. Jurusan TPHP, FTP, UGM
dilanjutkan dengan peragian (T6) dengan nilai Yogyakarta.
1,79 yang berarti tidak suka. De Mann, J.M.. 2007. Principle of Food
Hal ini dikarenakan tekstur dengan Chemistry. TheAvi Pub Co. Inc.,
perlakuan pengukusan kemudian dilanjutkan Westport. Connecticut.
dengan proses fermentasi memiliki tekstur
yang lebih lengket dibandingkan dengan Juanda, D., Cahyono, B., 2000. Ubi Jalar
perlakuan yang lain. Diduga tekstur lengket Budidayadan Analisis Usaha Tani.
ini disebabkan karena adanya kandungan pati Kanisius, Yogyakarta.
yang terdapat pada ubi jalar pada saat proses
pengukusan dan proses fermentasi,
91
Kristoporus L, Saragih B Pengaruh Pre-Treatment dalam Proses Pengolahan Tepung Ubi Jalar
DOI: http://dx.doi.org/10.35941/jtaf.1.2.2019.2916.86-92
Muchtadi, R.T., Muhammad, S., Ayustaning- Setyaningsih, D., Apriantono, A., Sari, M.P.,
warno, F., 2009. Ilmu Pengetahuan 2010. Analisis Sensori untuk Industri
Bahan Pangan. Penerbit Alfabeta, Pangan dan Agro. IPB Press, Bogor.
Bandung.
Suarni, 2009. Prospek pemanfaatan tepung
Oladele, A.K., Aina J.O., 2007. Chemical jagung untuk kue kering (cookies).
composition and function properties of Jurnal Litbang Pertanian 28(2), 63-71.
flour produced from two varieties of
Sudarmadji, S., Haryono, B., Suhardi. 2010.
tigernut (Cyperus esculentus). African
Analisis Bahan Makanan dan
Journal of Biotecnology 6(21), 2473-
Pertanian. Liberty Yogyakarta Bekerja
2476.
Sama dengan Pusat Antar Universitas
Park, D.J., Ku, K.H., 2001. Improve Pangan dan Gizi Universitas Gajah
disperbillity of green tea powder by Mada, Yogyakarta.
microparticulaton and formulation.
Syarief, R., Anies, I., 2008. Pengetahuan
Journal Food Science 66(6), 793-798.
Bahan untuk Industri Pertanian.
Richana, N., Widaningrum, 2009. Pengguna- Mediyatama Sarana Perkasa, Jakarta.
an tepung dan pasta dari beberapa
Wibowo, L., Fitriyani, E., 2012. Pengolahan
varietas ubi jalar sebagai bahan baku
rumput laut (Eucheuma cottoni)
mi. Jurnal Pascapanen 6(1), 43-53.
menjadi serbuk minuman instan.
Saragih, B., 2013. Analisis mutu tepung Vokasi 8(2), 101-109.
bonggol pisang dari berbagai varietas
Winata, A.Y., 2004. Karakterisasi tepung
dan umur panen yang berbeda. Jurnal
sukun (Artocarpus altilis) pramasak
TIBBS Teknologi Industri Boga dan
hasil pengeringan drum serta
Busana. 9(1), 22-29.
aplikasinya untuk substitusi tepung
Saragih, B., Sari, D.N. Rahmadi, A. 2019. The terigu pada pembuatan roti manis.
effect of steaming duration on nutrition [Skripsi]. Fakultas Teknologi
composition, glycemic index and load Pertanian, IPB, Bogor.
of analog rice from natural products
East Kalimantan. International Journal
of Recent Scientific Research 10 (02F),
31072-31075, DOI: http://dx.doi.org/
10.24327/ijrsr.2019.1002.3186
92