Disusun Oleh:
KELOMPOK 4
Abul Bachtari NPM. 16320043P
Agus Novalina NPM. 16320046P
Dina Retno Widuri NPM. 16320054P
Elina Nabila NPM. 16320057P
Karyanto NPM. 16320074P
0
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mengandung enzim pencernaan. Insulin dihasilkan oleh sel-sel beta dan sekresi
lainnya glukagon dihasilkan oleh sel-sel alfa. Sel alfa, beta dan delta membentuk
eksokrin, dan kedua fungsi ini saling berhubungan. Fungsi eksokrin yang utama
Pankreatitis merujuk pada peradangan, edema, dan necrosis yang terjadi sebagai
pankreas kembali normal setelah diobati, dan pasien tidak mengalami lanjutan
pankreatitis.
1
Pankreatitis kronis menyebabkan kerusakan pankreas yang proggresif dan
permanen karena jaringan normal digantikan oleh jaringan fibrosa. Kondisi kronis
ini bisa terjadi setelah pankreatitis akut atau terjadi sendiri. Penyebab paling
umum pada orang dewasa adalah kecanduan alkohol. Pada anak-anak, penyebab
daerah panggul dan kondisi ini akan semakin buruk bila pasien makan.
Pankratitis kronis ditandai dengan nyeri yang sangat dan konstan, tanda dan gejala
umum sakit akut, disertai dengan berat badan turun, sakit kuning ringan, diare,
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan umum
2
2. Tujuan khusus
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
pankreas dengan intensitas yang dapat berkisar mulai dari kelainan yang relatif
ringan dan sembuh sendiri hingga penyakit yang berjalan dengan cepat dan fatal
yang tidak bereaksi terhadap berbagai pengobatan. (Brunner & Suddart, 200;
1338)
(Doengoes, 2000;558)
pancreas dengan insesitas yang dapat berkisar mulai dari kelainan yang relative
ringan dan sembuh sendiri hingga penyakit yang berjalan dengan cepat dan fatal
KMB).
jilid1)
4
Pankreatitis kronis merupakan kelainan inflamasi yang di tandai oleh
Dengan digantikannya sel-sel pancreas yang normal oleh jaringan ikat akibat
B. Etiologi
a. Metabolik
1) Alkoholisme
2) Hiperlipoproteinemia
3) Hiperkalsemia
5) Genetik
b. Mekanis
1) Trauma
2) Batu empedu
3) Jejas iatrogenic
4) Jejas perioperative
c. Vaskuler
1) Syok
2) Atheroembolisme
5
3) Poliarteritis nodosa
d. Infeksi
1) Parotitis (mumps)
2) Coxsackievirus
3) Mycoplsma pneumonia
C. Gambaran Klinis
Nyeri abdomen yang hebat merupakan gejala utama pankreatitis. Rasa sakit
dan nyeri tekan pada abdomen yang disertai nyeri pada punggung, terjadi akibat
iritasi dan edema pada pankreas yang mengalami inflamasi tersebut sehingga
pankreas dan obstruksi duktus pankreatikus juga turut manimbulkan rasa sakit.
Secara khas rasa sakit terjadi pada bagian tengah ulu hati (midepigastrium).
Awitannya sering bersifat akut dan terjadi 24 hingga 48 jam setelah makan atau
setelah mengkonsumsi minuman keras; rasa sakit ini dapat bersifat menyebar dan
sulit ditentukan lokasinya. Umumnya rasa sakit semakin parah setelah makan dan
tidak dapat diredakan dengan pemberian antasid. Rasa sakit dapat disertai dengan
distensi abdomen, adanya massa abdominal yang dapat diraba tetapi batasnya
Perut yang kaku atau mirip papan dapat terjadi dan merupakan tanda yang
fatal. Namun demikian, abdomen dapat tetap lunak jika tidak terjadi peritonitis.
6
Ekimosis (memar) di daerah pinggang dan di sekitar umbilikus merupakan tanda
biasanya berasal dari isi lambung tetapi juga dapat mengandung getah empedu.
serta syok yang disebabkan oleh kehilangan sejumlah besar cairan yang kaya
protein karna cairan ini mengalir ke dalam jaringan dan rongga peritoneum.
Pasien dapat mengalami takikardi, sianosis dan kulit yang dingin serta basah
memperlihatkan gejala infiltrasi paru yang difus, dispnu, takipnu dan hasil
serangan nyeri yang hebat di daerah abdomen dan punggung, disertai muntah.
tersebut terasa semakin hebat, semakin sering dan lama. Sebagian pasien
mengeluhkan nyeri hebat; yang lain merasakan nyeri tumpul, konstan dan
membandel.
Hal ini disebabkan oleh penurunan asupan makanan akibat anoreksia atau
terjadi kemudian pada penyakit tersebut ketika fungsi pankreas mash tersisa 10%.
Akibatnya, proses pencernaan bahan makanan, khususnya protein dan lemak akan
terganggu. Defekasi akan terjadi lebih sering dan feses menjadi berbuih serta
7
berbau busuk akibat gangguan pencernaan lemak yang menyebabkan feses
D. Patofisiologi
sebagai proenzim yang dalam keadaan normal harus diaktifkan oleh tripsin di
duodenal. Patogenesis pankreatitis akut berpusat pada aktivitas tripsin yang tidak
tepat di dalam pankreas; tripsin yang sudah diaktifkan tersebut akan mengubah
dan edema.
8
b. Jejas primer sel asiner. Keadaan ini dapat disebabkan oleh kerusakan karna
dan sudah di mulai sejak usia kanak-kanak. Kelainan ini disebabkan oleh
pada tripsin yang esensial untuk inaktivasi enzim itu sendiri (mekanisme
tripsin.
Dengan digantikannya sel-sel pankreas (sel-sel asiner pankreas) yang normal oleh
jaringan ikat akibat serangan pankreatitis berulang-ulang dan efek toksik dari
alkohol dan metabolitnya, maka tekanan dalam pankreas akan meningkat. Hasil
9
duodenum. Di samping itu akan terjadi pula atrofi epitel duktus tersebut, inflamasi
E. Penatalaksanaan
(total parenteral nutrition) pada pankreatitis akut biasanya menjadi bagian terapi
yang penting. Pemasangan NGT dengan pengisapan (suction) isi lambung dapat
abdomen yang nyeri dan ileus paralitik, serta untuk mengeluarkan asam
hidroklorida agar asam ini tidak kembali mengalir kedalam duodenum serta
tindakan yang esensial dalam perjalanan penyakit pankreatitis akut karna akan
b. Perawatan Intensif. Koreksi terhadap kehilangan cairan serta darah dan kadar
10
c. Perawatan Respiratorius. Perawatan respiratorius yang agresif diperlukan
karna resiko untuk terjadinya elevasi diafragma, infiltrasi serta efusi dalam
dari pemantauan gas darah arteri yang ketat, pemberian oksigen hingga
e. Intervensi Bedah. Meskipun pasien yang berada dalam keadaan sakit berat
operasi pankreas dapat memiliki lebih dari satu drain yang terpasang pada
tempat pascaoperatif dan luka insisi terbuka, yang dirigasi dan diganti
11
Sedangkan, pankreatitis kronik ditandai oleh serangan nyeri yang hebat di
semakin sering dan lama. Sebagian pasien mengeluhkan nyeri hebat; yang lain
Hal ini disebabkan oleh penurunan asupan makanan akibat anoreksia atau
terjadi kemudian pada penyakit tersebut ketika fungsi pankreas mash tersisa 10%.
Akibatnya, proses pencernaan bahan makanan, khususnya protein dan lemak akan
terganggu. Defekasi akan terjadi lebih sering dan feses menjadi berbuih serta
yang mungkin menjadi penyebab pada setiap pasien. Terapi ditujukan untuk
mencegah serta menangani serangan akut, mengurangi rasa nyeri sera gangguan
rasa nyaman, dan menangani insufisiensi eksokrin serta endokrin yang terdapat
pada pankreatitis.
a. Nyeri dan gangguan rasa nyaman pada badomen diatasi dan dicegah dengan
penggunaan metode nonopioid untuk mengatasi nyeri. Selaian itu, pasien dan
12
nyeri dan gangguan rasa nyaman pada abdomen. Kenyataannya, tidak ada
bentuk terapi lain yang dapat meredakan rasa nyeri tersebut jika pasien sendiri
terus menerus mengkonsumsi alkohol dan hal ini harus ditegaskan pada
pasien.
steatore.
kedalam jejunum.
13
BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
gangguan rasa nyaman yang dialami pasien. Munculnya rasa nyeri, lokasi dan
hubungannya dengan makan dan konsumsi alkohol serta hasl berbagai upaya yang
dilakukan pasien untuk mengurangi rasa nyeri perlu dicatat. Status cairan serta
nutrisi pasien dan riwayat serangan batu empedu serta konsumsi alkohol harus
dikaji. Riwayat masalah gastrointestinal, yang mencakup mual, muntah, diare dan
dilakukan untuk mengkaji rasa sakit, nyeri tekan, ketegangan muskuler dan bising
usus. Adanya abdomen yang kaku seperti papan atau yang lunak harus dicatat.
Status pernapasan, frekuensi dan corak pernapasan serta suara pernapasan harus
dikaji. Suara napas yang normal, suara tambahan, dan hasil-hasil perkusi dada
yang abnormal, termasuk suara pekak pada basis paru dan taktil fremitus yang
upaya mereka untuk mengatasinya harus dikaji karna mereka sering merasa takut
dan cemas mengingat beratnya gejala pasien serta sakit yang dideritanya
B. Diagnosa Keperawatan
adalah:
14
pankreas. Ditandai dengan: keluhan nyeri, focus pada diri sendiri, wajah
dan gejala.
pada sekresi. Ditandai dengan: tidak dapat diterapkan adanya tanda dan gejala.
a. Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi, edema, distensi pada pankreas dan
iritasi peritoneum.
b. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan rasa nyeri akut, infiltrat paru,
15
d. Gangguan integritas kulit yang berhubungan dengan status nutrisi yang buruk,
tirah baring dan luka akibat operasi serta pemasangan drain yang lebih dari
satu.
D. Intervensi
16
panjang/berkeluh
kesah)
f. Perubahan dalam
nafsu makan dan
minum
Pola Nafas tidak NOC: NIC:
efektif berhubungan a. Respiratory status : a. Posisikan pasien untuk
dengan : Ventilation memaksimalkan ventilasi
rasa nyeri akut, b. Respiratory status : b. Lakukan fisioterapi dada jika
infiltrat paru, efusi Airway patency perlu
pleura dan atelektasis. c. Vital sign Status c. Keluarkan sekret dengan
DS: batuk atau suction
a. Dyspnea Setelah dilakukan d. Auskultasi suara nafas, catat
b. Nafas pendek tindakan keperawatan adanya suara tambahan
DO: selama 2x24 Jam e. Berikan bronkodilator :
a. Penurunan tekanan pasien menunjukkan f. Berikan pelembab udara
inspirasi/ekspirasi keefektifan pola nafas, Kassa basah NaCl Lembab
b. Penurunan dibuktikan dengan g. Atur intake untuk cairan
pertukaran udara kriteria hasil: mengoptimalkan
per menit a. Mendemonstrasikan keseimbangan.
c. Menggunakan otot batuk efektif dan h. Monitor respirasi dan status
pernafasan suara nafas yang O2
tambahan bersih, tidak ada 1) Bersihkan mulut, hidung
d. Orthopnea sianosis dan dan secret trakea
e. Tahap ekspirasi dyspneu (mampu 2) Pertahankan jalan nafas
berlangsung mengeluarkan yang paten
sangat lama sputum, mampu 3) Observasi adanya tanda
f. Penurunan bernafas dengan tanda hipoventilasi
kapasitas vital mudah, tidak ada 4) Monitor adanya
g. Respirasi: < 11 pursed lips) kecemasan pasien
24 x /mnt b. Menunjukkan jalan terhadap oksigenasi
nafas yang 5) Monitor vital sign
paten(klien tidak 6) Informasikan pada pasien
merasa tercekik, dan keluarga tentang
irama nafas, tehnik relaksasi untuk
frekuensi memperbaiki pola nafas.
pernafasan dalam 7) Ajarkan bagaimana batuk
rentang normal, efektif
tidak ada suara 8) Monitor pola nafas
nafas abnormal)
c. Tanda Tanda vital
dalam rentang
normal (tekanan
darah, nadi,
pernafasan)
17
E. Masalah Kolaborasi (Komplikasi Potensial)
b. Nekrosis pankreas
18
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
yang dapat berkisar mulai dari kelainan yang relatif ringan dan sembuh sendiri
hingga penyakit yang berjalan dengna cepat dan fatal yang tidak bereaksi
2. Pankreatitis akut terjadi akibat proses tercernanya organ ini oleh enzim-
saluran ini pada daerah ampula Vateri, menyumbat aliran getah pankreas atau
enzim yang kuat dalam pankreas. Spasme dan edema pada ampula Vateri yang
19
B. Saran
20
DAFTAR PUSTAKA
Nurarif, Amin Huda. 2013. NANDA NIC-NOC jilid 1. Yogyakarta : Media Action.
Smeltzer, Suzanne C. 2001. Buku Ajar Keperawtan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth edisi 8 Vol. 2. Jakarta : EGC.
http//:www. asuhan-keperawatan-pankreatitis-kronik.html
21