PANKREATITIS AKUT
DISUSUN OLEH :
JEFRY ANDRYANSYAH
PSK A SEMESTER 4
010115A062
UNGARAN
2017
SATUAN ACARA PENDIDIKAN KESEHATAN
TUJUAN
A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan diharapkan peserta dapat
mengetahui tentang pankreatitis.
B. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta dapat :
1. Menjelaskan pengertian kanker kolorectum
2. Menjelaskan etiologi/penyebab pankreatitis
3. Menjelaskan pemeriksaan penunjang pankreatitis
4. Menjelaskan penatalaksanaan pankreatitis
C. MATERI ( Terlampir )
a. Definisi pankreatitis
b. Etiologi pankreatitis akut
c. Pemeriksaan penunjang pankreatitis
d. Penatalaksanaan pankreatitis
e. Komplikasi pankreatitis
D. METODE PENYAMPAIAN
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
E. ALAT BANTU PEMBELAJARAN
a. Leaflet
b. Lembar balik
F. EVALUASI
A. Evaluasi Struktur
Diharapkan penyuluhan berjalan sesuai dengan struktur yang telah
dibuat
B. Evaluasi Proses
Diharapkan peserta sasaran mengikuti kegiatan sampai dengan
pendidikan kesehatan selesai dilaksanakan
C. Evaluasi Hasil
Diharapkan peserta mengerti tentang penatalaksanaan penyakit
pankreatitis akut
G. TAHAPAN PEMBELAJARAN
Tahap
Kegiatan
Kegiatan dan Metode
Waktu Perawat Peserta
1. Salam Pembuka Mendengarkan dan Ceramah,
Pembukaan 2. Memperkenalkan diri memperhatikan Leaflet
( 5 menit) 3. Menjelaskan Maksud
perawat/penyaji
dan Tujuan
4. Membagikan Leaflet
Mendengarkan dan Ceramah
Penyajian Lembar balik
Menyampaikan Materi memperhatikan
( 15 menit )
dan Leaflet
perawat/penyaji
1. Melakukan Tanya Memperhatikan Lembar balik
Penutupan
Jawab dan Ikut Bertanya dan Leaflet
( 10 menit )
2. Menutup Pertemuan
Serta Menjawab
( Lampiran )
MATERI
B. ETIOLOGI
4. Gondongan (parotitis)
8. Kanker pankreas
9. Berkurangnya aliran darah ke pankreas, misalnya karena tekanan
darah yang sangat rendah
C. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Scan-CT : menentukan luasnya edema dan nekrosis
Ultrasound abdomen: dapat digunakan untuk mengidentifikasi inflamasi
pankreas, abses, pseudositis, karsinoma dan obstruksi traktus bilier.
Endoskopi : penggambaran duktus pankreas berguna untuk diagnosa
fistula, penyakit obstruksi bilier dan striktur/anomali duktus pankreas.
Catatan : prosedur ini dikontra indikasikan pada fase akut.
Aspirasi jarum penunjuk CT : dilakukan untuk menentukan adanya
infeksi.
Foto abdomen : dapat menunjukkan dilatasi lubang usus besar berbatasan
dengan pankreas atau faktor pencetus intra abdomen yang lain, adanya
udara bebas intra peritoneal disebabkan oleh perforasi atau pembekuan
abses, kalsifikasi pankreas.
Pemeriksaan seri GI atas : sering menunjukkan bukti pembesaran
pankreas/inflamasi.
Amilase serum : meningkat karena obstruksi aliran normal enzim
pankreas (kadar normal tidak menyingkirkan penyakit).
Amilase urine : meningkat dalam 2-3 hari setelah serangan.
Lipase serum : biasanya meningkat bersama amilase, tetapi tetap tinggi
lebih lama.
Bilirubin serum : terjadi pengikatan umum (mungkin disebabkan oleh
penyakit hati alkoholik atau penekanan duktus koledokus).
Fosfatase Alkaline : biasanya meningkat bila pankreatitis disertai oleh
penyakit bilier.
Albumin dan protein serum dapat meningkat (meningkatkan
permeabilitas kapiler dan transudasi cairan kearea ekstrasel).
Kalsium serum : hipokalsemi dapat terlihat dalam 2-3 hari setelah timbul
penyakit (biasanya menunjukkan nekrosis lemak dan dapat disertai
nekrosis pankreas).
Kalium : hipokalemia dapat terjadi karena kehilangan dari gaster;
hiperkalemia dapat terjadi sekunder terhadap nekrosis jaringan, asidosis,
insufisiensi ginjal.
Trigliserida : kadar dapat melebihi 1700 mg/dl dan mungkin agen
penyebab pankreatitis akut.
LDH/AST (SGOT) : mungkin meningkat lebih dari 15x normal karena
gangguan bilier dalam hati.
Darah lengkap : SDM 10.000-25.000 terjadi pada 80% pasien. Hb
mungkin menurun karena perdarahan. Ht biasanya meningkat
(hemokonsentrasi) sehubungan dengan muntah atau dari efusi cairan
kedalam pankreas atau area retroperitoneal.
Glukosa serum : meningkat sementara umum terjadi khususnya selama
serangan awal atau akut. Hiperglikemi lanjut menunjukkan adanya
kerusakan sel beta dan nekrosis pankreas dan tanda aprognosis buruk.
Urine analisa; amilase, mioglobin, hematuria dan proteinuria mungkin
ada (kerusakan glomerolus).
Feses : peningkatan kandungan lemak (seatoreal) menunjukkan gagal
pencernaan lemak dan protein .
D. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan pankreatitis akut bersifat simtomatik dan ditujukan
untuk mencegah atau mengatasi komplikasi. Semua asupan per oral harus
dihentikan untuk menghambat stimulasi dan sekresi pankreas. Pelaksanaan
TPN (total parental nutrition) pada pankreatitis akut biasanya menjadi
bagian terapi yang penting, khusus pada pasien dengan keadaan umum
yang buruk, sebagai akibat dari stres metabolik yang menyertai
pankreatitis akut. Pemasangan NGT dengan pengisapan (suction) isi
lambung dapat dilakukan untuk meredakan gejala mual dan muntah,
mengurangi distensi abdomen yang nyeri dan ileus paralitik serta untuk
mengeluarkan asam klorida.
b. Tindakan Bedah
E. KOMPLIKASI
1. Timbulnya Diabetes Mellitus
2. Tetani hebat
3. Efusi pleura (khususnya pada hemitoraks kiri)
4. Abses pankreas atau psedokista
Akibat lanut pankreatitis akut adalah di pankreas terbentuk pseudokista, yang
terisi dengan enzim pankreas, cairan dan jaringan sisa, yang membesar seperti
balon. Bila pesudokista berkembang menjadi lebih besar dan menyebabkan
nyeri atau gejala lain, dilakukan dekompresi
5. Demam Typoid
6. Deman berdarah dengue
7. Gagal Ginjal Akut
8. Gagal Nafas Akut