Teknik Pembentangan Survey Seismik Refraksi
Teknik Pembentangan Survey Seismik Refraksi
Sumber : http://fst.ukm.my/
1. Prinsip Fermat
Prinsip Fermat menyatakan bahwa jika gelombang merambat dari
satu titik ke titik lainnya maka gelombang tersebut akan memilih bagain
yang tercepat.
Kata tercepat diberikan diberikan untuk memberikan penekanan
pada jejak yang dilalui gelombang adalah jejak yang secara waktu
tercepat bukan yang terpendek secara jarak. Tidak selalu yang terpendek
itu tercepat.
Dengan demikian jika gelombang melewati sebuah medium yang
memiliki variasi kecepatan gelombang seismik, maka gelombang tersebut
akan cenderung melalui zona-zona kecepatan tinggi dan menghindari
zona-zona kecepatan rendah.
2. Hukum Huygen
Huygen (1680) mengemukakan suatu mekanisme sederhana guna
menelusuri penjalaran gelombang. Mekanisme tersebut digambarkan
bahwa sebuah permukaan gelombang atau muka gelombang dapat
dianggap sebagai suatu permukaan dengan fase tetap melewati titik-titik
medium berlapis yang dicapai oleh gerakan pada waktu yang sama. Jika
gelombang tersebut melewati suatu permukaan (batas perlapisan), maka
pad setiap partikel pada suatu perlapisan itu akan menjadi sumber
gelombang yang baru dan demikian seterusnya. Mekanisme perambatan
gelombang ini dikenal dengan prinsip Huygen.
3. Snellius
Dalam eksplorasi seismik, analisis gelombang akustik didasarkan
pada suatu medium bumi dengan lapisan-lapisan batuan yang berbeda
densitas dan kecepatan gelombangnya. Sehingga dalam perambatan
gelombang juga akan berlaku hukm Snellius yang mengatakan bahwa jika
gelomban merambat dari suatu medium ke medium yang lain berbeda
sifat fisiknya, maka pada bidang batas akan terjadi peristiwa pemantulan
dan pembiasan. Hukum Snellius
1. Gelombang Langsung
Gelombang yang bergerak dengan langsung melalui jalur
terpendek sedangkan gelombang lain menjalar dengan rute yang lebih
panjang dapat tiba lebih cepat dengan kecepatan lebih tinggi.
Sumber : http://4.bp.blogspot.com/
Gelombang Refraksi
Sumber : http://fst.ukm.my/
2. Wavefront
Penjalaran gelombang yang dihasilkan oleh suatu sumber
gelombang (source) pada media yang homogen berbentuk lingkaran.
Lingkaran-lingkaran tersebut dinamakan wavefront dan lintasan
penjalarannya disebut sebagai ray path. Dilihat dari 3 dimensi (volume),
wavefront berbentuk bola (spheris).
Sumber : http://www.astarmathsandphysics.com/
3. First Break
Gelombang seismik yang pertama kali terekamyang berasal dari sumber.
Pada seismik refleksi, first break ini digunakan sebagai pembawa
informasi adanya lapisan lapuk.
Sumber : http://www.interpex.com/
4. Intercept Time
Waktu penjalaran gelombang seismik dari source ke geophone
secara tegak lurus (zero offset).
Sumber : http://labtransportumy.files.wordpress.com/
5. Gelombang P+S Vertikal
Nama lain dari gelombang ini adalah gelombang Rayleigh.
Gelombang ini menjalar di permukaan dengan bentuk penjalaran seperti
elips.
Sumber : http://upload.wikimedia.org/
Sumber : http://4.bp.blogspot.com/
6. Crossover Distance
Jarak yang mana gelombang terefraksi merambat mengikuti
lapisan yang dalam mengikuti gelombang langsung.
Sumber : http://fst.ukm.my/
Sumber : http://www.interpex.com/
7. Hidden Layer
Lapisan yang tidak bisa terdeteksi dengan menggunakan metode
seismik refraksi, lapisan ini sangat tipis sehingga kecepatan gelombang
pada lapisan ini lebih rendah dibandingkan kecepatan gelombang pada
lapisan yang berada di atasnya.
Sumber : http://4.bp.blogspot.com/
9. Head Waves
Gelombang refraksi atau gelombang Mintrop yang dicirikan
dengan masuk dan keluarnya suatu gelombang pada sudut kritis. Biasanya
gelombang ini yang terbiaskan/terefreksi pada first break.
Sumber : http://fst.ukm.my/
Sumber : http://www.interpex.com/
10. Delay Time
Waktu tambahan yang diperlukan bagi gelombang dalam
merambat pada suatu lapisan.
Sumber : http://fst.ukm.my/
Sumber : http://www.interpex.com/
11. Travel Time
Seismik refraksi yang didasarkan pada waktu perjalanan waktu
kritis.
Sumber : http://fst.ukm.my/
Sumber : http://www.interpex.com/
12. Wide Angle Reflection
Gelombang refleksi sudut datang dekat atau lebih besar dari sudut
kritis dimana koefisien refleksi dapat memiliki nilai yang besar di dekat
sudut kritis sehingga nilai energi reflaksi sangat besar.
Sumber : http://fst.ukm.my/
Sumber : http://fst.ukm.my/
Sumber : http://www.interpex.com/
14. Critical Angle
Sudut c tegak lurus yang terefraksi antara dua kecepatan (V1 dan
V2).
Sumber : http://fst.ukm.my/