Anda di halaman 1dari 2

INFORMED CONSENT OPERASI KATARAK

Pendahuluan
Katarak adalah kekeruhan pada lensa yang sebagian besar terjadi karena usia. Katarak bisa juga terjadi pada orang muda
bahkan bayi yang penyebabnya bermacam-macam, antara lain: infeksi, trauma (benturan), komplikasi operasi mata, atau
komplikasi penyakit lain seperti diabetes mellitus.
Operasi katarak dilakukan hanya jika fungsi penglihatan anda sudah terganggu. Setelah dokter menyatakan bahwa anda
menderita katarak, hanya anda dan dokter anda yang dapat menentukan apakah mata anda memerlukan tindakan operasi,
berdasarkan kebutuhan dan pertimbangan medis lain.

Apa yang bisa dilakukan untuk memulihkan penglihatan anda?


Ketika anda memutuskan untuk menjalani operasi katarak, anda perlu tahu bahwa ada tiga cara untuk memulihkan
penglihatan anda setelah operasi.
1. Lensa Intraokuler
Hampir di seluruh dunia, penggunaan lensa intraokuler merupakan pilihan untuk memulihkan penglihatan setelah
operasi katarak. Lensa intraokuler adalah lensa tiruan berukuran kecil yang biasanya terbuat dari plastic, silicon
atau akriklik yang digunakan sebagai pengganti lensa mata anda yang mengalami katarak melalui proses
pembedahan. Dengan lensa ini, benda-benda akan terlihat dalam ukuran normal. Kacamata mungkin akan
diperlukan sebagai tambahan untuk mendapatkan penglihatan yang lebih baik.
2. Kacamata
Kacamata yang dibutuhkan setelah operasi katarak tanpa pemasangan lensa intraokuler biasanya lebih berat dan
lebih tebal daripada kacamata biasa, karena ukurannya berkisar +10 dioptri. Kacamata afakia ini memperbesar
ukuran obyek hingga 25%. Apabila anda hanya menderita katarak pada satu mata (mata lainnya normal), maka
kacamata ini tidak dapat dipakai karena dapat menyebabkan penglihatan ganda (double vision).
3. Lensa Kontak
Lensa kontak lebih nyaman daripada kacamata, walaupun bagi sebagian orang menggunakan lensa kontak
dirasakan cukup merepotkan. Kebanyakan lensa kontak harus dipakai dan dilepas setiap hari dan tidak semua
orang bisa telaten menjalankannya. Untuk penglihatan jarak dekat, kacamata baca mungkin masih dibutuhkan
sebagai tambahan.

Persetujuan menjalani operasi katarak


Dalam memberikan persetujuan atas tindakan operasi katarak dengan/atau tanpa penanaman/implantasi lensa intraokuler,
dengan ini saya menyatakan bahwa saya telah mengerti hal-hal berikut ini:
1. Bedah katarak, berarti pengangkatan lensa mata melalui teknik pembedahan. Agar sebuah lensa intraokuler dapat
ditanamkan ke dalam mata saya, saya mengerti bahwa saya harus menjalani pembedahan katarak yang
dilaksanakan bersamaan maupun sebelum penanaman lensa tersebut.
2. Komplikasi-komplikasi yang bisa terjadi:
a. Komplikasi akibat pembiusan lokal
Perdarahan dan mata bengkak. Komplikasi yang jarang terjadi adalah kerusakan saraf mata dan robeknya bola
mata.
b. Komplikasi akibat pembiusan umum
Setiap penderita yang akan menjalani pembiusan umum harus menjalani pemeriksaan kesehatan sebelumnya.
Komplikasi yang paling sering terjadi setelah pembiusan umum adalah rasa mual dan muntah-muntah.
Walaupun jarang sekali terjadi, perlu diutarakan bahwa komplikasi terburuk akibat pembiusan umum adalah
kematian.
c. Komplikasi akibat operasi katarak
Komplikasi tersebut berupa perdarahan, kornea keruh, tertinggalnya serpihan katarak dalam bola mata,
infeksi, ablation retina (lepasnya saraf mata), glaukoma dan penglihatan ganda. Komplikasi-komplikasi yang
berhubungan dengan penanaman lensa intraokuler dapat berupa keruhnya kornea, infeksi, uveitis, iris atrofi,
glaukoma, perdarahan, silau pada malam hari, adanya efek lingkaran cahaya (halo), dislokasi lensa, dan
BERSAMBUNG KE HALAMAN BELAKANG
ablation retina (lepasnya saraf mata). Bisa juga terjadi perbedaan yang sangat bermakna pada kekuatan lensa
yang ditanamkan sehingga masih perlu kacamata koreksi atau penggantian lensa intraokuler.
INFORMED CONSENT (Sambungan)
glaukoma, perdarahan, silau pada malam hari, adanya efek lingkaran cahaya (halo), dislokasi lensa, dan
ablation retina (lepasnya saraf mata). Bisa juga terjadi perbedaan yang sangat bermakna pada kekuatan lensa
yang ditanamkan sehingga masih perlu kacamata koreksi atau penggantian lensa intraokuler.
Komplikasi-komplikasi tersebut diatas mungkin dapat terjadi berminggu-minggu, berbulan-bulan bahkan bertahun-
tahun kemudian, baik pada penanaman lensa intraokuler maupun tidak, akan dapat mengakibatkan penglihatan
yang kurang baik, kehilangan penglihatan secara total, atau bahkan kehilangan mata itu sendiri walaupun hal ini
sangat jarang terjadi.
3. Pada saat pembedahan, dokter saya boleh memutuskan untuk tidak menanamkan sebuah lensa intraokuler di
dalam mata saya meskipun saya sebelumnya mungkin sudah memberikan izin untuk melaksanakannya.
4. Perawatan dan/atau pembedahan tambahan mungkin diperlukan. Saya mungkin membutuhkan pembedahan laser
untuk memperbaiki penglihatan saya. Walaupun jarang terjadi lensa yang ditanamkan di dalam mata saya tersebut
mungkin harus dibetulkan, dilepaskan dengan cara pembedahan atau ditukar dengan lensa intraokuler yang lain.
5. Saya mengerti bahwa operasi katarak dan perhitungan-perhitungan kekuatan lensa intraokuler bukan merupakan
ilmu pasti. Saya menerima bahwa saya mungkin perlu memakai kacamata atau lensa kontak sebagai akibat
pembedahan untuk mendapatkan penglihatan saya yang terbaik. Ada juga kemungkinan dilakukan pembedahan-
pembedahan tambahan seperti misalnya: penggantian lensa, pemberian lensa tambahan, atau bedah refraktif
yang lain jika saya tidak puas dengan penglihatan saya setelah katarak diangkat.
Setelah membaca dan mendapat penjelasan yang jelas oleh dokter mengenai hal tersebut diatas, serta diberikan
kesempatan untuk bertanya, maka saya yang bertanda tangan dibawah ini:

____________________________
(nama pemberi persetujuan)

mengerti akan tujuan, keuntungan dan resiko komplikasi dari operasi dan pembiusannya.
Saya dengan sadar dan tanpa paksaan memberikan ijin untuk dokter melakukan operasi katarak pada mata kanan/kiri *)
dengan pembiusan topikal (tetes)/local/umum *) terhadap: diri saya sendiri/istri/suami/anak/orang tua *) saya:

Nama : __________________________________ (lk/Pr *)


(pasien yang menjalani tindakan medis)
Tanggal Lahir : __________________________________
No. Rekam Medis : __________________________________

Tangerang, _______________
Pukul : _______________ Wib

Yang menyatakan, Saksi **)


Tanda tangan : _________________ Tanda Tangan : _________________
Telp/HP/Email : _________________ Nama Lengkap : _________________

Saksi **)
Tanda Tangan : _________________
Nama Lengkap : _________________
Dr. ___________________
Spesialis Mata

Keterangan : *) Coret yang tidak perlu


**) Pihak keluarga pasien atau petugas RS Selaras

Anda mungkin juga menyukai