Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DERMATITIS &


PSORIARIS

DI SUSUN
O
L
E
H
KELOMPOK : 4
1. DESY MAHARA
2. SVIVI LAWARNI
3. JASMANI
4. EFENDI
5. ANJASMARA
6. ALI AKBAR
7. FERI IRAWAN
8. SALAHA TUA
STIKES RUMAH SAKIT HAJI MEDAN
TAHUN
2016/2017
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................

DAFTAR ISI ..................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN
a. Latar belakang ............................................................................................
b. Rumusan masalah ......................................................................................
c. Tujuan ........................................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN DERMATITIS & PSORIASIS
1. Defenisi ..................................................................................................................
2. Etiologi ...................................................................................................................
3. Tanda dan gejala ....................................................................................................
4. Patofisiologi ...........................................................................................................
5. Klasifikasi ..............................................................................................................
6. Komplikasi .............................................................................................................
7. Pemeriksaan dianostik ...........................................................................................
8. Pencegahan ............................................................................................................
9. Penatalaksanaan .......................................................................................
BAB 3 ASUHAN KEPERAWATAN

BAB 4 PENUTUP
1. KESIMPULAN ......................................................................................................
2. SARAN ..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kita panjatkan kepada ALLAH SWT, karena atas limpahan
karunia_NYA saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya.sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan yang berjudul ASUHAN KEPERAWATAN PADA
KLIEN DERMATITIS & PSORIARISdengan baik dan lancar, Sholawat beriringkan salam
kita curahkan kepada junjungan kita yaitu NABI MUHAMMAD SAW.
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai sumber sehingga dapat memperlancar dan menyelesaikan pembuatan makalah ini
tepat pada waktunya. Laporan ini penulis sajikan secara sistematis agar mudah di pahami
pembaca.dengan penyusunan laporan ini, penulis berharap dapat membantu pembaca untuk
mempermudah dalam mempelajari materi ini sesuai dengan judul laporan yang telah di
tentukan.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah yang saya buat
ini masih banyak kekurangan, baik dari segi penyusunan kalimat, materi, maupun tata bahasa.
Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca
dapat memperbaikinya, yang bersifat membangun dari setiap pembaca sangat kami harapkan
demi kesempurnaan pada pembuatan laporan kelompok selanjutnya.sederhana ini dapat
bermamfaat bagi para pembaca.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi kepada kita semua.Dan saya ucapkan terimah kasih kepada semua pihak yang telah
membantu terwujudnya laporan ini.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang disebut sebagai
sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luas.sistem ini terdiri
atas kulit dan aksesorisnya termasuk kuku, rambut, kelenjar (keringat dan sabaseous), dan
rseptor saraf khusus (untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan eksternal).
Sistem integumen terdiri dari organ terbesar dalam tubuh, kulit. Ini sistem organ yang
luarbiasa funsinya yaitu melindungi struktur internal tubuh dari kerusakan,mencegah
dehidrasi, dan penghasil hormon dan vitamin. Sistem integumen adalah garis pertahanan
pertama tubuh terhadap bakteri,virus, dan mikroba lainnya. Kulit juga merupakan organ
sensorik yang memliki reseptor untuk mendeteksi panas, nyeri, dingin dan sentuhan.
Dalam sistem integumen juga terdapat banyak masalah yang dapat terjadi terutama
dermatitis dan psoriasis, psoriasis adalah peradangan kulit yang bersifat kronik dengan
karakteristik berupa plak eritematosa berbatas tegas, skuama kasar, berlapis, dan berwarna
putih keperakan terutama pada siku, lutut, scalp, punggung, umbilikus dan lumbal
(Gudjonsson dan Elder, 2012).
Dermatitis adalah istilah umum yang menggambarkan suatu peradangan pada kulit.
Biasanya tidak mengancam jiwa atau menular. Tapi pada kondisi ini dapat membuat
seseorang sangat terganggu.Penyakit ini biasanya dimulai pada usia 1030 tahun dan risiko
yang sama untuk laki-laki dan wanita.
Psoriasis adalah peradangan kulit yang bersifat kronik dengan karakteristik berupa plak
eritematosa berbatas tegas, skuama kasar, berlapis, dan berwarna putih keperakan terutama
pada siku, lutut, scalp, punggung, umbilikus dan lumbal (Gudjonsson dan Elder, 2012).
Psoriasis adalah penyakit kulit kronik residitif dengan lesi yang khas berupa bercak-bercak
eritema berbatas , ditutupi oleh skuama tebal berlapis-lapis berwarna putih mengkilat
(Siregar, 2013).
B. Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan penyakit pada sistem integumen penyakit dermatitis dan psoriasis ?
Apa etiologi pada penyakit dermatitis dan psoriasis ?
Apa manifestasi klinis pada penyakit dermatitis dan psoriasis ?
Bagaimana patofisiologi atau perjalanan penyakit pada penyakit dermatitis dan psoriasis ?
Bagaimana klasifikasi pada penyakit dermatitis dan psoriasis ?
Apa komplikasi pada penyakit dermatitis dan psoriasis ?
Apa test diagnostik ada penyakit dermatitis dan psoriasis ?
Bagaimana pencegahan pada penyakit dermatitis dan sporiasis ?
Bagaimana penatalaksanaan pada penyakit dermatitis dan psoriasis ?
Bagaimana Asuhan keperawatan pada penyakit dermatitis dan psoriasis ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah tentang Asuhan Keperawatan dengan Gangguan sistem
integumen :
1. Tujuan umum :
Mahasiswa dapat memahami mengenai Asuhan Keperawatan dengan Gangguan sistem
integumen dermatitis dan psoriasis.
2. Tujuan khusus :
Mahasiswa dapat memahami dan membuat Asuhan Keperawatan dengan Gangguan
integumen dermatitis da psoriasis.
BAB 11
PEMBAHASAN
DERMATITIS & PSORIASIS

1.DEFINISI DERMATITIS
Dermatitis adalah peradangan pada kulit ( inflamasi pada kulit ) yang disertai dengan
pengelupasan kulit ari ( Brunner dan Suddart, 2000 ).
Dermatitis adalah iritasi atau peradangan kulit berupa ruam merah yang gatal kadang
disebut eksim.
Kesimpulannya, Dermatitis adalah iritan/peradangan kulit berupa ruam merah yang gatal
terjadi karena faktor endogen dan eksogen, yang disertai dengan inflmasi dan pengelupasan
kulit.
2.ETIOLOGI DERMATITIS
Ada 2 faktor dari luar dan dari dalam (eksogen dan endogen) :
1. Dari luar : Bahan kimia, fisik( sinar), mikro organisme (bakteri dan jamur).
2. Dari dalam : Dermatitis Sebagian lain tidak diketahui
3.MANIFESTASI KLINIS DERMATITIS
Pada umumnya manifestasi klinis dermatitis adanya tanda-tanda radang akut terutama
pruritus ( gatal ), kenaikan suhu tubuh, kemerahan, edema misalnya pada muka ( terutama
palpebra dan bibir ), gangguan fungsi kulit dan genitalia eksterna.
1. Stadium akut : kelainan kulit berupa eritema, edema, vesikel atau bula, erosi dan eksudasi
sehingga tampak basah.
2. Stadium subakut : eritema, dan edema berkurang, eksudat mengering menjadi kusta.
3. Stadium kronis : lesi tampak kering, skuama, hiperpigmentasi, papul dan likenefikasi.
Stadium tersebut tidak selalu berurutan, bisa saja sejak awal suatu dermatitis sejak awal
memberi gambaran klinis berupa kelainan kulit stadium kronis.

4. PATOFISIOLOGI DERMATITIS
1. Dermatitis kontak
Pada dermatitis kontak iritan kelainan kulit timbul akibat kerusakan sel yang disebabkan
oleh bahan iritan melalui kerja kimiawi maupun fisik.
Ada dua jenis bahan iritan yaitu:
Iritan kuat akan menimbulkan kelainan kulit pada pajanan pertama pada hampir semua
orang.iritan lemah hanya pada mereka yang paling rawan atau mengalami kontak berulang-
ulang.
Faktor konstribusi, misalnya kelembaban udara, tekanan, gesekan dan oklusi, mempunyai
resiko pada terjadinya kerusakan tersebut.
2. Dermatitis Statis
Akibat bendungan, tekanan vena makin meningkat sehingga memanjang dan melebar.
Terlihat berkelok-kelok seperti cacing (varises). Cairan intravaskuler masuk ke jaringan dan
terjadilah edema.
3. Dermatitis Atopik
Belum diketahui secara pasti,Pada pasien dermatitis atopik kapasitas untuk menghasilkan
IgE secara berlebihan diturunkan secara genetik.
4. Dermatitis Numularis
belum diketahui dengan pasti, tetapi pada kulit penderita dermatitis numularis cenderung
kering, hidrasi stratum korneum,rendah
5. KLASIFIKASI DERMATITIS
a. Dermatitis Kontak
Adalah dermatitis yang disebabkan oleh bahan (substansi) yang menempel pada kulit.
1.) Timbul akibat kontak langsung dengan iritan(sabun,kosmetik,parpum,logam).
2.) Terbatas pada daerah kontak.
3.) Berkembang lambat dan paparan yang bersifat kronik.
4.) Akibat kontak kulit dengan iritan kimiawi seperti pewarna rambut, perhiasan dan nikel,
plester, parfum, tanaman.
5.) Disertai rasa sangat gatal, merah dan kemudian mejadi bilur.
Dalam dermatitis kontak terbagi dua :
b) Dermatitis Kontak Alergi
Penyebab dermatitis kontak alergik adalah alergen, paling sering berupa bahan kimia
dengan berat molekul kurang dari 500-1000, yang juga disebut bahan kimia sederhana.
Dermatitis yang timbul dipengaruhi oleh potensi sensitisasi alergen, derajat pajanan, dan
luasnya penetrasi di kulit.
b. Dermatitis Atopik
Dermatitis atopic adalah keadaan peradangan kulit kronis dan residif, disertai gatal yang
berhubungan dengan atopi. Penyebabnya belum diketahui. Atopi yaitu istilah yang dipakai
untuk sekelompok penyakit pada individu yang mempunyai riwayat kepekaan dalam
keluarganya, misalnya : asma bronkial, rinitis alergik, dermatitis atopic, dan konjungtivitis
alergik.
c. Dermatitis Numularis
Dermatitis berupa lesi berbentuk mata uang(coin), berbatas tegas, dengan efloresensi berupa
papulovesikel, biasanya mudah pecah sehingga basah (oozing). Penyebab belum diketahui.
d. Dermatitis Okupasional
Dermatitis Okupasional adalah peradangan kulit yang diakibatkan oleh lingkungan kerja.
Dermatitis ini biasanya terjadi pada orang yang bekerja di daerah industri, pertanian, dan
perkebunan. Dermatitis ini sering terjadi pada telapak tangan dan kaki.

e. Dermatitis Statis
Dermatitis Statis adalah dermatitis yang terjadi akibat bendungan aliran darah vena.
Dermatitis ini sering terjadi di daerah tungkai bawah. Epidermis tampak hiperkeratinosis dan
akantosis. Sedangkan pada dermis tampak vasodilatasi ujung-ujung pembuluh darah.

f. Dermatitis Solaris
Dermatitis solaris adalah suatu penyakit kulit berupa proses peradangan pada
epidermis dan dermis, timbul akibat pajanan pada sinar matahari yang lama. Sinar matahari
dengan panjang gelombang antara 297-317 nm. Umumnya penyakit timbul perlahan-lahan
dengan keluhan utama rasa gatal dan panas pada daerah yang terpajan, tempat warna kulit
daerah tersebut menjadi kemerahan. Sesudah beberapa hari warna merah menghilang disusul
dengan skuamasi dan hiperpigmentasi.
6. KOMPLIKASI
1. Infeksi kulit
2. Menggaruk ruam gatal menyebabkan luka terbuka
3. Sindrom pernapasan akut
4. Gangguan ginjal
5. Herpes simplek
6. bronkitis
7. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Darah :Hb,leukosi,eritrosit,trombosit,protein total,albumin,globulin.
2. Urin : pemeriksaan hispatologi
3. Uji kulit :alergi,uji igE spesifik pada dermatitis atopic
8.PENCEGAHAN
1. Jaga kelembaban kulit.
2. Hindari perubahan suhu dan kelembaban yang mendadak.
3. Hindari berkeringat terlalu banyak atau kepanasan.
4. Kurangi Stress.
5. Hindari pakaian yang menggunakan bahan yang menggaruk seperti wool dan lain
lain.
6. Hindari sabun dengan bahan yang terlalu keras, deterjen dan larutan lainnya.
7. Hindari faktor lingkungan lain yang dapat mencetuskan alergi seperti serbuk bunga,
debu, bulu binatang dan lain lain.
8. Hati-hati dalam memilih makanan yang bisa menyebabkan alergi.
9.PENATALAKSAAN KEP & MEDIS
1. Kep
a. Sarankan pasien Hindari faktor iritan dari luar dan faktor penyebab
b. Menjaga kulit bayi/anak jangan sampai kering/terlalu lembab
c. Brikan pengertian untuk tidak di garuk
d. Diskusikan pada pasien untuk menghindari udara ke kulit dan menjaga
kebersihan kulit
e. Innstruksikan penggunaan sabun/samphoo dan menghindari kebiasaan buruk
2. Medis
a. Dermatitis kronik Pemberian salep/cream
b. Dermatitis akut di beri kompres,bila sub akut cukup di beri bedak
c. Dermatitis ringan pemberian Anti histamin
d. Dermatitis berat pemberian Kortikosteroid dosis 40-60 mg
e. Antibiotik: eritromisin,dewasa 4x 250mg/hr
1.DEFINISI PSORIASIS

Psoriasis adalah radang kulit menahun disertai pembentukan sisik yang terutama diderita
oleh orang dewasa baik perempuan maupun laki-laki, meskipun semua usia dapat terserang
(Soedarta, 2012)
Psoriasis adalah peradangan kulit yang bersifat kronik dengan karakteristik berupa plak
eritematosa berbatas tegas, skuama kasar, berlapis, dan berwarna putih keperakan terutama
pada siku, lutut, scalp, punggung, umbilikus dan lumbal (Gudjonsson dan Elder, 2012).
Psoriasis adalah penyakit kulit kronik residitif dengan lesi yang khas berupa bercak-bercak
eritema berbatas , ditutupi oleh skuama tebal berlapis-lapis berwarna putih mengkilat
(Siregar, 2013).
Jadi kesimpulannya psoriasis adalah penyakit kulit kronik dimana terjadi pergantian sel-
sel epidermis yang cepat yang ditandai dengan adanya penebalan epidermis.
2.ETIOLOGI PSORIASIS
Etiologi penyakit psoriasis secara pasti belum diketahui, tapi ada beberapa faktor yang
diduga dapat mempengaruhinya:
1. Genetik/ Herediter. Penyakit ini diturunkan melalui suatu gen yang dominan.
2. Autoimun
3. Faktor Cuaca.
4. Trauma. Adanya gesekkan atau tekanan serta trauma pada kulit dapat menyebabkan
timbulnya lesi psoriasis.
5. Obat-obatan golongan vasodilator, di duga dapat membuat vasodilatasi pembuluh
darah pada psoriasis.
6. Infeksi
7. Sinar matahari

3.MANIFESTASI KLINIS
Ada 2 tipe utama lesi dari psoriasis yaitu
1. Tipe inflamatori : manifestasi yang timbul yaitu adanya inflamasi, eruptif,
yang kecil. Lesi bisa berbentuk gutata (seperti tetesan air) atau nummular
(seperti koin).
2. Tipe plak yang stabil.
Gejala lain yang timbul pada kulit diantaranya gatal (pruritus),
Ada lokasi-lokasi khusus diamana psoriasis sering terjadi, yaitu:
1. Kepala (sclap) : timbul plak yang terbatas tegas,dengan scaling yang tebal.
2. Telapak tangan dan kaki : adanya plak yang tebal, deskuamasi menunjukkan
proses inflamasi.
3. Batang tubuh (trunk): lesi yang timbul biasanya berbentuk gutata
4. Wajah : jarang mengenai area ini.
4.PATOFISIOLOGI
Secara fisiologis, waktu yang diperlukan untuk suatu pertukaran normal sel epidermis adalah
sekitar 28-30 hari. Pada psoriasis,epidermis dibagian yang terkena diganti sekitar 3-4 hari.
Psoriasis pada dasarnya adalah kondisi inflamasi kulit dengan proses diferensiasi yang reaktif
terhadap epidermis secara abnormal dan hiperproliferasi. Kondisi ini memberikan manifestasi
pertukaran sel epidermis menjadi sangat cepat. Pertukaran sel yang sangat cepat ini
menyebabkan peningkatan derajat metabolisme dan peningkatan aliran darah menimbulkan
eritema. Pertukaran dan proliferasi yang cepat tersebut menyebabkan terbentuknya sel-sel
yang kurang matang. Trauma ringan pada kulit dapat menimbulkan peradangan berlebihan
sehingga epidermis menebal dan berbentuklah plak.

5.KLASIFIKASI PSORIASIS
1. Berdasarkan Ukurannya
a. Psoriasis punctata/punctiformis: ukuran lesi milier(titik-titik)
b. Psoriasis guttata : ukurannya lebih besar daripada punctata, yaitu sebesar titik air
c. Psoriasis Numuler : ukurannya numuler (seperti koin).
2. Berdasarkan Ruam dan Tempat Lesinya
a. Psoriasis pustulosa : gejala psoriasis yang disertai dengan adanya pustula yang kecil-
kecil.Banyak terdapat di telapak tangan dan kaki.
b. Psoriasis seboroika : lesinya mengikuti predileksi seborea, tetapi gambaran klinisnya
tetap seperti psoriasis hanya skuamanya menjadi berminyak.
c. Psoriasis Antropatiko : psoriasis yang terjadi di atas sendi-sendi kecil di tangan dan
kaki.
d. Nail Psoriasis : psoriasis yang timbul pada daerah kuku, ditandai dengan kuku tampak
kuning dan retak.
e. Psoriasis Fleksural atau Inverse: psoriasis yang timbul didaerah lipatan dan
berlawanan dengan tempat-tempat predileksi pada umumnya.

Tempat-tempat predileksi : kulit kepala, atas antara daerah berambut dan tidak berambut,
tengkuk, interskapula, lumbosakral, areola mammae, lipatan mammae dan umbilikus, bagian
ekstensor siku dan lutut, punggung kaki dekat pergelangan, kuku, mukosa, sendi-sendi kecil.
6.KOMPLIKASI
1. Infeksi
2. Dapat menyerang sendi menimbulkan psoriasis arthritis
3. Psoriasis eritroderma jika lesi psoriasis terdapat di seluruh tubuh dengan skuama yang
halus disertai gejala konstitusi berupa malaise.

7. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Kimia darah
2. Darah rutin
3. Gula darah kolesterol
4. Asam urat
8.PENCEGAHAN
1. Menghindari faktor penyebabnya dengan tidak menggaruk atau memperparah luka yang
dapat menyebabkan psoriasis
2. Tidak merokok dan menghindari mengkonsumsi alkohol
3. Menghindari obat-obatan yang dapat menyebabkan gangguan kulit psoriasis
4. Melakukan terapi
9.PENATALAKSANAAN
1. Terpi topikal yang di oleskan
2. Formulasi mencakup lotion,salep,pasta,krim dan sampo
3. Anthalin untuk mengatasi flak
4. Kortikosteroid
5. Terapi intralesi penyuntikan triamsinolon asetonida
6. Terapi sistemik metotreksat,
7. Fotokemoterapi
8. Terapi sunar ultraviolet b (UVB)
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
KASUS
Seorang wanita Ny.S berusia 35 tahun,datang ke poliklinik penyakit kulit & kelamin.dengan
keluhan kulit mengelupas & perih di ujung jari-jari kedua tangan,terasa gatal gatal dan seperti
terbakar. Keluhan ini sudah dirasakan sejak 3 bulan yang lalu.klien mengatakan sering
berkeringat. Awalnya kulit terlihat kemerahan dan bintik-bintik merah, kemudian kulit pasien
seperti bersisik dan mengelupas,klien tampak gelisah & takut akan penyakitnya. Keluhan ini
dikatakan muncul setelah pasien mencuci dengan detergen. Keluhan dikatakan sempat
berkurang setelah pasien berhenti mencuci dengan tangan, namun kemudian muncul kembali
beberapa minggu setelah pasien kembali mencuci menggunakan detergen dengan
tangannya.hasil Pemeriksaan Fisik :
Tekanan darah : 120/90 mmHg
Nadi : 84x/menit
RR : 20x/menit
Tax : 360C

PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Nama :Ny.S
b. Jenis kelamin :perempuan
c. Umur :35 tahun
d. Agama : islam
e. Suku : jawa
f. Pekerjaan :ibu rumah tangga
g. Alamat :jln.mawar

DIAGNOSA
1. Gangguan integritas kulit B/D kekeringan pada kulit
2. Resiko kerusakan kulit B/D terpapar alergen
3. Perubahan rasa nyaman B/D pruritus
4. Gangguan pola tidur B/D pruritus
5. Gangguan citra tubuh B/D penampakan kulit yang tidak bagus
ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
1. Ds : Zat kimia protein,bakteri,(faktor Gangguan
Klien mengeluh kulit endogen & ekstrogen) integritas kulit
mengelupas dan perih di Interaksi antara antigen dan B/D kekeringan
ujung jari jari kedua antibody pada kulit
tanggan Reaksi alergi
Do : Eflorensi polimorfly secara
kulit pasien seperti berturut-turut/stimulan
bersisik dan mengelupas Dilatasi pembuluh darah perifer
Edema intaseluler
Mk.G intergritas kulit
2. Ds : Vesikel pecah Resiko kerusakan
klien mengatakan terasa Erosi dan eksudat kulit B/D
gatal gatal dan seperti Terbentuk kusta terpapar alergen
terbakar
klien mengatakan sering Kontaminasi lingkungan luar
berkeringat Infeksi skunder
Do : Mk. Resiko kerusakan kulit
kulit terlihat kemerahan
dan bintik-bintik merah
klien tampak gelisah &
takut akan penyakitnya
TD:120/90mmHg
HR:84x/i
RR:20x/i
T: 36C
ASUHAN KEPERAWATAN

No Diagnosa Noc Nic


1. Gangguan integritas Respon Kaji adanya tanda
kulit B/D kekeringan alergi;setempat;tingkat infeksi,jaringan
pada kulit keparahan respon nekrotik,insfeksi luka
hipersensitivitas imun pada setiap menganti
setempat terhadap antigen balutan
luar (eksogen) tertentu Kaji luka,lokasi,luas,dan
kedalaman luka
-penkes
Ajarkan cara perawatan
luka,termasuk tanda dan
gejala infeksi &
mempertahankan luka
tetap kering saat mandi
-kolaborasi
Kolaborasi dengan dokter
dan ahli gizi tentang
pemberian analggetik dan
nutrisi yang mempercepat
penyembuhan luka

2. Resiko kerusakan Integritas jaringan: kulit dan Pantau kulit


kulit B/D terpapar membran mukosa: keutuhan terhadap:ruam dan
alergen struktur dan fungsi lecet,warna dan
fisiologis normal kulit & suhu,kelembapan dan
membran mukosa kekeringan yang
berlebihan
- Penkes
Ajarkan cara perawatan
luka,termasuk tanda dan
gejala infeksi &
mempertahankan luka
tetap kering
-Kolaborasi
Rujuk ke perawat ahli
terapi enterostoma untuk
mendapatkan pencegahan
luka
BAB IV
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Dermatitis adalah peradangan kulit yang terjadi karena faktor endogen dan eksogen,
yang disertai dengan inflmasi dan pengelupasan kulit. Ada 2 faktor dari luar dan dari
dalam (eksogen dan endogen) :
Dari luar : Bahan kimia, fisik( sinar), mikro organisme (bakteri dan jamur).
Dari dalam : Dermatitis Sebagian lain tidak diketahui.
Stadium akut : kelainan kulit berupa eritema, edema, vesikel atau bula, erosi
Stadium subakut : eritema, dan edema berkurang.
Stadium kronis : lesi tampak kering, skuama, hiperpigmentasi.
Dermatitis dapat dicegah dengan terapi dan menghindari penyebab. Terdapat obat-
obatan yang dapat menyembuhkan dermatitis yaitu antihistamin, antialergi, dan
antipruritus topikal.
Psoriasis adalah penyakit kulit kronik dimana terjadi pergantian sel-sel epidermis
yang cepat yang ditandai dengan adanya penebalan epidermis. Penyebab psoriasis
belum diketahui pasti namun ada beberapa faktor yang diduga dapat mempengaruhi
psoriasis yaitu genetik/herediter, autoimun, cuaca, dan trauma.
Tempat-tempat predileksi psoriasis adalah kulit kepala, atas antara daerah berambut
dan tidak berambut, tengkuk, interskapula, lumbosakral, areola mammae, lipatan
mammae dan umbilikus, bagian ekstensor siku dan lutut, punggung kaki dekat
pergelangan, kuku, mukosa, sendi-sendi kecil.
Jika tidak diobati dengan baik psoriasis dapat menimbulkan infeksi, artritis psoriasis
yang dapat menyerang sendi-sendi kecil, dan psoriasis eritroderma yang mana
penyebaran lesi semakin luas hingga seluruh tubuh dapat terkena, namun bila
ditangani dengan baik psoriasis dapat sembuh dan penyakit ini bersifat kronik residitif
atau dapat kambuh kembali. Obat yang dapat menyembuhkan psoriasis adalah jenis
obat topikal dan sistemik.
2. SARAN

Dalam makalah ini diharapkan para pembaca bisa mengerti mengenai proses
penyebab dan banyak hal lagi mengenai dermatitis dan psoriasis. Penulis
menyarankan agar pembaca dapat menjaga kebersihan diri (personal hygiene) dan
menghindari faktor yang dapat membuat kontak alergi dengan kulit.
DAFTAR PUSTAKA

1. Corwin, Elizabeth J. 2009. Patofisiologi : Buku Saku. Jakarta : EGC


2. Graham Brown, Robin. 2005. Dermatologi. Jakarta : EGC
3. Siregar. 2013. Saripati Penyakit Kulit. Jakarta : EGC
4. Djuanda,Adhi. 2000. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta :EGC
5. Bruner dan Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC
6. Elizabeth, J Corwin. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : (EGC)
7. Mutaqqin Arief dan Sari Kumala. 2012. Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem
Integumen. Jakarta : Salemba Medika.
8. Rahariyani, Loetfia Dwi. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan
Sistem Integumen. Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam Terbitan (KDT).
9. Sri Adi dan Suria Djuanda. 2010. Ilmu Penyakit Kulit. Jakarta : FKUI

Anda mungkin juga menyukai