Anda di halaman 1dari 2

Pembahasan :

Pada uji menggunakan medium KIA diperoleh hasil terjadi perubahan warna medium menjadi merah
hal ini disebabkan karena bakteri salmonella paratyphi a tidak memfermentasikan karbohidrat
(dextrosa,glukosa) sehingga baik pada dasar (butt) dan lereng (slant) berwarna merah (bersifat
basa). Pada medium KIA juga terdapat adanya celah dimana hal ini dapat terjadi karena bakteri
salmonella paratyphi a juga menghasilkan gas yaitu gas CO2. Dalam pengamatan hasil juga diperoleh
adanya endapan hitam pada dasar medium hal ini terjadi karena bakteri salmonella partyphi a
menghasilkan gas H2S. Endapan hitam pada dasar media KIA terjadi karena H2S bergabung dengan
Fe2+ dari kandungan (Iron (II) sulfate ) yang terdapat di KIA sehingga membentuk FeS dimana
endapan ini akan berwarna hitam dan mengendap.
Dasar teori :

Berdasarkan serotipenya Salmonella sp di klasifikasikan menjadi empat serotipe yaitu S.


paratyphi A (Serotipe group A), S. paratyphi B (Serotipe group B), S. paratyphi C (Serotipe group C ),
dan S. typhi dari Serotipe group D. Salmonella Paratyphi a adalah bakteri batang lurus, gram negatif,
tidak berspora, bergerak dengan flagel peritrik, berukuran 2-4 m x 0.5-0,8 m. Salmonella sp.
tumbuh cepat dalam media yang sederhana, hampir tidak pernah memfermentasi laktosa dan
sukrosa, membentuk asam dan kadang gas dari glukosa dan manosa, biasanya memporoduksi
hidrogen sulfide atau H2S, pada biakan agar koloninya besar bergaris tengah 2-8milimeter, bulat
agak cembung, jernih, smooth, pada media BAP tidak menyebabkan hemolisis, pada media Mac
Concey koloni Salmonella sp. Tidak memfermentasi laktosa (NLF), konsistensinya smooth. (Jawetz,
2005).
Kliger Iron Agar (KIA) merupakan media yang digunakan untuk deferensiasi enterobacter
berdasarkan kemampuannya memfermentasikan gula dan menghasilkan sulfida. komposisi dari
medium KIA, yaitu: Peptone, Yeast extract, Glucose, Lactose, Iron (II) sulfate, Sodium chloride,
Sodium thiosulphate, Phenol red, dan Agar

nterpretasi Hasil :
a. Hanya memfermentasi glukosa : Bila pada dasar (butt) media berwarna kuning
(bersifat asam) dan lereng (slant) berwarna merah (bersifat basa) Al/Ac atau K/A
b. Memfermentasi semua karbohidrat : Bila pada dasar (butt) media berwarna kuning
(bersifat asam) dan lereng (slant) berwarna kuning (bersifat asam) Ac/Ac atau
A/A
c. Tidak memfermentasi semua karbohidrat : Bila pada dasar (butt) media berwarna
merah (bersifat basa) dan lereng (slant) berwarna merah (bersifat basa) Al/Al
atau K/K Fermentasi pada TSIA juga disertai dengan pembentukan gas CO2 yang
dapat dilihat dari pecahnya dan terangkatnya agar. (himedia, 2011)

Sumber : Jawetz; Melnick; dan Adelbergs. 2005. Mikrobiologi Kedokteran. Salemba Medika. Jakarta

Himedia, 2011, Technical Data Kligler Iron Agar, http://www.himedialabs.com/TD/M078.pdf,


(diakses tanggal 13 April 2017)
Kesimpulan : Bakteri salmonelaa paratyphi a tidak memfermentasikan karbohidrat (Laktosa,
dektrosa)
Bakteri salmonella paratyphi a menghasilkan H2S dan juga membentuk gas CO2

Anda mungkin juga menyukai