Diajukan Kepada:
dr. Kus Budayantiningrum, Sp. Rad.
Disusun Oleh:
Rizka Ayuditha Putri
20174011063
i
HALAMAN PENGESAHAN
PRESENTASI KASUS
Tumor Anus dengan Hepatomegali
Telah dipresentasikan pada tanggal:
18 November 2017
Bertempat di RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo
Disusun oleh:
Rizka Ayuditha Putri
20174011063
ii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala limpahan nikmat, petunjuk dan
kemudahan yang telah diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan presentasi
kasus Tumor Anus dengan Hepatomegali.
Presus ini terwujud atas bimbingan serta pengarahan dari berbagai pihak.
Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tak
ternilai kepada:
1. dr. Kus Budayantiningrum, Sp.Rad selaku dosen pembimbing bagian
Ilmu Radiologi RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo yang telah
mengarahkan dan membimbing dalam menjalani stase Ilmu Radiologi
serta dalam penyusunan presus ini.
2. dr. Anies Indra Kusyati, Sp.Rad selaku dosen pembimbing bagian Ilmu
Radiologi RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo yang telah mengarahkan
dan membimbing dalam menjalani stase Ilmu Radiologi serta dalam
penyusunan presus ini.
3. Perawat bagian instalasi radiologi RSUD Setjonegoro Wonosobo.
4. Rekan-rekan Co-Assistensi atas bantuan dan kerjasamanya.
5. Dan seluruh pihak-pihak terkait yang membantu penyelesaian presus ini
yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Dalam penyusunan presentasi kasus ini, penulis menyadari masih terdapat
banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran membangun
demi kesempurnaan penyusunan presus di masa yang akan datang.
Wassalamualaikum Wr.Wb
iii
DAFTAR ISI
PRESENTASI KASUS................................................................................................. i
Tumor Anus dengan Metastasis ke Hepar................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................................ii
KATA PENGANTAR .................................................................................................iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iv
BAB I ..................................................................................................................... 1
STATUS PASIEN ..................................................................................................... 1
A. IDENTITAS................................................................................................... 1
B. ANAMNESIS................................................................................................. 1
C. PEMERIKSAAN FISIK ............................................................................... 3
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG ................................................................. 4
E. PEMERIKSAAN RADIOLOGI .................................................................. 6
F. DIAGNOSIS .................................................................................................... 10
BAB II ...................................................................................................................11
TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................................11
A. DEFINISI ..................................................................................................... 11
B. ETIOLOGI .................................................................................................. 14
C. EPIDEMIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI............................................. 16
D. PENEGAKAN DIAGNOSIS ...................................................................... 18
E. PENATALAKSANAAN ............................................................................. 21
BAB III ..................................................................................................................23
PEMBAHASAN ......................................................................................................23
BAB IV ..................................................................................................................27
KESIMPULAN ........................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................29
iv
BAB I
STATUS PASIEN
A. IDENTITAS
Nama : Tn. S
Umur : 45 th
No. RM : 709470
B. ANAMNESIS
1. Keluhan utama
sebelumnya.
1
4. Riwayat Penyakit Keluarga
5. Anamnesis Sisitem
kepala (-)
Sistem Indra :
2
Sistem Muskuloskeletal : gerak bebas (+), kelemahan anggota
C. PEMERIKSAAN FISIK
Tanda Vital
Nadi : 80x/menit
Pernapasan : 20x/menit
Suhu : 36,8
Kepala : Mesosefal
Cor
3
Perkusi : konfigurasi jantung sulit dinilai
Abdomen
Palpasi : Distended
colapse, terasa massa pada mucosa arah jam 7 dan 11, tinja (+),
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
4
Hematokrit 33% 35-47% Low
5
E. PEMERIKSAAN RADIOLOGI
1. USG Abdomen
6
Interpretasi
ireguler, batas tidak tegas pada lobus kanan & nodul- nodul
hepar.
homogen
homogen
parenchyma dbn
parenchyma dbn
meningkat
tampak hypervascularisasi
(-)
7
Tampak ascites (+++++)
2. Foto Thorax AP
Interpretasi :
8
Kesan :
Pulmo tenang
9
Interpretasi :
level
LLD
pneumoperitoneum
F. DIAGNOSIS
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
karena sel tubuh mengalami transformasi dan tumbuh tak terkendali, sehingga
sel tersebut lain dari sel normal dalam bentuk dan strukturnya. Secara klinis
neoplasma dibagi lagi menjadi dua yaitu neoplasma jinak (benign) dan ganas
(maligna). Pada tumor non-neoplasma dibagi lagi menjadi tiga yaitu kista,
sel yang ditandai dengan pembelahan sel yang tidak terkendali dan mampu
jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang
gen, tetapi hanya sebagian kecil mutasi yang diwarisi dari generasi ke
tertentu diakibatkan oleh mutasi kromosom, seperti delesi dan translokasi atau
11
Anus/ anal merupakan bagian paling akhir dari saluran pencernaan.
Terletak di antara perineum dibagian bawah dan rectum dibagian atas. Anus
berada di ekstraperitoneum. Panjang dari saluran anus berkisar antara 3-5 cm,
dengan dua pertiga bagian berada di atas pectinate line dan sepertiga berada
1. Kanalis Anal
penghubung antara rektum dan bagian luar tubuh sehingga feses bisa
dikeluarkan.
2. Rektum
12
sigmoid) dan berakhir di anus. Fungsi rektum adalah menyimpan feses
besar, dan membantu mendorong feses sewaktu buang air besar. Ketika
penuh dengan feses, maka rektum akan mengembang dan sistem saraf
Sfingter anal internal adalah sebuah cincin otot lurik yang mengelilingi
kanalis anal dengan keliling 2,5 sampai 4 cm. Sfingter anal internal ini
Sfingter anal eksternal adalah serat otot lurik berbentuk elips dan
5. Pectinate Line
Merupakan garis yang membagi antara bagian dua pertiga (atas) dan
13
6. Kolom Anal
yang diproduksi oleh selaput lendir dan jaringan otot dibagian atas
bagian akhir dari saluran pencernaan. Kanker pada anus biasanya adalah jenis
sering dihubungkan dengan infeksi dari HPV. Tipe lain dari kanker anus yaitu
B. ETIOLOGI
kanker.
yaitu :
anus. HPV menyebar dari satu orang ke orang lain jika ada
14
kontak kulit ke kulit dengan area yang terinfeksi di tubuh.
- Infeksi HIV
- Aktivitas Seksual
bawah 30 tahun.
- Merokok
15
Orang dengan kekebalan tubuh yang berkurang, seperti
(Patel,2007).
- Gender
- Ras
- Chrons Disease
(SEER). Tingkat kejadian kasus kanker anus tahunan dari 2010 2014
adalah 1,8 per 100.000 pria dan wanita per tahun, sementara jumlah
16
kematian adalah 0,2 per 100.000 pria dan wanita. Risiko seumur hidup
baru (5.250 wanita dan 2.950 pada pria) akan didiagnosis pada tahun
2017, dan 1.100 kematian akan terjadi (650 pada wanita dan 450 pada
pencernaan.
terdeteksi pada 73% spesimen kanker anus, dan serotipe 16 dan 18 atau
17
Penyebaran dari kanker anus umumnya lokal seperti ke jaringan
disekitarnya. Kanker anus berasal dari sel epitel basal saluran anus dan
rektum) dan kelenjar getah bening presacral. Hal ini terutama pada tumor
besar.
(organ paling sering terkena), paru (kedua paling sering), tulang, otak.
D. PENEGAKAN DIAGNOSIS
lokasi dan tidak khasnya gejala. Durasi gejala sebelum diagnosis berkisar
18
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan penunjang
kelainan.
19
- USG endoanal : untuk menilai kedalaman dari kanker, dan
kemoradiasi.
kemungkinan metastasis
4. Staging
20
- N2 metastasis pada kelenjar getah bening unilateral
- M0 tidak metastasis
- M1 metastasis
E. PENATALAKSANAAN
dengan ukuran kecil (<1 cm) tanpa keterlibatan sfingter, pada beberapa
pertama pengobatan.
21
pertama dimulai hari ke 1 dan siklus ke dua pada hari ke 29
22
BAB III
PEMBAHASAN
perut, kembung dan perut terasa keras sejak 2 bulan belakangan. BAB cair dan
disertai darah. Terdapat penurunan berat badan yang signifikan dalam 2 bulan
ini. Demam terjadi pada awal keluhan muncul. Perut pasien terlihat cembung
dan distended pada pemeriksaan fisik, pada auskultasi ditemukan bising usus
yang menurun dan pada perkusi terdapat suara pekak pada hipokondria kanan.
kelainan.
Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik pada pasien sesuai dengan
kriteria diagnosis pada tumor anus menurut Welton yaitu adanya perubahan
kebiasaan buang air besar seperti diare yang dialami oleh pasien, juga durasi
gejalanya yang lama yakni 2-60 bulan sama seperti yang dialami oleh pasien
yang telah berlangsung selama 2 bulan. Pada pemeriksaan pasien juga sama
seperti pada gejala klinis dari kanker anus yakni seperti adanya massa pada
23
BAB cair atau diare bisa disebabkan oleh sekresi air yang berlebihan
oleh usus besar sebagai suatu respon terhadap adanya iritasi, bias juga
disfungsi usus besar. pada pemeriksaan fisik rectal toucher ditemukan adanya
massa pada anus berwarna hitam dan didapatkan massa pada arah jam 7 dan
11 yang mengarah pada diagnosis tumor anus curiga ganas. Pada USG
curiga keganasan metastasis dari tumor pada anus dimana carcinoma anus
oleh colon dimana colon, rectum, dan anus saling berhubungan. Pertumbuhan
sehingga BAB disertai darah karena permukaan dari massa tersebut rapuh dan
dilalui oleh banyak pembuluh darah yang juga menandakan bahwa massa
Keluhan nyeri perut dan kembung yang dialami oleh pasien dapat
disebabkan oleh adanya massa di anus dan rectum. Dimana adanya massa
tersebut dapat menghalangi udara yang ada di colon untuk keluar sehingga
membuat perut menjadi kembung dan membuat perut terasa penuh dan sakit.
Selain itu juga didapatkan adanya gambaran hepatomegaly pada USG yang
terdapat benda padat di daerah perkusi yaitu hati yang membesar atau
24
hepatomegaly. Yang juga terlihat pada foto thorax pasien yakni peninggian
diafragma sebelah kanan yang bias disebabkan kerena desakan dari organ di
oleh metastasis dari massa yang ada di anus dimana carcinoma anus
bermetastasis paling sering ke hati secara hematogen yang dapat dilihat juga
dengan kenaikan angka SGOT dan SGPT pada hasil laboratorium. Yang
apakah terdapat metastasis dari tumor anus tersebut yang menunjukkan bahwa
tumor tersebut ganas. Seperti yang telah dilakukan pada pasien yakni
efek dari adanya penyakit kronis yang diderita oleh pasien yaitu tumor ganas
pada anus dan di rectum. Dimana penyakit kronis dapat menyebabkan nafsu
pada penurunan berat badan. Pasien mengalami demam pada awal gejala
25
Dikarenakan pada pasien dengan keganasan mengalami ketidakseimbangan
26
BAB IV
KESIMPULAN
pada perut sejak 2 bulan belakangan. Sejak 2 bulan ini pasien juga mengeluh
BAB selalu cair. Pasien juga mengeluh setiap BAB disertai darah. Terdapat
penurunan berat badan yang signifikan dalam 2 bulan ini. Demam terjadi pada
awal keluhan muncul. Pada pemeriksaan fisik didapatkan perut pasien terlihat
buncit, pada auskultasi didapatkan bising usus menurun, pada palpasi perut
kanan. Pada pemeriksaan colok dubur, terlihat massa berwarna hitam pada
(-), tampak gambaran seperti massa hyperechoic pada daerah recti, CDUS
tampak nodul hypoechoic, tepi ireguler, batas tidak tegas pada lobus kanan &
nodul- nodul kecil- kecil hyperechoic & hypoechoic pada seluruh lap hepar.
27
Pada pemeriksaan foto thorax didapatkan diafragma kanan letak
maupun pneumoperitoneum.
28
DAFTAR PUSTAKA
Goldie SJ, Kuntz KM, Weinstein MC , Freedberg KA, Welton ML, Palefsky JM.
The clinical effectiveness and cost- effectiveness of screening for anal squamous
intraepithelial lesions in homosexual and bisexual HIV-positive men. JAMA 1999;
281:182229
Frisch M. On the etiology of anal squamous carcinoma. Dan Med Bull. 2002;
49(3):194-209.
Daling JR , Sherman KJ, Hislop T G. Cigarette smoking & the risk of anogenital
cancer. Am J Epidemiol 1992; 135:180-89
29