Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN KASUS

NEFREKTOMI

Disusun oleh:
Maya Yulia (102121049)
Astin Rizki Yuliastuti (102121050)
Alya Dewingga Putri (102121099)

Pembimbing :
dr. Hasroni, Sp.U M.Ked. Klin

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU UROLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
RUMAH SAKIT UMUM HAJI MEDAN 2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh


Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
Laporan Kasus ini guna memenuhi persyaratan kapaniteraan klinik senior di bagian Ilmu
Urologi Rumah Sakit Haji Medan dengan judul “NEFREKTOMI”
Shalawat dan salam tetap terlafatkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta
keluarga dan para sahabatnya yang telah membawa kita ke zaman yang penuh ilmu
pengetahuan, beliau adalah figur yang senantiasa menjadi contoh suri tauladan yang baik
bagi penulis untuk menuju ridho Allah SWT.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen
pembimbing KKS dibagian ilmu Urologi. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan
Laporan Kasus masih terdapat banyak kekurangan baik dalam cara penulisan maupun
penyajian materi. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sehingga bermanfaat dalam penulisan Laporan Kasus
selanjutnya. Semoga Laporan Kasus ini bermanfaat bagi pembaca dan terutama bagi
penulis.
Wassalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Medan, 14 Februari 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................. ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
BAB II LAPORAN KASUS..................................................................................3
BAB III TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................3
3.1 Definisi................................................................................................ 12
3.2 Etiologi................................................................................................ 13
3.3 Patofisiologi........................................................................................13
3.4 Faktor Resiko......................................................................................14
3.5 Gejala Klinis........................................................................................15
3.6 Diagnosis.............................................................................................16
3.7 Terapi Urosepsis...................................................................................16
BAB IV KESIMPULAN...................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

Hidronefrosis adalah ginjal dengan penumpukan urin dan distensi pada panggul oleh

berbagai entitas seperti malformasi, refluks ureter vesikalis (Hafiz, Maulana, & Hapsari,

2016). Hidronefrosis adalah pelebaran pielokal yang hasilnya berbagai penghalang mekanik

atau fungsional, penyebab dan kemungkinan pada sebagian besar terjadi karena

malformasiurin. Pada pria dan wanita dengan rasio 2 : 1 telah terjadi 1 per 1500, dengan

mendominasi ginjal kiri di sebelah kanan dengan temuan rasio 1,5 : 1 bilateralitas dalam 15

hingga 20% kasus (Ningsih, Sapta, & Fernando, 2016).

Angka kejadian hidronefrosis di Indonesia pada tahun 2015 mencapai 34% kemudian

meningkat menjadi 85%. Pada keberhasilan tindakan operasi angka kejadian mengalami

penurunan dari 85% menjadi 50%. (Hafiz, Maulana, & Hapsari, 2016).

Penyakit ginjal bisa dibedakan menjadi dua tingkat, yakni kronis dan akut. Penyakit ginjal kronis
terjadi bila fungsi ginjal turun secara progresif dan tak bisa dipulihkan. Sedangkan penyakit ginjal
akut terjadi secara tiba-tiba dan bisa disembuhkan jika sumber penyebabnya sudah diatasi.
Operasi ginjal paling sering dilakukan untuk kasus penyakit ginjal kronis. Operasi ini bertujuan
mengangkat sebagian atau semua ginjal disebut nefrektomi.

Terdapat dua macam nefrektomi untuk mengatasi kerusakan ginjal yaitu Nefrektomi radikal
pengangkatan seluruh ginjal, lapisan lemak di sekitar ginjal, tabung yang mengalirkan urine dari
ginjal ke kandung kemih, kelenjar adrenal, dan kelenjar getah bening di dekatnya dan
Nefrektomi parsial pengangkatan bagian ginjal yang sakit sehingga bagian ginjal yang tersisa
masih bisa bekerja secara normal.

Nefrektomi dilakukan untuk mengangkat ginjal yang rusak atau mengambil ginjal sehat yang
dimaksudkan untuk transplantasi organ. Kerusakan ginjal yang parah biasanya disebabkan oleh
tumor atau kanker, batu, maupun infeksi yang terlambat ditangani. Kanker ginjal yang cukup
sering terjadi pada orang dewasa adalah karsinoma sel renal, yakni pertumbuhan jaringan
abnormal yang bermula dari sel-sel yang melapisi tabung kecil di dalam ginjal. Sedangkan jenis
kanker ginjal yang biasanya didapati pada anak-anak adalah tumor Wilms, yakni kanker ginjal
langka.

1
BAB II

LAPORAN KASUS

2.1 Identitas Pasien

Nama : Antoni Situmeang


Usia : 27 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : Jl. Letda Sujono gg keluarga
Pekerjaan : Guru
Agama : Islam
Ruangan : Jabbal B4
No. RM : 391314
Masuk RS : 06-02-2023

2.2 Anamnesis
A. Keluhan Utama
Perut membesar dan sakit pinggang kiri
B. Riwayat Perjalanan Penyakit
Pasien datang ke Rumah Sakit Haji Medan dengan keluhan nyeri perut menjalar
hingga ke pinggang. Mual (+) muntah 3 x berwarna cokelat pagi ini. OS juga
mengeluhkan terdapat pembengkakan pada perut bagian kiri, Os mengaku perut
terasa membesar dari sebelumnya. Nyeri ulu hati(+) Nyeri tekan (+), nyeri terus
menerus. Keluhan dirasakan kurang lebih 7 hari ini. Riwayat urin berdarah berwarna
merah 3 hari lalu. BAB normal. OS mengaku sudah sempat berobat namun belum ada
perbaikan.
C.Riwayat Penyakit Dahulu
-
D.Riwayat Penggunaan Obat

-Os lupa nama obat

E. Riwayat Alergi Obat


Tidak Ada

2
\\\

F. Riwayat Penyakit Keluarga


- Tidak ada
Hubungan Diagnosa Keadaan Penyebab
Kesehatan Meninggal
Kakek - - -
Nenek - - -
Ayah - - -
Ibu - - -
Saudara - - -
Anak-anak - - -

2.3 Pemeriksaan Fisik


A. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Tampak sakit berat

Kesadaran : Compos Mentis

Tekanan darah : 140/96 mmHg

Nadi : 110 x/menit


Suhu : 36.6 °C
Pernapasan : 26 x/menit
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Hidung : Pernapasan cuping hidung (-), sekret (-), septum deviasi
(-) Mulut : Tidak terdapat kelainan

B. Leher
Bentuk : Simetris, normal
KGB : Tidak teraba membesar

C.Thorak
Dinding dada : Simetris dalam keadaan statis dan dinamis

D.Pulmo
Inspeksi : Normal
Palpasi : Vokal fremitus kanan dan kiri simetris, massa (-), krepitasi (-)
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru
Auskultasi :Vesikuler pada kedua lapangan paru, Ronki (-),Wheezing (-).

4
\\\

E. Jantung
Inspeksi : Iktus cordis tidak
tampak Palpasi : Iktus cordis tidak
teraba
Perkusi : Batas jantung kesan tidak melebar
Auskultasi : Bunyi jantung S1 dan S2 reguler; Murmur (-); Gallop (-)
F. Abdomen
Inspeksi : Perut membesar, Distensi (+)
Auskultasi : Bising usus (+), normal
Palpasi : Nyeri ulu hati (+) nyeri tekan abdomen (+) teraba pembesaran ginjal kiri
Perkusi : Timpani (+)

G. Abdomen
Ekstremitas Superior Inferior
Edema - -
Akral Dingin - -
Refleks Fisiologis - -
Refleks Patologis - -

H. Status Lokalisata
Regio Costovertebrea
- Inspeksi : Bentuk pinggang simetris, bulging (-)

- Palpasi : Bimanual Ballotement ginjal sinistra(+)

- Perkusi : Pasien tidak bersedia dilakukan pemeriksaan


Regio Supra Pubis
- Tidak dilakukan pemeriksaan
Regio Genetalia Eksterna
- Tidak dilakukan pemeriksaan
Regio Anal
- Tidak dilakukan pemeriksaan

I. Pemeriksaan Fisik Urologi

Pinggang : Nyeri ketok sudut kostovertebra : +


Inguinal : Dalam Batas Normal
Genitalia Luar : Dalam Batas Normal
Pemeriksaan colok dubur :-

5
\\\

J. Anggota Gerak Atas


Deformitas Sendi : (-)
Lokasi : (-)
Jari Tabuh : (-)
Tremor Ujung Jari : (-) Telapak Tangan Sembab : (-) Sianosis :
(-) Eritema Palmaris : (-)
Anggota Gerak Bawah
Kiri Kanan
Edema : (-) (-)
Arteri : (+) (+)
Femoralis
Arteri Tibialis : (+) (+)
Posterior
Arteri : (+) (+)
Dorsalis
Pedis
Refleks KPR : (+) (+)
Refleks APR : (+) (+)
Refleks : (+) (+)
Fisiologis
Refleks : (-) (-)
Patologis

Lain-lain :- -

2.4 Pemeriksaan Penunjang


A. Laboratorium (11/02/23)
Hematologi
No. Pemeriksaan Hasil Normal Satuan
Darah Lengkap
1. Hemoglobin 13.5 11.7-15.5 gr/dl
2. Hematokrit 38.2 37-45 %
3. Leukosit 17.10 4-11 ribu/mm3
4. Trombosit 302 150-440 ribu/mm3
5. Eritrosit 4.90 4.00-5.00 juta/uL
6. PDW 15.7 9.0-13.0 fL
7. RDW-CV 16.1 11.5-14.5 %
8. MPV 9 7.2-11.1 fL

6
\\\
9. PCT 0.271 0.150-0.400 %
Index Eritrosit
1. MCV 78 80-100 fl
2. MCH 28 26-34 pg
3. MCHC 35 32-36 g/dL
Hitung Jenis Leukosit
1. Basofil 0 0-1 %
2. Eosinofil 0 1-3 %
3. Neutrofil Segmen 87 50-70 %
4. Limfosit 5 20-45 %
5. Monosit 8 4-8 %
Jumlah total sel
1. Total Lymphosit 0.79 0.58-4.47 ribu/uL
2. Total Basofil 0.00 0-0.1 ribu/uL
3. Total Monosit 1.37 0.17-1.22 ribu/uL
4. Total Eosinofil 0.01 0-0.61 ribu/uL
5. Total Neutrofil 14.9 1.88-7.82 ribu/uL
Kimia Klinik
Fungsi Ginjal
1. Ureum 78.5 10-38 mg/dL
2. Kreatinin 1.4 0.7-1.2 mg/dL

Elektrolit
1 Natrium (Na) 145 135-155 mEg/L
2 Kalium (K) 5.30 3.3-4.9 mEg/L
3 Klorida (CI) 104.00 96-113 mEg/L

Urine Lengkap
1. Warna Urin Kuning Kuning muda
2. Kejernihan Keruh Jernih
3. Ph 5.00 7.0 Netral
4. Berat Jenis 1.025 1.01-1025
5. Protein Urin +2 Negatif
6. Reduksi Negatif Negatif
7. Keton Negatif Negatif
8. Urobilinogen 4+ Negatif
9. Bilirubin 1+ Negatif
10. Nitrit urine Negatif Negatif
11. Blood 2+ Negatif

7
\\\
12. Lekosit esterase Negatif Negatif
Sedimen
1. Eritrosit 4-8 0-3
2. Lekosit 4-8 0-3
3. Epitel 1-2 0-3

B. Laboratorium (06/02/23)
Hematologi
No. Pemeriksaan Hasil Normal Satuan
Darah Lengkap
1. Hemoglobin 16.0 11.7-15.5 gr/dl
2. Hematokrit 46.0 37-45 %
3. Leukosit 21.80 4-11 ribu/mm3
4. Trombosit 344 150-440 ribu/mm3
5. Eritrosit 5.55 4.00-5.00 juta/uL
6. PDW 15.7 9.0-13.0 fL
7. RDW-CV 13 11.5-14.5 %
8. MPV 8 7.2-11.1 fL
9. PCT 0.275 0.150-0.400 %
Index Eritrosit
1. MCV 82 80-100 fl
2. MCH 27 26-34 pg
3. MCHC 32 32-36 g/dL
Hitung Jenis Leukosit
1. Basofil 0 0-1 %
2. Eosinofil 0 1-3 %
3. Neutrofil Segmen 81 50-70 %
4. Limfosit 9 20-45 %
5. Monosit 10 4-8 %
Jumlah total sel
1. Total Lymphosit 1.90 0.58-4.47 ribu/uL
2. Total Basofil 0.01 0-0.1 ribu/uL
3. Total Monosit 2.18 0.17-1.22 ribu/uL
4. Total Eosinofil 0.05 0-0.61 ribu/uL
5. Total Neutrofil 17.7 1.88-7.82 ribu/uL

Hemostasis

Masa Pendarahan (BT) 2 1-3 menit

Masa Pembekuan (CT) 4 2-6 menit

8
\\\
Kimia Klinik
Fungsi Ginjal
1. Kretanin 35.0 10-38 mg/dL
2. Ureum 1.4 0.7-1.2 mg/dL
Karbohidrat

1 Glukosa Darah Adrandom 96 <200 mg/dL

Imunoserologi
1. HbBsAg Negatif Negatif
2. HIV Non Reaktif Non Reaktif
3. Swab Antigen Covid 19 Negatif Negatif

C. Foto Thorax
Hasil pemeriksaan foto Thorax :
(06/02/22)

Cor : besar dan bentuk kesan normal


Pulmo : tak tampak infiltrat
Trachea : ditengah
Hemidiafragma kanan kiri tampak baik
Sinus phrenicocostalis kanan kiri tajam.
Tulang tulang tampak baik
Soft tissue tampak baik
Kesan : saat ini cor dan pulmo tak tampak kelainan

D. USG Urologi (07/02/2023)


Ginjal kanan : ukuran normal dengan normal nephrograpic phase enhancement dan tidak tampak
pelebaran collecting system ginjal kanan
Ginjal kiri : ukuran sangat membesar dengan pelebaran collecting system kirim dan parenchyma
ginjal kiri sayang menipis.
Buli : volume cukup, berdinding licin dan tidak tampak batu maupun massa
Prostat : DBN
Vesika seminalis : DBN
tidak tampak abnormal soft tissue mass didaerah pelvis.
tidak tampak pembesaran kelenjar limpa para-aorta dan pelvis

Kesan : Hidronefrosis kiri, Rad-V

2.5 Diagnosis Kerja


Hydronefrosis grade 4 (S)
2.6 Diagnosa Banding
1.

2.

9
\\\
3.
2.7 Penatalaksanaan
A. Tindakan Operatif : Nefrektomi (S)

B. Terapi pre Operatif : Sucralfat 3x1, Curcuma 2x1, Inj.Ketorolac 1/8jam, Inj. Ranitidine 1/12
jam, Inj. Ondensetron 1/8 jam, Inj. Omeprazole 1/12 jam.

2.8 Prognosis
Dubia

10
Follow Up
Tanggal S O A P
09/02/2023 OS mengeluh TD:150/74 - IVFD RL
Hidronefrosis (S)
nyeri pada perut mmHg 20 gtt/i
hingga ke HR: 87 - Inj.
pinggang, sesak x/i Ondensetron
napas (+) RR: 26 x/i 1/8 jam
T: 36.7 C - Inj.
Omeprazole
BAK: - 1/12 jam
BAB: - - inj.
Ranitidine
1/12 jam
- Inj.
Ketorolac
1/8jam
- Sucralfat
3x1
- Curcuma
2x1

10/02/2023 OS mengeluh nyeri TD : 120/81 - IVFD RL


Post Nefrektomi
post OP (+) mmHg d/t Hydroneprosis 20 gtt/i
HR :84x/i (S) - Inj.
RR :20x/i Ceftriaxone
T : 36,7 1gr/12 jam
- Inj.
BAK: - Lansoprazol
BAB: - 1gr/24 jam
Draine : 18 -Asam
cc/sejak operasi Tranexamat /
8 jam
- ibuprofen
400 mg/8
jam
-vit. K 1
gr/8 jam
-kultur Pus

11
\\\

11/02/2023 OS mengeluh TD : 135/82 - IVFD RL


Post Nefrektomi
nyeri post OP (+) mmHg
d/t Hydroneprosis 20 gtt/i
HR :78x/i (S) - Inj.
RR :20x/i POD 1 Ceftriaxone
T : 36,2 1gr/12 jam
- Inj.
BAB : belum Lansoprazol
ada BAB 1gr/24 jam
BAK : 1240cc/12 -Asam
jam Tranexamat /
Drain : <10cc/12 8 jam
jam
- ibuprofen
400 mg/8
jam
-vit. K 1
gr/8 jam

13/02/2023 OS TD : 118/79 - IVFD RL


Post Nefrektomi
mengeluh mmHg d/t Hydroneprosis 20 gtt/i
nyeri post HR: 89x/i (S) - Inj.
OP (+) RR: 20x/i Ceftriaxone
POD 2
Batuk (+) T : 36,7 1gr/12 jam
- Inj.
BAB : - Lansoprazol
BAK : 100 cc/1 1gr/24 jam
jam -Asam
Drain : <10 cc
Tranexamat /
8 jam
- ibuprofen
400 mg/8
jam
-vit. K 1
gr/8 jam
- asetil sistein
3x1

14/02/2023 OS TD : 116/75 - IVFD RL


Post Nefrektomi
mengeluh mmHg d/t Hydroneprosis 20 gtt/i
nyeri post HR: 77x/i (S) - Inj.

12
\\\

OP (+) RR: 20x/i Ceftriaxone


POD 3
Batuk (+) T : 36,7 1gr/12 jam
Nyeri ulu - Inj.
hati (+) BAB : - Lansoprazol
BAK : 5x hari 1gr/24 jam
ini, kuning jernih -Asam
Drain : <20 cc
Tranexamat /
8 jam
- ibuprofen
400 mg/8
jam
-vit. K 1
gr/8 jam
- asetil sistein
3x1

-
15/02/2023 OS TD : 110/74 - IVFD RL
Post Nefrektomi
mengeluh mmHg d/t Hydroneprosis 20 gtt/i
nyeri post HR: 70x/i (S) - Inj.
OP (+) RR: 20x/i Ceftriaxone
POD 4
Bengkak T : 36,7 1gr/12 jam
(+) - Inj.
BAB : - Lansoprazol
BAK : 5x hari 1gr/24 jam
ini, kuning pekat -Asam
Drain : 52 cc/23
Tranexamat /
jam
8 jam
- ibuprofen
400 mg/8
jam
-vit. K 1
gr/8 jam
- asetil sistein
3x1

13
\\\

14
BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Definisi Hidronefrosis


Hidronefrosis adalah dilatasi piala dan perifer ginjal padasatu atau kedua
ginjal akibatadanya obstruksi pada aliran normalurin menyebabkan urin
mengalir balik sehinggatekanan diginjalmeningkat (Smeltzer dan Bare, 2002).

Hidronefrosis adalah obstruksi aliran kemih proksimal terhadap kandung


kemih dapat mengakibatkan penimbunan cairan bertekanan dalam pelviks
ginjal dan ureter yang dapat mengakibatkan absorbsi hebat pada parenkim
ginjal (Sylvia,1995).

Hidronefrosis adalah penggembungan ginjal akibat tekanan balik terhadap


ginjal karena aliran air kemih tersumbat. Dalam keadaan normal, air kemih
mengalir dari ginjal dengantekanan yang sangat rendah.Jika aliran air kemih
tersumbat, air kemih akan mengalir kembalike dalam tabung-tabung kecil di
dalam ginjal (tubulus renalis) dan ke dalam daerah pusat pengumpulan air
kemih (pelvisrenalis). Hal ini akan menyebabkan ginjal menggembung
danmenekan jaringan ginjal yang rapuh.Pada akhinya, tekanan hidronefrosis
yang menetap dan berat akanmerusak jaringan ginjal sehingga secara
perlahan ginjal akankehilangan fungsinya.

Hidronefrosis adalah dilatasi dari pelvis ginjal dan kaliks(pelvikalikstasis) yang


berhubungan dengan perubahan tekanan balik dari parenkim ginjal.
Terminologi hidronefrosis mengalami perkembangan yang berbeda-beda bagi
seorang urolog, yang berarti hanya dilatasi pada sistem pengumpul. Nama
lainnyaadalah pelvikalikstasis dan mungkin berhubungan maupun tidak
dengan penipisan parenkim ginjal ( Tainer L.B. Urinaryobstruction. In: Grainger
R.G., Alison D.j. (eds). Diagnosticradiology. Vol.2, 2nd ed. New york: Churchill
Livingstone, 1992;1269-73)

Keadaan patologis pada ginjal dan ureter yang menyebabkangangguan


mekanis maupun fungsional dimana akanmengakibatkan terjadinya obstruksi
atau hambatan urin (Sukandar E. Nefrologi klinik. Edisi 2. Bandung: Penerbit
ITB,1997; 53-71)

15
Hidroureter Dilatasi ureter disebut sebagai hidroureter, ureterostasis
atausederhananya disebut pelebaran ureter. Obstruksi belum
tentumenyebabkan hidroureter walaupun terjadi dilatasi berat.
Refluksvesikoureter dapat menjadikan ureter melebar dan berkelok-kelok
( Tainer L.B. Urinary obstruction. In: Grainger R.G., Alison D.j.(eds). Diagnostic
radiology. Vol.2, 2nd ed. New york: Churchill Livingstone, 1992; 1269-73)

b. Etiologi

 Jaringan parut ginjal/ureter.


 Batu
 Neoplasma/tomur
 Hipertrofi prostat
 Kelainan konginetal pada leher kandung kemih dan uretra
 Penyempitan uretra
 Pembesaran uterus pada kehamilan
(Smeltzer dan Bare, 2002).

1. Hidronefrosis biasanya terjadi akibat adanya sumbatan padasambungan

ureteropelvik

(sambungan antara ureter dan pelvisrenalis):

Kelainan struktural, misalnya jika masuknya ureter ke dalam pelvis renalis


terlalu tinggi

Lilitan pada sambungan ureteropelvik akibat ginjal bergeser ke bawah

16
Batu di dalam pelvis renalis

Penekanan pada ureter oleh:- jaringan

fibrosa

Arteri atau vena yang letaknya abnormal- tumor.2.

Hidronefrosis juga bisa terjadi akibat adanya penyumbatandibawah


sambungan ureteropelvik atau karena arus balik air kemih dari kandung
kemih:

Batu di dalam ureter

Tumor di dalam atau di dekat ureter

Penyempitan ureter akibat cacat bawaan, cedera, infeksi,terapi penyinaran


atau pembedahan

17
Kelainan pada otot atau saraf di kandung kemih atau ureter

Pembentukan jaringan fibrosa di dalam atau di sekelilingureter akibat


pembedahan, rontgen atau obat-obatan(terutama metisergid)

Ureterokel (penonjolan ujung bawah ureter ke dalamkandung kemih)

Kanker kandung kemih, leher rahim, rahim, prostat atauorgan panggul lainnya

Sumbatan yang menghalangi aliran air kemih dari kandungkemih ke

uretra

akibat pembesaran prostat, peradangan ataukanker

Arus balik air kemih dari kandung kemih akibat cacat bawaanatau cedera

18
Infeksi saluran kemih yang berat, yang untuk sementarawaktu menghalangi
kontraksi ureter.

3.

Kadang hidronefrosis terjadi selama kehamilan karena pembesaran rahim


menekan ureter. Perubahan hormonal akan

memperburuk keadaan ini karena mengurangi kontraksi ureter yang secara


normal mengalirkan air kemih ke kandung kemih.Hidronefrosis akan berakhir
bila kehamilan berakhir, meskipunsesudahnya pelvis renalis dan ureter
mungkin tetap agak melebar.Pelebaran pelvis renalis yang berlangsung lama
dapatmenghalangi kontraksi otot ritmis yang secara normalmengalirkan air
kemih ke kandung kemih. Jaringan fibrosa laluakan menggantikan kedudukan
jaringan otot yang normal didinding ureter sehingga terjadi kerusakan yang
menetap.

Malformasi kongenital dapat menyebabkan hidronefrosis maupunhidroureter


pada anak, misalnya penyempitan ureteropelvic junction,anomali letak ureter,
penonjolan katub uretra posterior, uterokelektoptik, dan sindrom Prunebelly.
Striktura uretra kongenital, stenosismeatus uretra, dan obstruksi leher buli
dapat menyebabkan disfungsi buli sekunder yang menyebabkan
hidroureter.Penyebab terbanyak pada orang dewasa adalah acquired
defect(kelainan yang didapat), antara lain striktur uretra, infeksi yang biasanya
diikuti penyulit lokal yaitu; abses periuretra, fistel, danekstravasasi, tumor,
hipertropi prostat, dll

(Brenner B.M., Milford G.L., Sefter J.L. Urinary tractus obstruction. In:
Braunwala E., Isselbacher K.J., Petersclorf R.G., Wilson J.D., Martin J.B., Fauci

A.S. Harison’s principle of internal medicine. Vol 2, 11

Th edition. Hamburg: McGraw-Hill Inc, 1987; 1215-18).

19
c. Klasifikasi

Pemeriksaan IVU :

Grade I : Gambaran dilatasi minimal. Sifat forniks kalikssedikit blunting


(blunting)

Grade II : Forniks dan kaliks terdapat blunting yang lebih jelas dan
pembesaran kaliks, meskipun flat mudah terlihat(flattening).

Grade III : Kaliks membulat dengan obliterasi dar papilla(clubbing).

Grade IV : Terjadi balloning kaliks yang ekstrim (balloning).

(Budjang Nurlelo. Traktus Uurinaria. Dalam Radiologi Diagnostik. Rasad


S,Kartoleksono S, Ekayuda I.Ed FKUI Jakarta ,1998: 287-292)

Pemeriksaan USG :1.

20
Mild / minimalTerlihat sebagai suatu pemisahan ringan di bagian sentral dari
eko pelvikokalises (

halo sign

)2.

ModerateKalises dan pyelum tampak melebar, berupa struktur berisi cairan.3.

SevereSistem kalises di bagian tengah akan tampak sebagai suatu zona

echofree

yang

lobulated

dan lama kelamaan pelvis akan terlihatsebaai suatu zona besar berisi cairan,
bahkan kadang

kadang pyelum dan kalises sukar diidentifikasi.

(Sjahriar Rasad, Sukonto Kartoleksono, Iwan Ekayuda. Radiologidiagnostik.


Jakarta : Balai Penerbit FKUI, 1999 : 273-299; 472-481)

d. Patofisiologi

Apapun penyebab dari hidronefrosis, disebabkan adanya obstruksi baik parsial


ataupun intermitten mengakibatkan terjadinya akumulasiurin di piala ginjal.
Sehingga menyebabkan disertasi piala dan kolik ginjal. Pada saat ini atrofi
ginjal terjadi ketika salah satu ginjal sedang

mengalami kerusakan bertahap maka ginjal yang lain akan membesar secara
bertahap (hipertrofikompensatori), akibatnya fungsi renalterganggu

21
(Smeltzer dan Bare, 2002).

Urin terdorong dari pelvis renalis masuk dalam buli oleh peristaltik ureter.
Tekanan normal pelvis renalis adalah <12mmHg.Tekanan ini berubah-ubah
dengan adanya aliran urin. Tekanan dalam pelvis tetap rendah meskipun
tekanan yang lebih tinggi dihasilkandalam lumen ureter selama peristaltik dan
dalam buli selama miksi.Dengan adanya obstruksi ureter atau refluks
vesikoureter, tekanan pelvis meningkat dan memungkinkan terjadinya
kerusakan ginjal.Akibat yang pertama-tama terjadi karena adanya
obstruksiadalah dilatasi tubulus renalis. Sasaran utamanya adalah
ductuscollectivus, namun pada umumnya melalui sistem tubulus.
Epiteltubulus menjadi pipih dan atrofi, akhirnya terjadi fibrosis interstitialyang
menggantikan seluruh struktur tubulus.Perubahan vaskuler memegang peran
penting dalam perkembangan hidronefrosis dan hidroureter. Distensi pelvis
yangmengenai arteri interlobaris dan arteri arkuarta akan
mempersempitdiameter pembuluh darah dan menutup beberapa arteri
intertubuler yang menyuplai darah untuk glomerulus. Hal ini akan
mempengaruhi pembuluh darah postglomerulus yang menyuplai makanan
untuk tubuli. Bagian ginjal yang paling buruk keadaannya adalah
mendapatsuplai darah paling sedikit. Perubahan vena pada prinsipnya
samadengan perubahan yang terjadi pada arteri.Tekanan pada tubulus dan
pelvis renalis yang mengalamidilatasi menyebabkan atrofi hidronefrosis.
Proses ini semakin parahdengan adanya anemia yang terjadi karena
perubahan pembuluhdarah.

Akibat dari obstruksi aliran urin terhadap fungsi ginjaldipengaruhi oleh jenis
obstruksinya, unirateral atau bilateral, akut ataukronis, partial atau total, dan
intermiten atau konstan.Derajat perbaikan struktur dan fungsi setelah
obstruksi berasilteratasi akan bervariasi tergantung derajat kerusakan,
luasnya daerahyang bebas dari infeksi, dan kemampuan stimulasi fungsional
( renalcounterbalance ). Perbaikan struktur akan baik jika pada ginjal
yangmasih normal hanya terjadi kerusakan yang berlangsung lambat.
Jikagimjal yang normal telah mengalami hipertrofi compensata,

22
perbaikanstruktur organ yang mengalami obstruksi dan hidronefrosis
akankurang efisien (Sjamsuhidajat R., Wim de Jong (eds). Buku ajar ilmu
bedah. Jakarta: EGC, 1997; 995-7.)

e. Diagnosis

Gejala Klinik .

PENJALARAN RASA SAKIT*

Benda asing (batu) di ureter proksimal :

Kostovetebra

pinggan

epigastrium

Sepanjang ureter

Melalui syaraf genito cruralis : rasa sakit sampai di testis /ovarium, uretra.

Vesicosensory reflex melalui n. ilio inguinalis

hiper estesi di paha bagian medial atas


23

Melalui ganglion coeliacus ke T 10

L 1 ke medullaoblongata

nausea, vomitus, diare, mules, nyeriepigastrium (DD gastritis)

Interspinal over flow

penjalaran renorenal sakit di ginjal

kontra lateral.

Penjalaran ke dada, bahu, lutut*

Benda asing (batu) di ureter 1/3 tengah

Rasa sakit di Mc. Burney (DD / Appendicitis).

24

Seperti diverticulitis / penyakit-penyakit kolon ascendens,descendens dan


sigmoid.

Sakit disudut kostovertebra.*

Benda asing (batu) di 1/3 distal

Rasa sakit di : - Inguinal- Supra pubic

Gejala-gejala sistitis

Sakit di skrotum

25
Sakit di sudut kostovertebra

Batu Buli

Gejala : iritasi

Nyeri suprapubik

Hesitansi

Disuria

Frekuensi

intermitensi

Perasaan tidak enak saat kencing

26

Kencing tiba-tiba berhenti dan lancar kembali setelah perubahan posisi

Refered pain di ujung penis, skrotum, perineum, pinggangsampai kaki

Anak : enuresis nokturna, sering menarik penis (laki-laki),menggosok vulva


(perempuan)BATU URETRAGejala :

Nyeri pada shaft penis

Kencing tiba-tiba berhenti

Hematuria

f. Pemeriksaan Fisik

27
Inspeksi genitalis eksterna; untuk pria, penis diinspeksi untuk melihat adalah
stenosis meatus atau fimosis. Pada wanita, dilakukan

inspeksi dan vaginal toucher dan recta’toucher yang diperkirakan

berhubungan dengan onstruksi traktus urinarius.Dengan palpasi dan perkusi


abdomen dapat dinilai ada tidaknyadistenasi ginjal atau buli.Pemeriksaan
rectal dilakukan dengan hati-hati, dapat untuk mengetahui pembesaran atau
nodul prostat, tonus sfinger yang abnormal,massa pelvis atau massa rektal.

g. Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan darah untuk mengetahui adalah anemia, polisitemia,azotemia,


hiperkalemi, dan kadar elektrolit darah lainnya seperti natrium,magnesium,
dan fosfat.Urinalisis dan pemeriksaan sedimen urin mungkin
menunjukkanhematuri, piuri, atau bakteriuri.

h. Pemeriksaan Radiologi

Dilatasi traktus urinarius merupakan gambaran jelas dari uropatiobstruktivus


yang digunakan sebagai diagnosis dengan berbagai teknik pencitraan.
Diagnosis yang baik menunjukkan hubungan anatomi denganfungsi sebagai
substansi dari bermacam-macam teknik pencitraan yang berbeda yang
menunjukkan secara detail anatomi dan sisi lain informasimengenai
fungsi.Ultrasonografi (USG) abdomen menilai ukuran ginjal, buli, kontur
pelvicocalices system, ureter serta masa pelvis. Adanya pelvicalicestasisyang
ditunjukkan pada USG, mengarah kecurigaan obstruksi. Jika tidak ditemukan
distensi dari organ tersebut maka kemungkinan obstruksifungsional traktus
urinarius dapat disingkirkan.Urografi Intra Vena (UIV) juga dapat memberikan
informasi yang baik tentang anatomi dan fungsi. Dilatasi pada

pelvicocalices system

28
danureter menunjukkan adanya hidronefrosis dan
hidroureter.Sistouretrografi dilakukan untuk menentukan ada tidaknya
refluksvesikoureter, obstruksi leher buli dan uretra. Jika dengan pemeriksaan
initidak didapatkan hasil yang cukup untuk menegakkan diagnosis, dilakukan
pemeriksaan endoskopi untuk melihat lesi yang melibatkan uretra, prostat,
buli dan orifisium ureter.Jika dicurigai ada kelainan pada ureter atau pelvis
renalis,dilakukan pemeriksaan pielografi retrograd atau pielografi
antergrad.Computerized Tomography (CT) dengan kontras
menunjukkananatomi yang sangat baik dan sering dapat mengetahui
penyebab obstruksi,namun memberi informasi tentang fungsional yang agak
terbatas. Teknik

radionuklid jika dibandingkan dengan USG, UIV dan CT memberiinformasi


fungsional yang lebih baik, namun kurang baik untuk
melihatanatomi.Magnetic Resonance Imaging (MRI) masih belum dapat
memberigambaran anatomi traktus urinarius, namun sejauh ini dapat
digunakanuntuk mendiagnosis uropati obstruktivus (Sukandar E. Nefrologi
klinik.Edisi 2. Bandung: Penerbit ITB, 1997; 53-71).f.

i. Penatalaksanaan

1.Konservatif : bila gejala (-), obstruksi (-)

2.Medikamentosa- spasmolitik - diuretika- banyak minum- banyak gerak

3.Operatif - ESWL ( Extracorporeal Shockwave Lithotripsy)- Endourologi :PNL


(Percutaneous Nephro Litholapaxy)LitotripsiUreteroskopi atau uretero-
renoskopiEkstraksi Dormia

4. Nefrektomi

Nephrectomy berarti operasi pengangkatan ginjal.


Dalam beberapa kasus, konsultan mungkin ingin mengangkat seluruh
ginjal (radical nephrectomy), sebagian ginjal (partial nephrectomy) atau

29
seluruh ginjal dan ureter (tabung yang dilalui urin dari ginjal ke kandung
kemih). sebagai nephroureteterectomy.
Hal ini dapat dilakukan dengan salah satu dari dua cara, baik sebagai

prosedur terbuka yang melibatkan sayatan (atau potongan) 15 cm (kurang lebih) di sisi tubuh Anda

atau sebagai prosedur laparoskopi (Lubang Kunci). Ini membutuhkan 4 sayatan yang sangat kecil (1

cm) ditambah 4 cm untuk mengangkat ginjal.

Sebagian besar prosedur ini sekarang dilakukan dengan menggunakan

teknik laparoskopi karena telah terbukti memiliki a

waktu pemulihan lebih cepat dan lebih sedikit komplikasi seperti kehilangan darah.

Namun dalam beberapa kasus (2-3%) mungkin masih diperlukan untuk melakukan

prosedur terbuka.

Rata-rata lama tinggal di rumah sakit adalah sekitar 3 hari untuk

operasi laparoskopi. Anda tinggal akan lebih lama (7 hari) jika Anda memiliki

prosedur terbuka. Lama tinggal di rumah sakit Anda juga akan tergantung pada

tingkat kebugaran Anda secara umum sebelum operasi.

BEDAH TERBUKA
Jika operasi ini melibatkan operasi terbuka, Anda akan memiliki dan sayatan

(potong). Dokter bedah dapat menggunakan berbagai sayatan seperti di antara tulang

rusuk bagian bawah di sisi ginjal yang terkena. Situs sayatan dapat didiskusikan dengan

dokter bedah Anda.

30
NEPHREKTOMI LAPAROSKOPIK
Nefrektomi laparoskopi adalah pengangkatan ginjal melalui

pemotongan lubang kunci (sayatan) di area perut.

Sayatan ini memungkinkan penyisipan teleskop video (laparoskop) untuk

melihat ginjal dan pembuluh darahnya serta memungkinkan penyisipan

instrumen kecil lainnya yang diperlukan untuk melakukan pembedahan.

Ginjal diangkat melalui sayatan yang sedikit lebih besar. Jarang, operasi

akan dimulai sebagai prosedur laparoskopi dan perlu diubah menjadi

operasi terbuka jika ahli bedah tidak dapat membuat kemajuan yang aman

untuk mengangkat ginjal.

31
Metode atau penghapusan ini dapat mengurangi lamanya waktu yang Anda habiskan di

rumah sakit dan memungkinkan Anda untuk melanjutkan kehidupan normal Anda

dalam waktu yang lebih singkat jika dibandingkan dengan operasi terbuka.

Anda harus tinggal di rumah sakit selama sekitar 2-4 hari.

Operasi ini mungkin tidak cocok untuk semua pasien.

Alasan Nephrectomy Anda akan menunjukkan salah satu dari empat

jenis Nephrectomy yang akan dilakukan - parsial, sederhana, radikal atau

nephroureterectomy.

NEFREKTOMI PARTIALberarti hanya sebagian ginjal yang diangkat. Tujuannya

adalah untuk melestarikan ginjal sebanyak mungkin. Ini biasanya dilakukan

ketika seseorang memiliki fungsi ginjal yang buruk atau hanya satu ginjal.

32
NEFREKTOMI SEDERHANAadalah pengangkatan ginjal saja. Ureter diikat

dan kelenjar adrenal yang berada di atas ginjal tertinggal. Ini dilakukan

untuk ginjal yang berfungsi buruk yang disebabkan oleh batu ginjal yang

besar, kurangnya suplai darah, struktur ginjal yang tidak normal, atau

jaringan parut.

33
NEFREKTOMI RADIKALadalah pengangkatan ginjal dan lemak di
sekitarnya. Terkadang kelenjar adrenal dan/atau ureter juga diangkat.
Nefrektomi radikal dilakukan untuk mengobati kanker ginjal,
NEFROURETEREKTOMIadalah pengangkatan ginjal dan ureter dan

penyisipannya ke dalam kandung kemih. Untuk beberapa kanker ginjal,

terdapat risiko tinggi terjadinya kanker berulang di saluran yang membawa

urin dari ginjal ke kandung kemih (ureter).

MENGAPA OPERASI DIPERLUKAN?


Alasan umum untuk nefrektomi adalah:
- Kanker ginjal. Jika kanker telah ditemukan di ginjal, kadangkadang

diperlukan pengangkatan kelenjar adrenal yang terletak di atas ginjal,

pada waktu yang bersamaan.

- Kalkulus Staghorn (batu ginjal besar) di mana terdapat kerusakan jaringan yang

signifikan dan/atau infeksi berulang.

- Kista yang sangat besar dan menyakitkan.

- Ginjal yang tidak berfungsi menyebabkan masalah misalnya. Tekanan darah tinggi.

- Transplantasi ginjal donor hidup.

- Infeksi jangka panjang yang menyebabkan jaringan parut pada ginjal dan hilangnya fungsi.

- Trauma ginjal dengan perdarahan yang tidak terkontrol.

- Ginjal mungkin hanya berfungsi sebagian atau mungkin tidak berfungsi sama sekali. Jika

dibiarkan, itu bisa menjadi sumber infeksi dan rasa sakit berulang.

- Infeksi mungkin telah merusak ginjal sehingga perlu diangkat.


- Jika kanker telah ditemukan di ginjal, kadang-kadang diperlukan pengangkatan

kelenjar adrenal yang terletak di atas ginjal, pada waktu yang bersamaan.

Alasan pasti mengapa ginjal Anda harus diangkat akan didiskusikan

dengan Anda. Sebelum operasi Anda akan melakukannya menjalani berbagai

pemindaian dan tes darah sehingga ahli bedah mendapatkan informasi sebanyak

35
mungkin tentang penyakit atau kanker ginjal.

ADALAH DI SANA SEBUAH ALTERNATIF PERLAKUAN?


Konsultan Anda akan menyelidiki pilihan untuk mengobati kanker

Anda dan menawarkan operasi pengangkatan ginjal sebagai pengobatan lini

pertama yang direkomendasikan. Namun, selalu ada pilihan alternatif yang

dapat didiskusikan dengan konsultan dan spesialis perawat klinis Anda.

Observasi (karena risiko perkembangan yang rendah atau karena

adanya komorbiditas atau usia tua), Embolisasi (memutus suplai darah ke

kanker untuk mencoba membunuhnya), Imunoterapi (pengobatan yang

menggunakan pertahanan alami tubuh sistem –sistem kekebalan tubuh-

untuk menyerang sel kanker), Radiofrequency Ablation, Cryotherapy

(hanya untuk tumor kecil)


RISIKO KOMPLIKASI POTENSIAL DAN EFEK SAMPING
Setiap operasi dan anestesi membawa risiko. Ada yang umumnya kecil dan

tidak melakukan operasi dapat membawa resiko yang lebih besar.

36
Anda dapat mendiskusikan risikonya dengan ahli bedah dan ahli anestesi. Penting bagi

Anda untuk memahami apa yang akan terjadi pada Anda sebelum operasi dan Anda akan

diminta untuk menandatangani formulir persetujuan sebelum operasi. Anda dapat

berubah pikiran dan dapat menarik persetujuan Anda kapan saja.

Semua prosedur bedah urologi membawa risiko kecil


perdarahan dan luka pasca operasi, infeksi dada dan saluran kemih.
Anda akan dipantau untuk risiko ini dan segera ditangani jika terjadi.
Sebagian besar prosedur memiliki potensi efek samping. Anda harus

diyakinkan bahwa, meskipun komplikasi ini diketahui dengan baik, sebagian besar

pasien tidak mengalami masalah apa pun setelah prosedur tersebut.

UMUM (LEBIH BESAR 1 DARI 10)


- Sementaranyeri ujung bahu dan perut kembung- ini karena gas yang masuk untuk

menggembungkan rongga perut selama operasi lubang kunci untuk membuat struktur

lebih mudah dilihat. Obat penghilang rasa sakit ringan biasanya cukup untuk

mengontrol rasa sakit.

-Ketidakaktifan usus yang berkepanjangan (ileus paralitik). Ada risiko kecil


ileus paralitik mengalir setiap prosedur bedah besar yang melibatkan

penanganan usus, waktu anestesi yang lama atau sejumlah besar obat

penghilang rasa sakit yang kuat. Ini berarti saluran usus sangat lambat

untuk kembali ke fungsi normalnya. Jika terjadi ileus paralitik, kemungkinan

besar Anda akan mengalami mual, muntah, perut kembung, dan/atau kram

usus. Gejala-gejala ini dapat dikurangi dengan penggunaan selang

37
nasogastrik untuk mengalirkan sekresi normal lambung saat usus

beristirahat dan pulih.


- Pemasangan sementara kateter kandung kemih dan drainase luka

- Jika Anda pernah menjalani operasi terbuka, kemungkinan besar Anda akan menjalani lebih banyak

nyerijadi mungkin akan membutuhkan obat penghilang rasa sakit yang lebih kuat.

Ahli anestesi Anda akan mendiskusikan pilihan analgesia yang berbeda dengan Anda.

SEKALI-KALI (ANTARA 1 DARI 10 DAN 1 DARI 50)

-Berdarah, Luka, saluran pembuangan, dan tanda-tanda vital Anda (tekanan darah dan denyut
nadi) akan dipantau untuk pendarahan yang berlebihan. Anda mungkin memerlukan transfusi

darah.

Jarang, perdarahan dapat terjadi selama operasi lubang kunci sehingga ahli bedah

harus membuka operasi lebih lanjut. -Infeksi

38
Dada, luka, dan urin Anda akan dipantau untuk tanda-tanda awal infeksi
dan intervensi akan dilakukan jika itu terjadi. Untuk mengurangi risiko
infeksi, antibiotik diberikan langsung ke aliran darah Anda selama
operasi dan dilanjutkan pasca operasi jika perlu.
Anda juga dapat membantu pencegahan infeksi dengan menjaga
kebersihan dan melakukan latihan pernapasan dalam. Mobilisasi dini
juga membantu.
Kadang-kadang, infeksi atau hernia dapat terjadi pada satu atau lebih luka dengan

operasi lubang kunci. Ini akan membutuhkan perawatan lebih lanjut. Ini sangat

jarang terjadi dengan operasi terbuka.

-Hernia insisional
Saat luka sembuh, jaringan parut membentuk ikatan antara kedua sisi sayatan.

jaringan parutnya kuat tetapi terkadang masih bisa robek atau lepas. Hal ini

menyebabkan tonjolan yang berkembang di sepanjang bekas luka (insisi h

sampai lima tahun setelah operasi. Hernia mungkin tidak menyebabkan rasa tidak nyaman

pada usus, jika merepotkan mungkin perlu diperbaiki.

LANGKA (KURANG DARI 1 DALAM 50)

- Sangat jarang, dikenali atau tidak dikenalicedera pada organ atau pembuluh darah di

sekitarnyadapat terjadi selama operasi lubang kunci yang membutuhkan konversi

untuk membuka operasi atau operasi lebih lanjut. Keterlibatan atau cedera pada

struktur lokal terdekat (pembuluh darah, limpa, hati, ginjal, paru-paru, pankreas, usus)

membutuhkan pembedahan yang lebih luas.

- Kerusakan pentingpembuluh darah (3%)

39
- Kerusakan padalimpa (2%)

- Kerusakan padakelenjar adrenal

(yang duduk di atas ginjal 2%)


- Jarang, kerusakan rongga paru-paru terjadi selama operasi. Ini dapat diperbaiki

tanpa sayatan tambahan. (Pneumotoraks). Masuk ke rongga paru-paru bisa

memerlukan penyisipan saluran pembuangan sementara.

- Cedera padausus (usus) yang dapat menyebabkan infeksi yang mengancam jiwa

(sepsis) yang membutuhkan pembedahan lebih lanjut dan pembuatan stoma

(pengumpulan isi usus ke dalam kantong) - Sangat jarang, masalah

dengankomplikasi anestesi atau jantung atau pembuluh darah dapat

mengakibatkan pemindahan ke Unit Perawatan

Intensif. Komplikasi tersebut termasuk infeksi dada, bekuan (s)

40
di paru-paru atau di kaki, stroke atau serangan jantung. Ini adalah risiko yang berlaku untuk banyak jenis operasi tetapi

sangat jarang.

-Nefrektomi Parsial: dalam persentase kecil mungkin perlu mengangkat seluruh ginjal selama
operasi.
- Kelainan histologis pada akhirnya bisa berubah menjadi bukan kanker.

- Dialisis mungkin diperlukan untuk menstabilkan fungsi ginjal Anda jika fungsi ginjal Anda yang lain buruk. INFEKSI YANG

DIPEROLEH RUMAH SAKIT

- Kolonisasi dengan MRSA (0,9%)

- Infeksi usus Clostridium difficile (0,2%)

- Infeksi aliran darah MRSA (0,08%)


Tingkat infeksi yang didapat di rumah sakit mungkin lebih besar pada pasien berisiko tinggi misalnya dengan tabung drainase

jangka panjang, setelah pengangkatan kandung kemih karena kanker, setelah infeksi sebelumnya, setelah rawat inap yang lama

atau setelah beberapa kali masuk.

APA YANG HARUS SAYA PERSIAPKAN DI RUMAH SEBELUM SAYA TINGGAL KE


RUMAH SAKIT?
Tolong, beri tahu tetangga teman Anda bahwa Anda akan pergi ke rumah sakit. Sebaiknya buatlah daftar

nomor telepon keluarga dan teman untuk dibawa ke rumah sakit bersama Anda.

Jika Anda tinggal sendiri, ingatlah untuk membatalkan kertas dan susu Anda dan ingatlah untuk tidak meninggalkan makanan yang akan

membusuk di lemari es

Anda.

Pastikan bahwa setiap hewan peliharaan akan dirawat selama Anda pergi. Jika Anda memiliki freezer,

sebaiknya bekukan roti dan susu agar tersedia saat Anda tiba di rumah.

Pastikan Anda memiliki beberapa obat bebas yang dijual bebas, seperti parasetamol dan anti asam di

rumah saat Anda kembali. Pasokan singkat obat resep apa pun yang Anda butuhkan akan diberikan kepada

Anda sebelum Anda dipulangkan. LAMA TINGGAL

Lama tinggal biasanya empat sampai tujuh hari. Namun,

jika Anda perlu tinggal lebih lama karena alasan medis, dokter Anda akan membicarakan hal ini dengan Anda.

SEBELUM BEDAH
PENJELASAN DAN PERSETUJUAN

Setelah konsultasi dengan dokter Anda akan diminta untuk

menandatangani formulir untuk memberikan persetujuan tertulis bagi ahli bedah

untuk melakukan operasi dan anestesi

1
dikelola. Bagian formulir yang relevan juga harus dilengkapi jika Anda menyetujui transfusi darah dan/atau jika operasi

khusus Anda melibatkan pengangkatan bagian tubuh dan Anda ingin mengembalikannya. Harapan kami adalah Anda

merasa mendapat informasi lengkap tentang semua aspek operasi Anda sebelum memberikan persetujuan tertulis.

Dokter bedah Anda akan menjelaskan alasan Nephrectomy dan risiko yang terkait dengan operasi tersebut. Dokter

Anda akan mengunjungi Anda setiap hari saat Anda berada di rumah sakit untuk memberikan perawatan medis dan menjawab

pertanyaan tentang operasi dan kemajuan

Anda

Harap pastikan untuk memberi tahu Ahli Urologi Anda sebelum

operasi Anda jika Anda memiliki salah satu dari yang berikut: - Katup jantung buatan
- Sebuah stent arteri koroner

- Alat pacu jantung atau defibrillator

- Sambungan buatan

- Cangkok pembuluh darah buatan

- Sebuah shunt bedah saraf

- Benda asing implan lainnya


- Resep untuk Warfarin, Asprin, Clopidogrel atau pengencer darah lainnya

- Infeksi MRSA sebelumnya atau saat ini


- Risiko tinggi varian CJD (jika Anda telah menerima transplantasi kornea, transplantasi dural bedah saraf atau

suntikan hormon pertumbuhan turunan manusia sebelumnya)

Silakan, untuk informasi lebih lanjut, lihat buklet Bedah:

Rekomendasi Umum yang disediakan oleh layanan kami.

SITUS LUKA- APA YANG HARUS DIHARAPKAN


Luka kecil ditutup dengan jahitan yang bisa larut. 48 jam setelah operasi, balutan dilepas, dan
luka ditutup dengan lapisan plastik pelindung sehingga Anda dapat mandi atau berendam seperti biasa.

Nefrektomi Parsial Terbuka dan Sederhana


Jahitan garis jahitan atau staples) akan berada tepat di bawah tulang rusuk Anda (di sisi kiri atau kanan

perut Anda, tergantung ginjal mana yang diangkat) dan akan berjalan dari depan ke belakang.

NEPHREKTOMI RADIKAL TERBUKA


Sayatan perut (luka) atau gabungan sayatan perut atau dada dapat digunakan. Karena lukanya dekat

dengan paru-paru Anda, hal ini dapat menyebabkan nyeri saat bernapas dan batuk. Staf fisioterapi dan perawat akan

membantu Anda.

2
PERAWATAN APA YANG ANDA BUTUHKAN SETELAH OPERASI?
Terkadang, konsultan Anda mungkin memutuskan bahwa Anda perlu dirawat di Unit Perawatan Kritis untuk

waktu yang singkat segera setelah operasi. Setelah Anda pulih, Anda akan dipindahkan kembali ke bangsal bedah

selama sisa masa tinggal rumah sakit Anda. Kebutuhan untuk dirawat di Critical Care tergantung pada jenis operasi

dan masalah kesehatan lain yang mungkin Anda miliki.

Jika Perawatan Kritis tidak diperlukan setelah operasi,

Anda akan kembali ke ruang pasca operasi di bangsal. SETELAH

OPERASI
Anda dipindahkan ke ruang pemulihan di sebelah ruang operasi. Kondisi Anda dipantau saat Anda bangun

dan nyaman, seorang perawat dan petugas akan mengantar Anda kembali ke bangsal di tempat tidur Anda.

DI LINGKUNGAN
Perawat Anda akan memeriksa hal-hal berikut secara teratur

- Tanda-tanda vital – tekanan darah, denyut nadi, laju pernapasan, dan suhu Anda

- Tingkat keparahan dan lokasi rasa sakit atau ketidaknyamanan

- Jumlah urin yang Anda hasilkan


- Lokasi luka dan saluran luka
- Tingkat mati rasa yang dihasilkan epidural
- Efektivitas penghilang rasa sakit

- Jumlah oksigen dalam darah Anda

3
KATETER URINARI
Anda akan memiliki tabung di uretra yang akan mengalirkan urin dari kandung kemih Anda. Ini dapat diamankan ke kaki

Anda untuk kenyamanan.

Sangat penting setelah nephrectomy bahwa keluaran urin Anda dipantau secara ketat karena ini

menunjukkan kesehatan ginjal Anda yang tersisa setelah operasi.

Jika ureter Anda telah diangkat, kateter akan bertahan lebih lama untuk memungkinkan penyembuhan terjadi.

DRAIN LUKA
Anda mungkin mengalami drainase luka. Ini akan mengalirkan

darah dan cairan dari tempat operasi Anda. Drainase yang baik akan meningkatkan penyembuhan. Biasanya dihapus setelah 2-3

hari. Jika masih menguras jumlah banyak, maka akan dibiarkan sedikit lebih lama.

PENGURANGAN DADA

Jika Anda pernah menjalani Radical Nephrectomy, Anda mungkin juga

mengalami chest drain. Saluran dada membantu mengeluarkan darah dan cairan di sekitar paru-paru

PEREDA NYERI SETELAH OPERASI ANDA


Perawat Anda akan bekerja bersama dokter dan ahli anestesi untuk meminimalkan rasa sakit Anda.
SKOR NYERI adalah cara perawat Anda menentukan seberapa banyak rasa sakit yang Anda alami dengan meminta Anda

untuk menilai

rasa sakit Anda dari 0 sampai 10 di mana 0 = tidak ada rasa sakit dan 10 = rasa sakit terburuk yang

dapat Anda bayangkan

MAKANAN DAN CAIRAN


Setelah operasi, asupan makanan dan

cairan Anda akan ditingkatkan mulai dari

tegukan dan berlanjut ke makanan ringan selama sekitar satu hari. Setelah Anda dapat

mentolerir cairan yang cukup, infus intravena (tetesan) Anda dapat dilepas. Penting

4
untuk makan makanan seimbang dan mengunyah secara menyeluruh dan makan perlahan. Jika Anda memiliki kebutuhan diet

khusus, ahli diet akan dilibatkan untuk membantu pemulihan Anda.

MOBILITAS
Anda biasanya akan berada di kursi untuk waktu yang singkat dan dibantu untuk berjalan jarak pendek dalam satu

atau dua hari setelah operasi Anda. Tingkat aktivitas Anda akan meningkat saat Anda pulih.

JAHIT (JAHIT ATAU STAPLES)


Untuk operasi ini, sebagian besar bahan jahitan dapat larut dan tidak memerlukan pengangkatan. Namun,

jika bahan jahitan yang tidak larut telah digunakan, ini perlu dilepas sekitar tujuh sampai sepuluh hari setelah

operasi. Jika Anda tidak akan berada di rumah sakit saat ini, Anda akan diberi tanggal untuk mengatur agar dokter

umum atau perawat praktik Anda mengeluarkan mereka.

Luka Anda akan memiliki jahitan yang dapat larut (stiches). Ini bisa memakan waktu hingga 3 bulan untuk

menyelesaikan pembubaran. Anda mungkin mengalami gatal sampai saat itu. Untuk memulainya, Anda akan membalut

lukanya. Setelah bersih dan kering, Anda tidak perlu lagi berpakaian.

BAB IV

KESIMPULAN

Hidronefrosis adalah penggembungan ginjal akibat tekanan balik terhadap ginjal karena aliran air
kemih tersumbat. Dalam keadaan normal, air kemih mengalir dari ginjal dengantekanan yang sangat

5
rendah.Jika aliran air kemih tersumbat, air kemih akan mengalir kembalike dalam tabung-tabung
kecil di dalam ginjal (tubulus renalis) dan ke dalam daerah pusat pengumpulan air kemih
(pelvisrenalis). Hal ini akan menyebabkan ginjal menggembung danmenekan jaringan ginjal yang
rapuh.Pada akhinya, tekanan hidronefrosis yang menetap dan berat akanmerusak jaringan ginjal
sehingga secara perlahan ginjal akankehilangan fungsinya.
Nefrektomi dilakukan untuk mengangkat ginjal yang rusak atau mengambil ginjal sehat yang
dimaksudkan untuk transplantasi organ. Kerusakan ginjal yang parah biasanya disebabkan oleh
tumor atau kanker, batu, maupun infeksi yang terlambat ditangani. Kanker ginjal yang cukup
sering terjadi pada orang dewasa adalah karsinoma sel renal, yakni pertumbuhan jaringan
abnormal yang bermula dari sel-sel yang melapisi tabung kecil di dalam ginjal. Sedangkan jenis
kanker ginjal yang biasanya didapati pada anak-anak adalah tumor Wilms, yakni kanker ginjal
langka.

6
DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.academia.edu/8506828/HIDRONEFROSIS diakses 14 februari 2023

2. Nefrektomi. Kerusakan Ginjal Parah? Ketahui Nefrektomi - Primaya Hospital diakses 14 februari

2023

3. https://id.scribd.com/doc/152675446/kasus-Hidronefrosis diakses 14 februari 2023

Anda mungkin juga menyukai