Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Agrowisata di Pagar Alam

1. PENDAHULUAN
Merupakan tahapan awal pembahasan yang terdiri dari Judul dan Pengertian
Judul Proyek, Latar Belakang Masalah, Latar Belakang Tema, Gagasan,
Perumusan Masalah, Tujuan dan Sasaran, Batasan Pembahasan, Metode
Penelitian, Sistematika Pembahasan, Sistematika Pemikiran, dan Analisa Lokasi.

1.1 Judul dan Pengertian Judul Proyek


1.1.1 Judul
"Agrowisata di Pagar Alam"
1.1.2 Pengertian Judul1
1. Agrowisata : wisata yang sasarannya adalah pertanian
(perkebunan, kehutanan, dsb)
2. Di : kata depan untuk menandai tempat
3. Pagar Alam : nama salah satu kota di Provinsi Sumatera
Selatan2

Sehingga pengertian dari judul "Agrowisata di Pagar Alam adalah


sebuah tempat wisata yang sasarannya adalah pertanian (perkebunan,
kehutanan, dsb) yang terdapat di Kota Pagar Alam.

1.2 Latar Belakang Masalah


Indonesia merupakan sebuah negara yang terkenal dengan alamnya
yang sangat indah. Berbagai objek wisata dapat ditemukan di negara dengan
iklim tropis ini, mulai dari wisata alam sampai wisata buatan. Wisata-wisata
tersebut dapat ditemukan di berbagai provinsi di Indonesia mulai dari
sabang sampai merauke. Potensi yang dimiliki pun cukup banyak, seperti

1
http://kbbi.web.id/ (Diakses pada 7 September 2015 pukul 13:20 WIB)
2
http://id.wikipedia.org/ (Diakses pada 7 September 2015 pukul 13.47 WIB)

1
pertanian, perkebunan, peternakan, wisata alam dan lain sebagainya.
Mengingat kondisi Indonesia yang memiliki curah hujan yang cukup
seimbang setiap tahunnya membuat pertanian menjadi salah satu sektor
yang cukup berpengaruh terhadap pendapatan daerah.

Gambar 1. Distribusi Presentase Kegiatan Ekonomi Kota Pagar Alam


Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Pagar Alam, 2002

Di Sumatera Selatan, kota yang identik dengan potensi pertanian


adalah Kota Pagar Alam. Hal ini disebabkan oleh kondisi geografis di kaki
Gunung Dempo yakni diatas 700 m dpl. Tanaman yang biasanya ditemukan
di kota ini, yakni kopi dan teh. Di samping itu, kondisi Kota Pagar Alam
juga ditunjang oleh lokasi kota yang dilalui oleh jalur transportasi regional
Sumatera Selatan yang menghubungkan antar kota maupun provinsi.
Kondisi inilah yang ingin dikembangkan oleh Pemerintah Kota Pagar Alam
guna mensejahterakan masyarakat setempat dan meningkatkan ekonomi
daerah.3
Dari wacana yang telah disebutkan maka topik untuk merencanakan
dan merancang Agrowisata di Kota Pagar Alam dipilih sebagai
pembahasan dalam penulisan ini. Karena letaknya yang terletak di kaki
Gunung Dempo, Agrowisata di Kota Pagar Alam ini diharapkan dapat
menjadi tempat rekreasi pilihan masyarakat Kota Pagar Alam dan menjadi

3
http://www.digital_13816-[_Konten_]-KONTEN C4884.pdf/ (Diakses pada 2 Oktober 2015
pukul 11:48 WIB)

2
salah satu tempat wisata yang dapat membanggakan dan juga berkontribusi
terhadap kemajuan Kota Pagar Alam.

1.3 Latar Belakang Tema


Sebuah agrowisata yang memadukan antara dua konsep arsitektur,
yakni arsitektur ekologis dan arsitektur modern kontemporer. Arsitektur
ekologis merupakan suatu ilmu arsitektur mengenai hubungan antara semua
makhluk hidup dan lingkungannya. Sedangkan arsitektur modern
kontemporer merupakan arsitektur yang bergantung pada suatu masa
(modern) yang biasanya mengutamakan suatu bentuk yang diambil dari
imajinasi arsitek maupun bentuk-bentuk dari lingkungan sekitarnya.4
Tema yang digunakan pada perencanaan dan perancangan
Agrowisata di Pagar Alam ini adalah fun and study. Kesan fun diterapkan
agar pengunjung dapat merasa senang ketika memasuki wahana yang
terdapat di agrowisata ini. Sedangkan kesan study ditujukan agar
pengunjung bukan hanya melihat atau menikmati wahana yang ada tetapi
juga mendapat pengetahuan.
Agrowisata di Pagar Alam ini diharapkan dapat memberikan dampak
integritas kawasan dan juga kemajuan terhadap Kota Pagar Alam. Sehingga
dengan konsep yang diterapkan dapat membuat Agrowisata di Pagar Alam
menjadi salah satu rekreasi pilihan masyarakat Pagar Alam untuk
menghabiskan waktu liburan bersama keluarga.

1.4 Gagasan
Sebuah kawasan agrowisata dengan konsep arsitektur ekologis dan
arsitektur modern kontemporer yang berfungsi sebagai wadah bagi
masyarakat Kota Pagar Alam untuk menghabiskan waktu liburan dengan
berekreasi bersama keluarga ataupun teman. Dengan konsep ini, masyarakat
Kota Pagar Alam diharapkan dapat menikmati waktu bersama dan

4
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=57536&val=4301/ (Diakses pada 11
September 2015 pukul 17: 25 WIB)

3
bersosialisasi dengan baik. Agrowisata ini juga diharapkan dapat menjadi
salah satu agrowisata kebanggaan dan daya tarik tersendiri bagi Kota Pagar
Alam.

1.5 Perumusan Masalah


Dalam medesain sebuah agrowisata yang sesuai dengan standar
perencanaannya maka diperlukan tinjauan literatur yang menunjang
perencanaan tersebut. Dari rumusan dan pertimbangan maka akan ada
beberapa masalah yang akan dihadapi dalam proyek ini, yaitu:
Bagaimana mendesain Agrowisata di Kota Pagar Alam dengan konsep
arsitektur ekologis dan arsitektur modern kontemporer sehingga tercapai
maksud dan tujuan perencanaan?

1.6 Tujuan dan Sasaran


1.6.1 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat dibuat tujuan
proyek, yaitu untuk mendesain Agrowisata di Kota Pagar Alam
dengan tema fun and study yang berkonsep arsitektur ekologis dan
arsitektur modern kontemporer agar dapat menjadi tempat rekreasi
yang menyenangkan.

1.6.2 Sasaran
Untuk mencapai tujuan proyek, maka sasaran untuk usulan
langkah-langkah pokok (dasar) perencanaan dan perancangan
Agrowisata di Kota Pagar Alam ini adalah:
a. Menyusun dan merumuskan suatu landasan konseptual berupa
pokok-pokok pikiran sebagai suatu gagasan dalam perencanaan dan
perancangan Agrowisata di Kota Pagar Alam dalam bentuk
Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur.
b. Merencanakan dan merancang desain Agrowisata di Kota Pagar
Alam dengan konsep arsitektur ekologis dan arsitektur modern

4
kontemporer. Sehingga ditekankan terhadap desain lansekap,
penempatan ruang, penggunaan material, penggunaan teknologi
terkini dan sirkulasi baik bagi pengunjung maupun pengelola.
c. Membuat gambar kerja dan maket berdasarkan desain Agrowisata
di Kota Pagar Alam.

1.7 Batasan Perancangan


Batasan-batasan dalam merencanakan Agrowisata di Kota Pagar Alam
hanya ditekankan terhadap perencanaan dan perancangan agrowisata dengan
konsep arsitektur ekologis dan arsitektur modern kontemporer. Sehingga
hasil akhir dari perencanaan dan perancangan Agrowisata di Kota Pagar
Alam adalah konsep perancangan, perancangan (gambar kerja) dan maket.

1.8 Metode Penelitian


Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui beberapa
tahap yaitu:
a. Studi Literatur
Mempelajari permasalahan serta pemecahannya berdasarkan referensi-
referensi yang dianggap relevan dan mendukung dalam proses
perancangan seperti buku panduan standar bangunan maupun standar
penataan lansekap agar sesuai dengan fungsi proyek dan kelayakannya.
Melakukan pendekatan masalah melalui kajian pustaka untuk menambah
pemahaman mengenai pengertian akan aspek-aspek yang terlibat dalam
perancangan, serta teknis perancangan bangunan.
b. Studi Banding
Studi banding ini dilakukan terhadap beberapa fungsi bangunan yang
terkait dengan kasus perancangan, baik yang memiliki kesamaan fungsi,
tipologi, masalah maupun kesamaan tema dan pemecahan masalah. Studi
banding dilakukan terutama untuk mengetahui contoh-contoh masalah
yang ada, usaha pemecahan masalah, hingga sejauh mana solusi tersebut

5
bisa memecahkan masalah yang ada dan sesuai dengan tema
perancangan.
c. Survey Lapangan
Mengumpulkan data-data mengenai kondisi tapak, potensi lokasi serta
permasalahannya terhadap daerah sekitar dan hal-hal lain yang dapat
mempengaruhi atau menjadi batasan-batasan dalam proses perancangan.
d. Wawancara (Interview)
Mengumpulkan informasi dari instansi-instansi terkait untuk memperoleh
data yang dibutuhkan untuk mendukung kelayakan studi proyek, baik
dengan instansi pemerintah maupun swasta.
e. Studi Lapangan
Merupakan kesimpulan dari hasil analisa terhadap pemecahan masalah
dan pendekatan desain yang telah dievaluasi untuk kemudian diwujudkan
dalam bentuk tiga dimensi dalam tahap perancangan. Pada proyek ini
diambil konsep arsitektur ekologis dan arsitektur modern kontemporer
dengan fokus perancangan terhadap susunan massa, penataan lansekap
dan sirkulasi.

1.9 Studi Bangunan Sejenis


a. Eco Green Park
Eco Green Park adalah wahana baru yang berada di Kota Wisata
Batu Jawa Timur, sekitar 30 km atau 45 menit dari kota Malang.
Objek wisata ini baru dibuka sejak 1 Juli 2012. Lokasi Eco Green
Park sendiri tepat di sebelah Batu Secret Zoo dan Jatim Park 2 atau
tepatnya di Jl. Oro-Oro Ombo No. 9A, Kota Batu-Malang. Dengan
luas sekitar 5 hektar, wahana ini dibangun untuk mengukuhkan Jatim
Park 2 sebagai salah satu tujuan wisata nasional setelah Bali.
Wahana ini berisi tentang ekosistem dan reptil yang lengkap dan
bertaraf internasional. Konsepnya memadukan wisata alam,
kebudayaan, lingkungan, dan seni yang inspiratif, menarik, serta
mendidik. Wisata ini sangat cocok untuk rekreasi keluarga, terutama

6
sebagai wisata edukasi untuk anak-anak. Tujuannya agar anak-anak
bisa belajar tentang ekosistem. Banyak manfaat dan pengetahuan bisa
didapatkan dari lokasi ini. Pengunjung diajarkan untuk sadar terhadap
lingkungan dengan berbagai permainan yang unik dan sangat
menyenangkan.

Gambar 2. Eco Green Park


Sumber: http://www.jawatimurpark.com/

Pada Eco Green Park terdapat sejumlah wahana yang sangat


menarik, seperti zona miniatur candi-candi terkenal di seluruh Jawa,
zona walking bird, zona music plaza, zona jungle adventure, zona
animal farm, zona hydroponic dsb.5

b. Kusuma Agrowisata Batu Malang

Gambar 3. Kusuma Agrowisata Batu Malang


Sumber: http://www.tempatwisatamalang.com/kusuma-agrowisata-batu-malang/

Kusuma Agrowisata Batu Malang terletak di Jalan Abdul Gani


Atas, Kota Batu, Malang, Jawa Timur. Kota Batu terletak 19 km dari

5
http://surabaya.panduanwisata.id/hiburan/berpetualang-sambil-wisata-edukasi-di-eco-green-park/
(Diakses pada 11 September 2015 pukul 18:20 WIB)

7
kota Malang dan berada pada ketinggian antara 680-1.700 mdpl. Kota
Batu sudah terkenal sejak dahulu sebagai daerah tujuan wisata.
PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya (Kusuma Agrowisata
Batu Malang) didirikan oleh Ir. Edy Antoro pada lahan seluas 4 ha
pada tahun 1989. Tahun 1992 mulai membangun cottage sebanyak 16
kamar kemudian pada tahun berikutnya (1993) menambah kamar
menjadi 66 buah dan fasilitas yang lain diantaranya kolam renang,
restoran,dan ruang pertemuan. Tahun 1995 dibangun hotel tiga lantai
sehingga total kamarnya menjadi 152 kamar.

Gambar 4. Hotel di Kusuma Agrowisata Batu Malang


Sumber: http://www.tempatwisatamalang.com/kusuma-agrowisata-batu-malang/

Tahun 1996 dibangun rumah kaca (green house) untuk tanaman hias
dan menanam jenis kopi Arabika kerdil varietas Kartika 1 seluas 9 ha dan
berikutnya pada tahun 1997 membuka usaha estate dan travel. Tahun 1998
hingga 2000 menambah jenis tanaman untuk wisata agro yaitu stroberi dan
membangun green house lagi untuk sayur dan tanaman jenis hidroponik
lainnya. Tahun itu pula dibangun home industry dengan bahan utama buah
apel.6

6
http://www.tempatwisatamalang.com/kusuma-agrowisata-batu-malang/ (Diakses pada 11
September 2015 pukul 18:30 WIB)

8
1.10 Studi Literatur
Menurut beberapa sumber, ada beberapa pengertian agrowisata antara
lain:
1. Agrowisata menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Online adalah
wisata yg sasarannya adalah pertanian (perkebunan, kehutanan, dsb).7
2. Agrowisata adalah suatu jenis pariwisata yang khusus menjadikan hasil
pertanian, peternakan, perkebunan sebagai daya tarik bagi wisatawan.
(Yoeti, 2000:143)
3. Agrowisata adalah wisata pertanian dengan obyek kunjungan daerah
pertanian atau perkebunan yang sifatnya khas yang telah dikembangkan
sedemikian rupa sehingga berbagai aspek yang terkait dengan jenis
tumbuhan yang dibudidayakan itu telah menimbulkan motivasi dan daya
tarik bagi wisatawan yang mengunjunginya. (R.S. Damardjati, 1995:5)8
4. Agrowisata adalah bisnis berbasis usahatani yang terbuka untuk umum.
(Maruti,2000)
5. Agrowisata adalah aktivitas turis untuk membantu para petani
mendapatkan tambahan pendapatan usaha tani, yang menjadi sumber
pendapatan utamanya. (Mazilu dan Iancu, 2006)9

Agrowisata ruang terbuka dapat dilakukan dalam dua pola yaitu alami
dan buatan, yang dapat dirinci sebagai berikut :
1. Agrowisata Ruang Terbuka Alami
Objek agrowisata ruangan terbuka alami ini berada pada areal dimana
kegiatan tersebut dilakukan langsung oleh masyarakat petani setempat
sesuai dengan kehidupan keseharian mereka. Masyarakat melakukan
kegiatannya sesuai dengan apa yang biasa mereka lakukan tanpa ada
pengaturan dari pihak lain. Untuk memberikan tambahan kenikmatan

7
http://kbbi.web.id/ (Diakses pada 7 September 2015 pukul 13:20 WIB)
8
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27128/4/Chapter%20II.pdf (Diakses pada 11
September 2015 pukul 18:37 WIB)
9
http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-335-754490350-
bab%20ii%20edited220811.doc.pdf (Diakses pada 11 September 2015 pukul 18:38 WIB)

9
kepada wisatawan, atraksi-atraksi spesifik yang dilakukan oleh
masyarakat dapat lebih ditonjolkan, namun tetap menjaga nilai estetika
alaminya. Sementara fasilitas pendukung untuk kenyamanan wisatawan
tetap disediakan sejauh tidak bertentangan dengan kultur dan estetika asli
yang ada, seperti sarana transportasi, tempat berteduh dan keamanan dari
binatang buas.
2. Agrowisata Ruang Terbuka Buatan
Kawasan agrowisata ruang terbuka buatan ini dapat didesain pada
kawasan-kawasan yang spesifik, namun belum dikuasai atau disentuh
oleh masyarakat adat. Tata ruang peruntukan lahan diatur sesuai dengan
daya dukungnya dan komoditas pertanian yang dikembangkan memiliki
nilai jual untuk wisatawan. Demikian pula teknologi yang diterapkan
diambil dari budaya masyarakat lokal yang ada, diramu sedemikian rupa
sehingga dapat menghasilkan produk atraksi agrowisata yang menarik.
Fasilitas pendukung untuk akomodasi wisatawan dapat disediakan sesuai
dengan kebutuhan masyarakat modern, namun tidak mengganggu
keseimbangan ekosistem yang ada. Kegiatan wisata ini dapat dikelola
oleh suatu badan usaha, sedang pelaksananya tetap dilakukan oleh petani
lokal yang memiliki teknologi yang diterapkan.10

Secara umum, Sznajder.et al.(2009) mengemukan tiga fungsi


agrowisata, yaitu:
1. Fungsi Sosio-Psikologis, bahwa agrowisata berfungsi untuk memberikan
keterampilan wirausaha, pengalaman, dan profesi baru bagi petani;
pengalaman bertemu dengan orang baru/asing; menghidupkan kembali
tradisi perdesaan; dan pendidikan.
2. Fungsi Ekonomis Agrowisata, yaitu untuk menstimulasi pengembangan
fasilitas akomodasi; pengembangan pertanian, hortikultura, dan
pemuliaan hewan; menyediakan kesempatan kerja dan mengurangi

10
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27128/4/Chapter%20II.pdf (Diakses pada 11
September 2015 pukul 18:48 WIB)

10
tingkat pengangguran; diversifikasi aktivitas ekonomi di wilayah
perdesaan; dan memberikan tambahan pendapatan bagi petani dan
pemerintah setempat.
3. Fungsi Lingkungan, meliputi peningkatan perlindungan sumber daya
alam dan lingkungan, pengembangan infrastruktur lokal, peningkatan
nilai perumahan (misalnya menjadikannya homestay), pemanfaatan
sumber daya, dan menghentikan migrasi masa dari wilayah perdesaan.11

1.11 Sistematika Pembahasan


Adapun sistematika pembahasan yang akan dilakukan adalah sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Merupakan tahapan awal pembahasan yang terdiri dari Judul
dan Pengertian Judul Proyek, Latar Belakang Masalah, Latar
Belakang Tema, Gagasan, Perumusan Masalah, Tujuan dan
Sasaran, Batasan Pembahasan, Metode Penelitian, Sistematika
Pembahasan, Kerangka Pemikiran.

BAB II TINJAUAN LITERATUR AGROWISATA DI PAGAR


ALAM
Pada bab ini akan dibahas tentang teori-teori umum yang
berkaitan dengan perencanaan dan perancangan Agrowisata di
Pagar Alam.

BAB III TINJAUAN KHUSUS AGROWISATA DI PAGAR ALAM


Pada bab ini akan dibahas tentang Tinjauan Lokasi dan Tinjauan
Khusus Proyek.

11
http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-335-754490350-
bab%20ii%20edited220811.doc.pdf (Diakses pada 11 September 2015 pukul 18:57 WIB)

11
BAB IV ANALISA KEBUTUHAN RUANG, TAPAK, DAN
BANGUNAN
Pada bab ini dilakukan analisa-analisa yang meliputi Analisa
Manusia (Perilaku Kegiatan, Analisa Kegiatan Pelaku, Analisa
Sirkulasi Pengunjung dan Pengelola, Besaran Ruang Kelompok
Kegiatan, Sistem Struktur dan Konstruksi, Sistem Utilitas),
Analisa Tapak (Ukuran/Luas, Garis Sepadan Bangunan, Kontur,
Lingkungan, Drainase, Pepohonan, View From Site, View To
Site, Kebisingan, Manusia dan Budaya, Utilitas, Sirkulasi
Pejalan Kaki, Sirkulasi Kendaraan, Angin, Curah Hujan,
Lintasan Matahari, Alternatif Tapak).
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Merupakan simpulan dari hasil analisa terhadap pemecahan
masalah yang telah dievaluasi di bab-bab sebelumnya serta
berisi saran-saran mengenai perencanaan dan perancangan
Agrowisata di Pagar Alam.

12
1.12 Kerangka Pemikiran
Adapun kerangka pemikiran yang akan digunakan oleh penulis:

LATAR BELAKANG:
Kota Pagar Alam merupakan salah satu kota yang sering dijadikan tujuan wisata
Wacana mengenai perencanaan agrowisata di Pagaralam guna mensejahterakan
masyarakat setempat
Upaya Pemerintah untuk meningkatkan ekonomi masyarakat Kota Pagar Alam
Kondisi geografis Kota Pagar Alam yang cocok dijadikan kawasan agrowisata karena
tanahnya yang subur

TUJUAN: JUDUL:
Mendesain Agrowisata di Kota AGROWISATA DI PAGARALAM
Pagar Alam dengan tema fun
and study yang berkonsep
arsitektur ekologis dan
arsitektur modern kontemporer PENGENALAN
agar dapat menjadi tempat
rekreasi yang menyenangkan.
Studi Banding Judul
dan Tema Sejenis

RUMUSAN MASALAH:
Bagaimana mendesain Agrowisata
F di Kota Pagar Alam dengan konsep
arsitektur ekologis dan arsitektur
E kontemporer sehingga tercapai DATA:
E maksud dan tujuan perencanaan? Kawasan
Perkembangan
D Peraturan
B Batasan
ANALISIS Literatur
A Tema
C
K KONSEP PROGRAM
PERANCANGAN RUANG

PRA-RANCANGAN ARSITEKTUR
EKOLOGIS &
KONTEMPORER
HASIL
PERANCANGAN

Skema 1. Diagram Kerangka Pemikiran

13
1.13 Tinjauan Lokasi
A. Dasar-Dasar Pemilihan Site
Lokasi penelitian merupakan salah satu aspek penting dalam
sebuah perancangan. Dalam menentukan sebuah lokasi harus melalui
peninjauan dan pertimbangan dengan tahapan yaitu analisa makro atau
kawasan dan analisa mikro atau site. Setelah melalui analisa kawasan
meliputi potensi dan kekurangan kawasan, nantinya akan dipilih 2 site
alternatif. Kemudian melalui proses analisa site (potensi dan
kekurangan) yang akhirnya dipilih site yang cocok.

B. Analisa Makro atau Kawasan


Kawasan yang cocok dipilih berdasarkan kriteria, antara lain:
a. Kawasan berkembang.
b. Infrastruktur kota memadai.
c. Berada tidak jauh dari pusat kota.
d. Dekat dengan fasilitas umum seperti pertokoan, perkantoran,
hiburan,dll.
e. Kawasan yang dilalui oleh transportasi umum seperti bus,
angkutan umum, ojek, dll.
f. Memiliki arus lalu lintas dan tingkat kebisingan yang rendah.

Adapun keterangan poin diberikan berdasarkan keterangan


sebagai berikut:
Angka 1 = Kurang Baik
Angka 2 = Cukup Baik
Angka 3 = Sangat Baik

Dari hasil pertimbangan diperoleh 2 kawasan alternatif yaitu:


A. Kawasan 1 (Pulo Kerto, Kecamatan Gandus, Kota Palembang)
B. Kawasan 2 (Kaki Gunung Dempo, Kecamatan Dempo Selatan,
Kota Pagar Alam)

14
Kawasan 1 (Pulo Kerto, Kecamatan Gandus, Kota Palembang)

Gambar 5. Kawasan 1 (Pulo Kerto, Kecamatan Gandus, Kota Palembang)


Sumber: RTRW Kota Palembang & Dokumentasi Pribadi

15
Kawasan 2 (Kaki Gunung Dempo, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagar Alam)

Gambar 6. Kawasan 2 (Kaki Gunung Dempo, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagar Alam)
Sumber:

16
Tabel hasil pembobotan:

Poin a b c d e f Total
Kawasan
Pulokerto 3 2 2 2 2 2 13

Atung Bungsu 3 3 3 3 2 3 17

Tabel 1. Hasil Pembobotan Kawasan


Sumber: Dokumen pribadi

Jadi, kawasan yang terpilih ialah Kawasan Kaki Gunung Dempo


dengan pembobotan total 17. Berdasarkan hasil analisa pembobotan
kawasan yang dilakukan, maka terpilih kawasan yang cocok, yaitu
Kawasan Kaki Gunung Dempo, Kecamatan Dempo Selatan, Kota
Pagar Alam. Berikut potensi yang ada di Kawasan Kaki Gunung
Dempo:
Merupakan daerah kawasan berkembang.
Infrastruktur kota memadai.
Berada dekat dari pusat kota.
Dekat dengan fasilitas umum seperti pertokoan, perkantoran,
huburan, dll.
Memiliki arus lalu lintas dan kebisingan yang rendah.

Selain memiliki potensi, terdapat juga kelemahan kawasan ini,


yaitu:
Transportasi umum yang melalui site masih sedikit.
Fasilitas pedestrian pejalan kaki masih kurang.

17
C. Analisa Mikro/ Site
Kriteria site yang cocok untuk dipilih, antara lain :
a. Letak site yang strategis
b. Aksesibilitas lokasi yang baik.
Aksesibilitas lokasi yang baik merupakan hal penting. Oleh karena
itu, harus tersedianya sarana transportasi dan sirkulasi yang lancar,
baik untuk kendaraan maupun pejalan kaki. Selain itu pencapaian
lokasi yang baik haruslah rendah tingkat kemacetan.
c. Site haruslah memiliki fungsi yang jelas. Site yang dipilih
berdasarkan fungsi dari bangunan yang akan direncanakan dan
memiliki kaitan dengan lingkungan sekitar proyek.
d. Tersedianya infrastruktur penunjang & utilitas.

Dari hasil pertimbangan diperoleh 2 site yang berada di


Kawasan Atung Bungsu, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagar
Alam.

Gambar 7. Site yang berada di Kawasan Kaki Gunung Dempo, Kecamatan Dempo Selatan, Kota
Pagar Alam
Sumber:

18
Adapun pembobotan site diberikan berdasarkan pertimbangan,
antara lain:
a. Letak site strategis.
b. Aksesibilitas lokasi yang baik.
c. Site memiliki fungsi yang jelas.
d. Tersedianya infrastruktur penunjang & utilitas.

Tabel Hasil Pembobotan Site:


Site Poin a Poin b Poin c Poin d Total
1 3 3 3 2 11
2 2 3 3 2 10

Tabel 2. Hasil pembobotan Site


Sumber: Dokumen Pribadi

Dari penilaian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa perolehan


nilai yang sangat seimbang disebabkan karena kedua tapak berada
pada kecamatan yang sama yaitu Kecamatan Dempo Selatan. Tetapi
dengan hasil akhir diatas, maka dipilihlah site 1 sebagai tapak karena
dianggap lebih layak dan lebih dekat dengan fasilitas penunjang
disekitarnya.
Potensi yang ada disekitar site yang terpilih, yaitu:
Letak lokasi site sangat strategis karena terletak di pinggir jalan
sehingga pencapaian lebih mudah.
Site haruslah memiliki fungsi yang jelas. Site difungsikan sebagai
kawasan agrowisata dengan penyesuaian terhadap lingkungan
sekitar.
Selain terdapat potensi, sebuah lokasi juga memiliki kelemahan.
Kelemahan yang ada pada site terpilih, yaitu:
Transportasi umum masih belum memadai sehingga aksesbilitas
menuju site sedikit sulit.

19
D. Data Tapak
a. Lokasi : Pulo Kerto, Kecamatan Gandus, Kota Palembang
b. Batas-batas Site:
Utara : Lahan Kosong
Timur : Lahan Kosong
Selatan : Sungai Musi
Barat : Lahan Kosong dan Tambak Ikan

c. Topologi : Tanah Rawa


d. Luas Lahan : 25 Ha
e. Fungsi eksisting lahan: kawasan bisnis pariwisata (agro
ecotourism), kawasan rekreasi (recreation area) dan kawasan
pendidikan (education area)

20
f. Peraturan Bangunan:12
Fungsi kawasan : kawasan bisnis pariwisata (agro
ecotourism), kawasan rekreasi (recreation area) dan kawasan
pendidikan (education area)
Koefisien Dasar Bangunan (KDB) : 75%-80% dari luas
lahan.
Koefisien Lantai Bangunan (KLB) : golongan 2-3
Garis Sempadan Bangunan (GSB) :
GSB sebelah muka : 1,5 x ROW = 12m
GSB samping menghadap jalan : 1,5 x ROW = 6 meter
GSB samping bukan jalan berjarak minimal 6 meter dari
dinding bangunan.
GSB belakang : berjarak minimal 50 meter dari sungai.

12
RTRW Kota Palembang 2012-2032, Peta Rencana, Rencana Pembagian Wilayah Pembangunan
(Diakses pada 22 September 2015 pukul 14:13 WIB)

21
1.14 Daftar Pustaka

RTRW Kota Palembang 2012-2032, Peta Rencana, Rencana


Pembagian Wilayah Pembangunan.

Sumber Internet:
http://kbbi.web.id/ (Diakses pada 7 September 2015 pukul 13:20
WIB)
http://id.wikipedia.org/ (Diakses pada 7 September 2015 pukul 13.47
WIB)
http://www.digital_13816-[_Konten_]-KONTEN C4884.pdf/ (Diakses
pada 2 Oktober 2015 pukul 11:48 WIB)
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=57536&val=4301
/ (Diakses pada 11 September 2015 pukul 17: 25 WIB)
http://surabaya.panduanwisata.id/hiburan/berpetualang-sambil-wisata-
edukasi-di-eco-green-park/ (Diakses pada 11 September 2015 pukul 18:20
WIB)
http://www.tempatwisatamalang.com/kusuma-agrowisata-batu-
malang/ (Diakses pada 11 September 2015 pukul 18:30 WIB)
http://kbbi.web.id/ (Diakses pada 7 September 2015 pukul 13:20
WIB)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27128/4/Chapter%20I
I.pdf (Diakses pada 11 September 2015 pukul 18:37 WIB)
http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-335-754490350-
bab%20ii%20edited220811.doc.pdf (Diakses pada 11 September 2015
pukul 18:38 WIB)
http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-335-754490350-
bab%20ii%20edited220811.doc.pdf (Diakses pada 11 September 2015
pukul 18:57 WIB)
RTRW Kota Palembang 2012-2032, Peta Rencana, Rencana
Pembagian Wilayah Pembangunan (Diakses pada 22 September 2015 pukul
14:13 WIB)

22

Anda mungkin juga menyukai