1. PENDAHULUAN
Merupakan tahapan awal pembahasan yang terdiri dari Judul dan Pengertian
Judul Proyek, Latar Belakang Masalah, Latar Belakang Tema, Gagasan,
Perumusan Masalah, Tujuan dan Sasaran, Batasan Pembahasan, Metode
Penelitian, Sistematika Pembahasan, Sistematika Pemikiran, dan Analisa Lokasi.
1
http://kbbi.web.id/ (Diakses pada 7 September 2015 pukul 13:20 WIB)
2
http://id.wikipedia.org/ (Diakses pada 7 September 2015 pukul 13.47 WIB)
1
pertanian, perkebunan, peternakan, wisata alam dan lain sebagainya.
Mengingat kondisi Indonesia yang memiliki curah hujan yang cukup
seimbang setiap tahunnya membuat pertanian menjadi salah satu sektor
yang cukup berpengaruh terhadap pendapatan daerah.
3
http://www.digital_13816-[_Konten_]-KONTEN C4884.pdf/ (Diakses pada 2 Oktober 2015
pukul 11:48 WIB)
2
salah satu tempat wisata yang dapat membanggakan dan juga berkontribusi
terhadap kemajuan Kota Pagar Alam.
1.4 Gagasan
Sebuah kawasan agrowisata dengan konsep arsitektur ekologis dan
arsitektur modern kontemporer yang berfungsi sebagai wadah bagi
masyarakat Kota Pagar Alam untuk menghabiskan waktu liburan dengan
berekreasi bersama keluarga ataupun teman. Dengan konsep ini, masyarakat
Kota Pagar Alam diharapkan dapat menikmati waktu bersama dan
4
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=57536&val=4301/ (Diakses pada 11
September 2015 pukul 17: 25 WIB)
3
bersosialisasi dengan baik. Agrowisata ini juga diharapkan dapat menjadi
salah satu agrowisata kebanggaan dan daya tarik tersendiri bagi Kota Pagar
Alam.
1.6.2 Sasaran
Untuk mencapai tujuan proyek, maka sasaran untuk usulan
langkah-langkah pokok (dasar) perencanaan dan perancangan
Agrowisata di Kota Pagar Alam ini adalah:
a. Menyusun dan merumuskan suatu landasan konseptual berupa
pokok-pokok pikiran sebagai suatu gagasan dalam perencanaan dan
perancangan Agrowisata di Kota Pagar Alam dalam bentuk
Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur.
b. Merencanakan dan merancang desain Agrowisata di Kota Pagar
Alam dengan konsep arsitektur ekologis dan arsitektur modern
4
kontemporer. Sehingga ditekankan terhadap desain lansekap,
penempatan ruang, penggunaan material, penggunaan teknologi
terkini dan sirkulasi baik bagi pengunjung maupun pengelola.
c. Membuat gambar kerja dan maket berdasarkan desain Agrowisata
di Kota Pagar Alam.
5
bisa memecahkan masalah yang ada dan sesuai dengan tema
perancangan.
c. Survey Lapangan
Mengumpulkan data-data mengenai kondisi tapak, potensi lokasi serta
permasalahannya terhadap daerah sekitar dan hal-hal lain yang dapat
mempengaruhi atau menjadi batasan-batasan dalam proses perancangan.
d. Wawancara (Interview)
Mengumpulkan informasi dari instansi-instansi terkait untuk memperoleh
data yang dibutuhkan untuk mendukung kelayakan studi proyek, baik
dengan instansi pemerintah maupun swasta.
e. Studi Lapangan
Merupakan kesimpulan dari hasil analisa terhadap pemecahan masalah
dan pendekatan desain yang telah dievaluasi untuk kemudian diwujudkan
dalam bentuk tiga dimensi dalam tahap perancangan. Pada proyek ini
diambil konsep arsitektur ekologis dan arsitektur modern kontemporer
dengan fokus perancangan terhadap susunan massa, penataan lansekap
dan sirkulasi.
6
sebagai wisata edukasi untuk anak-anak. Tujuannya agar anak-anak
bisa belajar tentang ekosistem. Banyak manfaat dan pengetahuan bisa
didapatkan dari lokasi ini. Pengunjung diajarkan untuk sadar terhadap
lingkungan dengan berbagai permainan yang unik dan sangat
menyenangkan.
5
http://surabaya.panduanwisata.id/hiburan/berpetualang-sambil-wisata-edukasi-di-eco-green-park/
(Diakses pada 11 September 2015 pukul 18:20 WIB)
7
kota Malang dan berada pada ketinggian antara 680-1.700 mdpl. Kota
Batu sudah terkenal sejak dahulu sebagai daerah tujuan wisata.
PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya (Kusuma Agrowisata
Batu Malang) didirikan oleh Ir. Edy Antoro pada lahan seluas 4 ha
pada tahun 1989. Tahun 1992 mulai membangun cottage sebanyak 16
kamar kemudian pada tahun berikutnya (1993) menambah kamar
menjadi 66 buah dan fasilitas yang lain diantaranya kolam renang,
restoran,dan ruang pertemuan. Tahun 1995 dibangun hotel tiga lantai
sehingga total kamarnya menjadi 152 kamar.
Tahun 1996 dibangun rumah kaca (green house) untuk tanaman hias
dan menanam jenis kopi Arabika kerdil varietas Kartika 1 seluas 9 ha dan
berikutnya pada tahun 1997 membuka usaha estate dan travel. Tahun 1998
hingga 2000 menambah jenis tanaman untuk wisata agro yaitu stroberi dan
membangun green house lagi untuk sayur dan tanaman jenis hidroponik
lainnya. Tahun itu pula dibangun home industry dengan bahan utama buah
apel.6
6
http://www.tempatwisatamalang.com/kusuma-agrowisata-batu-malang/ (Diakses pada 11
September 2015 pukul 18:30 WIB)
8
1.10 Studi Literatur
Menurut beberapa sumber, ada beberapa pengertian agrowisata antara
lain:
1. Agrowisata menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Online adalah
wisata yg sasarannya adalah pertanian (perkebunan, kehutanan, dsb).7
2. Agrowisata adalah suatu jenis pariwisata yang khusus menjadikan hasil
pertanian, peternakan, perkebunan sebagai daya tarik bagi wisatawan.
(Yoeti, 2000:143)
3. Agrowisata adalah wisata pertanian dengan obyek kunjungan daerah
pertanian atau perkebunan yang sifatnya khas yang telah dikembangkan
sedemikian rupa sehingga berbagai aspek yang terkait dengan jenis
tumbuhan yang dibudidayakan itu telah menimbulkan motivasi dan daya
tarik bagi wisatawan yang mengunjunginya. (R.S. Damardjati, 1995:5)8
4. Agrowisata adalah bisnis berbasis usahatani yang terbuka untuk umum.
(Maruti,2000)
5. Agrowisata adalah aktivitas turis untuk membantu para petani
mendapatkan tambahan pendapatan usaha tani, yang menjadi sumber
pendapatan utamanya. (Mazilu dan Iancu, 2006)9
Agrowisata ruang terbuka dapat dilakukan dalam dua pola yaitu alami
dan buatan, yang dapat dirinci sebagai berikut :
1. Agrowisata Ruang Terbuka Alami
Objek agrowisata ruangan terbuka alami ini berada pada areal dimana
kegiatan tersebut dilakukan langsung oleh masyarakat petani setempat
sesuai dengan kehidupan keseharian mereka. Masyarakat melakukan
kegiatannya sesuai dengan apa yang biasa mereka lakukan tanpa ada
pengaturan dari pihak lain. Untuk memberikan tambahan kenikmatan
7
http://kbbi.web.id/ (Diakses pada 7 September 2015 pukul 13:20 WIB)
8
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27128/4/Chapter%20II.pdf (Diakses pada 11
September 2015 pukul 18:37 WIB)
9
http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-335-754490350-
bab%20ii%20edited220811.doc.pdf (Diakses pada 11 September 2015 pukul 18:38 WIB)
9
kepada wisatawan, atraksi-atraksi spesifik yang dilakukan oleh
masyarakat dapat lebih ditonjolkan, namun tetap menjaga nilai estetika
alaminya. Sementara fasilitas pendukung untuk kenyamanan wisatawan
tetap disediakan sejauh tidak bertentangan dengan kultur dan estetika asli
yang ada, seperti sarana transportasi, tempat berteduh dan keamanan dari
binatang buas.
2. Agrowisata Ruang Terbuka Buatan
Kawasan agrowisata ruang terbuka buatan ini dapat didesain pada
kawasan-kawasan yang spesifik, namun belum dikuasai atau disentuh
oleh masyarakat adat. Tata ruang peruntukan lahan diatur sesuai dengan
daya dukungnya dan komoditas pertanian yang dikembangkan memiliki
nilai jual untuk wisatawan. Demikian pula teknologi yang diterapkan
diambil dari budaya masyarakat lokal yang ada, diramu sedemikian rupa
sehingga dapat menghasilkan produk atraksi agrowisata yang menarik.
Fasilitas pendukung untuk akomodasi wisatawan dapat disediakan sesuai
dengan kebutuhan masyarakat modern, namun tidak mengganggu
keseimbangan ekosistem yang ada. Kegiatan wisata ini dapat dikelola
oleh suatu badan usaha, sedang pelaksananya tetap dilakukan oleh petani
lokal yang memiliki teknologi yang diterapkan.10
10
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27128/4/Chapter%20II.pdf (Diakses pada 11
September 2015 pukul 18:48 WIB)
10
tingkat pengangguran; diversifikasi aktivitas ekonomi di wilayah
perdesaan; dan memberikan tambahan pendapatan bagi petani dan
pemerintah setempat.
3. Fungsi Lingkungan, meliputi peningkatan perlindungan sumber daya
alam dan lingkungan, pengembangan infrastruktur lokal, peningkatan
nilai perumahan (misalnya menjadikannya homestay), pemanfaatan
sumber daya, dan menghentikan migrasi masa dari wilayah perdesaan.11
11
http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-335-754490350-
bab%20ii%20edited220811.doc.pdf (Diakses pada 11 September 2015 pukul 18:57 WIB)
11
BAB IV ANALISA KEBUTUHAN RUANG, TAPAK, DAN
BANGUNAN
Pada bab ini dilakukan analisa-analisa yang meliputi Analisa
Manusia (Perilaku Kegiatan, Analisa Kegiatan Pelaku, Analisa
Sirkulasi Pengunjung dan Pengelola, Besaran Ruang Kelompok
Kegiatan, Sistem Struktur dan Konstruksi, Sistem Utilitas),
Analisa Tapak (Ukuran/Luas, Garis Sepadan Bangunan, Kontur,
Lingkungan, Drainase, Pepohonan, View From Site, View To
Site, Kebisingan, Manusia dan Budaya, Utilitas, Sirkulasi
Pejalan Kaki, Sirkulasi Kendaraan, Angin, Curah Hujan,
Lintasan Matahari, Alternatif Tapak).
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Merupakan simpulan dari hasil analisa terhadap pemecahan
masalah yang telah dievaluasi di bab-bab sebelumnya serta
berisi saran-saran mengenai perencanaan dan perancangan
Agrowisata di Pagar Alam.
12
1.12 Kerangka Pemikiran
Adapun kerangka pemikiran yang akan digunakan oleh penulis:
LATAR BELAKANG:
Kota Pagar Alam merupakan salah satu kota yang sering dijadikan tujuan wisata
Wacana mengenai perencanaan agrowisata di Pagaralam guna mensejahterakan
masyarakat setempat
Upaya Pemerintah untuk meningkatkan ekonomi masyarakat Kota Pagar Alam
Kondisi geografis Kota Pagar Alam yang cocok dijadikan kawasan agrowisata karena
tanahnya yang subur
TUJUAN: JUDUL:
Mendesain Agrowisata di Kota AGROWISATA DI PAGARALAM
Pagar Alam dengan tema fun
and study yang berkonsep
arsitektur ekologis dan
arsitektur modern kontemporer PENGENALAN
agar dapat menjadi tempat
rekreasi yang menyenangkan.
Studi Banding Judul
dan Tema Sejenis
RUMUSAN MASALAH:
Bagaimana mendesain Agrowisata
F di Kota Pagar Alam dengan konsep
arsitektur ekologis dan arsitektur
E kontemporer sehingga tercapai DATA:
E maksud dan tujuan perencanaan? Kawasan
Perkembangan
D Peraturan
B Batasan
ANALISIS Literatur
A Tema
C
K KONSEP PROGRAM
PERANCANGAN RUANG
PRA-RANCANGAN ARSITEKTUR
EKOLOGIS &
KONTEMPORER
HASIL
PERANCANGAN
13
1.13 Tinjauan Lokasi
A. Dasar-Dasar Pemilihan Site
Lokasi penelitian merupakan salah satu aspek penting dalam
sebuah perancangan. Dalam menentukan sebuah lokasi harus melalui
peninjauan dan pertimbangan dengan tahapan yaitu analisa makro atau
kawasan dan analisa mikro atau site. Setelah melalui analisa kawasan
meliputi potensi dan kekurangan kawasan, nantinya akan dipilih 2 site
alternatif. Kemudian melalui proses analisa site (potensi dan
kekurangan) yang akhirnya dipilih site yang cocok.
14
Kawasan 1 (Pulo Kerto, Kecamatan Gandus, Kota Palembang)
15
Kawasan 2 (Kaki Gunung Dempo, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagar Alam)
Gambar 6. Kawasan 2 (Kaki Gunung Dempo, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagar Alam)
Sumber:
16
Tabel hasil pembobotan:
Poin a b c d e f Total
Kawasan
Pulokerto 3 2 2 2 2 2 13
Atung Bungsu 3 3 3 3 2 3 17
17
C. Analisa Mikro/ Site
Kriteria site yang cocok untuk dipilih, antara lain :
a. Letak site yang strategis
b. Aksesibilitas lokasi yang baik.
Aksesibilitas lokasi yang baik merupakan hal penting. Oleh karena
itu, harus tersedianya sarana transportasi dan sirkulasi yang lancar,
baik untuk kendaraan maupun pejalan kaki. Selain itu pencapaian
lokasi yang baik haruslah rendah tingkat kemacetan.
c. Site haruslah memiliki fungsi yang jelas. Site yang dipilih
berdasarkan fungsi dari bangunan yang akan direncanakan dan
memiliki kaitan dengan lingkungan sekitar proyek.
d. Tersedianya infrastruktur penunjang & utilitas.
Gambar 7. Site yang berada di Kawasan Kaki Gunung Dempo, Kecamatan Dempo Selatan, Kota
Pagar Alam
Sumber:
18
Adapun pembobotan site diberikan berdasarkan pertimbangan,
antara lain:
a. Letak site strategis.
b. Aksesibilitas lokasi yang baik.
c. Site memiliki fungsi yang jelas.
d. Tersedianya infrastruktur penunjang & utilitas.
19
D. Data Tapak
a. Lokasi : Pulo Kerto, Kecamatan Gandus, Kota Palembang
b. Batas-batas Site:
Utara : Lahan Kosong
Timur : Lahan Kosong
Selatan : Sungai Musi
Barat : Lahan Kosong dan Tambak Ikan
20
f. Peraturan Bangunan:12
Fungsi kawasan : kawasan bisnis pariwisata (agro
ecotourism), kawasan rekreasi (recreation area) dan kawasan
pendidikan (education area)
Koefisien Dasar Bangunan (KDB) : 75%-80% dari luas
lahan.
Koefisien Lantai Bangunan (KLB) : golongan 2-3
Garis Sempadan Bangunan (GSB) :
GSB sebelah muka : 1,5 x ROW = 12m
GSB samping menghadap jalan : 1,5 x ROW = 6 meter
GSB samping bukan jalan berjarak minimal 6 meter dari
dinding bangunan.
GSB belakang : berjarak minimal 50 meter dari sungai.
12
RTRW Kota Palembang 2012-2032, Peta Rencana, Rencana Pembagian Wilayah Pembangunan
(Diakses pada 22 September 2015 pukul 14:13 WIB)
21
1.14 Daftar Pustaka
Sumber Internet:
http://kbbi.web.id/ (Diakses pada 7 September 2015 pukul 13:20
WIB)
http://id.wikipedia.org/ (Diakses pada 7 September 2015 pukul 13.47
WIB)
http://www.digital_13816-[_Konten_]-KONTEN C4884.pdf/ (Diakses
pada 2 Oktober 2015 pukul 11:48 WIB)
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=57536&val=4301
/ (Diakses pada 11 September 2015 pukul 17: 25 WIB)
http://surabaya.panduanwisata.id/hiburan/berpetualang-sambil-wisata-
edukasi-di-eco-green-park/ (Diakses pada 11 September 2015 pukul 18:20
WIB)
http://www.tempatwisatamalang.com/kusuma-agrowisata-batu-
malang/ (Diakses pada 11 September 2015 pukul 18:30 WIB)
http://kbbi.web.id/ (Diakses pada 7 September 2015 pukul 13:20
WIB)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27128/4/Chapter%20I
I.pdf (Diakses pada 11 September 2015 pukul 18:37 WIB)
http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-335-754490350-
bab%20ii%20edited220811.doc.pdf (Diakses pada 11 September 2015
pukul 18:38 WIB)
http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-335-754490350-
bab%20ii%20edited220811.doc.pdf (Diakses pada 11 September 2015
pukul 18:57 WIB)
RTRW Kota Palembang 2012-2032, Peta Rencana, Rencana
Pembagian Wilayah Pembangunan (Diakses pada 22 September 2015 pukul
14:13 WIB)
22