Anda di halaman 1dari 2

AKTE KEMATIAN

Persyaratan membuat akta kematian


Untuk mendapatkan Pelayanan Pencatatan Kematian harus melengkapi persyaratan
berikut

Persyaratan untuk pencatatan kematian WNI:

1. Surat Keterangan Kematian dari kelurahan;

2. Surat Keterangan Kematian dari rumah sakit, puskesmas atau visum


dokter;

3. Asli; dan Fotokopi KK dan KTP almarhum dan pemohon;

4. Asli dan Fotokopi Kutipan Akta Perkawinan/akta nikah, dalam hal yang
meninggal sudah kawin; dan

5. Asli dan Fotokopi Kutipan Akta Kelahiran yang meninggal.

Persyaratan pencatatan kematian Orang Asing :

1. Surat Keterangan Kematian dari rumah sakit, puskesmas, atau visum


dokter;

2. Asli dan Fotokopi KK dan KTP bagi pemegang ITAP;

3. Asli dan Fotokopi SKTT dan SKSKPS bagi pemegang ITAS;

4. Asli dan Fotokopi Paspor bagi Orang Asing yang memiliki Izin Kunjungan;

5. Asli dan Fotokopi Kutipan Akta Perkawinan, dalam hal yang meninggal
sudah kawin; dan

6. Asli dan Fotokopi Kutipan Akta Kelahiran yang meninggal.

Dalam Pengurusan Akta Kematian, hal ini berdasarkan asas domisili. Laporannya,
dibedakan menjadi tiga, yaitu

1. Meninggal di Rumah Sakit (RS),

2. Meninggal di rumah dan

3. Meninggal pada waktu lampau.

Jika warga yang meninggal di Rumah sakit, syaratnya harus melampirkan surat
keterangan kematian dari dokter, surat pengantar RT/RW untuk kemudian dibawa ke
kelurahan. Di kelurahan, pemohon akan mengisi formulir F-2.29, kemudian akan
mendapatkan surat keterangan kematian. Kemudian pemohon ke kecamatan untuk
melakukan pemrosesan Kartu Keluarga.

Untuk pemrosesan Kartu Keluarga ini, juga dibedakan. Apakah yang meninggal
anggota keluarga atau kepala keluarga. Jika yang meninggal adalah anggota
keluarga, maka siapkan fotokopi KTP ahli waris, saksi, Kartu Keluarga, dan surat
kematian asli. Sedangkan bila yang meninggal adalah kepala keluarga, maka
kecamatan akan melakukan pisah Kartu Keluarga dengan persyaratan surat
kematian dari kelurahan. Setelah dibuatkan Kartu Keluarga yang baru, kemudian
pemohon ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) setempat.
Pelaporan akta kematian di Disdukcapil ini juga harus menyertakan fotokopi identitas
saksi pelapor dimana saksi tersebut juga ikut dihadirkan.

Jika warga yang meninggal di rumah, pengurusan akta kematian dilengkapi


dengan surat keterangan kematian dari Puskesmas setempat sebagai pengganti
surat kematian dari RS. Pengurusan ini juga menyertakan fotokopi Kartu Keluarga
baru (baik dipisah ataupun tidak tergantung yang meninggal kepala keluarga atau
anggota keluarga), fotokopi identitas pelapor, fotokopi identitas dua orang saksi
dimana saksi tersebut hadir di Disdukcapil setempat.

Bilamana warga yang meninggal dalam waktu yang sudah lampau: Ahli waris
bisa membuatkan surat pernyataan kematian yang mencakup fakta mengenai kapan
dan dimana sanak keluarganya tersebut meninggal. Surat pernyataan tersebut
dibubuhi materai. Pengurusan juga melibatkan dua orang serta pernyataan dari
RT/RW serta lurah setempat. Berkas yang dibutuhkan antara lain fotokopi identitas
pelapor, fotokopi Kartu Keluarga pelapor serta KTP saksi sebanyak dua orang.

Anda mungkin juga menyukai