TINJAUAN PUSTAKA
kemasakan dalam ukuran dan fungsi dan juga telah menunjukkan kemunduran
sejalan dengan waktu. Ada beberapa pendapat mengenai usia kemunduran yaitu
ada yang menetapkan 60 tahun, 65 tahun dan 70 tahun. WHO (World Health
menua yang berlangsung secara nyata dan seseorang telah disebut lanjut usia.
Secara umum perubahan fisik pada masa lanjut usia adalah menurunnya fungsi
pancaindra, minat dan fungsi organ seksual dan kemampuan motorik (Pieter,
2010).
Menurut UU RI No.4 tahun 1965 usia lanjut adalah mereka yang berusia 55
perencanaan Hari Lanjut Usia Nasional tanggal 29 Mei 1996 oleh presiden RI,
Manusia lanjut usia adalah seseorang yang karena usianya mengalami perubahan
biologis, fisik, kejiwaan, dan sosial, serta perubahan ini akan memberikan
pengaruh pada seluruh aspek kehidupan, termasuk kesehatannya. Oleh karena itu,
dipelihara dan ditingkatkan agar selama mungkin dapat hidup secara produktif
sesuai dengan kemampuannya sehingga dapat ikut serta berperan aktif dalam
pembangunan (UU Kesehatan No. 23 tahun 1992 pasal 19 ayat 1 dalam Fatimah,
2010).
Aging process atau proses penuaan merupakan suatu proses biologis yang
tidak dapat dihindari dan akan dialami oleh setiap orang. Proses penuaan sudah
kehilangan jaringan pada otot, susunan saraf dan jaringan lain sehingga tubuh
mati sedikit demi sedikit. Sebenarnya tidak ada batasan yang tegas, pada usia
berapa kondisi kesehatan seseorang mulai menurun. Setiap orang memiliki fungsi
fisiologis alat tubuh yang sangat berbeda, baik dalam hal pencapaian puncak
fungsi tersebut maupun saat menurunnya. Setelah mencapai puncak, fungsi alat
tubuh akan berada dalam kondisi tetap utuh beberapa saat, kemudian menurun
sedikit demi sedikit sesuai dengan bertambahnya usia (Mubarak,et al, 2011).
a. Penuaan biologik
kehidupan.
b. Penuaan fungsional
c. Penuaan psikologik
d. Penuaan sosiologik
e. Penuaan spiritual
Merujuk pada perubahan diri dan persepsi diri, cara berhubungan dengan
orang lain atau menempatkan diri di dunia dan pandangan dunia terhadap
dirinya.
Menurut Budi Anna Keliat (1999) dalam Maryam (2008), lansia memiliki
1. Berusia lebih dari 60 tahun (sesuai dengan pasal 1 ayat (2) UU No. 13
tentang kesehatan).
2. Kebutuhan dan masalah yang yang bervariasi dari rentang sehat sampai
Perubahan kondisi fisik pada lansia meliputi perubahan dari tingkat sel
(Mubarak,et al 2011).
2. Kesehatan umum;
3. Tingkat pendidikan;
4. Keturunan;
5. Lingkungan;
keluarga;
(Mubarak,et al 2011).
c. Perubahan Psikososial
untuk duduk-duduk di rumah atau bermain domino di klub pria lanjut usia
(Mubarak,et al 2011).
Presbikusis merupakan akibat dari proses degeneratif pada satu atau beberapa
bagian koklea (striae vaskularis, sel rambut, dan membran basilaris) maupun
serabut saraf auditori, presbikusis ini juga merupakan hasil interaksi antara faktor
genetik individu dengan faktor eksternal, seperti pajanan suara berisik terus-
bagian yaitu telinga luar, tengah, dan dalam. Telinga berisi reseptor-reseptor yang
berespon pada gerakan kepala. Perubahan pada telinga luar sehubungan dengan
proses penuaan adalah kulit telinga berkurang elastisitasnya. Daerah lobus yang
membran timpani karena proses penuaan tidak mempunyai pengaruh jelas pada
pendengaran. Perubahan yang tampak pada telinga dalam adalah koklea yang
ditandai dengan disfungsi unsur sensorik telinga simetris (sel-sel rambut) atau
struktur telinga (serat saraf koklear). Lebih kurang 40% dari populasi lansia
(Maryam,et al 2008).
pendengaran hingga tuli (tuli lansia). Bentuk ketulian yang selama ini dikenal
adalah :
1. Tuli sensori, yaitu tuli yang terjadi akibat kerusakan sistem saraf dimana
vestibulokokhlear).
2. Tuli konduktif, yaitu tuli yang terjadi akibat gangguan hantaran suara: telinga
transmisi bunyi yang efektif ke telinga dalam terputus oleh sumbatan atau
tulang baru) .
paling sering digunakan adalah media visual. Klien lansia menangkap pesan
mempelajari gerak bibir lawan bicaranya. Kondisi visual menjadi sangat penting
bagi klien lansia ini sehingga dalam melakukan komunikasi, upayakan agar
sikap dan gerakan perawat dapat ditangkap oleh indera visualnya (Nugroho,
2010).
faktor-faktor metabolik, dan hereditas. Tanda dan gejala adalah sulit memahami
percakapan kelompok dan tempat yang banyak suara latar yang bising, sulit
4000 Hz)
bisikan.
jarak 1 meter.
a. Uji Rinne
Pada orang normal, konduksi udara berlangsung lebih lama dari konduksi
tulang.
Bila ada gangguan sensori, suara yang dihantarkan melalui udara lebih
b. Uji Weber
hantaran tulang telinga kiri dengan telinga kanan dengan cara meletakkan
garpu tala yang sudah dibunyikan pada bagian tengah dahi pasien.
Bila ada gangguan konduksi, tejadi lateralisasi kearah telinga yang sakit.
negatif (-).
c. Uji Schwabach
pendengarannya normal.
(memendek).
Bila hantaran tulang telinga penderita lebih besar dari hantaran telinga
oleh lanjut usia setiap hari. Aktivitas ini dilakukan tidak melalui upaya atau
usaha keras. Aktifitas tersebut dapat berupa mandi, berpakaian, makan, atau
1) Umur
lanjut usia dipengaruhi dengan umur lanjut usia itu sendiri. Umur seseorang
kelompok umur diatas 85 tahun lebih banyak membutuhkan bantuan pada satu
2) Kesehatan fisiologis
nervous sehingga seseorang dapat merespon sensori yang masuk dengan cara
melakukan gerakan.
3) Fungsi kognitif
4) Fungsi psikologis
sesuatu hal yang lalu dan menampilkan informasi pada suatu cara yang
5) Tingkat stres
kebutuhan. Faktor yang menyebabkan stres disebut stressor, dapat timbul dari
efek negatif atau positif pada kemampuan seseorang memenuhi aktifitas sehari-
hari.
1) Lingkungan Keluarga
lanjut usia. Lanjut usia merupakan kelompok lansia yang rentan masalah, baik
karenanya agar lansia tetap sehat, sejahtera dan bermanfaat, perlu didukung
oleh lingkungan yang konduktif seperti keluarga. Budaya tiga generasi (orang
tua, anak dan cucu) di bawah satu atap makin sulit dipertahankan, karena
Sifat dari perubahan sosial yang mengikuti kehilangan orang yang dicintai
tergantung pada jenis hubungan dan definisi peran sosial dalam suatu
berduka harus sering belajar keterampilan dan peran baru untuk mengelola
tugas hidup yang baru, dengan perubahan sosial ini terjadi pada saat penarikan,
kurangnya minat kegiatan, tindakan yang sangat sulit. Sosialisasi dan pola
interaksi juga berubah. Tetapi bagi orang lain yang memiliki dukungan
keluarga yang kuat dan mapan, pola interaksi independent maka proses
perasaan kehilangan atau kesepian akan terjadi lebih cepat, sehingga seseorang
(Lueckenotte, 2000).
3) Ritme Biologi
Indeks Barthel adalah suatu alat yang cukup sederhana untuk menilai
perawatan diri, dan mengukur harian seseorang berfungsi secara khusus dalam
andal dan shahih serta dapat digunakan untuk mengukur status fungsional dasar
Barthel terdiri dari sepuluh aktivitas yaitu meliputi pengendalian rangsang BAB,
BAK, membersihkan diri (sikat gigi, memasang gigi palsu, sisir rambut,
memakai baju, naik turun tangga dan mandi. Penilaian indeks Barthel
benar dikerjakan oleh responden. Kemudian nilai dari setiap item akan di
jumlahkan untuk mendapatkan skor total dengan skor maksimum adalah 20.
Indeks Barthel