Anda di halaman 1dari 4

MATERI HIPERTENSI

DEFINISI
Hipertensi (tekanan darah tinggi) adalah tekanan darah yang melebihi
normal (140-160 mmHg/80-90 mmHg). Untuk lansia 60 tahun tekanan darah
normal adalah 150/90 mmHg.
PEMBAGIAN PENYAKIT HIPERTENSI
1.

Hipertensi Ringan : Sistole 140-160 mmHg, Diastole 90-95 mmHg

2.

Hipertensi Sedang

: Sistole 160-179 mmHg, Diastole 100-109 mmHg

3.

Hipertensi Berat

: Sistole 180 mmHg, Diastole 110 mmHg

PENYEBAB HIPERTENSI
Sampai saat ini belum diketahui secara pasti. Ada beberapa factor yang
mempengaruhi :
1.

Faktor keturunan

2.

Kegemukan

3.

Banyak memakan makanan yang mengandung garam

4.

Banyak memakan makanan yang kolesterol tinggi

5.

Stress

6.

Sakit Gula

7.

Sakit Ginjal
TANDA DAN GEJALA HIPERTENSI
Sebagian besar (60%) penderita hipertensi tidak mengeluh, namun tanda
dan gejala yang umum ditemukan adalah :
1.

Sakit kepala

2.

Rasa berat ditengkuk

3.

Mudah emosi/marah

4.

Sukar tidur

5.

Sesak napas

6.

Mata berkunang-kunang

7.

Dada berdebar-debar

AKIBAT LANJUT DARI HIPERTENSI


Bila penyakit hipertensi dibiarkan berlarut-larut maka akan mengakibatkan :
1.

Payah jantung
Sesak napas setelah bekerja atau setelah melakukan kegiatan, lekas lelah
kaki bengkak lama kelamaan akan menyebabkan penyakit payah jantung

2.

Stroke
Gangguan peredaran darah diotak

3.

Penyakit Ginjal
Gangguan saluran kencing

CARA PERAWATAN HIPERTENSI


1. Pengaturan makanan

Mengurangi makanan yang bergaram tinggi (ikan asin)


Mengurangi makan jeroan, hati, jantung, otak serta makanan yang
bersantan
2. Olahraga ringan untuk meningkatkan kebugaran tubuh
3. Berhenti merokok
4. Istirahat yang cukup
5. Menghindari minuman beralkohol
6. Mengendalikan berat badan
7. Periksa kesehatan teratur ke pelayanan kesehatan
OBAT TRADISIONAL UNTUK PENYAKIT HIPERTENSI

a.

Rimpang Kunyit (Setengah Jari)


Kunyit dicuci bersih, diparut dan dicampur satu gelas air putih hangat lalu
peras dan saring. Campurkan air peresan kunyit dengan satu sendok
makan madu. Minum 2 kali sehari (pagi dan sore).

b.

Daun tapak Dara (2 genggam )


Daun dicuci bersih dan rebus dengan tiga gelas air selama 10 menit.
Biarkan rebusan sampai dingin, peras dan saring. Diminum dua kali sehari
pagi dan sore.

c.

Mentimun
Mentimun diparut terlebih dahulu, lalu dipotong-potong kemudian
mentimun yang sudah dipotong diblender, saring mentimun yang sudah
diblender. Minumlah hasil saringan mentimun tersebut.

d.

Daun Alpokat (7-10 lembar)


Daun di cuci bersih, rebus dengan 3 gelas air sampai tinggal 1 gelas.
Biarkan rebusan dingin dan disaring. Air rebusan diminum 2 kali sehari.

e.

Daun Seledri (3-5 tangkai)


Daun seledri dicuci bersih dan dicampur 1 gelas air kemudian direbus dan
disaring. Air rebusan diminum 2 kali sehari.

DAFTAR PUSTAKA
Sudoyo, 2009. Buku Aar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 5. Interna Publising : Jakarta
Price, A Silvia, 2006. Patofisiologi. EGC : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai