Anda di halaman 1dari 27

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

KAPAL PENUMPANG MELAYANG CEPAT BERBASIS WING IN


GROUND EFFECT VEHICLE BERTENAGA HYDROGEN TURBINE
ENGINE UNTUK MENGATASI KEPADATAN LALU LINTAS ANTAR
KOTA DI JALUR PANTAI UTARA JAWA

BIDANG KEGIATAN :
PKM-GAGASAN TERTULIS

Diusulkan oleh :

Muhammad Rizal Pambudi (2713100004) Angkatan 2013


Radityo Wisnu Wibowo (4114100023) Angkatan 2014
Hakimul Wafda (2714100065) Angkatan 2014
Lutfi Yunus Wahab Al-Audhah (2713100007) Angkatan 2014
Dewangga Prasetya Praja (5214100038) Angkatan 2014

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER


SURABAYA
2015
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

KAPAL PENUMPANG MELAYANG CEPAT BERBASIS WING IN


GROUND EFFECT VEHICLE BERTENAGA HYDROGEN TURBINE
ENGINE UNTUK MENGATASI KEPADATAN LALU LINTAS ANTAR
KOTA DI JALUR PANTAI UTARA JAWA

BIDANG KEGIATAN :
PKM-GAGASAN TERTULIS

Diusulkan oleh :

Rizqi Ilmal Yaqin (2712100029) Angkatan 2012


Garuda Raka Satria Dewangga (2712100018) Angkatan 2012
Afriyanto (2712100061) Angkatan 2012
Mia Kristina Damayanti (2713100007) Angkatan 2013

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER


SURABAYA
2015
i
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ................................................................................................... i
Halaman Pengesahan......................................................................................... ii
Daftar Isi ............................................................................................................ iii
Daftar Gambar (jika ada)................................................................................... iii
Daftar Tabel (jika ada) ...................................................................................... iii
Ringkasan .......................................................................................................... iv
PENDAHULUAN
Latar Belakang ................................................................................................. 1
Tujuan............................................................................................................... 1
Manfaat............................................................................................................. 1
GAGASAN
Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan................................................................ 2
Solusi Yang Pernah Ditawarkan ...................................................................... 4
Gagasan Baru Yang Pernah Ditawarkan .......................................................... 4
Pihak-pihak Pengimplementasi Gagsan ........................................................... 8
Langkah Strategis Implementasi Gagasan ....................................................... 9
KESIMPULAN
Inti Gagasan...................................................................................................... 9
Teknik Implementasi Gagasan ......................................................................... 9
Prediksi Keberhasilan Gagasan ........................................................................ 10
Daftar Pustaka .................................................................................................. 10
Lampiran
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas
Lampiran 3. Informasi Gambar Tambahan
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Tim

iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1. Kondisi Topografi propinsi Papua dan Papua Barat
2. Annual Parasite Incidence (API) di papua merupaka yang tertinggi
mencapai 27,66 % per 1.000 penduduk pada tahun 2009.
3. Grafik Jumlah Penderita HIV/AIDS Tahun 2003 2012
4. Grafik Perbandingan jumah tenaga Medis di Prov. Papua 2012
5. Grafik Jumlah Tempat Pelayanan kesehatan di Prov. Papua
6. Visualisasi gagasan Utama
7. Alasan menggunakan balon udara zeppelin
8. Desain utama Zeppelin Hospital
9. Bagian Penyusun Zeppelin
10. Terminal pemberhentian Zeppelin Hospital
11. Jangkaun Rute perjalanan Zeppelin Hospital
12. Desain Elevator pengangkut korban

DAFTAR TABEL
Tabel
1. Kelemahan solusi yang sudah ada
2. Spesifikasi material utama penyusun Zeppelin
3. Peran pihak pengimplementasi gagasan

iv
Ringkasan

Jalur pantai utara Pulau Jawa merupakan salah satu jalur utama perhubungan
antar kota antar provinsi di Pulau Jawa. Jalur pantai utara Jawa melewati lima
provinsi sepanjang 1.316 km di sepanjang pesisir yaitu Banten, DKI Jakarta, Jawa
Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Rute ini menghubungkan dua pelabuhan
penyeberangan di ujung barat dan ujung timur yaitu Pelabuhan Merak di ujung
barat dan Pelabuhan Ketapang di ujung timur. Jalur ini memiliki signifikansi yang
sangat tinggi dan menjadi urat nadi utama transportasi darat karena setiap hari
dilalui kendaraan 20.000 sampai 70.000 unit. Karena dilalui kendaraan dalam
jumlah besar, jalur ini merupakan jalur yang padat. Hal tersebut tidak diimbangi
oleh perbaikan sarana dan prasarana khususnya jalan raya. Masih terdapat banyak
ruas jalan yang rusak dan sempit sehingga menimbulkan masalah yang serius
tentang kemacetan jalan raya.

Selain melalui jalur Pantura, perjalanan sepanjang pesisir dapat dilakukan


melalui jalur laut. Jalur laut sering digunakan ketika musim mudik lebaran seperti
yang telah dilakukan oleh TNI AL, dengan menggunakan kapal perang jenis
Landing Platform Dock KRI Banda Aceh dan KRI Surabaya. Setiap kapal dapat
mengangkut sampai 1500 penumpang dan 600 motor (Wahjono,2015). Kedua
kapal ini berangkat pada tanggal 11 Juli 2015 dengan rute Jakarta-Semarang dan
pada tanggal 13 Juli 2015 dengan rute Jakarta-Surabaya. Kemudian kapal ini akan
kembali dari Surabaya ke Jakarta pada tanggal 21 Juli 2015 dan dari Semarang ke
Jakarta pada tanggal 24 Juli 2015 (TNI AL). Perjalanan dari Jakarta ke Semarang
dengan kapal perang TNI AL menempuh waktu 20 jam dengan kecepatan 12 knot
(Kompas,2013).

Kapal penumpang melayang cepat ini merupakan gagasan yang bertujuan


untuk menyediakan solusi transportasi massal berkecepatan tinggi. Kapal ini
melayani rute Jakarta-Semarang, Jakarta-Surabaya, Semarang-Jakarta, dan
Surabaya-Jakarta. Kapal ini didesain sebagai kapal penumpang melayang dengan
menggunakan prinsip ground effect. Kapal ini dilengkapi dengan sayap untuk
membantunya melayang dengan ground effect. Dengan melayang, kapal ini dapat
mencapai kecepatan tinggi karena tidak ada hambatan dengan air. Ditenagai dengan
mesin turbin berbahan bakar hidrogen kapal ini dapat melaju pada kecepatan 150-
200 km per jam. Kapal ini sanggup mengangkut hingga 300 penumpang.

v
1
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Transportasi merupakan sarana yang digunakan manusia untuk memudahkan
kehidupan sehari-hari. Pada umumnya sarana transportasi yang paling berkembang
di Pulau Jawa adalah transportasi darat. Salah satu jalur darat yang vital adalah
jalur pantai utara Jawa. Jalur ini menghubungkan beberapa kota besar yang terletak
di pesisir utara Jawa. Dari ujung barat jalur ini menghubungkan Cilegon, Jakarta,
Indramayu, Cirebon, Pekalongan, Semarang, Rembang, Surabaya, Probolinggo,
sampai Banyuwangi. Sebagai jalur yang vital, jalur ini dilewati 20.000 sampai
70.000 kendaraan setiap harinya (Kompas, 2015). Jalur ini mencapai kepadatan
tertingginya ketika musim mudik lebaran setiap tahunnya, dimana pengguna
terbesar merupakan masyarakat yang melakukan mudik (Suara Merdeka, 2013).
Namun, jalur yang vital ini, mengalami banyak kerusakan dan perbaikan jalan yang
mengganggu arus kendaraan. Sehingga kemacetan sering kali terjadi.
Beberapa usaha telah dilakukan untuk mengurangi jumlah kendaraan
terutama yang melintasi jalur pantura ketika musim mudik lebaran. Salah satunya
mengalihkan jalur yang melewati jalan darat ke laut. Metode terobosan ini
menggunakan dua unit kapal perang TNI AL jenis Landing Platform Dock (LPD).
Dua kapal ini yaitu KRI Banda Aceh dan KRI Surabaya, mampu mengangkut 1500
penumpang dan 600 unit motor (Wahjono, 2015). Kapal ini berangkat pada tanggal
11 Juli 2015 dengan rute Jakarta-Semarang dan pada tanggal 13 Juli 2015 dengan
rute Jakarta Surabaya. Kedua kapal ini menempuh perjalanan kembali ke Jakarta
pada tanggal 21 Juli 2015 dengan rute Semarang ke Jakarta. Dan dari Surabaya ke
Jakarta pada tanggal 24 Juli 2015 (TNI AL).
Kapal LPD sebagai angkutan mudik memiliki beberapa kelemahan yaitu,
kapal ini hanya sebagai solusi sementara pada musim mudik. Penggunaan kapal ini
tidak bisa untuk kepentingan komersial karena merupakan kapal perang yang
memiliki fungsi militer. Selain itu penggunaan kapal laut untuk alternatif angkutan
penumpang masih kalah bersaing dengan angkutan udara yang memiliki waktu
tempuh yang lebih singkat.
Tujuan Penulisan
Gagasan ini memiliki tujuan untuk Menyediakan transportasi massal berkecepatan
tinggi sebagai alternatif jalur Pantura yang padat.

Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan ini adalah Menyediakan layanan transportasi massal
berkecepatan tinggi dengan menggunakan kapal melayang berkecepatan tinggi.
2
GAGASAN

Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan


Kondisi Jalur Pantura
Jalur Pantura meiliki panjang 1.316 km, dilalui kendaraan 20.000 hingga
70.000 kendaraan setiap harinya. Jalur ini melalui kota-kota seperti Cilegon,
Jakarta, Indramayu, Cirebon, Pekalongan, Semarang, Rembang, Surabaya,
Probolinggo sampai dengan Banyuwangi. Permasalahan utama pada jalur Pantura
ini adalah kemacetan yang sering terjadi terutama pada musim mudik lebaran.

Gambar 1. Peta kota-kota yang dilalui oleh Jalur Pantai Utara Jawa (Jalur Pantura)
Sumber :Wikimedia Commons

Kondisi Jalur Laut Perairan Utara Jawa

Solusi yang pernah ditawarkan


Salah satu strategi pemerintah untuk mengatasi kepadatan jalur Pantura adalah
mengalihkan jalur Pantura melalui jalur lain.
No. Solusi Kelemahan
1 Tol Cipali Jalan tol belum mencakup Jalur Pantura secara
keseluruhan, masih banyak terjadi kemacetan di
jalur yang tidak dipotong jalan tol.
2 Penggunaan kapal Kapal perang hanya merupakan solusi sementara,
perang sebagai bukan merupakan sarana transportasi massal yang
angkutan mudik bisa digunakan setiap saat.
3 Pesawat Udara Masih terlalu mahal untuk sebagian besar
penduduk dan kapasitas angkut penumpang yang
masih terlalu sedikit.

Gagasan baru yang ditawarkan


Kapal penumpang cepat melayang
Adanya proyek Kapal Penumpang Cepat Melayang ini mempunyai tujuan dasar
untuk menyediakan transportasi massal berkecepatan tinggi sebagai alternatif dari
jalur Pantura.
Konsep Wing in surface effect

Rute Perjalanan dan pelabuhan


Sistem penggerak
3
Dari gambar diatas angka kesakitan malaria (API) tahun 2009 adalah 1,85 per
1000 penduduk, sehingga masih harus dilakukan upaya efektif untuk menurunkan
angka kesakitan 0,85 per 1000 penduduk dalam waktu 4 tahun, agar target
Rencana Strategis Kesehatan Tahun 2014 tercapai.

Kasus baru yang melanda provinsi ini slaah satunya adalah HIV/AIDS pada
tahun 2012 tercatat 925 kasus HIV dan 1.603 kasus AIDS.

Gambar 3: Grafik Jumlah Penderita HIV/AIDS Tahun 2003 2012


Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Buku Profil Kesehatan tahun 2013

Elemen Pelayanan Kesehatan Di Papua dan Papua Barat


Elemen pelayan kesehatan di Papua dan Papua Barat, cukup meningkat
setiap tahunnya. Namun jumlah ini masih belum mengcover masalah kesehatan
yang berada didaerah ini. Jumlah tenaga kesehatan yang ada di wilayah Provinsi
Papua berdasarkan data profil kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Papua tahun
2012 adalah tenaga dokter umum 493 orang, dokter spesialis 135 orang, dokter
gigi 74 orang, Perawat 4.990 orang, dan Bidan 1.969 orang. Selain tenaga
kesehatan tersebut masih terdapat pula tenaga kesehatan lainnya yaitu, tenaga gizi
316 orang, tenaga farmasi 275 orang, tenaga sanitarian, kesehatan masyarakat dan
tenaga analis/ laboratorium sebanyak 1.137 orang(LKIP Prov.Papua, 2012)

Gambar 4. Grafik Perbandingan jumah tenaga Medis di Prov. Papua 2012


4
Keadaan Akses Kesehatan
Berdasarkan data profil kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Papua tahun 2012,
saat ini tertera data grafik berikut.

Gambar 5. Grafik Jumlah Tempat Pelayanan kesehatan di Prov. Papua

Dari 3085 Posyandu yang tersedia hanya 62,6% yang aktif serta beberapa balai
kesehatan dan keselamatan yang dikelola oleh lembaga misi.

Solusi yang Pernah Ditawarkan


Salah satu strategi Kementerian Kesehatan RI adalah Meningkatkan
pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan serta
berbasis bukti dengan mengutamakan pada upaya promotif dan preventif. Untuk
itu diperlukan data kesehatan baik yang berbasis fasilitas maupun komunitas yang
dikumpulkan secara berkesinambungan. Namun berbeda halnya dengan yang
terjadi di daerah Papua dan Papua Barat. Kondisi topografi alam juga ikut menjadi
kendala dalam pelayanan kesehatan yang dialami masyarakatnya.
Tabel 1. Kelemahan solusi yang sudah ada
No. Solusi Kelemahan
1 Puskesmas Kurang aktifnya masyarakat dalam memeriksakan
kesehatan, hal disebabkan oleh jauhnya jarak
Puskesmas dari lingkungan warga serta kondisi
masyarakat yang hidup bergerombol.
2 Puskesmas Kendala Ketidakterjangkauan akses darat yang
Keliling disebabkan dengan jauhnya pemukiman warga,
sulitnya medan, serta tantangan cuaca

Gagasan Baru yang Ditawarkan


Konsep Zeppelin Hospital
Adanya proyek Zeppelin Hospital ini mempunyai tujuan dasar untuk
meningkatkan kesehatan provinsi Papua serta Papua Barat karena masalah yang
tidak meratanya pelayanan dengan terkendala toprografi. Dengan
mengoptimalkan sumber energi matahari yang tersedia, sebagian sumber energi
5

yang digunakan disuplay dari sistem solar cell. Sebuah mini hospital yang terletak
dibawah lambung balon Zepelin akan digunakan sebagai kamar-kamar kesehatan
dalam melayani masyarakat. Zeppelin Hospital ini memiliki rute dan pos
pemberhentian serta pos utama. Pos Utama digunakan sebagai suplai sumber
energi dan barang-barang kebutuhan Hospital.

Gambar 6. Visualisasi gagasan Utama (Dokumentasi Pribadi)

Balon Udara Zepelin


Latar belakang kenapa konsep gagasan ini menggunakan Balon udara jenis
Zapelin adalah :

Gambar 7. Alasan menggunakan balon udara zeppelin


Jangkauan derah yang mampu dilintasi oleh Zeppelin Hospital lebih luas
dibandingkan jenis transportasi darat sebagai akses pelayanan kesehatan. Ruangan
yang lebih luas mampu menampung pasien serta keperluan didalam mini hospital.
Konsumsi energy yang digunakan didalam Zeppelin Hospital lebih sedikit
dibanding transportasi udara jenis lain, hal ini memberikan manfaat yang mampu
berkelanjutan (Sustainable).

Strukture Zeppelin Hospital


Zeppelin Hospital ini memiliki komponen komponen sendiri di dalamnya
sehingga dapat di jadikan sebuah pusat kesehatan yang mempunyai mobilitas
tinggi di udara hal tersebut di karenakan adanya zeppelin sebgai alat transportasi
yang seperti balon udara. Secara keseluruhan zapellin sendiri mempunyai struktur
terbagi menjadi 3 bagian besar yaitu bagian balon yaitu suatu alat yang terbuat
6
dari kerangka aluminium (biasanya) atau jenis logam yang membuat tempat atau
ruangan terbang, bagian ruangan yaitu bagian dimana untuk menempatkan
berbagai alat dan tempat klinik di dalamnya. Bagian terakir adalah motor zeppelin
yaitu bagian untuk mengarahkan balon udara zeppelin agar terarah dan bergerak
sesuai perintah control.

Gambar 8. Desain utama Zeppelin Hospital (Dokumentasi Pribadi)

Konsep Dasar Zeppelin Hospital


Sistem kerja utama balon udara zeppelin mirip dengan sistem kerja
pesawat terbang, yakni menggunakan prinsip aerodinamika. Sedangkan pada saat
take off dan landing, terjadi akselerasi dan deselerasi yang dapat dijelaskan
menggunakan Hukum II Newton. Untuk menggambarkan gaya aksi reaksi yang
terjadi pada aliran udara saat zeppelin bergerak sehingga gesekan udara dan
permukaan dapat diminimalisasi menggunakan Hukum III Newton. Kemudian
saat proses lift juga diperhitungkan perbedaan tekanan yang terjadi pada sirip
zeppelin. Perbedaan tekanan ini sangat berpengaruh terhadap besar gaya dorong
maupun gaya angkat pesawat. Dalam perhitungannya menggunakan Hukum
Bernoulli (Lubis, 2013).

Energi Daya Angkat


Sebagaimana pada zat cair, pada udara juga terdapat gaya ke atas. Gaya ke atas
yang dialami yang dialamai benda sebanding dengan volume udara yang dipindahkan
benda itu. Pada udara berlaku hukum Archimedes. Yang dapat dirumuskan sebagai
berikut : FA= gV ..(1)
Dengan; FA= gaya ke atas ; = massa jenis ; g = gaya gravitasi ; V = volume gas
Pada zeppelin ini menggunakan gas helium. Digunakan Gas helium kerena gas
ini lebih ringan, gas yang lebih stabil sehingga tidak mudah terbakar.

Material Utama Penyusun Zeppelin

Gambar 9. Bagian Penyusun Zeppelin


7
Tabel 2. Spesifikasi material utama penyusun Zeppelin
Bagian Material Kelebihan
Rigid Baja Carbon dilapisi Baja Carbon memiliki
Strukture Alumunium Alloy dengan kepadatan yang tinggi,
metode Konstruksi Geodesic Alukinium bersifat ringan,
kuat dan kaku
Gas bag Serat Carbon dengan matriks Memiliki sifat rentang panas
polimer jenis epoxy dan sifat mekanik yang baik
Gondola Serat Carbon dengan matriks Ketahanan Aus yang tinggi
polimer jenis epoxy yang
dilapisi denganAluminium
Alloy
Rudder Serat Carbon dengan matriks Bentuk tipis memberikan sifat
polimer jenis epoxy mekanik yang terbaik
Engines Mesin dilapisi dengan material Mampu menahan panas
jenis keramik

Rute Perjalanan dan Post Pemeberhentian


Sistem perjalanan dari zeppelin sendiri yaitu menggunakan system seperti
bus way namun perbedaannya yaitu dengan adanya lalu lintas udara dengan
ketinggian terbang yang rendah dan menara yang menjulang ke langit sebagai pos
pemberhentian.

Gambar 10. Terminal pemberhentian Zeppelin Hospital (dokumentasi pribadi)

Gambar 11. Jangkaun Rute perjalanan Zeppelin Hospital (dokumentasi pribadi)


Rute perjalan yang di gunakan yaitu dengan cara pembagian waktu untuk
melakukan mobilitas pada tempat tempat yang sulit di jangkau oleh jalur darat
pada pulau papua sehingga bisa mengontrol tingkat pelayanan kesehatan.
Zeppelin yang digunaan terdapat 5 buah, yang memiliki jangkauan operasi
masing-masing.
8
Sistem pengangkutan Korban
Menara pengakutan korban atau pasien pada Zeppelin Hospital berfungsi
untuk pemberhentian zeppelin sehingga tetap mengudara tapi dengan mesin yang
sudah dimatikan. Menara iniat zeppelin sendiri tetap mengudara namun posisi
berhenti. Pada menara ini terbuat dari kra besi yang di susun seperti menara
pencakar langit dan di hubungkan tali ke bawahnya dan di atas. Zeppelin Hospital
dilengkapi dengan dengan elevator yang berguna untuk mengangkut korban yang
akan dirawat didalam Zeppelin Hospital. Elevator tersebut terbuat dari baja dan
logam penunjang lainnya.

Gambar 12. Desain Elevator pengangkut korban (sumber gambar google)

Suplay Energi
Zeppelin Hospital ini menggunakan baterai NAS dengan kapasitas 2V
dan 826 ah. NAS Battery menggunakan sodium (Na) cair sebagai katoda
(elektroda negatif), sulfur (S) cair sebagai anoda (elektroda positif), dan beta-
alumina padat sebagai elektrolit pemisah kedua elektroda. Dalam racangan ini
diperkirakan akan menggunakan 12 baterai.
Untuk Solar Cell yang menggunakan CIGS solar sel. Yang menggunakan
Tembaga/Copper indium gallium seleneid dengan kemampuan kapasitas
124watt/hour dimana luas per solar sel (30x30)cm. Dengan mengestimasikan daya
yang dibutuhkan, maka diperlukan penyinaran yang dilakukan dalam satu kali
pengisian 5 jam serta luas solar cell yang digunakan 2,25 m2.

Pihak yang Dapat Mengimplementasikan Konsep Zeppelin Hospital


Pihak-pihak yang berperan dalam pengimplementasian gagasan ini antara lain :
Tabel 3. Peran pihak pengimplementasi gagasan
Pihak Peran
Pengimplementasi
Engineer Merekayasa kontruksi dan sistem dari Zeppelin Hospital
untuk lebih efisien serta melakukan kontroling terhadap
perawatan Zeppelin Hospital
Lembaga Mengembangan jenis material yang digunakan baik pada
Penelitian body kapal maupun kemajuan solar Cell yang semakin
efisien
9
Dinas Kesehatan Memberikan dukungan berupa Tenaga Medis maupun
Tools kesehatan untuk keberlangsungan mini Hospital
Pemerintah Mempermudah pengadaan Zappelin Hospital melalui
Papua dan Papua perizinan lokasi yang menjadi rute perjalanan Zappelin
Barat
Industry Yang Mendukung pembuatan dan pelaksanaannya melalui
terkait pemilihan material yang digunakan
Masyarakat Rajin memeriksakan diri sebagai solusi mengurangi
masalah kesehatan
Langkah Strategis Implementasi Gagasan
Langkah strategis yang dapat dilakukan untuk merealisasikan Zeppelin Hospital
ini adalah :
a. Sosalisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya tubuh sehat.
b. Riset untuk perbaikan komponen-komponen gagasan dengan fokusan
pada sumber pembangkit listrik serta material yang digunakan
c. Pembutan Balon Udara Zeppelin beserta komponen lain pendukung
Zeppelin Hospital
d. Pengujian suplai energy yang dihasilakan solar cell dan kendala dalam
melewati rute dan pos
e. Penggunaan Zeppelin Hospitak Sebagai sarana mobilitas untuk
meningktakan kesehatan masyarakat
f. Pelaksanaan kontroling secara berkala terhadap solar cell dan komponen lain

KESIMPULAN
Inti Gagasan
Gagasan Zeppelin Hospital merupakan inovasi dalam mobilitas
transportasi untuk pelayanan kesehatan di Propinsi Papua dan Papua Barat karena
kendala topografi alamnya. Dengan menggunakan balon udara jenis zeppelin
sebagai alat angkut Zeppelin Hospital juga memiliki kelebihan yang hemat energi,
penyedia ruang yang cukup besar dan dapat dijadikan sebagai pelayanan yang
berkelanjutan. Dan didukung dengan kondisi alam yang terpapar sinar matahari
yang cukup, energy yang digunakan didalam Hospital di suplay dari solar Cell
yang dipasang di atas zeppelin.

Teknik Implementasi Gagasan


Inovasi Zeppelin Hospital ini dapat diimplementasikan dengan baik
apabila didukung oleh hal-hal sebagai berikut:
1. Adanya riset berkelanjutan terutama mengenai jenis material yang digunakan
didalam Zeppelin Hospital dan Solar Cell.
2. Komitmen antara pemerintah dengan pihak-pihak pengadaan infrastruktur
untuk mendukung pengadaan dan pengembangan Zeppelin Hospital.
3. Komitmen dari masyarakat mengenai pentingnya kesehatan didalam diri.
10
Prediksi Hasil yang Akan Diperoleh
Penciptaan Zeppelin Hospital ini merupakan inovasi yang lebih efektif dalam
memberikan solusi kesehatan di Propinsi Papua dan Papua Barat. Teknologi ini
memanfaatkan sistem kerja balon udara zeppelin dan sumber energi sistem solar
cell. Dengan menggunakan balon udara zeppelin diharapkan sistem mini hospital
ini mampu menjangkau daerah-daerah terpencil yang lebih membutuhkan
pelayanan kesehatan. Sehingga sistem pelayan ini mampu menyediakan pelayanan
kesehatan yang berkelanjutan kepada masyarakat Propinsi Papua dan Papua Barat.

DAFTAR PUSTAKA
Asmatulu, Eylem dkk.2013. Recycling of Aircraft: State of the Art in 2011.
Hindawi Publishing Corporation
Chun-yung niu, Michael. 1989. Air frame structural design. Comlimit press :
California
Hutomo, Ratna Djuwita. 2012. Penyakit Tidak Menuar. Kementrian Kesehatan RI
Laihad, Ferdinand J dkk, 2011. Epidemologi Malaria Di Indonesia. Kementrian
Kesehatan RI
Lubis, Mirsal. 2013. Analisis Aerodinamika Airfoil NACA 2412 pada Sayap
Pesawat Model Tipe Glider Dengan Menggunakan Software Berbasis
Computional Fluid Dinamic untuk Memperoleh Gaya Angkat Maksimum.
Medan: Universitas Sumatera Utara
Rizqiawan, Arwindra. 2009. NAS Battery untuk Penyimpan Energi
Kapasitas Besar
________,2013. LAKIP Propinsi Papua Tahun 2013.
________.2008. Peta Kesehatan Indonesia. Pusat data dan Survelans Epidemologi
Kementrian Kesehatan RI
https://www.papua.go.id/view-detail-page-123/pendidikan-dan-
kesehatan.html (diakses tanggal 10 Maret 2015)
http://www.wzl.rwth-aachen.de/ (diakses tanggal 13 Maret 2015)
Lampiran 1. Biodata Dosen Pembimbing, Ketua dan Anggota

DOSEN PEMBIMBING
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Budi Agung Kurniawan, ST. M.Sc.
2 Jenis Kelamin L
3 Program Studi Teknik Material dan Metalurgi
4 NIM/NIDN 0010047604
5 Tempat dan Tanggal Lahir Pasuruan, 10 April 1976
6 E-mail agung_bak@mat-eng.its.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 08563043134

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA S1 S2
Institut
Universiti
SD Teknologi
SMPN 1 SMAN 1 Teknologi
Nama Institusi Pancasila Sepuluh
Pasuruan Pasuruan Petronas
Pauruan Nopember
Malaysia
Surabaya
Mechanical
Teknik
Jurusan - - Engineering
Mesin
Dept.
Tahun Masuk - 1982 - 1988 - 1991 - 1994 - 2006 -
Lulus 1988 1991 1994 2000 2009

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Nama Pertemuan Waktu dan
No. Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah / Seminar Tempat
Dept. of
Engineering
ASTECHNOVA
Possible Improvement of Phenol- Physics, Faculty
2014,
Containing Expired Drug as of Engineering,
1 International
Energy Corrosion Inhibitor in CO2 Universitas
Corrosion Gadjah Mada,
Conference
13 Agustus
2014
Gedung Pasca
The 2013
Sarjana FMIPA
International Study on Ginger Extract
Universitas
Conference on Performance as Corrosion
2 Gajah Mada
Advanced Inhibitor in Acid and Neutral
Yogyakarta, 16
Materials Science Environments
18 September
and Technology
2013
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas

No Nama/NRP ProgramStudi Uraian tugas

1 Rizqi Ilmal Yaqin/ T. Material dan Metalurgi Mengkaji Teknis dan


2712100029 material Zehos

2 Raka Satria T. Material dan Metalurgi Analisa perhitungan


Dwangga/ Zehos
2712100018
3 Afriyanto/ T. Material dan Metalurgi Membuat Desain proyek
gagasan Zehos
2712100061

4 Mia Kristina T. Material dan Metalurgi Mengkaji masalah


Damayanti/ sosial di lingkungan
2713100007 aplikasi Zehos
Lampiran 3. Informasi Gambar Tambahan

Gambar 1. Spesifikasi bagian bagian didalam Zehos

Gambar 2. Spesifikasi Terminal yang di gunakan didalam Zehos


Gambar 3. Sistem Magnet didalam Terminal

Gambar 4. Elevator yang menggantung dibagian gandol belakang Zehos

Anda mungkin juga menyukai