Anda di halaman 1dari 2

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kalimantan Tengah (APBD Kalteng) ditaksir mencapai Rp4,088

triliun. Pembahasannya terus digenjot di tengah sisa waktu 2016 yang tinggal beberapa hari lagi. Dalam
rapat paripurna Jumat (23/12/2016) yang berakhir sore, pihak DPRD Kalteng menyampaikan telah
membahas maraton sampai pada kompilasi hasil pembahasan antara empat komisi dengan Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) Pemprov yang menjadi mitra kerja.

Juru bicara hasil rapat gabungan komisi-komisi DPRD, Nataliasi mengatakan, berdasarkan beberapa
tahapan rapat yang digelar telah memunculkan angka proyeksi struktur APBD tahun anggaran 2017
senilai Rp4.088 triliun dengan kondisi neraca surplus. Nilai Surplus yang telah dibahas dan disepakati
kedua belah pihak adalah Rp10,6 miliar lebih. Hal ini karena skema dalam APBD 2017, Pendapatan
dipatok Rp4,089 triliun lebih sedangkan pada struktur Belanja dipatok Rp3,986 triliun lebih.

Dalam Struktur dalam APBD 2017, Pendapatan dipatok Rp4.088.792.553. Sedangkan pada porsi belanja
dipatok Rp3.986.167.377.726. Dengan demikian Nilai Surplus Rp102.625.176.000, jelasnya.

Nataliasi kala melaporkan hasil pembahasan tersebut juga membeberkan postur Belanja APBD 2017. Ia
merinci Belanja APBD terdiri dari Belanja Langsung (BL) sebesar Rp2,422 trilun lebih, dan Belanja Tidak
Langsung (BTL) sebesar Rp1,563 triliun lebih.

Selain struktur pendapatan dan belanja, terdapat skema pembiayaan. Politisi PAN ini pun
mengungkapkan, Penerimaan Pembiayaan sebesar Rp62,364 miliar lebih, sedangkan dari sisi
Pengeluaran Pembiayaan, sebesar Rp164,99 miliar lebih.

Dengan kondisi demikian ini, diperlukan pembiayaan Netto mencapai Rp102,625 miliar lebih. Sehingga,
dengan surplus yang tadi, tidak ada sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan (SILPA) atau Silpa
Nol, terangnya.

Pada Rapat paripurna ke-15 tersebut, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran tidak hadir pada sidang yang
beragendakan mendengarkan laporan hasil kompilasi pembahasan empat Komisi DPRD Kalteng. Ia
mewakilkan kepada Penjabat Sekda Kalteng, Syahrin Daulay. Sebab dalam waktu bersamaan, Gubernur
Sugianto melakukan rapat koordinasi terkait pangan khususnya pengembangan komoditas pertanian
dan perkebunan dengan sejumlah kepala daerah di Istana Isen Mulang juga pembahasan terkait
kesiapan menjadi Ibu Kota RI. (M. MUCHLAS ROZIKIN/N).
Serapan APBD Provinsi Kalimantan Tengah pada triwulan II tahun anggaran 2017 baru sebesar 31,03%.
Artinya pelaksanaan kegiatan pembangunan di Kalteng pada semester pertama tidak mencapai target
yang ditetapkan yakni minimal 50%.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan (Bappedalitbang)


Kalteng Yuren S Bahat menuturkan, serapan sebesar 31,03% tersebut berasal dari anggaran belanja
tidak langsung (BTL) dan belanja langsung (BL).

Dari pagu BTL Rp2,42 triliun realisasi keuangan sebesar Rp883,97 miliar atau 36,49% dan dari pagu BL
Rp1,56 triliun terealiasasi Rp352,33 miliar atau 22,56%, ungkap Yuren pada Rapat Koordinasi
Pengendalian (Rakordal) Triwulan II di Aula Bappedalitbang Kalteng, Kota Palangka Raya, Rabu
(12/7/2017).

Mantan Wakil Bupati Barito Timur itu juga mengungkapkan gambaran jumlah belanja untuk rata-rata
seluruh kabupaten/kota di Kalteng. Yaitu hanya 34,25% untuk realiasasi keuangan dan 32,42% untuk
realisasi fisiki. Ini mengambarkan perkembangan untuk kabupaten/kota juga belum mencapai target
minimal 50%.

Realiasasi untuk komponen belanja langsung (BL), untuk seluruh kabupaten/kota sampai saat ini baru
sebesar 26,6% dan realiasi fisik 32,72%, ucapnya. (ROZIQIN/B-3)

Anda mungkin juga menyukai