Anda di halaman 1dari 3

UJIAN AKHIR SEMESTER

KIMIA DASAR II

Petunjuk:
Jawablah pertanyaan berikut secara singkat dan jelas. Penjelasan yang kurang efektif tidak akan
dinilai.
Kerjakan secara mandiri. Tidak diperkenankan bekerja sama. Jawaban akan dianggap salah
apabila diketahui jawaban yang identik sama.
Kirimkan jawaban Saudara via email deklinunpar@gmail.com paling lambat hari Senin (13 Juni
2016) Pukul 24.00 WIB. Berikan Subject: Ujian Akhir Semester. Jawaban tidak diperiksa dan dinilai
jika melebihi batas waktu yang telah ditentukan.
Lengkapi file jawaban Saudara dengan identitas lengkap yaitu nama, NIM, dan Prodi.

SOAL
1. Pada tahun 1899, kimiawan Jerman Ludwig Mond mengembangkan proses untuk memurnikan
nikel dengan mengubah nikel menjadi nikel tetrakarbonil Ni(CO)4 yang mudah menguap (titik
didih 42,2oC):
Ni(s) + 4CO(g) Ni(CO)4(g)
(a) Bagaimana Anda dapat memisahkan nikel dan padatan tak murninya?
(b) Bagaimana Anda memperoleh nikel kembali?

2. Etilena diklorida (C2H4Cl2) digunakan untuk membuat vinil klorida (C2H3Cl) yang nantinya
digunakan untuk membuat plastik polivinil klorida (PVC). Polimer PVC dapat kita temukan pada
bahan pipa, lantai, dan mainan.
(a) Tulislah struktur Lewis untuk senyawa etilena diklorida dan vinil klorida.
(b) Tunjukkan pula muatan formal untuk setiap atom dalam senyawa etilena diklorida.
(c) Kelompokkan apakah ikatan kimia dalam senyawa vinil klorida tersebut sebagai kovalen
polar atau nonpolar.
(d) Polivinil klorida adalah polimer yaitu suatu molekul dengan massa molar yang sangat besar.
Molekul ini dibentuk dengan cara menggabungkan banyak molekul vinil klorida. Tuliskan unit
pengulangan dan gambarlah sebagian molekul polivinil klorida yang menunjukkan tiga unit
pengulangan.

3. Berilah komentar Anda tentang pengaruh katalis pada:


(a) Energi aktivasi.
(b) Mekanisme reaksi.
(c) Laju ke arah produk.
(d) Laju ke arah reaktan.

4. Etanol ialah zat beracun yang apabila dikonsumsi berlebihan dapat merusak fungsi pernapasan
dan jantung karena mengganggu neotransmitter sistem syaraf. Dalam tubuh manusia, etanol
dimetabolisme oleh enzim alkohol dehidrogenase menjadi asetaldehida yang menyebabkan
hangover:
(a) Jelaskan mengapa meminum terlalu banyak alkohol terbukti mematikan.
(b) Metanol bahkan lebih beracun dibandingkan etanol. Metanol juga dimetabolisme oleh
alkohol dehidrogenase menghasilkan formaldehida yang dapat menyebabkan kebutaan atau
kematian. Antidot untuk keracunan metanol adalah etanol. Jelaskan bagaimana prosedur ini
bekerja.
Jawaban
3.a. Penambahan katalis pada suatu reaksi kimia dapat menurunkan energy aktivasi
reaksi sehingga reaksi berlangsung lebih cepat.

4.a. Setelah tertelan, etanol pertama dikonversi ke asetaldehida oleh enzim dehidrogenase
alkohol dan kemudian ke asam asetat oleh proses oksidasi. Reaksi ini juga mengkonversi
nicotinamide adenin dinukleotida (NAD +) menjadi bentuk NADH dalam sebuah reaksi
redoks . Dengan menyebabkan ketidakseimbangan NAD sistem redoks + / NADH, minuman
beralkohol membuat fungsi tubuh yang normal lebih sulit. Konsekuensi dari alkohol
diinduksi perubahan redoks dalam tubuh manusia termasuk peningkatan trigliserida produksi,
peningkatan katabolisme asam amino , penghambatan siklus asam sitrat , asidosis laktat ,
ketoasidosis , hiperurisemia , gangguan dalam kortisol dan androgen metabolisme dan
meningkatkan fibrogenesis .suatu metabolisme glukosa dan insulin juga dipengaruhi. Namun,
studi terbaru menunjukkan tidak ada yang signifikan korelasi antara mabuk keparahan dan
konsentrasi berbagai hormon , elektrolit , asam lemak bebas , trigliserida , laktat, badan keton
, kortisol, dan glukosa dalam darah dan urine sampel. Alkohol juga menginduksi CYP2E1
enzim, yang memetabolisme etanol dan zat lainnya ke dalam racun lebih reaktif. Secara
khusus, dalam pesta minum enzim diaktifkan dan memainkan peran dalam menciptakan
sebuah kondisi berbahaya yang dikenal sebagai stres oksidatif yang dapat menyebabkan
kematian sel.

b. Metanol merupakan senyawa kimia yang sangat beracun bila dibandingkan dengan etanol.
Metanol sering disalah gunakan sebagai bahan pembuat minuman keras. Ia digunakan
sebagai pengganti etanol karena disamping harganya yang relatif lebih murah juga akibat
ketidak pahaman akan bahaya yang dapat ditimbulkan oleh kedua zat tersebut, sehingga
banyak yang beranggapan bahwa sifat dan fungsi metanol adalah sama. Hal ini menyebabkan
orang yang sudah kecanduan minuman keras dan kurang memiliki dana untuk membeli
minuman keras yang legal cenderung membuat atau membeli minuman keras yang illegal
yaitu minuman keras oplosan yang dicampur dengan metanol.

Di dalam tubuh metanol mudah terabsorbsi dan dengan cepat akan terdistribusi kedalam
cairan tubuh. Keracunan metanol dapat menimbulkan gangguan kesadaran (inebriation).
Metanol sendiri sebenarnya tidak berbahaya, yang berbahaya adalah metabolitnya dan dapat
menyebabkan asidosis metabolic, kebutaan yang permanen serta kematian dapat terjadi
setelah periode laten selama 6 30 jam.

Dari berbagai kasus keracunan minuman keras yang terjadi pada masyarakat terlihat dari
hasil pemeriksaan sisa sample ataupun otopsi mayat korban, ternyata selain etanol ditemukan
metanol di dalamnya dan korban dinyatakan oleh dokter mengalami keracunan metanol.
1.a. Ekstraksi Nikel

Pada tahun 1899 Ludwig Mond mengembangkan proses untuk mengekstraksi dan
memurnikan nikel. Yang disebut "Mond Proses" melibatkan konversi dari oksida
nikel logam nikel murni. oksida diperoleh dari bijih nikel dengan serangkaian
perawatan termasuk konsentrasi, memanggang dan peleburan mineral.

Pada langkah pertama dari proses, nikel oksida direaksikan dengan gas air,
campuran H 2 dan CO, pada tekanan atmosfer dan suhu 50 C. oksida demikian
dikurangi menjadi nikel murni. Reaksi dari bahan yang tidak murni ini dengan
karbon monoksida sisa memberikan senyawa beracun dan mudah menguap, nikel
tetracarbonyl, Ni (CO) 4. Senyawa ini terurai pada pemanasan sekitar 230 C untuk
memberikan logam nikel murni dan CO, yang kemudian dapat didaur ulang.

Suhu aktual dan tekanan yang digunakan dalam proses ini mungkin sangat sedikit
dari satu pabrik pengolahan ke yang berikutnya. Namun proses dasar seperti
diuraikan adalah umum untuk semua.

Proses ini dapat diringkas sebagai berikut:

50 C 230 C
Ni + 4CO Ni (CO) 4 Ni + 4CO.
(Murni) (murni)

Anda mungkin juga menyukai