Anda di halaman 1dari 7

Sistem Penjaminan Mutu Internal untuk

Sekolah Model
Sistem Penjaminan Mutu Internal untuk Sekolah Model Penjaminan Mutu Pendidikan.
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah adalah suatu kesatuan unsur yang
terdiri atas organisasi, kebijakan, dan proses terpadu yang mengatur segala kegiatan untuk
meningkatkan mutu Pendidikan Dasar dan Menengah secara sistematis, terencana dan
berkelanjutan.
Sistem penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah bertujuan menjamin pemenuhan
standar pada satuan pendidikan dasar dan menengah secara sistemik, holistik, dan berkelanjutan,
sehingga tumbuh dan berkembang budaya mutu pada satuan pendidikan secara mandiri.
Sistem penjaminan mutu pendidikan berfungsi sebagai pengendali penyelenggaraan pendidikan
oleh satuan pendidikan untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu.
Komponen Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah
Sistem penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah terdiri atas dua komponen yaitu Sistem
Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME).
Sistem Penjaminan Mutu Internal adalah sistem penjaminan mutu yang dilaksanakan
dalam satuan pendidikan dan dijalankan oleh seluruh komponen satuan pendidikan;
Sistem Penjaminan Mutu Eksternal yaitu sistem penjaminan mutu yang dilaksanakan
oleh pemerintah, pemerintah daerah, lembaga akreditasi dan lembaga standarisasi
pendidikan;

Dalam implementasinya sistem penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah ditunjang oleh
Sistem Informasi Penjaminan Mutu pendidikan dasar dan menengah, seperti terlihat pada
Gambar 1.

Gambar 1. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah


Siklus Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
Dalam implementasinya, sistem penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah mengikuti
siklus kegiatan sesuai dengan komponen masing masing. Siklus sistem penjaminan mutu internal
terdiri atas :
1. Pemetaan mutu pendidikan yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan berdasarkan
Standar Nasional Pendidikan;
2. Pembuatan rencana peningkatan mutu yang dituangkan dalam Rencana Kerja Sekolah;
3. Pelaksanaan pemenuhan mutu baik dalam pengelolaan satuan pendidikan maupun proses
pembelajaran;
4. Monitoring dan evaluasi proses pelaksanaan pemenuhan mutu yang telah dilakukan;
5. Penetapan standar baru dan penyusunan strategi peningkatan mutu berdasarkan hasil
monitoring dan evaluasi.

Sistem Penjaminan Mutu Internal


1. Siklus SPMI di Sekolah
Sistem Penjaminan Mutu Internal seperti digambarkan pada Gambar 2., merupakan suatu siklus
yang kontinu yang dilaksanakan oleh Satuan Pendidikan dalam menjamin peningkatan mutu
pendidikan berkelanjutan serta terbangunnya budaya mutu pendidikan di sekolah. Dalam
menjalankan penjaminan mutu pendidikan di setiap satuan pendidikan merupakan upaya terpadu
dan sistematis antara seluruh pemangku kepentingan di sekolah yang meliputi Kepala Sekolah,
Guru, dan Tenaga Kependidikan/Tata Usaha, dan bekerja sama dengan komite sekolah.
Sistem penjaminan mutu pendidikan di sekolah dibagi menjadi lima tahapan yaitu: i) pemetaan
mutu; penyusunan rencana peningkatan mutu; ii) implementasi rencana peningkatan mutu; iii)
evaluasi/audit internal; dan v) penetapan standar mutu pendidikan. Guna mengetahui capaian
sekolah dalam hal mutu pendidikan pada saat akan menjalankan SPMI yang pertama kali,
langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan pemetaan mutu dengan menggunakan
dokumen evaluasi diri yang di dalamnya termasuk instrumen evaluasi diri dengan mengacu
kepada Standar Nasional Pendidikan (SNP) sebagai standar minimal dalam penyelenggaraan
pendidikan. Hasil pemetaan mutu selanjutnya dapat dijadikan acuan di dalam menetapkan visi,
misi dan kebijakan sekolah dalam melakukan peningkatan mutu pendidikan.

Gambar 2.Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)


Berdasarkan hasil pemetaan mutu pendidikan yang telah dicapai (sebagai baseline) selanjutnya
dilakukan langkah kedua yaitu penyusunan rencana peningkatan mutu pendidikan yang
dituangkan dalam dokumen perencanaan, pengembangan sekolah dan rencana aksi. Selanjutnya
rencana pemenuhan tersebut dilanjutkan dengan langkah ketiga yaitu implementasi rencana
peningkatan mutu selama periode tertentu (semester atau tahun ajaran). Setelah perencanaan dan
pengembangan sekolah tersebut diimplementasikan selama periode tertentu, dilakukan langkah
keempat yaitu evaluasi/ audit secara internal untuk memastikan bahwa pelaksanaan peningkatan
mutu berjalan sesuai dengan rencana yang telah disusun. Laporan dari hasil evaluasi adalah; (i)
pemenuhan 8 SNP, dan (ii) hasil implementasi dari rencana aksi. Dari hasil evaluasi/audit
kemudian dilakukan langkah kelima yaitu penetapan standar mutu baru yang lebih tinggi apabila
capaian sekolah telah memenuhi minimal sesuai SNP. Dengan demikian penerapan sistem
penjaminan mutu bukanlah hanya ditujukan untuk meningkatkan mutu sesuai pada SNP namun
mendorong terciptanya budaya mutu pendidikan dimana semua komponen di sekolah memiliki
jiwa pembelajar dan selalu mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan jaman. Siklus
pemenuhan mutu pada setiap sekolah adalah seperti disajikan pada Gambar.3.

Gambar 3. Siklus Pemenuhan Mutu Secara Berkelanjutan di Satuan Pendidikan


2. Pembagian Peranan dalam Pengembangan SPMI di Sekolah
Guna melaksanakan sistem penjaminan mutu internal, sekolah membentuk Tim Penjaminan
Mutu Pendidikan Sekolah. Secara organisasi, posisi dari Tim Penjaminan Mutu Pendidikan
Sekolah adalah seperti disajikan pada Gambar 4.
Gambar 4. Bagan Organisasi Sistem Penjaminan Mutu Internal
Agar tidak terjadi tumpang-tindih peranan antara kelembagaan sekolah yang dipimpin oleh
Kepala Sekolah dengan kelembagaan Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah, dilakukan
pembagian peranan sebagai berikut:
Tugas Sekolah :
Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, dan mengembangkan SPMI
Menyusun dokumen SPMI

Membuat perencanaan peningkatan mutu yang dituangkan dalam Rencana Kerja Sekolah
Melaksanakan pemenuhan mutu baik dalam pengelolaan satuan pendidikan maupun
proses pembelajaran
Menetapkan standar baru dan menyusun strategi peningkatan mutu berdasarkan hasil
monitoring dan evaluasi
Membentuk unit penjaminan mutu pada satuan pendidikan; dan
Mengelola data mutu pendidikan di tingkat satuan pendidikan

Tugas Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah :


Mengkoordinasikan pelaksanaan penjaminan mutu di tingkat satuan pendidikan
Melakukan pembinaan, pembimbingan, pendampingan, dan supervisi terhadap pelaku
pendidikan di satuan pendidikan dalam pengembangan penjaminan mutu pendidikan;
Melaksanakan pemetaan mutu pendidikan berdasarkan data mutu pendidikan di satuan
pendidikan;
Melakukan monitoring dan evaluasi proses pelaksanaan pemenuhan mutu yang telah
dilakukan; dan
Memberikan rekomendasi strategi peningkatan mutu berdasarkan hasil monitoring dan
evaluasi.

3. Hasil Sistem Penjaminan Mutu Internal


Hasil dari Sistem Penjaminan Mutu Internal adalah terjadinya peningkatan mutu pendidikan
pada level sekolah dari waktu ke waktu seperti yang terlihat pada Gambar 5. Skor tersebut adalah
untuk setiap standar dari 8 SNP yang telah ditetapkan. Keberhasilan SPMI di setiap satuan
pendidikan ditunjukkan oleh peningkatan skor dari setiap standar setiap kali dilakukan penilaian.
Namun demikian, dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah, tidak harus dipaksakan
menaikkan skor seluruh 8 standar pada periode yang sama.

Gambar 5. Hasil Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di Setiap Satuan
Pendidikan
Untuk melakukan Sistem Penjaminan mutu Pendidikan internal Sekolah bisa melakukan
workshop dengan mengkaji
A. Standar Nasional Pendidikan
Tujuan pengkajian Standar Nasional Pendidikan adalah:
1. Menjelaskan tujan pendidikan nasional Indonesia sebagai akar dari standar nasional
pendidikan
2. Menemukenali prinsip-prinsip dari penyelenggaraan pendidikan dari peraturan
perundang-undangan yang ada.
3. Menggali mutu pendidikan sesuai standar nasional pendidikan.
4. Menyepakati untuk mencapai pendidikan Indonesia yang bermutu diperlukan acuan yang
tepat
5. Menguraikan komponen dan indikator standar nasional pendidikan di Indonesia

Bahan Bacaan Untuk Membahas Standar Nasional Pendidikan


1. Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 yang telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
No. 32 tahun 2013 dan diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 13 tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Standar Nasional
Pendidikan
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk
Pendidikan Dasar dan Menengah
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 23 tahun 2006 tentang tentang Standar
Kompetensi Lulusan untuk Pendidikan Dasar dan Menengah
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19 tahun 2007 tentang Standar Proses untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 54 tahun 2013 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 67 tahun 2013 tentang Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 68 tahun 2013 tentang Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 69 tahun 2013 tentang Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 70 tahun 2013 tentang Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 81 A tahun 2013 tentang
Implementasi Kurikulum
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 65 tahun 2013 tentang Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar dan Menengah
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 57 tahun 2014 tentang Kurikulum
2013 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 58 tahun 2014 tentang Kurikulum
2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 59 tahun 2014 tentang Kurikulum
2013 Sekolah Menengah Atas
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 60 tahun 2014 tentang Kurikulum
2013 Sekolah Menengah Kejuruan
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 61 tahun 2014 tentang Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar dan Menengah
19. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar
dan Menengah, Badan Standar Nasional Pendidikan 2006
20. Pedoman Umum Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah Bab 2
Angka 2.4 Acuan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah

B. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah


Tujuan pengkajian Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah adalah;
1) Menjelaskan cara untuk memenuhi standar nasional pendidikan melalui PMP.
2) Menjelaskan tentang pengertian, tujuan, fungsi, dan komponen PMP.
3) Menyebutkan pihak-pihak yang berperan dalam pemenuhan SNP.
4) Menyusun daftar peran para pihak dalam penjaminan mutu pendidikan
Bahan Bacaan Untuk Pembahasan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah
adalah Pedoman Umum Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah Bab 2
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan dan Bab 5 Sistem Informasi Penjaminan Mutu
Pendidikan
C. Sistem Penjaminan Mutu Internal Satuan Pendidikan
Dalam mengkaji Sistem Penjaminan Mutu Internal Satuan Pendidikan ada lima hal pokok yang
perlu dipelajari, yaitu:
1. Konsep Sistem Penjaminan Mutu Internal ; bertujuan menggambarkan siklus
penjaminan mutu internal, menjelaskan tahapan dalam siklus SPMI dan menjelaskan
definisi dan tujuan masing-masing tahapan dalam siklus dengan benar. Bahan Bacaannya
adalah:

Pedoman Umum Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah Bab 3 Sistem
Penjaminan Mutu Internal Pendidikan Dasar dan Menengah
Petunjuk Pelaksanaan Penjaminan Mutu oleh Satuan Pendidikan Bab 2 Angka 2.2 Sistem
Penjaminan Mutu oleh Satuan Pendidikan dan Angka 2.4 Ukuran Keberhasilan Penjaminan
Mutu pada Satuan Pendidikan
2. Pemetaan Mutu Satuan Pendidikan; tujuan agar terampil melakukan Pemetaan
mutu/EDS. Bahan Bacaanya adalah: Petunjuk Pelaksanaan Penjaminan Mutu oleh Satuan
Pendidikan Bab 4 Pemetaan Mutu Pendidikan
3. Penyusunan Rencana Pemenuhan Mutu; tujuan agar mampu menyusun rencana
pemenuhan mutu berdasarkan hasil EDS. bahan Bacaanya adalah: Petunjuk Pelaksanaan
Penjaminan Mutu oleh Satuan Pendidikan Bab 5 Penyusunan Rencana Pemenuhan Mutu
4. Pelaksanaan Pemenuhan MutuBahan ; Tujuannya adalah menjelaskan mekanisme
pemenuhan mutu satuan pendidikan dan menggambarkan teknik dalam membangun
partisipasi dalam menyusun dokumen implementasi. Bahan Bacaannya adalah

Petunjuk Pelaksanaan Penjaminan Mutu oleh Satuan Pendidikan Bab 2 Angka 2.3 Tim
Penjaminan Mutu pada Satuan Pendidikan.
Petunjuk Pelaksanaan Penjaminan Mutu oleh Satuan Pendidikan Bab 6 Implementasi
Pemenuhan Mutu
Pedoman Umum Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah Bab 3
Angka 3.6 Organisasi Sistem Penjaminan Mutu Internal

5. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pemenuhan Mutu/Audit Mutu; Tujuannya adalah


membuat dokumen rencana evaluasi dan menjelaskan mekanisme monitoring dan evaluasi/audit
pemenuhan dan peningkatan mutu sesuai rencana.Bahan bacaannya adalah: Petunjuk
Pelaksanaan Penjaminan Mutu oleh Satuan Pendidikan Bab 7 Evaluasi/Audit Mutu

Anda mungkin juga menyukai