Anda di halaman 1dari 2

ANALISA PENGELOLAAN ASET ALAT BERAT PADA DINAS PU

1. Latar Belakang

OKurangnya dana pemeliharaan alat berat


oHasil penerimaan dari sewa alat-alat berat belum mampu memberikan kontribusi
yang berarti bagi Pendapatan Asli Daerah jika dibandingkan dengan pengeluaran
yang dialokasikan untuk pemeliharaannya.

2. Analisa Tingkat Kepentingan (harapan) dan Kenyataan (Persepsi)

Analisis data yang dilakukan berupa analisa persepsi berdasarkan tingkat kinerja dan
kepentingan dengan menggunakan metode skala likert. Dalam menganalisis faktor-
faktor yang mempengaruhi berdasarkan pada kajian pustaka yang ada, sehingga
didapatkan variabel yang akan dijadikan yang ada, sehingga didapatkan variabel yang
akan dijadikan dasar dalam pembuatan kuisioner dan analisis selanjutnya (SWOT).

Analisa SWOT
Dengan menggunakan analisa SWOT diharapkan dapat ditentukan langkah-langkah
yang harus di tempuh PU dalam merumuskan kebijakan atau strategi yang dapat
diambil guna mengoptimalkan fungsi alat berat berdasarkan persepsi dari pengguna
jasa alat berat atau pihak yang berkepentingan.

Dalam analisis SWOT dilakukan perbandingan antara faktor-faktor strategis internal


maupun eksternal untuk memperoleh strategi. Terhadap masing-masing faktor
tersebut dilakukan skoring, berdasarkan hasil yang diperoleh kemudian ditentukan
fokus rekomendasi strategi.
Analisis Strategi

awal dalam proses penentuan strategi.


menemukan kesesuaian antara kekuatan internal dengan peluang
eksternal dan memperhatikan kelemahan internal dan ancaman eksternal.
I dari hasil penilaian kinerja organisasi dalam bentuk factor kekuatan dan
kelemahan untuk mencapai tujuan organisasi.
E dari lingkungan luar yang berpengaruh Pada operasional alat
Berat yang berupa factor peluang dan ancaman
I&E wawancara dan kuisioner dengan instansi terkait.

Strategi SO
FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL

STRENGTH (KEKUATAN)
1. 1 Keberadaan Workshop alat berat.
2. 2 Ketersediaan peralatan kerja di workshop.
3. 3 Pengelolaan Keuangan.
4. 4 Kesesuaian Tarif Retribusi sewa alat berat.
5. 5 Fungsi Perencanaan.
6. 6 Jumlah SDM.

OPPORTUNITY (PELUANG)
1. Kebijakan Pembiayaan/Pendanaan pada pengelolaan alat berat.
2. Komitmen pemerintah kabupaten pada Penetapan Tarif Retribusi Sewa Alat
Berat.
3. Kebijakan tentang penghapusan/lelang alat berat.
4. Perkembangan Usaha Jasa Konstruksi di Daerah.
5. Hubungan Kerjasama (Penyedia dan Pelaksana jasa Kontruksi).

STRATEGI (SO)
1. Memanfaatkan fungsi Workshop dengan berbagai aktivitas alat beratnya yang
direkomendasikan sebagai pendukung penyedia prasarana infrastruktur.
2. Memperbaiki kualitas pelayanan alat berat dengan orientasi pelayanan prima.
3. Memanfaatkan seluruh fasilitas-fasilitas yang tersedia dan memberdayakan SDM
pengelola untuk kepentingan bersama.
4. Penyesuaian dalam perencanaan target dengan potensi pendapatan dari
retribusi sewa alat berat.

Anda mungkin juga menyukai