Oleh :
Perceptor :
Dengue adalah penyakit virus nyamuk yang telah dengan cepat menyebar di
seluruh wilayah dalam beberapa tahun terakhir. Dengue Fever (DF) dan Dengue
Hemorrhagic Fever (DHF) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh
infeksi virus dengue. DHF disebabkan oleh salah satu dari empat serotipe virus
dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Setiap serotipe cukup berbeda sehingga
tidak ada proteksi silang dan wabah yang disebabkan beberapa serotipe
nyamuk betina terutama spesies Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Aedes
infeksi zika. Dengue tersebar luas di seluruh daerah tropis, dengan variasi lokal
dalam risiko dipengaruhi oleh curah hujan, suhu dan tidak terencana urbanisasi
DHF pertama kali diketahui di Asia Tenggara tahun 1950 dan sejak 1975
hingga saat ini DHF merupakan penyebab kematian utama pada anak-anak di
negara Asia. Secara global, lebih dari 100 negara yang merupakan endemik DHF
diantaranya Afrika, Amerika, Mediantara Timur, Asia Tenggara dan Pasifik Barat
adalah negara-negara yang paling banyak menderita penyakit ini. Sejak tahun
1997 dengue dinyatakan sebagai penyakit asal viral yang berbahaya dan berakibat
fatal bagi manusia. Penyebarannya secara global sebanding dengan malaria, dan
diperkirakan setiap tahun terdapat sebanyak 2500 juta orang atau dua per tiga dari
penduduk dunia beresiko terkena DHF. Setiap tahun terdapat 10 juta kasus infeksi
dengue di seluruh dunia dengan angka kematian sekitar 5% terutama pada anak-
Pada tahun 2013, wabah dengue fever terjadi di Florida (Amerika Serikat)
kasus setelah selang beberapa tahun dan wabah juga telah dilaporkan di Laos.
Pada tahun 2014, terjadi peningkatan jumlah kasus di Republik Rakyat Cina,
Kepulauan Cook, Fiji, Malaysia dan Vanuatu, dengan dengue tipe 3 (DEN 3)
mempengaruhi negara Pulau Pasifik setelah lebih dari 10 tahun. Dengue juga
dilaporkan di Jepang setelah selang lebih dari 70 tahun. Pada tahun 2015 ditandai
dengan wabah DHF yang besar di seluruh dunia, dengan Filipina melaporkan
lebih dari 169 000 kasus dan Malaysia melebihi 111.000 kasus dugaan DHF,
meningkat 59,5% dan 16% dalam jumlah kasus tahun sebelumnya. Pulau Hawaii
di negara bagian Hawaii, Amerika Serikat, dipengaruhi oleh wabah dengan 181
kasus yang dilaporkan pada tahun 2015 dan transmisi berkelanjutan pada tahun
2016. Diperkirakan 500.000 orang DHF yang parah memerlukan rawat inap setiap
tahun, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak, sekitar 2,5% mengalami
kota Bandar Lampung menyebutkan pada tahun 2010, jumlah penderita DBD di
Bandar Lampung mencapai 763 orang dan yang meninggal 16 orang. Pada tahun
2011, jumlah penderita DBD di Bandar Lampung mencapai 413 orang dan yang
meninggal 7 orang. Pada tahun 2012, terjadi peningkatan jumlah penderita DBD
di Bandar Lampung mencapai 1111 orang dan yang meninggal 11 orang, jumlah
ILUSTRASI KASUS
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. A
Umur : 21 tahun
Alamat : Pesawaran
Agama : Islam
B. ANAMNESIS
demam dirasakan naik turun sepanjang hari, tanpa disertai mengigil dan
berkeringat. Demam tinggi pada sore menjelang malam disertai dengan rasa
dingin pada seluruh tubuh. Kedua kaki dan tangan terasa dingin seperti es,
berasal dari gusi bagian bawah kiri secara hilang timbul. Darah muncul
secara tiba-tiba disaat yang tidak tentu. Perdarahan gusi memberat dan
bertambah banyak saat pasien sikat gigi, sehingga memberikan rasa tidak
enak dilidah.
Pasien juga mengeluh seluruh badannya terasa ngilu dan nyeri pada
sendi-sendinya. Badan terasa pegal dan terasa lemas. Nyeri kepala hebat
dirasakan terus menerus sepanjang hari. Pasien juga merasa mual yang terus
menerus. Mual disertai muntah dengan konsistensi cair dan berisi makanan
yang telah di makan. Muntah terus menerus sebanyak lebih dari 8x sehari,
mengeluhkan sesak hilang timbul, sesak yang dirasakan tidak terlalu berat.
Sesak dirasakan setelah berjalan dari kamar mandi. Pasien belum pernah
keluarga dengan keluhan yang sama juga disangkal oleh pasien dan riwayat
penyakit keturunan di keluarga juga disangkal. Di lingkungan rumah pasien
Riwayat Keluarga
C. ANAMNESIS SISTEM
Kepala
(-) Trauma (+) Sakit kepala
(-) Sinkop (-) Nyeri pada sinus
Mulut
(+) Bibir kering (-) Lidah
(+) Perdarahan Gusi (-) Gangguan pengecap
(-) Selaput (-) Stomatitis
Tenggorokan
(+) Nyeri tenggorokan (-) Perubahan suara
Jantung / Paru-Paru
(+) Nyeri dada (+) Sesak nafas
(-) Berdebar (-) Batuk darah
(-) Ortopnoe (+) Batuk
Haid
(-) Haid terakhir (-) Jumlah dan lamanya (-) Menarche
(-) Teratur (-) Nyeri (-) Gejala
klimakterium
(-) Gangguan haid () Pasca menopause
Ekstremitas
(-) Bengkak (-) Deformitas
(+) Nyeri sendi (-) Sianosis
Berat Badan
Riwayat Hidup
Tempat lahir : ( ) Di rumah ( ) Rumah Bersalin ( ) RS Bersalin
Ditolong oleh : ( ) Dokter ( ) Bidan ( ) Dukun
( ) Lain-lain
Riwayat Makanan
Frekwensi /hari : 3-4 x sehari
Jumlah /hari : 3-4 piring sehari
Variasi /hari : Bervariasi
Nafsu makan : Baik
Pendidikan
( ) SD () SLTP ( ) SLTA ( ) Sekolah Kejuruan ( ) Akademi
( ) Kursus ( ) Tidak sekolah
Kesulitan
Keuangan : tidak ada
Pekerjaan : tidak ada
Keluarga : tidak ada
Lain-lain : -
D. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tinggi badan : 162 cm
Berat Badan : 58 kg
IMT : 22,1 (normal)
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Pernafasan : 24 x/menit
Suhu : 38.0C
Sianosis : Tidak ada
Edema umum : Tidak ada
Aspek Kejiwaan
Tingkah laku wajar, alam perasan wajar dan proses fikir wajar.
Kulit
- Warna : Kuning langsat
- Jaringan parut : Tidak ada
- Pertumbuhan rambut : Normal, pertumbuhan rambut merata
- Suhu Raba : Febris
- Keringat : Ada
- Lapisan lemak : Cukup
- Efloresensi : Tidak ada
- Pigmentasi : (-)
- Pembuluh darah : Normal
- Lembab/ Kering : Lembab
- Turgor : Baik
- Ikterus : Tidak ada
- Edema : Tidak ada
Kepala
- Ekspresi wajah : Tampak sakit sedang
- Rambut : Hitam, ikal, tidak mudah dicabut
- Simetris muka : Simetris
- Pembuluh darah temporak : Tidak membesar
Mata
- Exopthalmus : -
- Kelopak : Normal
- Konjungtiva : Anemis (-/-)
- Sklera : Ikterik (-/-)
- Deviatio konjungtiva : -
- Enopthalmus : -
- Lensa : Jernih
- Gerak mata : Normal segala arah
- Tekanan bola mata : N/ palpasi
- Nistagmus :-
Leher
- Tekanan JVP : 5 2 cmH2O
- Kelenjar Tiroid : Tidak teraba membesar
- Kelenjar Limfe : Tidak teraba pembesaran
Dada
- Bentuk : Normochest
- Pembuluh darah : Normal
- Buah dada : Normal, simetris
Paru-Paru
Depan Belakang
Inspeksi Hemithoraks simetris Hemithoraks simetris
kiri dan kanan kiri dan kanan
Palpasi Kiri Fremitus taktil terasa Fremitus taktil terasa
pergerakan dinding pergerakan dinding
thorax (normal) thorax (normal)
Abdomen
Inspeksi : Datar
Palpasi Dinding perut : Nyeri tekan (-)
Hati : Tidak teraba
Limpa : Tidak teraba
Ginjal : Ballotement (-)
Perkusi : Shifting dullness (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Wanita :
Genoitalia Eksterna :
Fluor albus/Darah :
Anggota Gerak
Kanan Kiri
Lengan Normal Normal
Otot Normal Normal
Tonus Normal Normal
Massa Tidak ada Tidak ada
Sendi Normal Normal
Gerakan Aktif Aktif
Kekuatan 5/5 5/5
Lain-lain Rumple lead + -
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Hematologi
Darah Lengkap tanggal 21 Maret 2016
Hemoglobin : 11,3 g/dl
Leukosit : 3.300 /uL
Hematokrit : 33 %
Eritrosit : 3,6 x106/ul
Trombosit : 50.000/ul
RINGKASAN
Os datang dengan keluhan demam 4 hari SMRS, demam dirasakan terus
menerus naik turun sepanjang hari, tanpa disertai mengigil dan berkeringat.
Demam tinggi pada sore menjelang malam disertai dengan rasa dingin pada
juga mengeluh seluruh badannya terasa ngilu dan nyeri pada sendi-sendinya.
Badan terasa pegal dan terasa lemas. Nyeri kepala hebat yang berdenyut
dirasakan pada seluruh bagian kepala. Nyeri kepala dirasakan terus menerus
sepanjang hari. Pasien juga merasa mual yang terus menerus. Muntah terus
menerus sebanyak lebih dari 8x sehari, mulut terasa pahit sehingga nafsu
fisik kepala didapatkan perdarahan gusi dan lidah tampak kotor. Pada
pemeriksaan fisik paru didapatkan bentuk dada normal, ekspansi dada sama,
fremitus taktil sama kanan dan kiri, sonor/sonor, vesikuler +/+, ronki -/-,
wheezing -/-. Pada pemeriksaan fisik jantung didapatkan batas kanan, kiri,
atas jantung dalam batas normal, bunyi jantung I-II reguler. Pada
positif.
1. Diagnosis Kerja
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) grade II
2. Dasar Diagnosis
Anamnesis : Demam 4 hari terus menerus tanpa disertai
mengigil, perdarahan gusi, nyeri kepala, mual,
muntah, mialgia
Pemeriksaan Fisik : Suhu : 38.0C, rumple lead (+)
Pemeriksaan Penunjang :
- Trombosit : 30.000
- Dengue Fever IgM positif
- Dengue Fever IgG positif
H. RENCANA PENGELOLA
1. Non Farmakologi
- Istirahat
- Minum obat teratur
- Menjaga asupan cairan. Pasien diminta banyak minum
- Jus jambu dan dari kurma untuk membantu menaikkan trombosit
2. Farmakologi :
- Infus kristaloid untuk kebutuhan cairan per hari. Ringer Laktat 20
tetes per menit.
- Paracetamol 500 mg tab 3x1
- Antiemetik : Donperidone 10 mg tab 3x1
- Antibiotik : Ceftriaxone inj 2x1 amp iv
I. PENCEGAHAN
1. Mencegah penularan DHF
Melakukan pemberantasan nyamuk dan sarangnya dengan tindakan 3M:
- Menguras tempat-temat penampungan air secara teratur seminggu
sekali atau menaburkan bubuk larvasida (abate)
- Menutup rapat-rapat tempat penampungan air
- Mengubur/menyingkirkan barang bekas yang dapat menampung air
2. Mencegah perburukan
- Tetap menjaga intake cairan setiap hari
J. PROGNOSIS
Qua ad vitam : dubia ad bonam
Qua ad sanationam : dubia ad bonam
Qua ad fungsionam : dubia ad bonam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
klinis demam, nyeri otot dan/atau nyeri sendi yang disertai leukopenia,
B. Epidemiologi
Renstra 2014. Berikut tren angka kesakitan DBD selama kurun waktu 2008-
C. Etiologi
1. Agen Infeksius
(Hanim, 2013).
2. Vektor Penyebab
dengan bintik- bintik putih pada bagian badan, kaki, dan sayapnya.
Nyamuk Aedes aegypti jantan mengisap cairan tunlbuhan atan sari
darah. Nyamuk betina ini lebih menyukai darah manusia dari pada
hari (16.00-17.00).
dan biasanya ditempat yang agak gelap dan lembab. Disini nyamuk
diatas permukaan air. Pada umumnya telur akan menetas menjadi jentik
D. PATOGENESIS
kontrovesial dan belum dapat diketahui secara jelas. Terdapat dua teori
yang dikemukakan dan paling sering dianut adalah : Virulensi virus dan
1. Virulensi Virus
virulensi.
Virulensi virus berperan melalui kemampuan virus untuk :
2. Teori Imunopatologi
virus yang berkadar antibodi rendah dan bersifat subnetral dari infeksi
lebih hebat dan semakin banyak sel makrofag yang terkena. Sedangkan
3. Teori Endotoksin
4. Teori Mediator
5. Teori Apoptosis
apoptotik.
6. Teori Endotel
E. PATOFISIOLOGI
plasma menurun mencapai 20% pada kasus berat yang diikuti efusi
pleura, hemokonsentrasi dan hipoproteinemia. Jika penderita sudah stabil
humoral atau seluler muncul akibat dari infeksi virus ini. Antibodi yang
muncul pada umumnya adalah IgG dan IgM, pada infeksi Dengue primer
antibodi mulai terbentuk dan pada infeksi sekunder kadar antibodi yang
terendah pada masa syok. Jumlah trombosit secara cepat meningkat pada
masa konvalesen dan nilai normal biasanya tercapai pada 7-10 hari sejak
DBD.
disertai syok dan secara potensial dapat terjadi juga pada kasus DBD
tanpa syok. Terjadinya syok yang berlangsung akut dapat cepat teratasi
terjadi juga pada penderita DBD tanpa atau dengan renjatan. Renjatan
F. MANIFESTASI KLINIS
yang meliputi demam biasa (sindrom virus), demam dengue, atau demam
klinis bergantung pada usia, status imun penjamu, dan strain virus.
1. Demam
2. Manipestasi Pendarahan.
Perdarahan terjadi pada semua organ umumnya timbul pada hari 2-3
- Ptechiae
- Purpura
- Echymosis
- Perdarahan cunjunctiva
- Perdarahan gusi
Gejala ini tidak semua harus muncul pada setiap penderita, untuk itu
4. Renjatan (Shock).
Renjatan dapat terjadi pada saat demam tinggi yaitu antara hari 3-7
tanda perdarahan:
G. DIAGNOSIS
1. Kriteria Klinis
c. Hepatomegali
2. Laboratorium
perdarahan lain.
Derajat III : Ditemui kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lemah,
H. TATALAKSANA
- Penderita diberi minum sebanyak 1,5 liter - 2 liter dalam 24 jam (air
Apabila cairan oral tidak dapat diberikan oleh karena muntah atau nyeri
inguinal.
- Antipiretik sebaiknya dari asetaminofen, eukinin atau dipiron.
Sampai saat ini obat untuk membasmi virus dan vaksin untuk mencegah
I. PENCEGAHAN
1. Lingkungan
seminggu.
sekali.
tertentu.
penampungan air seperti, gentong air, vas bunga, kolam, dan lain-lain.
Cara yang paling efektif dalam mencegah penyakit DBD adalah dengan
setempat.
BAB III
ANALISIS KASUS
penunjang. Pada hasil anamnesis pasien mengeluhkan demam 4 hari yang tiba-
tiba tinggi dan dirasakan naik turun sepanjang hari, tanpa disertai mengigil dan
berkeringat. Pada hari pertama pasien dirawat demam tidak lagi muncul dan
Berdasarkan teori yang ada, gejala yang dirasakan pasien ini dapat mengarah pada
beberapa penyakit, seperti dengue fever, demam typhoid dan malaria. Dengue
fever memliki gejala didahului oleh demam tinggi yang mendadak terus-menerus
disertai gejala klinis yang tidak spesifik seperti: anorexia lemas, nyeri pada tulang,
Pada demam thypoid demam dirasakan lebih dari 7 hari, demam awal
tidak mendadak, suhu naik seperti anak tangga dari rendah yang lama-kelamaan
naik, mual, muntah, nyeri perut dan merasa lemas. Pada malarian demam yang
pada pasien ini mengarah pada dengue fever, namun masih perlu pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan penunjang yang menunjang dari diagnosis pada pasien ini.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 100/70 mmHg,
pernapasan 24x/menit, nadi 80x/menit, dan suhu 38C . Pada pemeriksaan fisik
kepala didapatkan perdarahan gusi dan lidah tampak kotor. Pada pemeriksaan
fisik paru didapatkan bentuk dada normal, ekspansi dada sama, fremitus taktil
sama kanan dan kiri, sonor/sonor, vesikuler +/+, ronki -/-, wheezing -/-. Pada
pemeriksaan fisik jantung didapatkan batas kanan, kiri, atas jantung dalam batas
normal, bunyi jantung I-II reguler. Pada pemeriksaan fisik abdomen didapatkan
Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik yang didapatkan, suhu pada pasien ini
tinggi disertai dengan adanya tanda perdarahan pada gusi. Hasil pemeriksaan ini
perdarahan yaitu dengue hemorrhagic fever. Perdarahan yang terjadi pada pasien
ini disebabkan karena terjadi kebocoran plasma yang ditandai dengan hematokrit
meningkat dan trombositnya akan menurun. Rumple lead positif dengan ada
hemorraghis fever. Namun rumple lead positif bukan hanya pada DHF, rumple
lead dapat positif juga dijumpai pada demam chikungunya, campak, dan infeksi
bakteri. Berdasarkan WHO 1997 DHF dibagi menjadi 4 derajat, pada kasus ini
masuk pada DHF derajat 2, dimana terdapat demam, rumple lead positif dan
dimana nilai normal >12 sehingga pasien ini mengalami penurunan pada Hb yang
IgM positif dan IgG positif. Hasil pemeriksaan penunjang yang didapatkan yaitu,
penurunan Hb, leukopenia, trombositopenia, dengue fever IgM dan IgG positif.
trombositopenia, leukopenia dan positif pada IgM dan IgM dengue fever antigen.
minum obat teratur, menjaga asupan cairan dengan banyak minum dan meminum
jus jambu biji serta jus kurma untuk membantu menaikkan trombosit yang
KESIMPULAN
Dengue adalah penyakit virus nyamuk yang telah dengan cepat menyebar
di seluruh wilayah dalam beberapa tahun terakhir. Dengue Fever (DF) dan
disebabkan oleh infeksi virus dengue. Virus dengue ditularkan dengan perantara
Manifestasi klinis DHF yaitu demam, nyeri otot dan/atau nyeri sendi yang
Tidak ada terapi yang spesifik untuk demam dengue, prinsip utama adalah terapi
IPB.
Suhendro, Leonardo, N., Chen, K., & Pohan, H. (2009). Demam Berdarah
Setiati (Eds.), Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam (5th ed., p. 2773). Jakarta:
Interna Publishing.
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs117/en/
Yudianto, Budijanto, D., Hardhana, B., & Soenardi, T. (2015). Profil Kesehatan
3514.51.6.1173