KEPANITERAAN KLINIK
STATUS ILMU BEDAH
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
RUMAH SAKIT TARAKAN
I. IDENTITAS PASIEN
Nama lengkap : Ny. Warsih Jenis kelamin : Perempuan
Tempat /tanggal lahir : Jakarta, 08-08-1972 Suku bangsa : Jawa
Status perkawinan : sudah menikah Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Umur : 46 tahun Agama : Islam
Alamat : Jl. Menteng I Gang 2 No 26. Pendidikan : SMA
II. ANAMNESIS
Diambil dari: Autoanamnesis, Tanggal : 06-03-2018, Jam : 10.00 WIB
Keluhan Utama:
Nyeri saat BAK sejak 1 minggu SMRS.
Riwayat Hidup
Riwayat kelahiran:
( -) Di Rumah (√ ) Rumah Sakit ( ) Rumah Bersalin
Ditolong oleh (√) Dokter ( ) Bidan ( ) Dukun ( ) Lainnya…
Riwayat Makanan
Frekuensi/hari : 3 kali / hari
Variasi/hari : variasi makanan baik (sayuran dan lauk pauk).
Jumlah/hari : 3 porsi piring makan / hari
Nafsu makan : baik
Riwayat Imunisasi
(√) BCG (√) DPT (√) Polio
(√) Hep B (√) Campak ( - ) Lainnya,……….
Lain-lain : ( - ) Operasi
( - ) Kecelakaan
Riwayat Keluarga
Hubungan Umur (tahun) Jenis Kelamin Keadaan Kesehatan Penyebab
Meninggal
Ayah 72 tahun Laki – laki Sehat
Ibu 69 tahun Perempuan Sehat
Anak 20 tahun Laki – laki Sehat
Anak 16 tahun Perempuan Sehat
Kepala
( - ) Trauma ( - ) Sakit kepala
( - ) Sinkop ( - ) Nyeri pada sinus
Mata
( - ) Nyeri ( - ) Radang
( - ) Sekret ( - ) Gangguan penglihatan
( - ) Kuning / Ikterus (-) Ketajaman penglihatan
Telinga
( - ) Nyeri ( - ) Gangguan pendengaran
( - ) Sekret ( - ) Kehilangan pendengaran
( - ) Tinitus
Hidung
( - ) Rhinnorhea ( - ) Gejala penyumbatan
( - ) Nyeri ( - ) Gangguan penciuman
( - ) Sekret ( - ) Epistaksis
( - ) Trauma ( - ) Benda asing (foreign body)
Mulut
( - ) Bibir ( - ) Lidah
( - ) Gusi ( - ) Mukosa
Tenggorokan
( - ) Nyeri tenggorokan ( - ) Perubahan suara
Leher
( - ) Benjolan ( - ) Nyeri leher
Katanemia
( - ) Leukorea ( - ) Perdarahan ( - ) Lain-lain
Haid
Kapan haid terakhir : -
Jumlah dan lamanya : -
Teratur (-)
Nyeri (-)
Ekstremitas
( - ) Bengkak ( - ) Deformitas
(-) Nyeri ( - ) Sianosis
BERAT BADAN
Berat badan rata-rata (Kg) :-
Berat badan tertinggi (Kg) : -
Berat badan sekarang (Kg) : 62 kg
Tetap (+)
Turun ( )
Naik ( )
III. STATUS GENERALIS
Jantung :
` Inspeksi : Ictus cordis tak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba i.c.s. V linea midklavikularis sinistra, kuat angkat
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II reguler murni, murmur (-), gallop (-)
Abdomen :
Inspeksi : Datar, tidak tampak gambaran usus dan vena
Auskultasi : Bising usus (+), Normal 10x/menit
Perkusi : Timpani, meteorismus (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-)
Hati : permukaan rata, tepi tumpul, tidak ada pembesaran
Limpa : tidak ada pembesaran
Ginjal : ballotement (-)
Alat Kelamin
Pemeriksaan tidak dilakukan
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Lab Darah
Hb : 14,5 gr/dl
Ht : 46,3 %
Leukosit : 9.435/ mm3
Trombosit : 275. 900/ mm3
Ureum : 28 mg/dl
Kreatinin : 2,06 mg/dl
USG Ginjal : Hidronefrosis et causa Ureterolitiasis Dextra
BNO polos : Ureterolitiasis dextra
b
a
t
u
.
Edukasi pencegahan terjadinya
batu berulang
Pada pasien dalam kasus ditemukan bahwa pasien adalah pria, usia 41 tahun. Hal ini sesuai
dengan data epidemiologi dimana pria lebih sering mengalami batu saluran kemih, dengan
puncak insidensi pada usia 40-60 tahun. Faktor resiko yang dapat ditemukan pada pasien adalah
hiperurisemia, konsumsi cairan <2 L/hari, tinggal di iklim tropis. Keluhan yang dirasakan pasien
sesuai dengan temuan klinis yang umum didapatkan pada pasien dengan batu saluran kemih,
yaitu nyeri pinggang yang tumpul, tidak terlalu berat. Pada pasien juga ditemukan
adanya hematuria dan kencing berpasir.2,3,4
Pada pemeriksaan penunjang didapatkan peningkatan serum kreatinin (1,8 mg/dL
CrCl 42,01 mL/menit CKD stage 3). Hal ini menunjukkan adanya gangguan fungsi
ginjal pada pasien. Hal ini perlu diperhatikan sehingga dalam tatalaksana yang direncanakan
dapat dicegah penurunan fungsi ginjal yang lebih berat. Pada urinalisis, ditemukan adanya
bakteri, nitrit, dan leukosit esterase, namun pada pemeriksaan darah tidak terdapat
leukositosis. Pasien juga tidak mengalami demam. Hasil urinalisis ini dapat dipengaruhi oleh
batu ginjal pada pasien. Adanya bakteriuri ini harus diperhatikan sehingga tidak berkembang
menjadi infeksi saluran kemih dan
sepsis.2,4
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada pasien sudah tepat untuk mendukung
diagnosis, yaitu BNO, USG, dan CT urografi. Pada pasien juga dilakukan pemasangan
nefrostomi. Pemasangan nefrostomi yang dilakukan sudah sesuai indikasi, yaitu untuk
menyediakan akses untuk prosedur urologis dan untuk drainase urin dari ginjal yang
baru dilakukan prosedur, dalam kasus ini prosedur PCNL. Pemilihan prosedur PCNL untuk
evakuasi batu cetak pada pasien juga sudah tepat sesuai dengan rekomendasi yang ada.2,3,5
13