RANGKUMAN BAB 20
SUBSIDI LISTRIK
Dosen Terkait :
Abdul Halim, Prof., Dr., M.B.A., Ak., CA.
Disusun Oleh :
Made Ari Widiartini 15/381960/EK/20541
Berdasarkan subsidi listrik dalam satu tahun anggaran secara final ditetapkan berdasarkan
laporan hasil audit yang disampaikan oleh auditor kepada Menteri Keuangan. Apabila terdapat
selisih kurang pembayaran subsidi listrik antara yang telah dibayar kepada PLN dengan hasil audit,
jumlah selisih kurang dimaksud setelah mendapat persetujuan dari Menteri Keuangan dapat
diusulkan untuk dianggarkan dalam APBN tahun anggaran berikutnya atau APBN perubahan.
Apabila terdapat selisih lebih pembayaran subsidi listrik, PLN harus segera menyetorkan kelebihan
pembayaran tersebut ke rekening kas umum negara Nomor 502.000000 di Bank Indonesia sebagai
penerimaan negara bukan pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kebutuhan pendapatan merupakan batas pendapatan untuk membiayai penyediaan tenaga
listrik yang dibutuhkan oleh PLN. Kebutuhan pendapatan terdiri dari : (1) kebutuhan pendapatan
operasi yaitu batas pendapatan kegiatan operasi berdasarkan biaya-biaya operasi yang menjadi
beban PLN; (2) kebutuhan pendapatan investasi yaitu batas pendapatan kegiatan investasi
berdasarkan biaya investasi dan margin untuk PLN dalam rangka penyediaan tenaga listrik.
Komponen Kebutuhan Pendapatan
Kebutuhan pendapatan operasi terdiri dari : (1) biaya pembangkitan : biaya bahan bakar,
biaya pembelian tenaga listrik, biaya sewa pembangkit tenaga listrik, dan biaya pendukung
pembangkitan; (2) biaya transmisi : biaya kepegawaian, biaya honorarium, biaya pemakaian
material, biaya jasa borongan, biaya perjalanan dinas, biaya teknologi informasi, biaya asuransi,
biaya sewa aset, biaya administrasi transmisi lainnya; (3) biaya distribusi dan penjualan : biaya baca
meter, biaya pengelolaan pelanggan, biaya penagihan rekening, biaya penertiban pemakaian tenaga
listrik, biaya administrasi distribusi dan penjualan lainnya; (4) biaya fungsional perusaahaan: biaya
bunga pinjaman kredit modal kerja, biaya lindung mulai, biaya CSU, biaya pajak badan, dan biaya
fungsional perusahaan lainnya.
Kebutuhan pendapatan investasi terdiri dari (1) biaya untuk memenuhi kewajiban
pembiayaan dan (2) biaya untuk menambah kapasitan usaha dan menjaga kinerja aset.
Kesimpulan
Faktor-faktor makroekonomi yang mempengaruhi biaya pokok penyediaan listrik untuk
harga energi primer adalah Indonesian Crude Petroleum, batu bara dunia, gas, dan panas bumi;
inflasi Indonesia dan dunia; kurs rupiah terhadap dolar AS. Sedangkan faktor-faktor industri listrik
yang memengaruhi biaya pokok penyediaan listrik adalah alpha Pertamina untuk bahan bakar
minyak; pajak pertambahan nilai BBM; susut jaringan tegangan tinggi, tegangan menengah, dan
tegangan rendah; tingkat margin dari BPP; tingkat pertumbuhan permintaan listrik.
Sumber: Halim, Abdul. 2016. Manajemen Keuangan Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat.