Referat Uveitis Anterior PDF
Referat Uveitis Anterior PDF
UVEITIS ANTERIOR
Oleh :
Perseptor :
Halaman
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
I. PENDAHULUAN............................................................................................1
III. KESIMPULAN..............................................................................................17
1
BAB I
PENDAHULUAN
corpus ciliare (uveitis intermediet, siklitis, uveitis perifer, atau pars planitis), atau
koroid (koroiditis). Uveitis juga bisa terjadi sekunder akibat radang kornea (keratitis),
radang sclera (skleritis), atau keduanya (sklerokeratitis). Uveitis biasanya terjadi pada
usia 20-50 tahun dan berpengaruh pada 10-20% kasus kebutaan yang tercatat di
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Uvea terdiri dari iris, korpus siliare dan khoroid. Bagian ini adalah lapisan
permukaan pipih dengan apertura bulat yang terletak di tengah pupil. Iris terletak
dalam stroma iris terdapat sfingter dan otot-otot dilator. Kedua lapisan berpigmen
pekat pada permukaan posterior iris merupakan perluasan neuroretina dan lapisan
epitel pigmen retina ke arah anterior. Perdarahan iris didapatkan dari sirkulus
major iris. Kapiler-kapiler iris mempunyai lapisan endotel yang tidak berlubang
intravena. Persarafan iris adalah melalui serat-serat di dalam nervus siliares. Iris
3
mengendalikan banyaknya cahaya yang masuk ke dalam mata. Ukuran pupil pada
parasimpatis yang dihantarkan melalui nervus kranialis III dan dilatasi yang
Korpus siliaris yang secara kasar berbentuk segitiga pada potongan melintang,
membentang ke depan dari ujung anterior khoroid ke pangkal iris (sekitar 6 mm).
Korpus siliaris terdiri dari suatu zona anterior yang berombakombak, pars plikata
dan zona posterior yang datar, pars plana. Prosesus siliaris berasal dari pars
plikata. Prosesus siliaris ini terutama terbentuk dari kapiler-kapiler dan vena yang
lapisan epitel siliaris, satu lapisan tanpa pigmen di sebelah dalam, yang
luar, yang merupakan perluasan dari lapisan epitel pigmen retina. Prosesus
sirkular, dan radial. Fungsi serat-serat sirkular adalah untuk mengerutkan dan
relaksasi serat-serat zonula. Otot ini mengubah tegangan pada kapsul lensa
sehingga lensa dapat mempunyai berbagai focus baik untuk objek berjarak dekat
besar porinya. Pembuluh darah yang memperdarahi corpus ciliaris berasal dari
circulus arteriosus major iris. Persarafan sensoris iris oleh saraf-saraf siliaris.
4
Koroid adalah segmen posterior uvea, di antara retina dan sklera. Koroid
tersusun atas tiga lapisan pembuluh darah khoroid; besar, sedang dan kecil.
dari pembuluh darah khoroid dialirkan melalui empat vena vortex, satu di
membran Bruch dan di sebelah luar oleh sklera. Ruang suprakoroid terletak di
antara khoroid dan sklera. Khoroid melekat erat ke posterior ke tepi-tepi nervus
(Vaughan, 2012).
Uveitis adalah inflamasi di uvea yaitu iris, badan siliar dan koroid yang dapat
pada lapisan traktus uvealis yang meliputi peradangan pada iris, korpus siliaris
dan koroid yang disebabkan oleh infeksi, trauma, neoplasia, atau proses
Klasifikasi uveitis berdasarkan lokasi atau posisi anatomis lesi yaitu uveitis
anterior, uveitis intermedia, uveitis posterior dan panuveitis atau uveitis difus.
Ada juga yang membagi berdasarkan derajat keparahan menjadi uveitis akut,
uveitis subakut, uveitis kronik dan uveitis eksaserbasi. Pembagian lain uveitis
berdampingan dengan faktor terkait seperti jenis kelamin, ras, usia, geografis,
5
unilateral/bilateral dan lain-lain; serta pembagian uveitis berdasarkan etiologinya
(Zara, 2012).
2.3.1. Definisi
traktus uvealis bagian anterior yaitu iris (iritis) dan dapat pula mengenai
2.3.2. Etiologi
imunitas terhadap benda asing atau antigen pada mata juga dapat
menyebabkan cedera pada pembuluh darah dan sel-sel pada traktus uvealis.
Uveitis juga sering dikaitkan dengan penyakit atau kelainan autoimun, seperti
umumnya terjadi di satu mata namun pada kasus kronik dapat melibatkan
6
kedua mata. Uveitis anterior akut dapat disebabkan oleh trauma, pasca-
Gejala akut dari uveitis anterior adalah mata merah, fotofobia, nyeri,
kronis gejala uveitis anterior yang ditemukan dapat minimal sekali, meskipun
proses radang yang hebat sedang terjadi. Gejala uveitis anterior umumnya
ringan-sedang dan dapat sembuh sendiri, namun pada uveitis berat, tajam
penglihatan dapat menurun. Tanda uveitis anterior akut adalah injeksi siliar.
2.3.4. Patofisiologi
hebat, perlu dicurigai peningkatan tekanan bola mata. Spasme sfingter pupil
7
penglihatan terutama akibat kekeruhan cairan akuos dan edema kornea
injeksi siliar pada uveitis anterior akut terjadi akibat vasodilatasi arteri
siliaris posterior longus dan arteri siliaris anterior yang memperdarahi iris
serta badan siliar. Di bilik mata depan terdapat pelepasan sel radang,
pengeluaran protein (cells and flare) dan endapan sel radang di endotel kornea
2.3.5. Klasifikasi
KP yang diketahui, yaitu small KP, medium KP, large KP dan fresh KP.
Small KP merupakan tanda khas pada herpes zoster dan Fuch’s uveitis
8
terdapat pada uveitis anterior tipe granulomatosa. Fresh KP atau KP baru
flare dan sel-sel putih di tepian pupil (nodul Koeppe). Nodul-nodul ini
9
Non-Granulomatosa Granulomatosa
Onset Akut Tersembunyi
Nyeri Nyata Tidak ada atau ringan
Fotofobia Nyata Ringan
Penglihatan Kabur Sedang Nyata
Merah sirkumkorneal Nyata Ringan
Keratic precipitate Putih halus Kelabu besar “mutton fat”
Pupil Kecil dan tidak teratur
Kecil dan tak teratur
Sinekia Posterior Kadan-kadang Kadang-kadang
Nodul iris Tidak ada Kadang-kadang
Lokasi Uvea anterior Uvea anterior, posterior,
atau difus
Perjalanan Penyakit Akut kronik
Kekambuhan Sering Kadang kadang
Tabel 3. Perbedaan uveitis granulomatosa dan nongranulomatosa(Vaughan,
2012)
2.3.6. Diagnosis
1. Anamnesis
a. Nyeri dangkal (dull pain), yang muncul dan sering menjadi lebih terasa
ketika mata disentuh pada kelopak mata. Nyeri tersebut dapat beralih
10
d. Pandangan kabur (blurring)
e. Umumnya unilateral
2. Pemeriksaan Oftalmologi
daripada mata yang sehat. Hal ini secara sekunder disebabkan oleh
Akan tetapi TIO juga dapat meningkat akibat perubahan aliran keluar
inflamasi yang aktif. Jumlah sel yang ditemukan pada pemeriksaan slitlamp
+1 : 5-10 sel
+2 : 11-20 sel
+3 : 21-50 sel
+4 : > 50 sel
11
Aqueous flare adalah akibat dari keluarnya protein dari pembuluh darah
terkait HLA B27, penyakit Behcet atau penyakit infeksi terkait iritis.
3. Pemeriksaan Laboratorium
12
Pada kelompok usia yang lebih muda, artritis reumatoid juvenil harus
foto rontgen, ahli penyakit anak atau penyakit dalam pada kasus atritis
reumatoid, ahli penyakit THT pada ksus uveitis akibat infeksi sinus
paranasal, ahli penyakit gigi dan mulut pada kasus uveitis dengan fokus
13
a. Konjungtivitis. Pada konjungtivitis penglihatan tidak kabur, respon
pupil normal, ada kotoran mata dan umumnya tidak ada rasa sakit,
2.3.8. Terapi
atau zoster. Terapi topical yang agresif dengan prednisolone acetate 15, satu
atau dua tetes pada mata yang terkena setiap 1 atau 2 jam saat terjaga,
suatu suspense dan harus dikocok selama 30-40 menit sebelum tiap
Pengobatan uveitis anterior adalah dengan steroid yang diberikan pada siang
14
hari dalam bentuk tetes dan malam hari bentuk salep. Steroid sistemik bila
perlu diberikan dalam dosis tunggal seling sehari yang tinggi kemudian
dan peribulbar.
yang terjadi, memberi istirahat pada iris yang meradang. Pengobatan spesifik
15
BAB III
KESIMPULAN
traktusuvealis yang meliputi peradangan pada iris, korpus siliaris dan koroid.
bagian anterior yaitu iris (iritis) dan dapat pula mengenai bagian anterior
Apabila sudah terlambat dan fungsi penglihatan tidak dapat lagi dipulihkan
16
DAFTAR PUSTAKA
138.
4. Ilyas S. Uveitis Anterior. Dalam: Ilmu Penyakit Mata. Edisi kedua. Jakarta:
17