4.1 Pengantar
Kata-kata sinonim, antonim, dan homonim diturunkan
dari akar kata bahbsa Yunani onim atauonuma yang berarti "nama".
. Kata sinonim terdiri dari sin ("sama" atau serupa") dan
akar kata onim "nama" yang bermakna "sebuah kata yang
dikelornpokkan dengan kata-kata lain di dalam klasifikasi yang
sama berdasarkan makna umum. Dengan perkataan lain: sinonim
adalah kata-kata yang mengandung arti pusat yang sama tetapi
berheda dalam nilai kata. Atau secara singkat: sinonim adalah
kata-kata yang mempunyai denotasi yang sama tetapi berbeda
kono
dalam tasi. Contoh :
(a) mati, meninggal dunia, berpulang ke rakhmatullah,
menutup
mata buat selama-lamanya, berpindah dari alam fana ke
alam baka, mangkat, wafat, mampus.
(b) cantik, molek, indah, permai, bagus.
(c) bodoh, tolol, dungu, goblok, otak udang.
4.2.2 MembuatDiskriminasi
Tidak perlu disangsikan lagi bahwa para siswa takkan dapat
dengan mudah membuat diskriminasi yang tajam atau mengada-
kan pembedaan-pembedaan yang tepat antara satu sinonim dengan
yang lainnya tanpa pengalaman dan latihan yang cukup memadai.
Dalam telaah kosakata, adalah tidak masuk di akal bila kita
beranggapan bahwa diskriminasi-diskriminasi yang baik akan dapat
diadakan sebelum diskriminasi-diskriminasi yang menyolok dapat
dipahami. Oleh karena itu, maka alangkah baiknya bila para siswa
diberi kesempatan yang baik untuk berlatih mengadakan diskrimi-
nasi-diskriminasi yang menyolok terlebih dahulu. Para siswa perlu
mendengar serta melihat hubungan-hubungan yang luas antara
sinonim-sinonim, melihat bagaimana caranya kata-kata dapat
diklasifikasikan ke dalam kategori-kategori yang luas ataupun
ke dalam sistem-sistem pengarsipan. Para siswa perlu
menyelesaikan berbagai bentuk latihan pengklasifikasian.
Penjelasan di atas mengandung makna bahwa kelompok-
kelompok kata yang bersamaan haruslah disajikan agar para
siswa dapat mengklasifikasikannya ke dalam topik-topik umum.
senang dapatlah kita
Sebagai contoh, sinonim-sinonim bagi kata
daftarkan sebagai berikut ini
: suka, gembira, ria, ceria, riang,
suka cita, suka ria, riang gembira, gembira ria, suka
Dengan
hati. cara ini Para siswa memperoleh suatu perbendaharaan
umum serta sarana yang ampuh untuk mengingat kata-kata.
Pemilihan sinonim dan diskriminasi yang tepat akan muncul dengan
adanya penerap-
an yang praktis. Sebagai contoh lain, maka sinonim-sinonim
mendidik dapatlah kita daftarkan sebagai berikut :
mengajar,
membimbing, melatih, menyuluh, menatar,
Mari kita andaikan bahwa para siswa ingin membuat
memimpin.
perbedaan antara kata
mendidik dan kata mengajar. Penelitian
dari berbagai sumber akan memperlihatkan kepada mereka
mendidik
bahwa baik maupun mengajar mengandung
makna memimpin. Mendidik mengandung konotasi kasih-
sayang, sabar, hubungan yang akrab, selain menanamkan ilmu
pengetahuan juga menanamkan moral yang tinggi; sedangkan
mengajar mengandung konotasi yang agak berbeda, yaitu
konotasi tugas yang telah ditetapkan, kalau perlu boleh dengan
paksaan, hubungan kurang akrab, melulu menanam-
takkan
kan ilmu; moral kurang diperhatikan. Seorang pendidik
mengajar anak didiknya menggarong atau membongkar rumah
orang; tetapi seorang pengajar besar kemungkinan mengajar anak
buahnya membongkar bank dan mencuri uang dari lemari besi.
Dari keterangan di atas, dapat ditarik kesimpulan umum
bahwa mendidik, pendidik mengandung konotasi "baik";
sedang-
kan mengajar, pengajar mengandung konotasi "kurang
baik". Itulah sebabnya maka seorang guru di muka kelas, di
samping mengajar harus juga mendidik murid-muridnya.
Dalam kata mendidik telah terkandung makna mengajar;
sedangkan sebalik-
82
nya dalam kata mengajar belum tentu terkandung makna
mendidik.
Untuk mencapai tujuan kita agar para siswa dapat mengadakan
diskriminasi yang tepat maka dalam uraian-uraian selanjutnya kita
akan
(i) memperkenalkan kepada para siswa kata-kata tertentu
serta penggunaannya yang umum ; dan
(ii) memberi mereka cara yang terbaik bagi pengarsipan, meng-
ingat, memperoleh atau mendapatkan kembali, serta penggu-
naan sinonim-sinonim tanpa penekanan yang tidak selayak-
nya buat pertama kalinya pada makna yang tepat. Keakraban
dengan makna konotatif akan datang dengan sendirinya
dengan latihan pemakaian kata-kata dalam konteks, dengan
pemanfaatan aneka model penulisan, dan dengan adanya
diskusi dalam kelas mengenai pembedaan-pembedaan yang
tepat mengenai penggunaan makna sesuatu kata. Prosedur
umum dalam pengembangan kosakata dalam perkembangan
bahasa, biasanya beranjak dari yang umum ke arah yang
khusus; jadi bersifat deduktif.
1. pintar 6. X cowok
X licik -- pria
2. --wanita 7. --tuna karya
X cewek X penganggur
84
penjara nenek
lembaga pemasyara- kakek
katan
tawa membujuk
senyum memaksa
mendengar takboros
mendengarkan hemat
meminta rajin
mengemis giat
bertengkar kaya
berdebat berada
makan bau
sarapan busuk
kotor perempuan
tidak bersih betina
iri hati jantan
cemburu laki-laki
85
Seperti juga halnya tidak ada dua sinonim yang sama benar-
benar maknanya, maka sedikit sekali antonim yang benar-benar
merupakan lawan dari kata-kata lain. Tetapi seperti juga halnya
kita dapat mengelompokkan sinonim dengan tepat berdasarkan
makna umumnya, maka kita pun dapat pula mengklasifikasikan
istilah-istilah tertentu sebagai lawan atau hampir berlawanan
dalam makna. Selain itu menolong para siswa mempelajari "konsep
lawan kata", berarti pula membantu mereka memperluas konsep
negativisme dalam bahasa, konsep yang pertama sekali
ditemui dalam penggunaan konjungsi atau kata sambung tetapi,
akan tetapi, dan lain-lain. Oleh karena itu, mengklasifikasikan
antonim-antonim jelas membantu para siswa berpikir dalam
istilah-istilah yang memperbedakan atau konsep-konsep serta
pernyataan-pernyataan pertentangan.
Dal am mempelajari suatu kata baru maka para siswa,
bilamana saja mungkin, hendaknya mempelajari lawan kata tersebut.
Dengan demikian maka kata pria harus diajarkan serentak dengan
kata wanita, ayah dengan ibu, paman dengan bibi, suami
dengan istri, tuan dengan nyonya, jantan dengan betina,
laki-laki dengan perempuan.
Pada tingkatan yang lebih tinggi dan lebih sulit kita ajarkan:
optimis dengan pesimis
al fa dengan omega
fana dengan baka
induksi dengan deduksi, dan lain-lain.
Jawaban
Ja wa ban
lemah 1. Orang yang sehat adalah kebalikan dari orang
yang segar bugar -, lemah -, penuh gairah -,
dalam melaksanakan sesuatu.
Jawaban
penipuan 1. kebaikan kejujuran penipuan kesetiaan
biasa 2. malu segan kaku biasa
bodoh 3. bodoh pintar pandai bijaksana
pulang 4. tiba pulang sampai datang
jelek 5. cantik menarik jelek memikat
bang I azan
bang II kependekan abang
bang III bank
bang IV tiruan bunyi barang yang jatuh, meletup,
dan sebagainya.