2
PP No.20/2006 tentang IRIGASI
4
PENGERTIAN IRIGASI PRAKTIS
MENYEDIAKAN AIR PADA MEDIA TANAMAN UNTUK
MEMENUHI KEBUTUHAN AIR OLEH TANAMAN.
5
SUMBER AIR IRIGASI
AIR HUJAN
AIR PERMUKAAN
AIR TANAH
6
SIKLUS AIR
7
8
Air Hujan (Rainfall Water)
1. Kualitas air baik
2. Ketersediaan air secara musiman
3. Di Indonesia dikenal 2 musim
4. Air jatuh langsung di lahan
5. DITAMPUNG – DIATUR kemudian DIALIRKAN.
9
Air Permukaan (Surface Water)
Air Permukaan adalah semua air yang terdapat
pada permukaan tanah (sungai, danau, mata air,
terjunan air).
1. Kualitas air relatif
2. Ketersediaan air dipengaruhi oleh musim
3. Dialirkan langsung
4. DIBENDUNG atau DIPOMPA kemudian DIBAGI.
10
Sungai Muda-Hulu Daerah Aliran Sungai
11
Air Tanah (Ground Water)
Air Tanah (ground water) adalah air yang terdapat
dalam lapisan tanah atau batuan di bawah permukaan
tanah.
1. Kualitas air baik
2. Ketersediaan air kontinyu
3. Penggunaan melalui pempompaan
4. DITAMPUNG kemudian DIALIRKAN langsung.
12
13
OVERVIEW OF IRRIGATION
14
As wasted water costs money, may lead to
water-logging, groundwater contamination or
salinity, we have to
1. select the most effective irrigation method
under the given frame conditions
2. select the most effective technique within
the method chosen.
15
An efficient irrigation method or technique is
one that will supply plants (for a defined yield
level) with sufficient moisture without wasting
water.
16
FUNGSI AIR ( FUNCTION OF WATER )
1. Penyusun tubuh tanaman (70% – 90%)
2. Pelarut dan medium reaksi biokimia
3. Medium transport senyawa
4. Memberikan turgor bagi sel (penting untuk
pembelahan sel dan pembesaran sel)
5. Bahan baku fotosintesis
6. Menjaga suhu tanaman supaya konstan.
Dampak kekeringan pada tanaman kelapa sawit :
Akumulasi daun yang tidak membuka
Kekeringan dini pada daun muda tanaman kelapa sawit
Daun hijau menjadi rusak
Bila kekeringan terjadi, maka akan lebih banyak menghasilkan
bunga jantan.
Dampak kelebihan air pada tanaman kelapa sawit :
Proses respirasi akar menjadi terhambat
Tanah menjadi masam
Tanaman akan terlihat menguning, pertumbuhan terhambat dan
kurus
Jika pada jangka waktu yang lama tanaman akan mati.
20
Proses Fotosintesis memerlukan Air
21
CO2 dari Udara
Fotosintesis :
CO2 + H2O -> Karbohidrat
(Glukosa)
Glukosa Pati
dan senyawa organik lain dalam
buah dan biji
22
CO2 dari Udara
Fotosintesis :
CO2 + H2O Karbohidrat
(Glukosa)
Glukosa Pati
dan senyawa organik lain
dalam biji
Stomata:
Pintu lalulintas CO2,
O2, dan H2O
23
KEBUTUHAN AIR
TANAMAN
26
Tiga komponen tanah
The soil system is composed of three major components :
solid particles (minerals and organic matter), water with
various dissolved chemicals, and air.
The percentage of these components varies greatly with
soil texture and structure.
An active root system requires a delicate balance
between the three soil components; but the balance
between the liquid and gas phases is most critical, since it
regulates root activity and plant growth process.
27
A soil profile is the sequence
of natural layers, or horizons,
in a soil. Each soil series
consists of soils having major
horizons that are similar in
color, texture, structure,
reaction, consistency, mineral
and chemical composition,
and arrangement in the soil
profile. The soil profile
extends from the surface
downward to unconsolidated
material. Most soils have
three major horizons called
the surface horizon, the
subsoil, and the substratum.
28
Molekul air terdiri atas atom oksigen dan dua atom
STRUKTUR hidrogen, yang berikatan secara kovalen. Atom-atom
dan CIRI H2O tidak terikat secara linear (H-O-H), tetapi atom
hidrogen melekat pada atom oksigen, seperti huruf V
dengan sudut 1050.
H H
105o
Zone elektro negatif
-
29
Plants develop the tension, or
potential, to move soil water
from the soil into the roots and
distribute the water through the
plant by adjusting the water
potential, or tension, within
their plant cells.
The essence of the process is
that water always moves from
higher to lower water potential.
For water to move from the soil,
to roots, to stems, to leaves, to
air the water potential must
always be decreasing.
Hilang melalui
stomata daun
(transpirasi) Air kembali ke atmosfer
(evapo-transpirasi)
Air dikembalikan ke
tanah melalui hujan dan
irigasi
Penguapan
Serapan bulu akar
31
SISTEM TANAH – TANAMAN
Structure of water transport model for the soil-leaf continuum, with the
inputs outlined in boxes.
Root and shoot components are represented by a resistance network,
each component of which varies according to the inputted K(y) function
from vulnerability curves of xylem.
Layers of roots reach to different soil depths according to an inputted
root area profile. Canopy layers reflect an inputted leaf area and Y
profile.
Soil is modeled as a rhizosphere resistance connecting roots to bulk soil
of an inputted y and K(y).
The model predicts transpiration (E) as a function of the inputs.
32
Model struktur sistem tanaman dalam konteks hubungan
Air – Tanah – Tanaman
33
Air Tanah
Kekuatan ikatan antara molekul air dengan partikel tanah dinyatakan
dengan TEGANGAN AIR TANAH. Ini merupakan fungsi dari gaya-gaya
adhesi dan kohesi diantara molekul-molekul air dan partikel tanah.
Adhesi Kohesi
Partikel tanah
H2O
Air terikat
Air bebas 34
Air tersedia untuk pertumbuhan tanaman
35
).
Daya air yang bergerak = daya penggerak, ditentukan oleh dua faktor :
1. Gaya gravitasi, berpengaruh thd gerak ke bawah
2. Selisih tegangan air tanah, ke semua arah
Gerakan air semakin cepat kalau perbedaan tegangan semakin tinggi.
54
Gambar 7.
Kalau tanaman menyerap
air, maka tanah di sekitar
perakaran akan menjadi
mengering.
If the rate of water
movement from moisture
zones is less than the PET,
the plant temporarily wilts.
55
Pada malam hari, pada saat potensial
evapotranspirasi (PET) menurun hingga
mendekati nol, sehingga air tanah bergerak dari
tanah yang lebih basah memasuki zone tanah
yang lebih kering di sekitar akar tanaman.
The plant recovers turgor and wilting ceases
(Figure 8). This process of wilting during the day
and recovering at night is referred to as temporary
wilting. Proper irrigation scheduling reduces the
length of time a crop is temporarily wilted.
56
Gambar 8.
At night when the PET is
low, the plant recovers
from wilting as water
moves from moist zones
(dark areas) to eliminate
the dry zones around the
roots.
57
Hubungan antara distribusi air dalam tanah dan konsep jadwal
irigasi ketika 50 percent air tersedia telah habis.
58
FAKTOR TANAMAN
Three plant factors must be considered in developing
a sound irrigation schedule: the crop's effective root
depth, its moisture use rate, and its sensitivity to
drought stress (that is, the amount that crop yield or
quality is reduced by drought stress).
63
Shallow soils (Carolina slate belt soils) or soils with
compacted tillage pans (coastal plain soils) are
examples of soils with physical barriers that restrict
root penetration below the plow depth (usually less
than 12 inches unless sub-soiling is practiced).
Thus, for example, while corn has a potential
rooting depth of 4 feet, when grown under North
Carolina conditions, its maximum rooting depth is
about 2 feet. Maximum rooting depths for several
crops under North Carolina conditions are given in
Table 2.
64
Physical
barrier or
hardpan
66
67
Jumlah air tanah tersedia dalam berbagai tipe tanah
68
Pengaruh Potensial Air Tanah terhadap Konduktivitas
Hidraulik Tanah.
69
Pengaruh ketersediaan air terhadap pertumbuhan tanaman
70
Pola penyerapan air oleh tanaman yang tumbuh pada profil tanah
yang tidak mempunyai lapisan penghambat dan suplai air tersedia
cukup di seluruh zone perakaran tanaman.
71
Pergerakan air dari lapisan tanah basah ke lapisan tanah
kering dengan bantuan sistem perakaran tanaman.
72
BAGAIMANA TANAMAN MENGAMBIL AIR ?
Apa kebutuhan tanaman?
Plants need water. We all know that. Why do they need
water?. For the following reasons :
► Firstly, they need water in order to stand up. Some
will eventually make woody tissue to help this
process, but basically plants are full of pressurized
water which makes them turgid. The leaves offer
themselves to the sun....their stomata (pores)
open....and moisture evaporates. Water is drawn
upward from the roots and through the stems to
replace this lost water.
73
► This process is called "evapotranspiration". The
more sun, the greater the pressure to take up
water. This process takes energy from the plant,
and obviously requires a healthy root system
and the presence of AVAILABLE water in the
root zone (I'll explain the "availability" shortly). If
it's not there, the plant will wilt. In cases of root
disease and diseases like Fusarium, you will see
whole crops crash down.
74
Representasi ketersediaan air dalam tanah bagi
pertumbuhan tanaman 75
Struktur jaringan pembuluh tanaman 76
Struktur jaringan pembuluh tanaman
77
78
Keseimbangan air yang masuk dan keluar dari suatu lahan digambarkan :
Air Irigasi
(IR)
80
MACAM IRIGASI
Menurut sumber airnya :
1. Air permukaan : sungai, danau, waduk
2. Airtanah : akuifer
Menurut cara pengambilan airnya :
1. Pengambilan gravitasi
2. Pompa.
81
MACAM IRIGASI
Menurut cara pengalirannya :
1. Saluran terbuka (open channel)
2. Jaringan pipa (pipe network)
Menurut cara distribusinya :
1. Irigasi permukaan (surface irrigation)
2. Irigasi curah (sprinkler irrigation)
3. Irigasi tetes (drip irrigation)
4. Irigasi bawah permukaan (subsurface
irrigation).
82
83
JARINGAN IRIGASI SEDERHANA
pembagian air tidak diukur atau diatur, air lebih akan
mengalir ke saluran pembuang.
petani pemakai air itu tergabung dalam satu kelompok
jaringan irigasi yang sama, sehingga tidak memerlukan
keterlibatan pemerintah
persediaan air biasanya berlimpah dengan kemiringan
berkisar antara sedang sampai curam
tidak diperlukan teknik yang sulit untuk sistem pembagian
airnya
Kelemahan Jaringan Irigasi Sederhana
Ada pemborosan air dan, karena pada umumnya jaringan
ini terletak di daerah yang tinggi, air yang terbuang itu tidak
selalu dapat mencapai daerah rendah yang lebih subur
Terdapat banyak penyadapan yang memerlukan lebih
banyak biaya lagi dari penduduk karena setiap desa
membuat jaringan dan pengambilan sendiri-sendiri
Umurnya jaringan mungkin pendek karena bangunan
pengelaknya bukan bangunan tetap/permanen.
86
JARINGAN IRIGASI SEMI TEKNIS
Bendungnya terletak di sungai lengkap dengan bangunan
pengambilan dan bangunan pengukur di bagian hilirnya
Dibangun beberapa bangunan permanen di jaringan saluran
sistem pembagian air biasanya serupa dengan jaringan
sederhana
Pengambilan dipakai untuk melayani/mengairi daerah yang
lebih luas dari daerah layanan pada jaringan sederhana
Biayanya ditanggung oleh lebih banyak daerah layanan
Organisasinya akan lebih rumit jika bangunan tetapnya
berupa bangunan pengambilan dari sungai, karena
diperlukan lebih banyak keterlibatan dari pemerintah.
JARINGAN IRIGASI TEKNIS
Adanya pemisahan antara jaringan irigasi dan jaringan
drainase atau pengatus
Petak tersier menduduki fungsi sentral dalam jaringan
irigasi teknis
Sebuah petak tersier terdiri dari sejumlah sawah dengan
luas keseluruhan yang idealnya maksimum 50 ha, tetapi
dalam keadaan tertentu masih bisa ditolerir sampai seluas
75 ha
Perlunya batasan luas petak tersier yang ideal hingga
maksimum adalah agar pembagian air di saluran tersier
lebih efektif dan efisien hingga mencapai lokasi sawah
terjauh
89
Petak tersier menerima air di suatu tempat dalam
jumlah yang sudah diukur dari suatu jaringan pembawa
yang diatur oleh Institusi Pengelola Irigasi.
Pembagian air di dalam petak tersier diserahkan kepada
para petani.
Jaringan saluran tersier dan kuarter mengalirkan air ke
sawah. Kelebihan air ditampung di dalam suatu jaringan
saluran pembuang tersier dan kuarter dan selanjutnya
dialirkan ke jaringan pembuang primer.
92
Standar sistem tata nama untuk skema irigasi
93
METODE BASIN (BASIN METHOD)
94
Controlled Flooding pemasukan Pipa beton
< 300 m
Contour Laterals
Free Flooding a Borders strips b
Sal.
Utama
20 – 30 m
Check Flooding
Kolam Genangan (Basin
flooding) Zig-zag method
METODE ALUR (FORROW METHOD)
Furrow method, adalah suatu model pemberian air dengan
cara menekan air ke dalam tanah; Metode ini banyak dipakai
untuk tanaman jagung, tembakau, kacang tanah, ubi-
ubian/kentang, tebu, dan kapas.
Pada umumnya irigasi lain hampir semua lahan di basahi
dengan air (terendam), namun di dalam metode ini hanya
20% saja yang direndami (basah), jadi evaporasi yang hilang
sangat banyak direduksi. Metode furrow ini bervariasi dari
3,00 m panjangnya untuk kebun sampai 500 meter untuk
keperluan tanaman pangan, tetapi umumnya sekitar 100
sampai 200 meter. sedangkan
96
Sistem irigasi alur (Furrow irrigation system)
97
98
Ak
ar
Batas atas
pembasahan Arah Pembasahan tanah
0,35 – 0,45 m
Metode Brujulan
Metode Reynoso
100
Micro or Drip irrigation systems
101
Hose of drip irrigation systems
Emitters of drip irrigation systems
104
Range (Drive) Nozzle
Impact Arm
Trajectory
Angle
Spreader Nozzle
Bearing
110
Micro sprinkler irrigation system
111
PENGELOLAAN AIR IRIGASI
PENGELOLAAN AIR IRIGASI bertujuan agar pemberian
air pada tanaman dapat secara teratur dan sesuai
dengan kebutuhan tanaman itu sendiri, baik tanaman
padi, palawija, maupun tebu.
Terdapat 2 (dua) macam tipe irigasi, yaitu : irigasi
langsung dan irigasi tidak langsung. Pemilihan tipe
tergantung kondisi sumber air (sungai, air tanah) dimana
akan mengalirkan airnya untuk keperluan irigasi tersebut.
112
Irigasi Langsung adalah sistem irigasi yang
pemberian airnya melalui bangunan penangkap
air, seperti bendung, free intake atau sistem
pompa.
113
3. Kebutuhan Air Konsumtif (Consumptive Use)
Penggunaan air konsumtif oleh tanaman dihitung
dengan persamaan berikut :
ETcrop = kc * ETo
dengan :
ETc : evapotranspirasi tanaman (mm/hari)
kc : koefisien tanaman
ETo : evapotransirasi tanaman acuan (mm/hari)
114
Which is the most efficient?
115
Which is the most efficient?
117
Irrigation water is applied below the ground surface, thus
raising the water table to the crop root zone.