Anda di halaman 1dari 6

1

Metode Remediasi
Bioremediasi Insitu Pump and Treatment
Prinsip Proses pengelolaan limbah di lokasi limbah tsb dengan Proses pengolahannya dengan memompa air tanah
mengandalkan kemampuan mikroorganisme yang telah ada di yang tercemar ke permukaan, lalu diolah pada proses
lingkungan tercemar untuk mendegradasinya. treatment dan hasil dari pengolahan tersebut
dikembalikan ke dalam area air tanah tsb. Bertujuan
untuk menahan kontaminan dan pengembalian
(restoration) air tanah.
Jenis Kontaminan - kontaminan berupa volatil - bahan terlarut, termasuk VOC, SVOCs,
- kontaminan volatil yang sukar dibiodegradasi - bahan bakar,
- kontaminan organik seperti hidrokarbon - minyak (hidrokarbon),
- - senyawa peledak, dan
- logam terlarut
Posisi Kontaminan/Area Vadose Zone (permukaan air tanah dan di dalam air
Zona tidak jenuh (Unsaturated zone)
yang Cocok tanah)
Faktor yang 1. Tanah 1. Lokasi tempat kontaminan tsb.
Mempengaruhi Remediasi Memerlukan tipe tanah yang dapat mendukung kelancaran Lokasi tempat kontaminan pencemar berada akan
aliran nutrient, enzim-enzim mikrobial dan air. Terhentinya mempengaruhi jenis teknologi yang akan
aliran tersebut akan mengakibatkan terbentuknya kondisi digunakan.
anaerob sehingga proses biodegradasi aerobik menjadi 2. Jumlah konsentrasi kontaminan
tidak efektif. Semakin tinggi tingkat konsentrasi dari
2. Temperature kontaminan pencemar, maka akan semakin susah
Temperatur yang optimal untuk degradasi hidrokaron untuk diolah.
adalah 30-40oC. Pada temperatur yang rendah, proses 3. Jenis kontaminan yang mudah terlarut dalam air
biodegradasi akan terhambat. (sifat fisik kontaminan)
3. Oksigen Jika kontaminan pencemar memiliki sifat yang
Tersedianya oksigen merupakan syarat keberhasilan semakin mudah terlarut dalam air, proses
degradasi hidrokarbon minyak. Ketersediaan oksigen di pengolahan akan semakin sulit.
tanah tergantung pada (a) kecepatan konsumsi oleh 4. Viskositas kontaminan
mikroorganisme tanah, (b) tipe tanah dan (c) kehadiran Viskositas (kekentalan) dari kontaminan
substrat lain yang juga bereaksi dengan oksigen. mempengaruhi proses pengolahan, karena
4. Nutrient semakin tinggi nilai viskositas kontaminan tsb
Mikroorganisme memerlukan nutrisi sebagai sumber akan semakin susah untuk dipompa dan diolah.
karbon, energy dan keseimbangan metabolism sel.
5. Interaksi antar Polusi
2

Kometabolisme merupakan proses transformasi senyawa


secara tidak langsung sehingga tidak ada energi yang
dihasilkan.
Cara Kerja / Pengolahan Pembersihan secara in situ ini mengandalkan peningkatan Pump and treatment melibatkan proses pemompaan
mikroorganisme dalam tanah atau air. keluar air tanah yang terkontaminasi dengan
Metode yang digunakan sering melibatkan bioventing, penggunaan pompa submersible atau vakum,
memompa udara lain atau hidrogen peroksida (H2O2) ke memungkinkan air tanah diekstrak dan akan
dalam tanah yang terkontaminasi. H2O2 sering digunakan dimurnikan dengan bahan-bahan yang dirancang untuk
karena mudah mengembangkan mikroba-mikroba penghasil menyerap kontaminan dari air tanah, kemudian air
oksigen. Pupuk juga dapat ditambahkan ke dalam tanah tanah yang sudah diolah akan dikembalikan ke
tersebut untuk meningkatkan pertumbuhan dan menurunkan tempatnya semula atau diolah kembali jika masih ada
aktivitas bakteri. Pembersihan dengan cara ini lebih efektif di kontaminan berbahaya. Untuk jenis kontaminasi
tanah berpasir dan tidak kompak terdapat mikroorganisme dan minyak bumi biasanya digunakan bahan karbon aktif
dapat menyebar dengan cepat. Bioremediation in situ tidak dalam bentuk butiran. reagen kimia seperti flocculants
cocok untuk tipe tanah berlempung dan berbatu. diikuti oleh filter pasir yang juga dapat digunakan
untuk mengurangi kontaminasi air tanah. Stripping
udara adalah metode yang dapat efektif untuk polutan
yang mudah menguap seperti senyawa BTEX yang
ditemukan dalam bensin.
Lama Waktu Remediasi Kondisi ini bervariasi dari satu area tercemar dengan area Sistem pompa-dan-mengobati sering mengambil waktu
lainnya, sehingga waktu yang diperlukan dalam rentang 4 yang sangat lama (misalnya, 50 -100 tahun) untuk
bulan sampai 1 tahun. memenuhi tujuan pembersihan, dan dalam banyak
kasus mereka tidak pernah diharapkan pernah
mencapai tujuan tersebut.
Kelebihan dan Teknik bioremediasi memiliki beberapa keuntungan antara Kelebihan :
Kekurangan lain: - Hasil konsentrasi kontaminan yang sudah diolah
- Bioremediasi merupakan proses alami. umumnya mencapai 10%
- Hasil proses bioremediasi bukan merupakan produk yang - Dapat mengolah kontaminan bahan terlarut,
berbahaya. termasuk VOC, SVOCs, bahan bakar, minyak
- Tanah terkontaminasi dapat kembali ditanami. (hirokarbon), senyawa peledak, dan logam
- Relative ramah lingkungan terlarut.
- Air yang sudah diolah dapat dikembalikan ke
Namun demikian teknik ini juga memiliki beberapa tempat semula dari air tanah tersebut.
kelemahan, yaitu: - Daerah yang diolah dapat berada di atas air tanah
- Tidak seluruh polutan mampu didegradasikan oleh mikroba maupun dalam air tanah.
3

- Akumulasi senyawa toksik yang merupakan metabolit - Dapat menahan kontaminan supaya tidak
sekunder selama proses bioremidiasi tidak dapat dihindari. menyebar lebih luas di air tanah
- Proses perombakan akan mengalami kesulitan apabila
polutan logam berat bercampur dengan polutan organik Kekurangan :
- Poses perombakan akan mengalami kesulitan apabila polutan - Proses pengolahan membutuhkan waktu yang
logam berat bercampur dengan polutan organik . lama untuk mencapai tujuan pembersihan, yaitu
50 – 100 tahun.
- Dalam beberapa kasus, hampir tidak pernah
mencapai tujuan tersebut
- Biaya operasional yang cukup mahal.

Bioremediasi Ex situ Phytoremediation


Prinsip Bioremediasi yang dilakukan dengan mengambil limbah di Teknologi proses dengan menggunakan vegetasi (tanaman)
suatu lokasi lalu ditreatment di tempat lain, setelah itu baru untuk menghilangkan dan memperbaiki kondisi tanah,
dikembalikan ke tempat asal. Kemudian diberi perlakuan sludge, kolam, sungai dari kontaminan. Metode
khusus dengan memakai mikroba. fitoremediasi sangat berkembang pesat karena metoda ini
mempunyai beberapa keunggulan diantaranya secara
finansial relatif murah bila dibandingkan dengan metoda
konvensional biaya dapat dihemat sebesar 75-85%.
Jenis Kontaminan Jenis logam dan hidrokarbon Jenis logam
Posisi Kontaminan/area Lokasi penerapan hendaknya memiliki konduktivitas Kontaminan berada pada dalam tanah dan di permukaan
yang cocok hidrolik sedang seperti lanau ( loam) atau lanau kelempungan ( tanah ditanami oleh tumbuhan yang mampu meremediasi
loam clay ). Apabila diterapkan pada tanah lempung dangan jenis kontaminannya.
kandungan clay lebih dari 70% akan sulit
dilaksanakan. Hal ini disebabkan sifat lempung yang
mudah mengeras apabila terkena air.Walaupun kegiatan
landfarming dapat dilaksanakan secara in-situ dan ex-situ .
Tetapi bila letak tanah tercemar jauh diatas muka air (water
table) maka landfarming hanya dapat dilakukan secara in-situ.
Faktor yang mempengaruhi -Lingkungan  Kemampuan daya akumulasi berbagai jenis tanaman
remediasi -Temperatur untuk berbagai jenis polutan dan konsentrasi, sifat kimia
-Oksigen dan fisika, dan sifat fisiologi tanaman
4

-pH  Jumlah zat kimia berbahaya


-Kadar H2O dan karakter geologi  Mekanisme akumulasi dan hiperakumulasi ditinjau
-Keberadaan zat nutrisi secara fisiologi, biokimia, dan molecular
-Interaksi antar Polusi  Kesesuaian sistem biologi dan evolusi pada akumulasi
polutan.

Cara Kerja/pengolahan Mekanisme kerja bioremediasi ex situ yaitu Tanah tercemar Mekanisme kerja fitoremediasi terdiri dari beberapa
yang diambil dari lokasi yang tercemar dibersihkan terlebih konsep dasar yaitu: fitoekstraksi, fitovolatilisasi,
dahulu dari batu-batu dan bahan lain. Selanjutnya tanah fitodegradasi, fitostabilisasi, rhizofiltrasi dan interaksi
dicampur dengan nutrien dan pHnya diatur. Penambahan dengan mikroorganisme pendegradasi polutan. (Kelly,
nutrient juga disebut biostimulation. Pada jenis tanah tertentu, 1997). Fitoekstraksi merupakan penyerapan polutan oleh
perlu ditambahkan bahan penyangga berupa serbuk gergaji, tanaman dari air atau tanah dan kemudian
kompos, atau bahan organik lain untuk meningkatkan porositas diakumulasi/disimpan didalam tanaman (daun atau
dan konduktivitas hidrolik. Setelah tercampur, tanah batang), tanaman seperti itu disebut dengan
ditebarkan di lahan pengolah. Hamparan tanah selalu dijaga hiperakumulator. Setelah polutan terakumulasi, tanaman
kelembabannya agar kandungan air kurang lebih 15%. Secara bisa dipanen dan tanaman tersebut tidak boleh dikonsumsi
periodik, lapisan tanah dibajak agar tanah mendapat aerasi tetapi harus di musnahkan dengan insinerator kemudian
yang cukup. Penambahan O2 juga disebut bioventing. Apabila dilandfiling. Fitovolatilisasi merupakan proses penyerapan
diperlukan pada periode tertentu, juga diberi nutrisi agar proses polutan oleh tanaman dan polutan tersebut dirubah menjadi
biodegradasi cepat berlangsung. Selain penambahan nutrien bersifat volatil dan kemudian ditranspirasikan oleh
dan O2, juga dapat ditambah inokulum mikroba. Nutrien tanaman. Polutan yang di lepaskan oleh tanaman keudara
umumnya adalah pupuk NPK/urea dan sumber karbon yang bisa sama seperti bentuk senyawa awal polutan, bisa juga
mudah didegradasi. Dari hasil uji dapat menurunkan TPH menjadi senyawa yang berbeda dari senyawa awal.
sampai 49%. Fitodegradasi adalah proses penyerapan polutan oleh
Selama kegiatan landfarming, secara periodik dilakukan tanaman dan kemudian polutan tersebut mengalami
monitoring untuk mengamati metabolisme didalam tanaman. Metabolisme polutan
kandungan pencemar, aktivitas mikroba, dan pengaruhnya didalam tanaman melibatkan enzim antara lain
terhadap lingkungan. nitrodictase, laccase, dehalogenase dan nitrilase.
Fitostabilisasi merupakan proses yang dilakukan oleh
tanaman untuk mentransformasi polutan didalam tanah
menjadi senyawa yang non toksik tanpa menyerap terlebih
dahulu polutan tersebut kedalam tubuh tanaman. Hasil
transformasi dari polutan tersebut tetap berada didalam
tanah. Rhizofiltrasi adalah proses penyerapan polutan oleh
5

tanaman tetapi biasanya konsep dasar ini berlaku apabila


medium yang tercemarnya adalah badan perairan.
Lama waktu remediasi 1-7 Bulan Tergantung pada jenis tumbuhannya, tumbuhannya mampu
menyerap polutan seberapa banyak.
Kelebihan dan Kekurangan KEKURANGAN: KEKURANGAN:
 Jauh lebih mahal ; Kemungkinan akibat yang timbul bila tanaman yang telah
 Tidak seluruh polutan mampu didegradasi mikroba ; menyerap polutan tersebut dikonsumsi oleh hewan dan
 Akumulasi senyawa toksik tidak dapat dihindar ; dan serangga. Dampak negatif yang dikhawatirkan adalah
 rumit. terjadinya keracunan bahkan kematian pada hewan dan
KELEBIHAN: serangga atau terjadinya akumulasi logam pada predator-
 Hasil proses bukan produk berbahaya ; predator jika mengkonsumsi tanaman yang telah
 Tanah yang terkontaminasi dapat ditanami kembali ; digunakan dalam proses fitoremediasi.
 Proses bisa lebih cepat dan mudah untuk dikontrol ; KELEBIHAN:
· Biaya Operasi lebih murah;
 Mampu meremediasi jenis kontaminan dan jenis tanah
· Tanaman juga bisa dijadikan bahan bakar;
yang lebih beragam ; dan
· Pencemaran pada tanah bisa berkurang secara alamiah.
 Relatif ramah lingkungan.
· Tanah juga akan mengalami perbaikan akibat adanya
aktifitas akar
· Tanah menjadi lebih subur kembali
· Tanaman yang mampu menyerap unsure bernilai
ekonomi seperti emas (Au) dan Nikel (Ni) bisa digunakan
untuk pertambangan.
6

Soil Vapor Extraction (SVE) Soil Washing


Prinsip Pengaliran udara (airflow) Pemisahan secara gravitasi
Jenis Kontaminan Kontaminan yang mudah menguap, semivolatil, larut di dalam Kontaminan organik, kontaminan yang mengandung logam berat, dan
pori air, terserap oleh partikel tanah, dan NAPL radionuklir
Posisi Zona tidak jenuh air (vadose zone) Zona tidak jenuh air (vadose zone)
Kontaminan
Faktor yang Letak kontaminan, karakteristik lokasi tercemar, dan pengelolaan Ukuran partikel, kandungan senyawa pada kontaminan, karakteristik
mempengaruhi khusus untuk meningkatkan volatilisasi lokasi tercemar
remediasi
Cara pengolahan Laju ekstraksi udara, vakum udara Penyerapan kontaminan, gesekan scrubber
Lama waktu Minggu atau menengah hingga lama Singkat hingga menengah
remediasi
Kelebihan dan + In situ technology yang dapat digunakan dengan sedikit masalah + Menyediakan sistem tertutup yang tetap tidak terpengaruh oleh
kekurangan atau maintenance. kondisi eksternal. Sistem ini memungkinkan kontrol kondisi (seperti
+ Sangat efektif untuk menghilangkan kontaminan yang mudah tingkat pH dan suhu) di mana partikel tanah diperlakukan.
menguap di vadose zone / kedap air + Memungkinkan limbah berbahaya digali dan diperlakukan di
+ Dapat digunakan untuk mengolah dengan jumlah tanah yang tempat.
luas. + Memiliki potensi untuk menghilangkan berbagai kontaminan kimia
+ Mudah dipindahkan dan dipasang ulang dari tanah.
+ Dapat diintegrasikan dengan teknologi yang lain untuk site + Biaya efektif karena dapat digunakan sebagai langkah pre-
cleanup. processing, secara signifikan mengurangi jumlah bahan yang akan
memerlukan perawatan lebih lanjut dengan teknologi lain.
- Tidak menghilangkan minyak berat, logam, pcb, atau dioxin.
- Tidak efektif di zona jenuh - Sulit menghilangkan campuran limbah yang kompleks (misalnya,
- Memerlukan waktu yang lama injeksi, blower besar, dan biaya logam dengan organik).
pemompaan signifikan. - Kandungan humus tinggi di tanah memerlukan pretreatment.
- Tidak cocok untuk tanah liat. - Langkah pengelolaan tambahan diperlukan untuk mengatasi tingkat
- Pembuangan udara dari sistem sve in-situ mungkin memerlukan bahaya soil washing yang tersisa pada olahan residu
pengobatan. Off-gas pengobatan biasanya melibatkan uap-fase Sulit menghilangkan organik teradsorbsi pada partikel tanah liat.
granular activated carbon (gac).

Anda mungkin juga menyukai