Anda di halaman 1dari 68

BUKU PEDOMAN AKADEMIK

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI


TAHUN AKADEMIK 2016/2017

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2016

1
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 SEJARAH PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI

Ide tercetusnya pendirian Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas


Kedokteran Universitas Sriwijaya dimulai tanggal 22 Oktober 1998, atas
usulan dari Konsorsium Ilmu Kesehatan. Pertimbangannya adalah masih
tingginya kebutuhan tenaga dokter gigi terutama di Sumatera Selatan. Hal
ini juga didukung dengan adanya fasilitas pendidikan di Fakultas
Kedokteran Universitas Sriwijaya yang dapat dimanfaatkan.
Berdasarkan usulan tersebut, maka Fakultas Kedokteran
membentuk Satuan Tugas (Satgas) pendirian Program Studi Kedokteran
Gigi dengan surat keputusan Rektor Universitas Sriwijaya Nomor.
4843/PT.1.1/c.6.f/1998 tanggal 8 Desember 1998, yang personalianya
adalah sebagai berikut:
Ketua : drg. Willy Hatumesen
Wakil Ketua : drg. Rusdima Udi, Sp.BM
Sekretaris I : drg. Marthasia
Sekretaris II : drg. Emilia Ch. P., Sp.Ort
Selanjutnya tim ini mengadakan studi banding ke Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Indonesia pada tanggal 21 Desember 1998.
Proposal pendirian Program Studi Kedokteran Gigi pertama kali
dikirimkan ke Konsorsium Kesehatan pada tanggal 3 Maret 1999. Dalam
rangka memantapkan berdirinya Program Studi Kedokteran Gigi ini,
maka dilakukan audiensi dengan Gubernur Sumatera Selatan dan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia, serta meminta dukungan rekomendasi
dari Persatuan Dokter Gigi Indonesia, Sekolah Pengatur Rawat Gigi,
Pimpinan Rumah Sakit Umum Pusat Palembang, dan Kepala Kantor
Wilayah Departemen Kesehatan Propinsi Sumatera Selatan.
Pada tanggal 6 Februari 2002, diterbitkan Surat Keputusan Rektor
Universitas Sriwijaya Nomor 2816/PT11.1.1/c.6t.f/2002, tentang Susunan
Tim Satuan Tugas Pendirian Program Studi Kedokteran Gigi yang baru
sebagai berikut:
Ketua : drg. Willy Hatumesen
Wakil Ketua : drg. Hj. Nursiah Nasution
Sekretaris I : drg. Emilia Ch. P., Sp.Ort
Sekretaris II : drg. Rini Bikarindrasari, M.Kes
2
Pada tanggal 26 Maret 2002 dikirimkan lagi proposal yang kedua
ke Menteri Pendidikan Nasional melalui Direktur Jenderal Pendidikan
Tinggi. Sebagai tindak lanjut pertemuan dengan Majelis Kolegium
Kedokteran Gigi Indonesia (MKKGI) yang akan mengadakan visitasi
pada tanggal 5 Juni 2003, maka dibentuk panitia penyambutan visitasi
berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Sriwijaya Nomor
1638/PT 11.1.1/C.6.F/2003 tanggal 27 Mei 2003, dengan susunan tim
Satgas sebagai berikut:
Penanggung jawab : Prof.dr.K.H.M.Arsyad.DBAK.Sp.And
(Dekan Fakultas Kedokteran UNSRI)
Pengarah : 1. Prof.H.A Kurdi Syamsuri, Sp. OG
2. dr. H. Syahril Aziz, DAFK.
3. dr. H.A. Hamid Rastid
Ketua Pelaksana : drg. Willy Hatumesen
Wakil Ketua : drg. Hj. Nursiah Nasution
Sekretaris I : drg. Emilia Ch. P., Sp. Ort
Sekretaris II : drg. Rini Bikarindrasari, M.Kes.
Hasil visitasi Tim Majelis Kolegium Kedokteran Gigi Indonesia
adalah berupa rekomendasi tertulis yang dikirimkan ke Menteri
Pendidikan Nasional melalui Dirjen Pendidikan Tinggi pada tanggal
13 Juni 2003.
Pada tanggal 5 September 2003, diterbitkan surat izin dari
Departemen Pendidikan Nasional tentang Penyelenggaraan Program
Studi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
Palembang dengan Nomor 2280/D/T/2003 yang ditandatangani oleh Prof.
Dr. Ir. Satryo Soemantri Brodjonegoro, sebagai Direktur Jenderal
Pendidikan Tinggi.
Mengingat penerimaan mahasiswa baru Universitas Sriwijaya
tahun akademik 2003/2004 telah berakhir pada saat SK diterbitkan, maka
pada tahun tersebut tidak dapat dilaksanakan penerimaan mahasiswa
baru. Penerimaan mahasiswa baru Program Studi Kedokteran Gigi
Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya baru dapat dilaksanakan pada
tahun akademik 2004/2005.
Pada tahun akademik 2004/2005, Program Studi Kedokteran Gigi
Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya menerima mahasiswa baru
sebanyak 40 orang, tahun akademik 2005/2006 sebanyak 52 orang, tahun
akademik 2006/2007 sebanyak 43 orang, tahun akademik 2007/2008
sebanyak 52 orang, tahun akademik 2008/2009 sebanyak 60 orang, tahun
2009/2010 sebanyak 59 orang, tahun 2010/2011 sebanyak 77, tahun
3
2011/2012 sebanyak 64 orang, tahun 2012/2013 sebanyak 67 orang, dan
tahun 2013/2014 sebanyak 50 orang.
Pada tanggal 23 Juni 2006 diterbitkan perpanjangan surat izin
penyelenggaraan Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran
Universitas Sriwijaya oleh Menteri Pendidikan Nasional, dengan Nomor :
2179/D/T/2006 yang ditandatangani oleh Dirjen Dikti Prof. Dr. Satryo
Soemantri Brodjonegoro dan berlaku sampai tahun 2010, dan
diperpanjang hingga tahun 2014 berdasarkan Surat Keputusan
Kementerian Pendidikan Nasional, dengan Nomor : 1088/D/T/2010 pada
tanggal 3 Mei 2010, yang ditandatangani oleh Rektor Universitas
Sriwijaya Prof. Dr. Badia Perizade, M.B.A.
Program Studi Kedokteran Gigi merupakan salah satu program
strata-1 yang dikembangkan oleh Universitas Sriwijaya dengan harapan
dapat memenuhi kebutuhan tenaga dokter gigi di Sumatera Selatan,
dalam rangka percepatan pembangunan di bidang kesehatan, sehingga
dapat tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Jati diri Program Studi Kedokteran Gigi Universitas Sriwijaya
adalah sebagai berikut:
Nama Program Studi : Program Studi Kedokteran Gigi Unsri
Lokasi/Kota : Palembang-Indralaya
Status perguruan tinggi : Negeri (PP. No. 42 tahun 1960 tanggal
29 Oktober 1960, tentang pendirian
Universitas Sriwijaya).
Telp/Fax : 0711-580799
Jenjang pendidikan : Strata-1
Orientasi pendidikan : Pendidikan Strata -1 dan Pendidikan
Profesi Dokter Gigi

I.2 VISI, MISI, DAN TUJUAN PENDIDIKAN

VISI
Visi Program Studi Kedokteran Gigi Universitas Sriwijaya adalah
”Menjadi Program Studi Kedokteran Gigi yang berbasis riset dan unggul
dalam penerapan dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni di bidang kedokteran gigi pada tahun 2020”.
Visi tersebut didukung dengan pelaksanaan kurikulum yang
menuntut penguasaan ilmu dan keterampilan serta kegiatan-kegiatan
sosial yang merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat. Dalam
4
rangka pencapaian visi tersebut, tentunya masih diperlukan peningkatan
kuantitas dan kualitas staf pengajar karena saat ini dosen tetap pada
Program Studi Kedokteran Gigi masih minim yaitu sebanyak 17 orang
yang terdiri dari enam orang dengan pendidikan S2, empat orang dengan
pendidikan spesialis, tiga orang dengan pendidikan dokter gigi (drg.), tiga
orang sedang mengikuti program pendidikan spesialis, dan satu orang
sedang mengikuti program pendidikan S2. Untuk menunjang kelancaran
proses belajar mengajar, Program Studi Kedokteran Gigi dibantu oleh
staf pengajar dari Fakultas Kedokteran serta dokter gigi dari Politeknik
Kesehatan Palembang dan Dinas Kesehatan Kota Palembang. Visi
program studi disosialisasikan kepada seluruh civitas akademika dengan
menempatkan lembaran-lembaran visi pada lokasi yang strategis.

MISI

Misi Program Studi Kedokteran Gigi Universitas Sriwijaya adalah:


1. Menyelenggarakan pendidikan tingkat sarjana dan profesi di bidang
kedokteran gigi yang berorientasi pada pengembangan kepribadian
manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkualitas
dan berakhlak mulia.
2. Menyelenggarakan serta mengembangkan pendidikan tingkat sarjana
dan profesi di bidang kedokteran gigi dalam upaya menghasilkan
lulusan yang memiliki kompetensi sesuai dengan Standar Kompetensi
Dokter Gigi Indonesia.
3. Menyelenggarakan dan mengembangkan penelitian dalam rangka
memperkaya ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni di bidang
kedokteran gigi.
4. Menyelenggarakan dan mengembangkan pengabdian kepada
masyarakat dengan menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
di bidang kedokteran gigi sebagai upaya memberikan sumbangsih
bagi kesehatan masyarakat.

Misi Program Studi Kedokteran Gigi Universitas Sriwijaya dengan


sangat jelas dan lengkap mengemukakan upaya yang akan dilakukan
untuk merealisasikan visi program studi.

5
TUJUAN
Tujuan Program Studi Kedokteran Gigi Universitas Sriwijaya
adalah menghasilkan lulusan dokter gigi dengan kualifikasi:
1. Menghasilkan dokter gigi yang berakhlak dan berbudi pekerti mulia,
memiliki profesionalisme, menguasai ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni di bidang kedokteran gigi, serta mampu berperan di dalam
peningkatan kesehatan masyarakat.
2. Menghasilkan publikasi ilmiah, hak kekayakan intelektual, laporan,
model dan piranti lainnya dari hasil penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni di bidang kedokteran gigi.
3. Mengembangkan sistem organisasi dan tata kelola yang dinamis
dalam rangka menunjang penerapan dan pengembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni di bidang kedokteran gigi.

Tujuan Program Studi Kedokteran Gigi Universitas Sriwijaya telah


disusun dengan sangat jelas dan lengkap menguraikan penguasaan
pengetahuan dan pemahaman bidang ilmu, keterampilan serta sikap
akademik dan profesional lulusan yang akan dihasilkan program studi,
serta sesuai dengan visi dan misi yang diemban program studi.

I.3 STRUKTUR ORGANISASI DAN UNSUR PELAKSANA

Struktur organisasi telah ditetapkan oleh Dekan Fakultas Kedokteran


Universitas Sriwijaya yaitu sebagai berikut:
Pembina : Dekan Fakultas Kedokteran Unsri
Pembina Bid. Pendidikan : Pembantu Dekan I FK Unsri
Pembina Bid. Keu & Kepeg. : Pembantu Dekan II FK Unsri
Pembina Bid. Kemahasiswaan : Pembantu Dekan III FK Unsri
Ketua : drg. Sri Wahyuningsih Rais, M.Kes.
Sp.Pros
Sekretaris : drg. Arya Prasetya B., Sp. Ort
Koordinator Administrasi : Syamsurizal, SE.Ak.
Koordinator Bid. Akademik : drg. Maya Hudiyati, MDSc.
Koordinator Bid. Profesi : drg. Martha Mozartha, M.Si.
Koordinator Bid. Kemahasiswaan : drg. Shanty Chairani, M.Si
Pemegang Uang Muka Kerja : Indrayati, SE

6
Struktur Organisasi Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas
Kedokteran Universitas Sriwijaya

DEKAN
PD I PD II PD III

KETUA
PROGRAM
STUDI
SEKRETARIS

BIDANG BIDANG BIDANG


AKADEMIK PROFESI KEMAHASISWAAN

KOORDINATOR
ADMINISTRASI

URUSAN URUSAN UMUM URUSAN URUSAN


KEUANGAN DAN PENDIDIKAN KEMAHASISWAAN
DAN PERLENGKAPAN
KEPEGAWAIAN

Keterangan:
Jabatan Struktural
Jabatan Non-Struktural
Garis Instruksional
Garis Koordinasi

7
Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Universitas
Sriwijaya dipimpin oleh seorang Ketua dibantu seorang Sekretaris dan
tiga orang Koordinator Bidang yaitu :
1. Koordinator Bidang Akademik
2. Koordinator Bidang Profesi
3. Koordinator Bidang Kemahasiswaan

Unsur Pelaksana Akademik


Unsur pelaksana akademik adalah kelompok dosen, yang terdiri dari:
- Dosen tetap
- Dosen tidak tetap (dosen kontrak)
- Dosen bantuan dari Depkes

Unsur Pelaksana Administrasi


Unsur pelaksana administrasi adalah kelompok pegawai administrasi
yang mempunyai tugas pokok untuk melayani kegiatan proses belajar dan
mengajar pada Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran
Universitas Sriwijaya. Kelompok pegawai, dipimpin oleh seorang
Koordinator Administrasi (Kormin) yang membidangi urusan-urusan :
- Urusan administrasi akademik dan kemahasiswaan
- Urusan umum perlengkapan, kepegawaian dan
kerumahtanggaan
- Urusan keuangan

Unsur Penunjang
Unsur penunjang berfungsi untuk menunjang dan memperluas
kegiatan akademik yang dilaksanakan selama pendidikan.
1. Laboratorium Dasar
2. Laboratorium Panthom
3. Laboratorium Keterampilan Dasar Klinik
4. Perpustakaan
5. Komputer

I.4 PERINGKAT AKREDITASI

Setelah kegiatan akademik berjalan lebih kurang selama 4 (empat)


tahun, Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Universitas
Sriwijaya mengajukan proses penentuan peringkat dan nilai akreditasi
8
Program Studi ke Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-
PT).
Pada tanggal 24 Mei 2008 pelaksanaan visitasi dari Badan
Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi dilaksanakan oleh tim Assessor
yang ditunjuk oleh pihak BAN-PT yaitu Prof. Dr. drg. Munakhir
Mudjosemedi, SU. dan drg. Armasastra Bahar, Ph.D.
Hasil penilaian oleh tim assessor tersebut berupa suatu keputusan
oleh pihak BAN-PT itu yang tertuang pada Surat Keputusan Nomor
011/BAN/Ak-XI/S1/VI/2008 tanggal 20 Juni 2008. Mengingat bahwa
Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Universitas
Sriwijaya masih baru saat penilaian, maka mereka memberikan penilaian
C.
Selanjutnya pada tahun 2013 dilakukan penilaian akreditasi
yang kedua oleh BAN-PT yang dilaksanakan oleh tim assessor
yaitu Prof. Armasastra Bahar, drg., Ph.D. dan Dr. Titiek Berniyanti,
drg., M.Kes. Dari hasil penilaian, Program Studi Kedokteran Gigi
kembali mendapat nilai C berdasarkan Surat Keputusan Badan
Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi No. 240/SK/BAN-PT/Ak-
XVI/S/XI/2013 dan berlaku sejak tanggal 29 November 2013
hingga 29 November 2018.

I.5 KOMPETENSI DOKTER GIGI

Standar Kompetensi Dokter Gigi disahkan oleh KKI, dan pada tahap
penyusunan dan penetapannya dilakukan bersama-sama dengan berbagai
pihak terkait (stakeholder) yaitu dari unsur Asosiasi Fakultas Kedokteran
Gigi (AFDOKGI), Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Kolegium
Dokter Gigi, Asosiasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan
(ARSGMP), Departemen Kesehatan RI (Depkes RI), dan Departeman
Pendidikan Nasional RI (Depdiknas RI), dengan AFDOKGI dan
Kolegium Kedokteran Gigi sebagai konseptor utama, Kompetensi Dokter
Gigi Indonesia terdiri dari Domain, Kompetensi Utama, dan Kompetensi
Penunjang. Standar ini merupakan acuan dalam menyusun kurikulum
berbasis kompetensi. Berdasarkan Standar Kompetensi tersebut,telah
dilakukan pemetaan terhadap kurikulum lima tahun pendidikan Dokter
Gigi. Secara garis besar, kompetensi yang dituntut dari seorang Dokter
Gigi, sebagai berikut:

9
Domain 1
Profesionalisme
Melakukan praktek di bidang Kedokteran Gigi sesuai dengan
keahlian, tanggung jawab, kesejawatan, etika, dan hukum yang relevan.

Kompetensi Utama Kompetensi Penunjang


1. Etik & Jurisprudensi (C3,P5,A4)
1.1. Menerapkan etika Kedokteran 1.1.1. Menerapkan etika Kedokteran
Gigi serta hukum yang berkaitan Gigi secara profesional
dengan Praktek Dokter Gigi (C3,P3,A4).
secara profesional. 1.1.2. Menjaga kerahasiaan profesi
dalam hubungannya dengan
teman sejawat, staf, dan pasien
(C3,P3,A4).
1.1.3. Membedakan hak dan kewajiban
dokter dan pasien (C3,P3,A4).
1.2. Melakukan pelayanan gigi dan 1.2.1. Memberikan pelayanan
mulut yang sesuai dengan kode Kedokteran Gigi yang manusiawi
etik. dan komprehensif (C3,P5,A3).
1.2.2. Menjaga hubungan terbuka dan
jujur serta saling menghargai
dengan pasien, pendamping
pasien, dan sejawat (C3,P3,A3).
1.2.3. Mampu memperkirakan
keterbatasan kemampuan diri
untuk kepentingan rujukan
(C3,P3,A4).
1.3. Memahami masalah-masalah 1.3.1. Membedakan tanggung jawab
yang berhubungan dengan administratif, pelanggaran etik,
hukum yang berkaitan dengan disiplin dan hukum yang
praktek Dokter Gigi. diberlakukan bagi profesi Dokter
Gigi berdasarkan ketentuan
hukum yang berlaku (C2,P1,A1).
1.3.2. Memahami peraturan dan
perundang-undangan yang
berkaitan dengan praktek Dokter
Gigi di Indonesia (C2,P2,A2).
1.3.3. Mengetahui pemahaman jalur
organisasi profesi (C1,P2,A2)

10
2. Analisis informasi kesehatan secara kritis, ilmiah, dan efektif (C4,P3,A3)
2.1 Mengakses dan menganalisis secara 2.1.1. Menggunakan teknologi ilmiah
kritis kesahihan informasi. mutakhir untuk mencari
informasi yang sahih secara
profesional dan berbagai
sumber (C3,P3,A3).
2.1.2. Menggunakan teknologi
ilmiah untuk menilai informasi
yang sahih secara profesional
dari berbagai sumber
(C3,P3,A3).
2.2 Mengelola informasi kesehatan 2.2.1. Menyusun karya ilmiah sesuai
secara ilmiah, efektif, sistematis, dan dengan konsep, teori, dan
komprehensif. kaidah penulisan ilmiah
(C3,P3,A3).
2.2.2. Menyajikan karya ilmiah
kesehatan secara lisan dan
tertulis (C3,P3,A3).
2.3 Berpikir kritis dan alternatif dalam 2.3.1. Menyusun pemecahan masalah
mengambil keputusan. berdasarkan prioritas
(C3,P3,A3).
2.3.2. Mampu menilai kualitas produk
dan teknologi Dokter Gigi
(C4,P3,A3).
2.4 Menggunakan pendekatan evidence 2.4.1. Mampu menapsis sumber
based dentistry dan pengelolaan rujukan yang sahih untuk
kesehatan gigi dan mulut. kepentingan peningkatan
pelayanan kesehatan gigi dan
mulut (C3,P3,A3).
2.4.2. Menggunakan informasi
kesehatan secara profesional
untuk kepentingan kualitas
pelayanan kesehatan gigi dan
mulut (C3,P3,A3).
3. Komunikasi (C3,P3,A3)
3.1 Melakukan komunikasi, informasi, 3.1.1.Mampu berdialog dengan pasien
dan edukasi secara efektif dan dalam kedudukan yang setara
bertanggung jawab baik secara lisan (C3,P3,A3).
maupun tertulis dengan pasien, 3.1.2.Mampu bersikap empati terhadap
keluarga atau pendamping pasien pasien akan keluhan kesehatan
serta masyarakat, teman sejawat dan gigi dan mulut yang mereka
profesi kesehatan lain yang terkait. kemukakan (C3,P3,A3).
3.1.3.Menuliskan surat rujukan pasien
11
kepada sejawat dan atau
penyelenggara kesehatan lain
jika diperlukan sesuai dengan
standar prosedur operasional
yang berlaku (C3,P3,A3).
3.1.4 Mampu berdialog dengan teman
sejawat, praktisi kesehatan, dan
praktisi lain terkait (C3,P3,A3).

4. Hubungan sosio kultural dalam bidang kesehatan gigi dan mulut


(C3,P3,A3)
4.1. Mampu mengelola dan menghargai 4.1.1. Memahami adanya
pasien dengan keanekaragaman keanekaragaman sosial,
sosial, ekonomi, budaya, agama, dan ekonomi, budaya, agama, dan
ras melalui kerjasama dengan pasien ras berdasarkan asal usul pasien
dan berbagai pihak terkait untuk (C2, P2, A2).
menunjang pelayanan kesehatan 4.1.2. Memperlakukan pasien secara
gigi dan mulut yang bermutu. manusiawi tanpa membeda-
bedakan satu sama lainnya
(C3,P3,A3).
4.1.3. Mampu bekerja sama dengan
berbagai pihak terkait untuk
menunjang peningkatan
kesehatan gigi dan mulut
(C2,P3,A3).

Domain II
Penguasaan Ilmu Pengetahuan Kedokteran dan Kedokteran Gigi
Memahami Ilmu Kedokteran Dasar dan Klinik, Kedokteran Gigi Dasar
dan Klinik yang relevan sebagai dasar profesionalisme serta
pengembangan Ilmu Kedokteran Gigi.\

Kompetensi Utama Kompetensi Penunjang


5. Ilmu Kedokteran Dasar (C3,P3,A4)
5.1. Mampu mengintegrasikan 5.1.1. Mampu mengintegrasikan ilmu biomedik
ilmu pengetahuan yang relevan dengan bidang Kedokteran
biomedik yang relevan Gigi yang menegakkan diagnosis,
sebagai sumber keilmuan menetapkan prognosis dan merencanakan
dan berbagai data tindakan medik kedokteran gigi
penunjang untuk (C3,P3,A4).
didiagnosis dan tindakan 5.1.2. Menghubungkan morfologi makroskopis,
12
medik kedokteran gigi. mikroskopis dan topografi organ,
jaringan penyusun sistem tubuh manusia
secara terpadu, sebagai landasan
pengetahuan untuk diagnosis kedokteran
gigi (C3, P3, A4).
5.1.3. Memahami proses tumbuh kembang
dentokraniofasial prenatal dan paskanatal
(C2, P3, A3).
5.1.4. Memahami proses penyakit/kelainan
yang meliputi, infeksi, dan non infeksi
(C2, P2, A3).
5.1.5. Memahami prinsip sterilisasi, desinfeksi
dan asepsis (C2, P3, A3).
5.1.6. Memahami obat-obatan yang digunakan
untuk penyakit gigi dan mulut, termasuk
efek samping dan interaksinya (C2, P3,
A4).
5.1.7. Memahami penggunaan dan bahaya sinar
X (C2, P3, A4).
6. Ilmu Kedokteran Klinik (C4,P3,A4)
6.1. Memahami ilmu 6.1.1. Mampu menghubungkan tata laksana
Kedokteran Klinik yang Kedokteran Klinik untuk
relevan sebagai mengembalikan fungsi optimal sistem
pertimbangan dalam stomatognati (C4, P3, A4).
melakukan perawatan gigi 6.1.2. Memahami kelainan atau penyakit
dan mulut pada pasien sistemik yang bermanifestasi di rongga
medis kompromis. mulut pada pasien medik kompromis
(C2,P3,A4).
6.1.3. Memahami cara pengelolaan pasien
dengan kelainan atau penyakit sistemik
yang bermanifestasi di rongga mulut
pada pasien medik kompromis secara
holistik dan komprehensif (C2, P2,
A2).
6.1.4. Memahami cara merujuk pasien medik
kompromis secara profesional (C2, P3,
A4).
7. Ilmu Kedokteran Gigi Dasar (C4,P4,A4)
7.1. Memahami prinsip ilmu 7.1.1. Memahami ilmu-ilmu Kedokteran Gigi
Kedokteran Gigi Dasar Dasar untuk pengembangan ilmu
yang mencakup : Biologi Kedokteran Gigi Dasar dan Klinik (C2,
Oral, Bio-Material dan P4, A4).
Teknologi Kedokteran 7.1.2. Menganalisis hasil penelitian ilmu
13
Gigi untuk menunjang Kedokteran Gigi Dasar yang berkaitan
keterampilan klinik, serta dengan kasus medik dental dan disiplin
penelitian bidang ilmu lain yang terkait (C4, P3, A4).
Kedokteran Gigi. 7.1.3. Memahami prinsip ilmu Kedokteran Gigi
Dasar untuk menunjang keterampilan
preklinik dan klinik, serta penelitian
bidang Kedokteran Gigi, meliputi :
Biologi Oral, Biomaterial Kedokteran
Gigi, Radiologi Kedokteran Gigi (C2,
P3, A4).
7.1.4. Merencanakan material Kedokteran Gigi
yang akan digunakan dalam tindakan
rekonstruksi untuk mengembalikan
fungsi stomatognati yang optimal
(C4,P3,A4).
7.1.5. Mampu menginterpretasikan hasil
pemeriksaan laboratories dan radiografi
intraoral dan ekstraoral untuk diagnosis
kelainan dan penyakit mulut pada sistem
stomatognatik (C2,P3,A4).
8. Ilmu Kedokteran Gigi Klinik (C4,P3,A4)
8.1. Memahami prinsip ilmu 8.1.1. Memahami prinsip pelayanan klinis
Kedokteran Gigi Klinik kesehatan gigi dan mulut yang meliputi
sebagai dasar untuk tindakan promotif, preventif, kuratif,
melakukan pelayanan dan rehabilitatif.
klinis kesehatan gigi dan 8.1.2. Menghubungkan berbagai tatalaksana
mulut yang efisien dan Kedokteran Gigi Klinik untuk
efektif. membantu dalam memberikan
pelayanan kesehatan gigi dan mulut
dalam mengembalikan fungsi optimal
sistem stomatognatik (C4,P3,A4).

Domain III :
Pemeriksaan Fisik Secara Umum dan Sistem Stomatognatik
Melakukan pemeriksaan, mendiagnosis dan menyusun rencana perawatan
pasien untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang prima melalui
tindakan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

Kompetensi Utama Kompetensi penunjang


9. Pemeriksaan Pasien (C4,P3,A4)

14
9.1. Melakukan pemeriksaan fisik 9.1.1. Mengindentifikasikan keluhan
secara umum dan sistem utama penyakit atau gangguan
stomatognatik dengan sistem stomatognatik (C1,P2,A2).
mencatat informasi klinis, 9.1.2. Menerapkan pemeriksaan
laboratories, radiologis, komprehensif sistem stomatognatik
psikologis dan sosial guna dengan memperhatikan kondisi
mengevaluasi kondisi medik umum (C3,P3,A4).
pasien. 9.1.3. Menentukan pemeriksaan
penunjang laboratories yang
dibutuhkan (C4,P4,A4).
9.1.4. Menginterpretasikan hasil
pemeriksaan laboratories
(C4,P3,A3).
9.1.5. Menentukan pemeriksaan
penunjang radiologi intraoral dan
ekstraoral yang dibutuhkan
(C4,P4,A4).
9.1.6. Mampu menghasilkan radiograf
dengan alat foto sinar intraoral
(C3,P3,A3).
9.1.7. Menginterpretasikan hasil
pemeriksaan radiologi intraoral dan
ekstraoral secara umum (C4,P3,A4).
9.1.8. Menganalisis kondisi fisik,
psikologis, dan sosial melalui
pemeriksaan klinis (C4,P3,A3).
9.2. Mengenal dan mengelola 9.2.1. Menerapkan sikap saling
perilaku pasien secara menghargai dan saling percaya
profesional. melalui komunikasi yang efektif
dan efisien dengan pasien dan/atau
pendamping pasien (C3,P2,A3).
9.2.2. Menganalisis perilaku pasien yang
memerlukan perawatan khusus
secara profesional (C4,P3,A4).
9.2.3. Mengidentifikasikan kondisi
psikologis dan sosial ekonomi
pasien berkaitan dengan
penatalaksanaan lebih lanjut
(C3,P3,A4).
9.3. Menggunakan rekam medik 9.3.1. Membuat rekam medik secara
sebagai acuan dasar dalam akurat dan komprehensif
melaksanakan perawatan gigi (C1,P3,A4).
dan mulut. 9.3.2. Mengelola rekam medik sebagai
15
dokumen legal dengan baik
(C3,P3,A4).
9.3.3. Merencanakan perawatan medik
Kedokteran Gigi berdasarkan
catatan medik yang tertulis pada
rekam medik (C3,P3,A4).

10. Diagnosis (C4,P4,A4)


10.1. Menegakkan diagnosis 10.1.1. Menegakkan diagnosis sementara dan
dan menetapkan diagnosis kerja berdasarkan analisis
prognosis hasil pemeriksaan riwayat penyakit,
penyakit/kelainan gigi temuan klinis, temuan laboratories,
dan mulut melalui temuan radiografis, dan temuan alat
interpretasi, analisis dan bantu lain (C4,P4,A4).
sintesis hasil pemeriksaan 10.1.2. Mampu memastikan lokasi, perluasan,
pasien. etiologi karies dan kelainan periodontal
serta kerusakannya (C4,P3,A4).
10.1.3. Membedakan antara pulpa yang sehat
dan tidak sehat (C4,P4,A4).
10.1.4. Membedakan antara jaringan periodontal
yang sehat dan tidak sehat (C4,P4,A4).
10.1.5. Mampu memastikan penyimpangan
dalam proses tumbuh kembang yang
mengakibatkan maloklusi (C3,P4,A3).
10.1.6. Menjelaskan kondisi, kelainan, penyakit
dan fungsi kelenjar saliva (C2,P3,A4).
10.1.7. Menjelaskan gambaran klinis proses
penyakit pada mukosa mulut akibat
inflamasi, gangguan imunologi,
metabolik, dan neoplastik (C2,P3,A4).
10.1.8. Menjelaskan keadaan kehilangan gigi
yang memerlukan tindakan rehabilitatif
(C2,P3,A4).
10.1.9. Menjelaskan keadaan akibat kelainan
oklusal dan gangguan fungsi mastikasi
dan kondisi yang memerlukan perawatan
(C4,P4,A4).
10.1.10.Mengidentifikasikan kelainan
oromaksilofasial (C4,P4,A4).
10.1.11.Menjelaskan hubungan kebiasaan buruk
pasien dengan kelainan oromaksilofasial
(C2,P3,A2).
10.1.12.Membedakan kelainan dental, skeletal,
16
atau fasial yang berhubungan dengan
gangguan tumbuh kembang, fungsi dan
estetik (C4,P4,A4).
10.1.13.Mampu memastikan adanya manifestasi
penyakit sistemik pada rongga mulut
(C4,P3,A4).
10.1.14.Menganalisis dan menentukan derajat
resiko pada penyakit rongga mulut
dalam segala usia guna menentukan
prognosis (C2,P3,A2).
10.1.15.Mampu memastikan kelainan congenital
dan herediter dalam rongga mulut
(C3,P4,A3).

11. Rencana Perawatan (C4,P3,A3)


11.1. Mengembangkan, 11.1.1. Menganalisis derajat resiko penyakit
mempresentasikan dan gigi dan mulut (C4,P3,A2).
mendiskusikan 11.1.2. Merencanakan pengelolaan
rencana perawatan ketidaknyamanan dan kecemasan
yang didasarkan pada pasien yang berkaitan dengan
kondisi, kepentingan penatalaksanaan perawaran (C3,P3,A3).
dan kemampuan 11.1.3. Merencanakan pelayanan preventif
pasien berdasarkan analisis resiko penyakit
(C3,P3,A3).
11.1.4. Merencanakan perawatan dengan
memperhatikan kondisi sistemik
penyakit (C3,P3,A3).
11.1.5. Mengembangkan rencana perawatan
yang komprehensif dan rasional
berdasarkan diagnosis (C3,P3,A3).
11.1.6. Menjelaskan temuan, diagnosis dan
perawatan pilihan, ketidaknyamanan,
dan resiko perawatan untuk mendapat
persetujuan melakukan perawatan
(C2,P3,A3).
11.1.7. Menjelaskan tanggung jawab pasien,
waktu yang dibutuhkan, langkah-
langkah perawatan, dan perkiraan biaya
perawatan (C2,P2,A3).
11.1.8. Mampu bekerjasama dengan profesi lain
untuk merencanakan perawatan yang
akurat (C4,P3,A3).
11.2. Menetukan rujukan 11.2.1. Membuat surat rujukan kepada spesialis
17
yang sesuai bidang lain terkait dengan
penyakit/kelainan pasien (C3,P3,A3).
11.2.2. Melakukan rujukan kepada yang lebih
kompeten sesuai dengan bidang terkait
(C3,P3,A3).

Domain IV :
Pemulihan Fungsi Sistem Stomatognatik
Melakukan tindakan pemulihan sistem fungsi stomatognatik melalui
penatalaksanaan klinik.

Kompetensi Utama Kompetensi Penunjang


12. Pengelolaan Sakit dan Kecemasan (C4,P4,A4)
12.1. Mampu mengendalikan rasa 12.1.1.Meresepkan obat-obatan secara benar
sakit dan kecemasan pasien dan rasional (C3,P3,A3).
disertai sikap empati. 12.1.2.Mampu mengatasi rasa sakit pada gigi
dan mulut, rasa takut dan ansietas
dengan pendekatan farmokologik dan
non farmakologik (C3,P3,A3).
12.1.3.Menggunakan anastesi lokal untuk
mengendalikan rasa sakit untuk
prosedur restorasi dan bedah dalam
bidang kedokteran gigi (C4,P4,A4).
13. Tindakan Medik Dokter Gigi (C4,P5,A4)
13.1. Melakukan perawatan 13.1.1.Mempersiapkan gigi yang akan
konservasi gigi sulung dan direstorasi sesuai dengan indikasi,
permanen yang sederhana. fungsi, anatomi, dan estetik
(C3,P3,A3).
13.1.2.Mengisolasi gigi geligi dari saliva dan
bakteri (C3,P4,A3).
13.1.3.Membuang jaringan karies dengan
mempertahankan vitalitas pulpa pada
gigi sulung dan permanen
(C3,P4,A3).
13.1.4.Memilih restorasi paska perawatan
saluran akar yang sesuai dengan
indikasinya (C3,P3,A4).
13.1.5.Membuat restorasi dengan bahan-
bahan restorasi yang sesuai dengan
indikasi pada gigi sulung dan
permanen (C4,P4,A4).
13.1.6.Mempertahankan vitalitas pulpa

18
dengan obat-obatan dan bahan
Kedokteran Gigi pada gigi sulung dan
permanen (C3,P3,A3).
13.1.7.Melakukan perawatan saluran akar
pada gigi sulung dan permanen yang
vital dan non vital (C3,P3,A3).
13.1.8.Menindaklanjuti hasil perawatan
saluran akar gigi (C3,P3,A4).
13.2. Melakukan perawatan 13.2.1.Melakukan perawatan
penyakit/kelainan penyakit/kelainan peridontal
periodontal. (C4,P4,A4).
13.2.2.Mengendalikan faktor etiologi
sekunder pada kelainan periodontal
(C3,P3,A3).
13.2.3.Melakukan prosedur kuretase, flap
operasi, dan gingivektomi sederhana
pada kasus kelainan periodontal
dengan kerusakan tulang mencapai
tidak lebih dari sepertiga akar bagian
koronal (C3,P3,A3).
13.2.4.Menindaklanjuti hasil perawatan dan
pemeliharaan jaringan periodonsium
(C3,P3,A3).
13.3. Melakukan perawatan 13.3.1.Melakukan pencegahan maloklusi
Ortodonsi pada pasien anak dental (C3,P4,A3).
dan dewasa. 13.3.2.Mampu memastikan faktor-faktor
yang mempengaruhi hasil perawatan
(C3,P4,A3).
13.3.3.Melakukan perawatan maloklusi
dental (C3,P4,A4).
13.4.Melakukan perawatan bedah 13.4.1.Melakukan pencabutan gigi sulung
sederhana pada jaringan dan permanen (C4,P5,A4).
keras dan lunak mulut. 13.4.2.Melakukan bedah minor sederhana
pada jaringan lunak dan keras gigi
dan mulut (C4,P5,A4).
13.4.3.Melakukan tindakan bedah
preprostetik sederhana (C4,P5,A4).
13.4.4.Menanggulangi komplikasi paska
bedah minor (C4,P5,A4).
13.5. Melakukan perawatan non 13.5.1.Mengelola lesi-lesi jaringan lunak
bedah pada lesi jaringan mulut yang sederhana (C4,P4,A4).
lunak mulut. 13.5.2.Memelihara kesehatan jaringan lunak
mulut pada pasien dengan kompromis
19
medik ringan (C4,P4,A4).
13.6. Melakukan perawatan 13.6.1.Melakukan perawatan kasus gigi
prostodontik pada pasien tiruan cekat, gigi tiruan sebagian, gigi
anak dan dewasa. tiruan penuh sederhana (C3,P3,A3).
13.6.2.Memilih gigi penyangga untuk
pembuatan gigi tiruan tetap dan
lepasan (C3,P3,A4).
13.6.3.Menanggulangi masalah-masalah
paska pemasangan gigi tiruan
(C3,P43A3).
13.7.Mengelola kegawatdaruratan 13.7.1.Mengelola kegawatdaruratan gigi dan
di bidang Kedokteran Gigi mulut berbagai usia (C3,P3,A3).

13.8.Bekerja dalam tim secara 13.8.1.Bekerjasama secara terintegrasi di


efektif dan efisien dalam antara berbagai bidang ilmu
mencapai kesehatan gigi Kedokteran Gigi dalam melakukan
dan mulut yang prima. pelayanan kesehatan gigi dan mulut
yang prima (C3,P3,A3).

Domain V :
Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
Menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat menuju kesehatan gigi
dan mulut yang prima.

Kompetensi Utama Kompetensi Penunjang


14. Melakukan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
(C4,P3,A4)
14.1. Mendiagnosis masalah 14.1.1.Menilai kesehatan gigi dan mulut
kesehatan gigi dan masyarakat dengan menggunakan data
mulut masyarakat. hasil survey, data epidemiologi, dan
evidence-based dentistry.
14.1.2.Mengidentifikasikan faktor resiko yang
berkaitan dengan masalah kesehatan gigi
dan mulut masyarakat (C1,P3,A3).
14.1.3.Merencanakan program kesehatan gigi
dan mulut masyarakat berdasarkan
prioritas masalah (C4,P3,A4).
14.2. Melakukan upaya 14.2.1.Mengkomunikasikan program kesehatan
promotif dan preventif gigi dan mulut masyarakat (C3,P3,A3).
pada masyarakat. 14.2.2.Menerapkan strategi promotif dan
preventif kesehatan gigi dan mulut
masyarakat (C1,P3,A3).

20
14.2.3.Menganalisis program kesehatan gigi
dan mulut masyarakat yang
dilaksanakan (C4,P3,A3).
14.3. Mengupayakan 14.3.1.Memahami penggunaan/pemanfaatan
teknologi informasi teknologi informasi untuk program
untuk kepentingan kesehatan gigi dan mulut masyarakat
pelayanan kesehatan (C2,P2,A2).
masyarakat 14.3.2.Memahami penggunaan teknologi
informasi untuk penulusuran informasi
dan sumber belajar di bidang kesehatan
gigi masyarakat (C2,P2,A2).
14.3.3.Memahami penggunaan teknologi
informasi untuk pengumpulan dan
pengolahan data dibidang kesehatan gigi
masyarakat (C2,P2,A2).
14.4. Bekerja dalam tim serta 13.8.1.Melakukan kerjasama dengan tenaga
membuat jejaring kerja kesehatan dan masyarakat, dalam
(networking) yang upaya mencapai kesehatan gigi dan
efektif dan efisien mulut masyarakat yang optimal
dalam usaha menuju (C3,P3,A3).
kesehatan gigi dan 13.8.2.Melaksanakan jejaring kerja dalam
mulut masyarakat yang pelaksanaan program kesehatan gigi dan
optimal. mulut masyarakat (C3,P3,A3).
13.8.3.Melakukan kerjasama dan jejaring kerja
dengan masyarakat dan instansi terkait
dalam upaya pemberdayaan masyarakat
(C3,P3,A3).
15. Manajemen Perilaku (C4,P3,A3)
,15.1. Memahami konsep 15.1.1.Mengindentifikasikan perilaku
perilaku kesehatan kesehatan individu, keluarga dan
individu dan masyarakat di bidang kesehatan gigi dan
masyarakat di bidang mulut (C1,P3,A3).
Kedokteran Gigi. 15.1.2.Memotivasi perilaku hidup sehat
individu, keluarga dan masyarakat di
bidang kesehatan gigi dan mulut
(C3,P3,A3).
15.1.3.Menerapkan perilaku hidup sehat
individu, keluarga dan masyarakat di
bidang kesehatan gigi dan mulut
(C3,P3,A3).
15.1.4.Membuat penilaian perubahan perilaku
kesehatan gigi dan mulut individu serta
masyarakat (C4,P3,A3).
21
15.1.5.Menjabarkan upaya mengubah
kebiasaan masyarakat dari berorientasi
kuratif menjadi preventif (C2,P3,A3).

Domain VI :
Manajemen Praktek Dokter Gigi
Mampu menerapkan fungsi manajemen dalam menjalankan praktek
dokter gigi.

Kompetensi Utama Kompetensi Penunjang


16. Manajemen Praktek dan Lingkungan Kerja (C3,P3,A3)
16.1.Menata manajemen 16.1.1.Memahami manajemen praktek dan
praktek serta tatalaksana tatalaksana sesuai dengan standar
lingkungan kerja praktek pelayanan Dokter Gigi (C2,P3,A3).
Dokter Gigi. 16.1.2.Membuat perencanaan praktek Dokter
Gigi yang efisien dan efektif
(C3,P3,A3).
16.1.3.Menjelaskan pengorganisasian dalam
menjalankan praktek (C2,P3,A3).
16.1.4.Menjelaskan cara memantau dan
mengevaluasi praktek (C2,P3,A3).
16.2.Menata lingkungan kerja 16.2.1.Menjelaskan lingkungan kerja yang
Dokter Gigi secara sehat sesuai dengan prinsip ergonomik
ergonomik dan prinsip (C2,P3,A3).
keselamatan kerja. 16.2.2.Menerapkan prinsip kesehatan dan
keselamatan kerja (C3,P3,A3).
16.2.3.Mengelola dampak praktek terhadap
lingkungan sekitar (C3,P3,A3).
16.3.Menerapkan prinsip dasar 16.3.1.Melakukan prosedur perawatan gigi
pengelolaan praktek yang tepat bersama-sama dengan tenaga
dokter gigi dan kesehatan lainnya (C3,P3,A3).
hubungannya dengan 16.3.2.Melakukan komunikasi secara efektif
aspek sosial. dan bertanggung jawab secara lisan
maupun tulisan dengan tenaga
kesehatan, pasien, dan masyarakat
(C3,P3,A3).

22
I.6 STAF DOSEN DAN KARYAWAN

Staf Dosen
1. Nama Dosen : drg. Rini Bikarindrasari, M. Kes.
Tempat tanggal lahir : Klaten, 7 Maret 1966
Pangkat/Gol : Penata/ (III/c)
Jabatan : Lektor
TMT : Maret 1998

2. Nama Dosen : drg. Sri Wahyuningsih Rais, M.Kes., Sp.Pros


Tempat tanggal lahir : Aceh Timur, 30 November 1969
Pangkat/Gol : Penata/ (III/c)
Jabatan : Lektor
TMT : Desember 2000

3. Nama Dosen : drg. Shanty Chairani, M.Si.


Tempat tanggal lahir : Palembang, 2 Oktober 1980
Pangkat/Gol : Penata Muda Tk. I/ (III/b)
Jabatan : Lektor
TMT : Januari 2005

4. Nama Dosen : drg. Maya Hudiyati, MDSc.


Tempat tanggal lahir : Mentok, 17 Mei 1977
Pangkat/Gol : Penata Muda Tk. I/ (III/b)
Jabatan : Asisten Ahli
TMT : Januari 2005

5. Nama Dosen : drg. Arya Prasetya Beumaputra, Sp.Ort.


Tempat tanggal lahir : Yogyakarta, 2 Juni 1974
Pangkat/Gol : Penata Muda Tk. I/ (III/b)
Jabatan : Asisten Ahli
TMT : Januari 2005

23
6. Nama Dosen : drg. Siti Rusdiana Puspa Dewi, M.Kes.
Tempat tanggal lahir : Kayuagung, 8 Desember 1980
Pangkat/Gol : Penata Muda Tk. I/ (III/b)
Jabatan : Asisten Ahli
TMT : Mei 2006

7. Nama Dosen : drg. Asti Rosmala Dewi, MM., Sp.Perio.


Tempat tanggal lahir : Surabaya, 2 September 1982
Pangkat/Gol : Penata Muda Tk. I/ (III/b)
Jabatan : Asisten Ahli
TMT : Desember 2008

8. Nama Dosen : drg. Ulfa Yasmin S.


Tempat tanggal lahir : Palembang, 22 Agustus 1984
Pangkat/Gol : Penata Muda Tk. I/ (III/b)
Jabatan : Staf Pengajar
TMT : Desember 2008

9. Nama Dosen : drg. Sulistiawati


Tempat tanggal lahir : Jambi, 29 Oktober 1985
Pangkat/Gol : Penata Muda Tk. I/ (III/b)
Jabatan : Staf Pengajar
TMT : Desember 2009

10. Nama Dosen : drg. Rani Purba


Tempat tanggal lahir : Palembang, 1 Juli 1986
Pangkat/Gol : Penata Muda Tk. I/ (III/b)
Jabatan : Staf Pengajar
TMT : Desember 2010

24
11. Nama Dosen : drg. Bertha Aulia
Tempat tanggal lahir : Mangunjaya, 29 Juni 1985
Pangkat/Gol : Penata Muda Tk. I/ (III/b)
Jabatan : Staf Pengajar
TMT : Desember 2010

12. Nama Dosen : drg. Danica Anastasia, Sp.KG.


Tempat tanggal lahir : Jakarta, 31 Januari 1984
Pangkat/Gol : Penata Muda Tk. I/ (III/b)
Jabatan : Staf Pengajar
TMT : Desember 2010

13. Nama Dosen : drg. Martha Mozartha, M.Si.


Tempat tanggal lahir : Palembang, 5 April 1981
Pangkat/Gol : Penata Muda Tk. I/ (III/b)
Jabatan : Staf Pengajar
TMT : Desember 2012

14. Nama Dosen : drg. Mellani Cindera Negara


Tempat tanggal lahir : Belinyu, 7 Oktober 1987
Pangkat/Gol. : Penata Muda Tk. I/ (III/b)
Jabatan : Staf Pengajar
TMT : September 2011

15. Nama Dosen : drg. Ickman Setoaji Wibowo, MM.


Tempat tanggal lahir :
Pangkat : Penata Muda Tk. I/ (III/b)
Jabatan : Staf Pengajar
TMT : 2015

25
16. Nama Dosen : drg. Rosada Sintya Dwi
Tempat tanggal lahir :
Pangkat : Penata Muda Tk. I/ (III/b)
Jabatan : Staf Pengajar
TMT : 2015

17. Nama Dosen : drg. Tyas Hestiningsih


Tempat tanggal lahir :
Pangkat : Penata Muda Tk. I/ (III/b)
Jabatan : Staf Pengajar
TMT : 2015

18. Nama Dosen : drg. Trisnawaty K.


Tempat tanggal lahir : Palembang, 17 Maret 1986
Pangkat : Dosen Kontrak
Jabatan : Staf Pengajar
TMT : Februari 2011

Staf Karyawan

1. Nama Karyawan : Syamsurizal, SE.Ak.


Tempat tanggal lahir : Palembang, 10 Mei 1969
Pangkat/Gol. : Penata Tk. I/ (III/d)
Jabatan : Koordinator Administrasi
TMT : Maret 1988

2. Nama Karyawan : Indrayati, SE.


Tempat tanggal lahir : Palembang, 12 Januari 1975
Golongan : Penata Muda/ (III/a)
Jabatan : PUMK
TMT : 2014

26
3. Nama Karyawan : Nurhabiba, S.Sos
Tempat tanggal lahir : Palembang, 1 Mei 1963
Pangkat/Gol. : Penata/ (III/c)
Jabatan : Pengadministrasi Kemahasiswaan
TMT : November 1990

4. Nama Karyawan : Nurhana


Tempat tanggal lahir : Tb. Tebat, 13 Agustus 1958
Pangkat/Gol. : Penata Muda Tk. I/ (III/b)
Jabatan : Tata Usaha
TMT : Maret 1981

5. Nama Karyawan : Anwar


Tempat tanggal lahir : Tanjung Karang, 1 Januari 1961
Pangkat/Gol. : Penata Muda Tk. I/ (III/b)
Jabatan : Pengadministrasi Pendidikan Akademik
TMT : Maret 1992

6. Nama Karyawan : Wardi


Tempat tanggal lahir : Gunung Kidul, 1 September 1963
Pangkat/Gol. : Pengatur Tk. I/ (II/d)
Jabatan : Laboran
TMT : Maret 2000

7. Nama Karyawan : Kasnawi


Tempat tanggal lahir : Palembang, 2 November 1967
Pangkat/Gol. : Pengatur Muda Tk. I/ (II/b)
Jabatan : Pengadministrasi Umum
TMT : Januari 2007

27
8. Nama Karyawan : Badariah
Tempat tanggal lahir : Prabumulih, 4 Maret 1975
Pangkat/Gol. : Pengatur Muda Tk. I/ (II/b)
Jabatan : Pengadministrasi Umum/ Pendidikan Profesi
TMT : Oktober 2008

9. Nama Karyawan : Marsil Fikri


Tempat tanggal lahir : Supat/ MUBA, 3 November 1974
Pangkat/Gol. : Pengatur Muda/ (II/a)
Jabatan : Pengadministrasi Pendidikan
TMT : 2007

10.Nama Karyawan : Darwin Hendry


Tempat tanggal lahir : Air Itam, 12 Maret 1965
Pangkat/Gol. : Pengatur Muda/ (II/a)
Jabatan : Pengadministrasi Umum
TMT : 2014

11.Nama Karyawan : Martinawati, SE.


Tempat tanggal lahir : Palembang, 16 Maret 1975
Golongan : BLU/ (II/a)
Jabatan : Pengadministrasi Pendidikan Akademik
TMT : September 2005

12. Nama Karyawan : Wenti Septri Sandi, S.AP.


Tempat tanggal lahir : Palembang, 21 September 1986
Golongan : BLU/ (II/a)
Jabatan : Pengadministrasi Kemahasiswaan
TMT : Desember 2006

28
13. Nama Karyawan : Junaidi
Tempat tanggal lahir : Sungai Pinang, 19 April 1973
Golongan : BLU/ (II/a)
Jabatan : Kebersihan
TMT : Januari 2008

14. Nama Karyawan : Amelia Sepriana


Tempat tanggal lahir : Palembang, 9 September 1983
Golongan : BLU/ (II/a)
Jabatan : Pengadministrasi Umum/ Pendidikan Profesi
TMT : Maret 2008

15. Nama Karyawan : Ryan Novrianto Syaputra, SE.


Tempat tanggal lahir : Palembang, 13 November 1985
Golongan : BLU/ (II/a)
Jabatan : Pengadministrasi Pendidikan Profesi
TMT : Februari 2010

16. Nama Karyawan : Slamat Ariadi, S.IP.


Tempat tanggal lahir : Palembang, 8 september 1985
Golongan : BLU/ (II/a)
Jabatan : Pengadministrasi Kepegawaian
TMT : Januari 2012

17. Nama Karyawan : Muhammad Rafik, S.Pi


Tempat tanggal lahir : Cintajaya, 5 Mei 1984
Golongan : BLU/ (II/a)
Jabatan : Pengadministrasi Umum dan Perlengkapan
TMT : Maret 2007

29
18. Nama Karyawan : Joni Iskandar
Tempat tanggal lahir : Palembang, 23 Januari 1991
Golongan : BLU/ (II/a)
Jabatan : Pengadministrasi Umum
TMT : Agustus 2012

19. Nama Karyawan : Megawati


Tempat tanggal lahir : Arisan Musi, 8 Oktober 1978
Golongan : BLU/ (II/a)
Jabatan : Kebersihan
TMT : Oktober 2006

20. Nama Karyawan : Fathul Qorib


Tempat tanggal lahir : OKI
Golongan : BLU/ (II/a)
Jabatan : Pengadministrasi Keuangan
TMT : Januari 2015

21. Nama Karyawan : Rafiqo Riza Permata, AMKG


Tempat tanggal lahir : Ogan Ilir
Golongan : BLU/ (II/c)
Jabatan : Pengadministrasi Pendidikan Profesi
TMT : Januari 2015

30
BAB II
PEDOMAN DAN PERATURAN AKADEMIK DAN
KEMAHASISWAAN

II.1 JALUR PENERIMAAN CALON MAHASISWA

Penerimaan calon mahasiswa Program Studi Kedokteran Gigi


Universitas Sriwijaya dilakukan melalui 2 jalur:
a. Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) atau
Undangan (termasuk Bidik Misi)
b. Seleksi Bersama Masuk Peguruan Tinggi Negeri (SNMBPTN)

II.2 TATA TERTIB UMUM

II.2.1 Hak Mahasiswa


Setiap mahasiswa mempunyai hak yang sama dalam hal:
1. Menggunakan kebebasan akademik secara bertanggung jawab untuk
menuntut dan mengkaji ilmu sesuai dengan norma, etika dan susila
yang berlaku dalam lingkungan akademik.
2. Memanfaatkan fasilitas akademik universitas/fakultas/program studi
dalam rangka kelancaran proses belajar sesuai ketentuan penggunaan
yang berlaku.
3. Mendapatkan bimbingan akademik dari dosen yang ditugaskan.
4. Memperoleh layanan informasi yang berkaitan dengan program studi
yang diikutinya serta hasil belajarnya.
5. Menyelesaikan studi berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan dan
sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
6. Memanfaatkan sumber daya universitas/fakultas/program studi
melalui perwakilan/organisasi kemahasiswaan untuk kegiatan yang
berhubungan dengan akademik.
7. Pindah ke Perguruan Tinggi (PT) atau program studi lain, bilamana
memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
8. Ikut serta dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan universitas/
fakultas/program studi.
31
II.2.2 Kewajiban Mahasiswa
Selama menjalani proses pendidikan di Program Studi Kedokteran
Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, mahasiswa
berkewajiban :
1. Membayar biaya penyelenggaraan pendidikan selama masa studi
pendidikan akademik dan profesi dokter gigi. Setiap semester
mahasiswa wajib membayar Sumbangan Pembinaan Pendidikan
(SPP) dan Tunjangan Penyelenggaraan Pendidikan (TPP) sesuai
dengan jadwal yang ditetapkan oleh universitas. Khusus untuk
mahasiswa baru juga diwajibkan untuk membayar Dana Pembinaan
Pendidikan (DPP) pada semester awal.
2. Mengisi Kartu Rencana Studi (KRS) pada setiap awal semester
sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
3. Mematuhi semua peraturan/ketentuan yang berlaku pada
universitas/fakultas/ program studi.
4. Memegang teguh tata krama/sopan santun pergaulan dalam segala
tingkah lakunya.
5. Setiap mahasiwa diwajibkan berpakaian rapi dan sopan (kemeja, rok
minimal 5 cm di bawah lutut/celana berbahan dasar kain, dan sepatu
tertutup) dan potongan rambut harus rapi, dilarang memakai T-Shirt,
jeans, celana yang ketat, sandal, perhiasan yang berlebihan, berkuku
panjang kuteks (pewarna kuku), mewarnai rambut.
6. Selama mengikuti kegiatan belajar-mengajar, mahasiswa dilarang
mengaktifkan alat komunikasi elektronik
7. Ikut memelihara sarana dan prasarana serta kebersihan, ketertiban,
dan keamanan universitas/fakultas/program studi.
8. Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian.
9. Menjaga kewibawaan dan nama baik universitas/fakultas/program
studi.
10. Menjunjung tinggi kebudayaan nasional.
11. Bagi mahasiswa yang mengajukan izin untuk meninggalkan kegiatan
pendidikan, wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:

32
a. Meninggalkan kegiatan pendidikan karena alasan sakit lebih dari
3 (tiga) hari dan kurang dari 1 (satu) minggu harus disertai Surat
Keterangan Dokter atau orang tua/wali
b. Meninggalkan kegiatan pendidikan karena alasan lebih dari 1
(satu) minggu harus disertai Surat Keterangan Dokter yang
dilegalisasi oleh Pusat Kesehatan Mahasiswa Universitas
Sriwijaya
c. Meninggalkan kegiatan pendidikan karena alasan lain lebih dari 3
(tiga) hari harus sepengetahuan orang tua/wali dan disetujui oleh
Pimpinan Fakultas sebelumnya
d. Surat izin harus sudah disampaikan ke bagian Akademik
selambat-lambatnya 3 (tiga) hari terhitung mulai berakhirnya
surat izin.
12. Tidak melakukan suatu perbuatan/aktivitas/provokasi yang dapat
menimbulkan hambatan terhadap kegiatan akademik, baik yang
dilakukan secara struktural (organisasi) maupun non struktural.
13. Tidak melakukan pelanggaran akademik, seperti : berlaku curang
pada saat ujian; memalsukan tanda tangan, pekerjaan praktikum
akademik dan profesi, serta nilai, melakukan tindakan penyuapan
dalam bentuk apapun, plagiat, dan menyuruh orang lain untuk
melakukan tugas-tugas akademik dan ujian.
14. Tidak melakukan tindakan seolah-olah sebagai dokter gigi di luar
lingkungan akademik Program Studi Kedokteran Gigi.
15. Tidak melakukan tindakan asusila dan kriminal.

II.2.3 Sanksi
1. Apabila mahasiswa melanggar ketentuan dan peraturan yang telah
ditetapkan oleh universitas/fakultas/program studi dapat dikenakan
sanksi berupa:
a. Peringatan lisan dari universitas/fakultas/program studi.
b. Peringatan tertulis dari universitas/fakultas/program studi.
c. Ganti rugi terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh tindakan
mahasiswa.

33
d. Pengurangan nilai hingga tidak diluluskan dari mata kuliah yang
terkait dengan pelanggaran berdasarkan tingkat kesalahan.
e. Skorsing dengan lama waktu maksimal 1 tahun.
f. Pemecatan atau diberhentikan sebagai mahasiswa Program Studi
Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.
2. Apabila seorang mahasiswa dalam pemeriksaan klinis laboratorium
ternyata hasilnya positif menggunakan narkoba dan atau terlibat
jaringan pengedar narkoba, maka yang bersangkutan dinyatakan
gugur/diberhentikan sebagai mahasiswa.
3. Dalam rangka upaya meningkatkan kualitas hasil pendidikan dan
mendorong pencapaian prestasi yang optimal, maka ditetapkan
sanksi sebagai berikut:
a. Apabila seorang mahasiswa pada suatu periode perkuliahan
menunjukkan jumlah kehadiran kuliah kurang dari 80%, maka
mahasiswa tersebut tidak diperkenankan mengikuti ujian.
b. Apabila seorang mahasiswa pada suatu semester mendapat indeks
prestasi (IP) di bawah standar yang ditetapkan (< 2,00) maka
mahasiswa tersebut diberikan peringatan tertulis oleh ketua
program studi/jurusan.
c. Apabila seorang mahasiswa pada akhir masa studi tidak
menunjukkan kemajuan dalam penyusunan tugas akhir/skripsi,
maka mahasiswa tersebut diberi peringatan tertulis oleh ketua
program studi/jurusan.

II.2.4 Pembimbing Akademik


Selama mengikuti pendidikan, mahasiswa dibantu oleh seorang
dosen Pembimbing Akademik (PA), yang ditetapkan oleh
fakultas/program studi berdasarkan usulan dari program studi. Secara
umum, dosen PA bertugas memberikan bimbingan akademik kepada
sejumlah mahasiswa sebagai berikut.

34
Peran Dosen Pembimbing Akademik
1. Membantu mahasiswa bimbingannya untuk mengenal minat, bakat
dan kemampuan akademisnya
2. Membantu mahasiswa bimbingannya merencanakan studi
3. Memotivasi mahasiswa bimbingannya agar mempunyai kemampuan
dalam menghadapi kendala akademik sehingga dapat menemukan
sendiri pemecahan masalahnya.
4. Membantu mahasiswa bimbingannya yang mempunyai masalah
pribadi dan sosial, agar mahasiswa yang bersangkutan dapat
memecahkan sendiri permasalahannya

Tugas Dosen Pembimbing Akademik


1. Membimbing maksimal 30 orang mahasiswa Program Studi
Kedokterann Gigi.
2. Mencari informasi dari program studi tentang nama-nama dan Kartu
Hasil Studi (KHS) terbaru dari mahasiswa bimbingannya.
3. Menentukan jadwal bimbingan
4. Mempelajari masalah akademik, pribadi, dan sosial mahasiswa
bimbingannya.
5. Mendiskusikan hasil dan rencana studi mahasiswa bimbingannya
pada setiap awal semester
6. Menandatangani Kartu Rencana Studi (KRS) dan Kartu Perubahan
Rencana Studi (KPRS) mahasiswa bimbingannya
7. Memberikan pertimbangan kepada ketua program studi bagi
mahasiswa bimbingannya yang mengajukan permohonan Penundaan
Kegiatan Akademik (PKA)
8. Menyimpan arsip KRS dan KPRS mahasiswa bimbingannya
9. Memantau perkembangan studi mahasiswa dengan cara
menjadwalkan pertemuan dengan mahasiswa bimbingannya minimal
dua kali tiap semester

35
II.2.5 Penundaan Kegiatan Akademik
Penundaan Kegiatan Akademik (PKA), cuti kuliah, atau stop out
(SO) adalah status mahasiswa yang berhenti sementara dalam mengikuti
program pendidikan. Ketentuan PKA atau SO adalah sebagai berikut:
1. PKA atau SO dapat dilakukan dengan alasan kesehatan/sakit dengan
surat keterangan resmi dari dokter atau alasan lain sesuai dengan
ketentuan dan persetujuan dari fakultas/program studi
2. PKA atau SO tidak dapat dilakukan oleh mahasiswa baru/semester 1
3. Pada masa PKA atau SO, mahasiswa tidak membayar biaya
pendidikan dan tidak diperkenankan melakukan kegiatan akademik,
tidak diperkenankan menggunakan fasilitas pendidikan dan tidak
mendapat bimbingan dari dosen pembimbing akademik
4. Lama PKA maksimum 2 tahun selama masa studi
5. PKA atau SO tidak boleh diambil lebih dari 2 semester berturut-turut
6. Lama PKA atau SO diperhitungkan sebagai masa studi
7. Penetapan PKA atau SO dilakukan melalui SK Rektor sesuai
pengajuan dari fakultas/program studi atau permohonan dari
mahasiswa yang bersangkutan dengan persetujuan dari
fakultas/program studi
8. Permohonan, pengajuan, dan penetapan PKA atau SO dilakukan tiap
semester sesuai batas waktu yang ditetapkan

II.2.6 Perpindahan Mahasiswa


A. Perpindahan dari Universitas Sriwijaya ke Perguruan Tinggi lain
1. Perpindahan dapat dilakukan oleh mahasiswa yang terdaftar pada
semester yang sedang berjalan dan sedikitnya telah mengikuti
kegiatan akademik selama 2 semester.
2. Usul perpindahan diajukan kepada Rektor melalui
fakultas/program studi.
3. Bagi mahasiswa yang disetujui perpindahannya tidak dapat
pindah kembali ke Universitas Sriwijaya.
4. Biaya pendidikan yang telah disetorkan ke universitas tidak dapat
dikembalikan

36
B. Perpindahan dalam Universitas Sriwijaya
Mahasiswa dapat pindah dalam satu fakultas/program studi ke
fakultas/program studi lain dalam lingkungan Universitas Sriwijaya
apabila memenuhi syarat-syarat sebgai berikut:
1. Pindah program hanya dapat dilakukan pada program yang
sejenis dalam lingkungan Universitas Sriwijaya.
2. Telah mengikuti kegiatan akademik sekurang-kurangnya 2
semester dan minimum telah mengumpulkan 26 SKS.
3. Mencapai IPK ≥ 2,25 bagi S0 dan S1 serta ≥ 3,00 bagi S2 dan
S3.
4. Disetujui pimpinan fakultas/program studi yang bersangkutan
5. Bersedia memenuhi semua ketentuan administrasi dan keuangan
yang berlaku pada fakultas/program studi yang dituju.
6. Penetapan persetujuan perpindahan dilakukan oleh Rektor
dengan mempertimbangkan , “passing grade”, jalur masuk
(SNMPTN, PMP, PBKD, USM), akreditasi program, daya
tampung yang tersedia, dll.
7. Biaya pendidikan yang telah disetorkan ke universitas untuk
menempuh pendidikan di Program Studi Kedokteran Gigi tidak
dapat dikembalikan/dipindahkan.

C. Perpindahan dari perguruan tinggi lain ke Unsri


Unsri hanya dapat menerima mahasiswa pindahan dari program
studi yang sama, yaitu 1) memiliki akreditasi minimal sama dengan
program studi yang dituju dan 2) kepindahan diajukan karena alasan
mutasi dinas orang tua/wali serta dengan bukti yang kuat tentang
perlunya kebersamaan (ketergantungan) mahasiswa yang bersangkutan
dengan orang tua/wali-nya. Persyaratan perpindahan ini adalah:
1. Tidak dikeluarkan dari perguruan tinggi asal karena sebab-sebab
tertentu dibuktikan dengan surat rekomendasi dari Rektor yang
bersangkutan.
2. Tersedia sisa masa studi yang dianggap rasional untuk
menyelesaikan pendidikannya di Universitas Sriwijaya.

37
3. Memenuhi persyaratan akademik dan keuangan yang ditetapkan
oleh fakultas/program studi.
4. Bagi mahasiswa program S1 yang telah mengikuti kegiatan
akademik selama 2 semester di perguruan tinggi asal harus
mengumpulkan sekurang-kurangnya 26 SKS dengan IPK ≥ 2,25.
5. Bagi mahasiswa yang telah mengikuti kegiatan akademik selama
4 semester di perguruan tinggi asal harus mengumpulkan
sekurang-kurangnya 52 SKS dengan IPK ≥ 2,25.
6. Bagi mahasiswa yang telah mengikuti kegiatan akademik selama
6 semester di perguruan tinggi asal harus mengumpulkan
sekurang-kurangnya 78 SKS dengan IPK ≥ 2,25.
7. Bagi mahasiswa yang telah mengikuti kegiatan akademik selama
8 semester di perguruan tinggi asal harus mengumpulkan
sekurang-kurangnya 104 SKS, kecuali Fakultas Kedokteran 91
SKS dengan IPK ≥ 2,25.

D. Ketentuan bagi Mahasiswa Pindahan


1. Mahasiswa pindahan dikenakan ketentuan-ketentuan akademik,
kurikulum, jangka masa studi dan ketentuan administrasi serta
keuangan yang berlaku di Universitas Sriwijaya.
2. Masa studi bagi mahasiswa pindahan sesuai dengan batas waktu
program studi yang berlaku di Universitas Sriwijaya terhitung
sejak terdaftar pada perguruan tinggi asal.
3. Universitas Sriwijaya hanya dapat menerima mahasiswa
pindahan pada awal tahun akademik (masa pendaftaran semester
ganjil).
4. Untuk mahasiswa pindahan pada program pendidikan profesi,
harus mengikuti seluruh requirement kepaniteraan klinik yang
ditetapkan oleh program studi.

38
BAB III
PROGRAM PENDIDIKAN AKADEMIK

III.1 PENDAHULUAN

Pendidikan Dokter Gigi meliputi dua tahap pendidikan, yaitu


Program Studi Kedokteran Gigi (PSKG) untuk strata-1 (S.KG) dan
Program Studi Profesi Dokter Gigi (PSPDG) untuk tahap pendidikan
profesi (drg.). Kedua tahap pendidikan tersebut tidak dapat dipisahkan
untuk mencapai gelar dokter gigi. Beban studi dari Program Pendidikan
Akademik adalah 145 SKS, dengan lama studi 7 (tujuh) semester,
dimulai di semester gasal pada bulan Agustus atau September setiap
tahun, sedangkan beban studi Program Pendidikan Profesi adalah
31 SKS yang dimulai pada bulan Januari dan Juli setiap tahun.
Berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Sriwijaya Nomor
131/H9/DT.Kep/2009, PSKG Unsri telah memberlakukan Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK) dengan strategi Pembelajaran Berdasar
Masalah (PBM) untuk sebagian besar mata ajar, dan pembelajaran aktif
yang terpusat pada mahasiswa (Student Center Learning). Mata ajar
dikemas terintegrasi meliputi Ilmu Dasar Kedokteran dan Kedokteran
Gigi, Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat, Ilmu Kedokteran dan Kedokteran
Gigi Klinik, yang dilaksanakan dalam sistem blok.
Mahasiswa dibagi dalam kelompok yang terdiri dari 9-10 orang, dan
setiap kelompok wajib menyelesaikan 2 (dua) blok mata ajar terintegrasi
persemester atau 14 (empat belas) blok selama Program Pendidikan
Akademik. Pendalaman teori melalui modul dan pemicu, sedangkan
pemahaman keterampilan klinik melalui reinforcement dan skill’s lab
dengan menggunakan panthom, video, serta peragaan dengan model atau
pasien dalam praktik gigi dan mulut serta program kesehatan gigi
masyarakat. Setiap kelompok mahasiswa dibimbing oleh seorang
fasilitator. Evaluasi blok mata ajar terintegrasi dilaksanakan dengan multi
discipline examination antara lain ujian tertulis dan ujian slide. Pada akhir
Program Pendidikan Akademik, mahasiswa diwajibkan mengikuti mata
ajar elektif dan menuliskan karya ilmiah atau skripsi yang merupakan
hasil penelitian.

39
III.2 TUJUAN PENDIDIKAN DOKTER GIGI

Tujuan Tahap Program Pendidikan Akademik dan Profesi adalah


mendidik mahasiswa melalui proses belajar mengajar sehingga memiliki
sikap dan kemampuan sebagai berikut:
1. Berjiwa pancasila serta memiliki, memelihara, dan mengembangkan
integritas kepribadian yang tinggi, rasa tanggung jawab, sifat dapat
dipercaya, sera menaruh perhatian dan penghargaan terhadap sesame
manusia sesuai dengan etika kedokteran gigi.
2. Menguasai dasar-dasar ilmiah sehingga mampu berpikir, bersikap
dan bertindak sebagai ilmuwan
3. Berfungsi sebagai anggota masyarakat yang kreatif dan produktif,
bersifat terbuka, tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu dan
teknologi kedokteran maupun terhadap masalah kesehatan yang
dihadapi masyarakat, serta mendidik dan mengajak masyarakat ke
arah sikap yang sama.
4. Senantiasa meningkatkan dan mengembangkan diri dalam bidang
ilmu kedokteran gigi dengan meningkatkan pengetahuan, memilih
sumber-sumber pendidikan yang sesuai berdasarkan penilaian
kemajuan diri secara kritis dengan berpedoman pada pendidikan
sepanjang hayat.
5. Menguasai dasar-dasar ilmiah serta pengetahuan dan ilmu kedokteran
khususnya kedokteran gigi sehingga mampu menerapkan ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan yang mencakup:
a. Mengenal, merumuskan, dan menyusun prioritas masalah
kesehatan/kedokteran gigi masyarakat sekarang dan akan datang
serta merumuskan cara penyelesaian masalah-masalah tersebut
melalui rencana program-program yang bersifat promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif.
b. Menyusun perencanaan penyelesaian masalah kesehatan gigi
penderita dengan berlandaskan etika kedokteran gigi serta dengan
memperhatikan aspek jasmani, rohani, dan sosiobudaya penderita
melalui proses identifikasi dan perumusan masalah penderita.

40
6. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu kesehatan, khususnya
ilmu kedokteran gigi, dalam upaya mencari penyelesaian masalah
kesehatan penderita, masyarakat, dan sistem pelayanan kesehatan
dengan ikut serta dalam pendidikan dan penelitian.

III.3 TUJUH LONCATAN TAHAP TUTORIAL (SEVEN JUMP)

Penyelenggaraan diskusi Pembelajaran Berdasar Masalah (PBM)


berlangsung dalam kelompok kecil yang terdiri dari 10-15 mahasiswa
dibimbing oleh seorang fasilitator yang bertanggung jawab pada
Koordinator Blok. Dalam PBM ini tahap tutorial berdasarkan tujuh
loncatan (Seven Jump) yaitu :
1. Mengidentifikasi dan klarifikasi istilah asing/tidak dikenal dalam
skenario; sekretaris kelompok membuat daftar istilah yang belum
jelas.
2. Mengidentifikasi dan menetapkan masalah yang perlu
didiskusikan oleh kelompok; sekretaris kelompok menyusun
daftar masalah yang disepakati.
3. Curah pendapat untuk diskusi masalah yang disepakati
berdasarkan prior knowledge; mahasiswa saling sumbang
pendapat dan identifikasi area yang belum jelas; sekretaris
kelompok mencatat hasil diskusi.
4. Mereview hasil langkah 2 dan 3, buat penjelasan sementara
(hipotesa); sekretaris merapihkan dan bila perlu melakukan
restrukturisasi.
5. Memformulasikan learning issue, sampai mencapai konsensus ;
tutor atau fasiliator memastikan learning issue telah fokus,
tercapai, komprehensif, dan tepat.
6. Mahasiswa secara independen mengumpulkan informasi terkait
dengan learning issue, yang berasal dari text book, jurnal,
dan/atau website ilmiah (bukan dari blog pribadi atau wikipedia).
7. Berkumpul untuk melaporkan dan mendiskusikan temuan
informasi masing-masing serta merumuskan sintesis masalah dari

41
skenario; tutor memperhatikan diskusi dan hasil temuan dan
dapat menilai kinerja kelompok.

Tahap 1 hingga 4 dilaksanakan pada diskusi kelompok (DK) 1,


sedangkan tahap 7 dilaksanakan pada diskusi kelompok (DK) 2.

III.4 PERATURAN PERBAIKAN NILAI (REMEDIAL)

Bagi Mahasiswa yang ingin mengulang mata kuliah blok untuk


perbaikan nilai (remedial) maka nilai yang diambil adalah nilai yang
terakhir keluar.

III.5 TATA TERTIB KHUSUS

1. DISKUSI KELOMPOK
a. Mahasiswa hadir dalam ruang diskusi 10 menit sebelum diskusi
dimulai dan tidak diperkenankan meninggalkan ruang
diskusi/kelas sebelum diskusi selesai, tanpa seizin
fasilitator/instruktur.
b. Mahasiswa yang terlambat lebih dari 15 menit tidak
diperkenankan mengikuti diskusi kelompok
c. Mahasiswa wajib memelihara ketertiban dalam ruang diskusi.
d. Kegiatan diskusi diikuti oleh mahasiswa yang kehadirannya
dicatat dalam daftar hadir.
e. Batas maksimal ketidakhadiran pada diskusi kelompok (DK)
adalah 2 kali pertemuan dalam tiap blok, dan bila melebihi batas
maksimal, maka tidak diizinkan mengikuti ujian pada blok
tersebut.
f. Mahasiswa yang tidak hadir pada diskusi kelompok dengan
alasan yang dapat dipertangungjawabkan, harus melapor kepada
Koordinator Blok. Nilai proses mahasiswa yang bersangkutan
dihitung berdasarkan jumlah nilai kehadiran dibagi jumlah total
pertemuan yang seharusnya, ditambah dengan pembuatan tugas
yang sesuai dengan pemicu yang tidak diikuti

42
g. Di dalam ruang diskusi dilarang merokok, makan, menggunakan
alat komunikasi, atau melakukan kegiatan yang mengganggu
diskusi kelompok. Mahasiswa yang melanggar akan diberikan
sanksi mulai dari peringatan lisan hingga dikeluarkan dari ruang
diskusi.
h. Mahasiswa diharuskan memelihara peralatan yang ada di ruang
diskusi.
i. Tiap akhir DK 2, tiap mahasiswa wajib mengumpulkan log book
yang berisikan hasil temuan informasi yang didapat oleh masing-
masing mahasiswa.
j. Tiap kelompok diskusi wajib mengumpulkan laporan hasil
diskusi paling lambat seminggu setelah DK 2.
k. Tiap kelompok diskusi wajib menyiapkan presentasi hasil diskusi
kelompok yang akan dipresentasikan pada pleno yang
dilaksanakan setelah DK 2.

2. REINFORCEMENT DAN SKILL’S LAB


a. Setiap mahasiswa diwajibkan mengikuti semua kegiatan
reinforcement dan skill’s lab
b. Mahasiswa sudah hadir di ruang praktikum pada waktu yang
ditentukan dengan mengenakan jas praktikum yang dilengkapi
dengan papan nama. Bagi yang terlambat lebih dari 15 menit
tidak diperbolehkan mengikuti reinforcement dan skill’s lab.
c. Mahasiswa yang tidak mengikuti kegiatan reinforcement dan
skill’s lab karena sakit harus menunjukkan surat keterangan
dokter yang merawat, pada penanggung jawab skill’s lab
d. Mahasiswa yang tidak mengikuti kegiatan reinforcement dan
skill’s lab selama 2 (dua) kali tanpa alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan, wajib mengulang pada periode blok
berikutnya
e. Mahasiswa yang menggunakan kadaver dan binatang percobaan
dalam reinforcement dan skill’s lab harus mentaati etika yang
berlaku.

43
f. Selama reinforcement dan skill’s lab dilarang merokok, makan,
menggunakan alat komunikasi, atau melakukan kegiatan yang
mengganggu diskusi kelompok. Mahasiswa yang melanggar akan
diberikan sanksi mulai dari peringatan lisan hingga dikeluarkan
dari ruang diskusi.
g. Selesai bekerja di skill’s lab, tempat kerja harus selalu dijaga
tetap dalam keadaan bersih dan rapi.
h. Alat-alat dan bahan-bahan praktikum yang dipakai bersama harus
dijaga dengan baik. Mahasiswa dapat melaporkan kerusakan alat
dan keperluan praktek kepada Koordinator reinforcement/skill’s
lab terkait. Apabila terjadi kerusakan pada alat/fasilitas PSPDG
yang diakibatkan oleh kelalaian mahasiswa, maka mahasiswa
tersebut diwajibkan memperbaiki/mengganti alat tersebut. Jika
tidak ada mahasiswa yang mengaku dan bertanggung jawab atas
kerusakan tersebut, maka seluruh mahasiswa yang melaksanakan
skill’s lab tersebut harus bertanggung jawab untuk
memperbaiki/mengganti alat tersebut
i. Dilarang melakukan praktikum di luar ruang praktikum

3. UJIAN
a. Setiap mahasiswa diwajibkan mempersiapkan diri dengan baik
agar dapat mengikuti ujian pada waktu yang telah ditentukan.
b. Mahasiswa yang tidak mengikuti ujian karena sakit atau alasan
lain yang dapat diterima, harus melapor paling lambat 2 (dua)
hari sesudah hari ujian kepada Koordinator Akademik melalui
Koordinator Blok dan menyerahkan keterangan sakit dari dokter
rumah sakit atau pihak yang berwenang.
c. Pelaksanaan ujian susulan akan ditetapkan oleh Koordinator Blok
terkait sepengetahuan Koordinator Pendidikan.
d. Jika alasan ketidakhadiran saat ujian tidak dapat
dipertanggungjawabkan, maka mahasiswa yang bersangkutan
tidak diperkenankan mengikuti ujian susulan

44
III.6 KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Strategi Pembelajaran Berdasar Masalah (PBM), dengan metode


pembelajaran aktif yang terpusat pada Mahasiswa dan Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK), yang dikemas dalam Mata Ajaran
Terintegrasi dan dilaksanakan secara sistem Blok.
2. Kuliah singkat (mini-lecture) diberikan sebagai komplemen atau
bagian dari Pembelajaran Berdasar Masalah dalam tutorial Blok
yang disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa.
3. Kegiatan Reinforcement dan Skill’s laboratory disiapkan untuk
meningkatkan pendalaman teori yang diperoleh dalam tutorial yang
menunjang keterampilan Praktik Gigi dan mulut di Program Profesi
Kedokteran Gigi. Penyelenggaraan kegiatan ini disusun secara
terintegrasi antara berbagai ilmu Dasar Kedokteran dan Kedokteran
Gigi dengan keterampilan Kedokteran Gigi Klinik.
4. Tutorial atau diskusi kelompok dilaksanakan dalam kelompok kecil
(10-15 orang) selama jam tutorial.
5. Tugas-tugas akademik seperti penulisan paper/makalah ilmiah,
jurnal reading dan lain-lain.
6. Penulisan skripsi berupa penelitian perorangan sebagai syarat untuk
mencapai gelar Sarjana Kedokteran Gigi.
7. Kuliah Kerja Nyata (KKN) berupa kegiatan penerapan iptek
kedokteran gigi di masyarakat yang di lakukan pada daerah tertentu
dalam kurun waktu yang telah ditetapkan.
8. Mata ajar elektif yang wajib diambil pada semester akhir, dengan
memilih salah satu dari mata kuliah yang ditawarkan, yaitu
kedokteran gigi keluarga dan public health education technology.

45
III.7 BLOK MATA AJAR, KODE MATA AJAR, DAN URAIAN
MATA AJAR KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
2011-2014

Semester I (18 SKS)


BLOK 1
BLOK 2
(Pengembang
KODE SKS (Bioetika & KODE SKS
an
Humaniora)
Kepribadian)
Agama 2 Etika dan Hukum 2
UNI10108 Kedokteran KGA10008
Kewargaan 2 IKGM-P 1 2
Negara UNI10208 KGF14108
Bahasa 2 Psikologi 1
Indonesia UNI10308 KGC18108
Bahasa Inggris 2 Komunikasi (Skill’s 1
UNI10408 Lab) KGH11108
Pancasila UNI17208 2
Filsafat Ilmu KGA18008 2
JUMLAH 12 6
SKS
\
URAIAN / DESKRIPSI MATA AJAR
Bioetika dan Hukum Kedokteran Etika, Undang-Undang Kesehatan, hak
dan kewajiban dokter gigi dan pasien
IKGM-P 1 Pengantar ilmu kesehatan/kesehatan gigi
masyarakat, komunikasi kesehatan.
Psikologi/Humaniora Komunikasi, sosio medicine (psikososial),
antropologi kesehatan
SKILL'S LAB
Komunikasi Simulasi komunikasi dokter gigi dengan pasien

46
Semester II (22 SKS)
BLOK 3 BLOK 4
(Struktur dan KODE SKS (Penyakit dan KODE SKS
Fungsi Tubuh) Prinsip Terapi)
Anatomi KGD 21108 2 Mikrobiologi KGD22108 2
Histologi KGD 21208 2 Patologi Anatomi KGD22208 2
Fisiologi KGD 21308 2 Patologi Klinik KGD22308 2
Biokimia KGD 21408 2 Parasitologi KGD22408 1
Biologi KGD 21508 1 Farmakologi 1 KGD22508 2
RDS KGD 21509 1 IKGM-P 2 KGF14208 2
Fisiologi (Skill's
KGD24308 1
Lab)
JUMLAH SKS 11 11

URAIAN / DESKRIPSI MATA AJAR


Anatomi Sistem penyangga dan gerak tubuh (tulang, otot,sendi), sistem
koordinasi dan pengendali ( SSP dan saraf), sistem sirkulasi
(jantung dan pembuluh darah)
Histologi Epitel, jaringan ikat, jaringan penyokong, saraf, darah
Fisiologi Faal jantung, pembuluh darah, pernafasan, saraf, hormon
Biokimia Hormon, metabolisme, komponen-komponen nutrisi, oksidasi,
enzim dan pencernaan
Radiologi Dasar (RDS) Pengetahuan tentang sinar X dan efek radiasi terhadap manusia
dan lingkungan
Mikrobiologi Bakteri, virus,dan jamur
Patologi Anatomi Jejas, infeksi dan inflamasi, neoplasma umum
Patologi Klinik Pemeriksaan laboratorium darah dan urin rutin
Farmakologi 1 Dasar-dasar farmakologi (farmakokinetik, farmakodinamik)
Parasitologi Parasit
IKGM-P 2 Dasar-dasar epidemiologi dan penatalaksanaannya
REINFORCEMENT
Anatomi Kepala dan leher
Histologi Jaringan penyusun tubuh
Mikrobiologi Bakteri, virus, dan kandida
Biokimia Saliva dan mineral gigi
Patologi Anatomi Radang, neoplasma, degenerasi
Patologi Klinik Interpretasi hasil laboratorium darah dan urin rutin
SKILL’S LAB
Fisiologi Pemeriksaan vital sign

47
Semester III (21 SKS)
BLOK 5
(Sistem BLOK 6 (Penyakit
Stomatognatik KODE SKS dan Kelainan KODE SKS
dan Material Jaringan Keras Gigi)
Kedokteran Gigi)
OB 1 KGE31108 3 Konservasi Gigi 1 KGH32208 2
ITMKG 1 KGE31208 3 OB 2 KEE31308 1
RKG 1 KGE34108 1 ITMKG 2 KGE31408 2
ITMKG 1 KGE35108 1 RKG 2 KGG34208 1
(Skill's Lab)
RKG 1 KGG35108 1 Periodonsia 1 KGH35108 1
(Skill's Lab)
Pedodonsia 1 KGH34908 2
IKGM-P 3 KGF34308 1
Konservasi Gigi 1 KGE35308 1
(Skill’s Lab)
ITMKG 2 KGE35208 1
(Skill's Lab)
JUMLAH SKS 9 12

URAIAN/DESKRIPSI MATA AJAR


Oral Biologi (OB) 1 Komponen stomatognatik (gigi, jaringan
periodontal, jaringan lunak mulut, tulang rahang,
TMJ), proses dan gangguan tumbuh kembang
oromaksilofasial prenatal
Ilmu dan Teknologi Material Pengenalan teknologi dan material KG
Kedokteran Gigi
(ITMKG) 1
Radiologi Kedokteran Gigi (RKG) Pengenalan sarana dan prasarana radiografik KG,
1 interpretasi radiografik komponen stomatognatik
dan kelainan tumbuh kembang gigi dan rahang
Konservasi Gigi 1 Restorasi direk, minimal intervensi, faktor risiko
karies
OB 2 Etiologi dan patogenesis penyakit dan kelainan
jaringan keras gigi
ITMKG 2 Material tumpatan direk
RKG 2 Interpretasi radiografik penyakit dan kelainan
jaringan keras gigi
Periodonsia 1 Dental Health Education (DHE), pengendalian plak
Pedodonsia 1 Restorasi direk, minimal intervension, faktor risiko
karies pada gigi sulung

48
IKGM-P 3 Epidemiologi penyakit jaringan keras gigi
REIINFORCEMENT
OB 1 Identifikasi gigi sulung dan permanen
ITMKG 1 Demonstrasi bahan dan alat kedokteran gigi
Konservasi Gigi 1 Mengisi rekam medik-dental konservasi
RKG 1 dan 2 Slide kasus

SKILL’S LAB
ITMKG 1 Manipulasi dan uji sifat bahan
ITMKG 1 Manipulasi dan uji sifat bahan
RKG 1 Membuat foto radiografik gigi dan menginterpretasi
hasil foto
Konservasi Gigi 1 Perawatan non invasif dan invasif (preparasi kavitas,
tumpatan direk gigi sulung dan permanen)

Semester IV (21 SKS)


BLOK 7
BLOK 8 (Penyakit
(Penyakit
dan Kelainan
Jaringan Pulpa KODE SKS KODE SKS
Jaringan
dan Kelainan
Penyangga Gigi)
Periapikal)
Konservasi Gigi 2 KGH42108 2 Periodonsia 2 KGH45108 2
OB 3 KGE41108 1 OB 4 KGE41208 1
ITMKG 3 KGE41208 2 ITMKG 4 KGE41308 1
RKG 3 KGG44308 1 Pedodonsia 3 KGH45108 2
Farmakologi 2 KGD42508 2 RKG 4 KGG44408 1
Pedodonsia 2 KGH44908 2 IKGM-P 4 KGF44508 1
Konservasi Gigi 2 KGE45308 1 Farmakologi 3 KGD42608 1
(Skill's Lab)
Periondonsia KGE45408 1
(Skill's Lab)
JUMLAH SKS 11 10

URAIAN / DESKRIPSI MATA AJAR


Konservasi 2 Perawatan penyakit pulpa, retorasi indirek, bleaching pada gigi
permanen
OB 3 Etiologi dan patogenesis penyakit dan kelainan jaringan pulpa dan
periapikal

49
ITMKG 3 Material tumpatan indirek (logam, polimer, keramik)
RKG 3 Interpretasi radiografik penyakit dan kelainan jaringan pulpa dan
periapikal
Farmakologi 2 Farmakologi klinik: analgetik, antiinflamasi, antibiotik, anastesi
lokal, pemilihan obat
Pedodonsia 3 Perawatan penyakit pulpa, rastorasi indirek
Periodonsia 2 Prosedur diagnosis, rencana perawatan penyakit dan kelainan
penyangga gigi pada pasien dewasa
OB 4 Etiologi dan patogenesis penyakit dan kelainan jaringan penyangga
gigi
ITMKG 4 Material splinting (wire)
Pedodonsia 3 Prosedur diagnosis, rencana perawatan penyakit dan kelainan
jaringan penyangga gigi pada pasien anak
RKG 4 Interpretasi radiografik penyakit dan kelainan jaringan penyangga
gigi
IKGM-P 4 Epidemiologi penyakit dan kelainan jaringan penyangga gigi
Farmakologi 3 Farmakologi klinik: pengaruh obat terhadap jaringan penyangga
gigi

REINFORCEMENT
Konservasi 2 Demontrasi instrumentasi endodontik
Periodonsia 2 Demontrasi instrumentasi periodontik
RKG 3 dan 4 Slide kasus

SKILL’S LAB
Konservasi Gigi 2 Perawatan saluran akar gigi dewasa dan sulung

Periodonsia 2 Simulasi teknik flap perio pada phantom, membuat splinting dan
night guard

50
Semester V (25 SKS)

BLOK 9 BLOK 10
(Penyakit dan (Penyakit dan
KODE SKS KODE SKS
Kelainan Jaringan Kelainan
Lunak Mulut) Oromaksilofasial)
Penyakit Mulut 1 KGH55108 3 BM 2 KFH56608 3

OB 5 KGE51208 1 Farmakologi 5 KGD52708 2


Pedodonsia 4 KGH54308 1 Farmasi KGG53808 1
BM 1 KGH56408 1 Pedodonsia 5 KGH54908 1

IKGM-P 5 KGF54508 1 Ilmu Anestesi KGG56308 1


Ilmu Kesehatan KGG56008 1 Imu Kesehatan THT KGG56408 1
Anak
Psikiatri KGG56108 1 Ilmu Kesehatan KGG56508 1
Mata
Ilmu Penyakit KGG56208 1 Ilmu Bedah Umum KGE56508 1
Dalam
Penyakit Mulut 1 KGH56109 1 BM 2 (Skill's Lab) KGE55008 1
(Skill's Lab)
Farmakologi 4 KGD52608 1 RKG 5 KGG54308 1

JUMLAH SKS 12 13

URAIAN / DESKRIPSI MATA AJAR


Penyakit Mulut 1 Varian normal, penyakit dan kelainan jaringan lunak mulut

OB 5 Gangguan kelenjar ludah, etiologi dan patogenesis penyakit


dan kelainan jaringan lunak mulut
Bedah Mulut (BM) 1 Penanganan penyakit kelenjar ludah, biopsi (kasus dan
penatalaksanaannya)
IKGM-P 5 Epidemiologi penyakit dan kelainan jaringan lunak mulut,
sistem rujukan dan pelayanan kesehatan
Ilmu Kesehatan Anak Penyakit sistemik anak yang bermanifestasi pada jaringan
lunak rongga mulut
Psikiatri Manifestasi penyakit kejiwaan yang berdampak pada
jaringan lunak rongga mulut
Ilmu Penyakit Dalam Manifestasi penyakit sistemik yang berdampak pada
jaringan lunak rongga mulut

51
IKK 1 Penyakit sistemik yang bermanfestasi pada jaringan lunak
rongga mulut
Farmakologi 4 Farmakologi klinik: antivirus, antijamur, anestesi topikal,
ruboransia, vitamin
Pedodonsia 4 Prosedur diagnosis, rencana perawatan penyakit dan
kelainan jaringan lunak rongga mulut pada anak
BM 2 Penanganan penyakit dan kelainan oromaksilofasial
(penyakit infeksi, non infeksi/neoplasma) pada pasien
dewasa, bedah preprostetik, bedah preorthodontik
Farmakologi 5 Farmakologi klinik: anestesi umum, antihemoragik, muscle
relaxant
Farmasi Penulisan resep
Pedodonsia 5 Prosedur diagnosis, rencana perawatan penyakit dan
kelainan oromaksilofasial pada pasien anak
Ilmu Anestesi Prosedur anestesi, pemilihan bahan anestesi untuk perawatan
bedah di kedokteran gigi
Ilmu Kesehatan THT Penanganan pasien dengan komplikasi penyakit THT
Ilmu Kesehatan Mata Penanganan pasien dengan komplikasi penyakit mata
Ilmu Bedah Umum Penanganan pasien dengan komplikasi medis, basic life
support
RKG 5 Interpretasi radiografik penyakit dan kelainan
oromaksilofasial

REINFORCEMENT
Penyakit Mulut 1 Slide kasus
BM 2 Demontrasi instrumentasi bedah
RKG 5 Slide kasus

SKILL’S LAB
Penyakit Mulut 1 Anamnesis, pengisian rekam medik

BM 2 Simulasi anestesi lokal, flap bedah, dan penjahitan

52
Semester VI (23 SKS)

BLOK 11
BLOK 12
(Maloklusi,
(Edentulous
Metodologi KODE SKS KODE SKS
Parsial dan
Penelitian dan
Karya Ilmiah)
Biostatistik)
Ortodonsia 1 KGH63108 2 Prostodonsia 2 KGH63808 2
OB 6 KGE61208 1 ITMKG 5 KGE61908 1
RKG 6 KGG64308 1 IKGM-P 7 KGF64708 1
Metodologi KGA68408 2 Orthodonsia 2 KGH63208 2
Penelitian
Biostatistik KGA68508 2 Skripsi KGI64208 3
IKGM-P 6 KGF64608 1 Prostodonsia 2 KGE66208 1
(Skill's Lab)
Prostodonsia 1 KGH63708 1 Ortodonsia 2 KGE66308 1
(Skill's Lab)
Prostodonsia 1 KGE65108 1
(Skill's Lab)
Orthodonsia KGE65208 1
(Skill's Lab)
JUMLAH SKS 12 11

URAIAN / DESKRIPSI MATA AJAR


Ortodonsia 1 Klasifikasi maloklusi, diagnosis ortodonsi, perawatan
maloklusi klas I
OB 6 Gangguan tumbuh kembang dentokraniofasial post natal
RKG 6 Interpretasi radiografik panoramik dan sefalometri
IKGM-P 6 Epidemiologi maloklusi
Metodologi Penelitian Jenis penelitan, cara menyusun karya tulis ilmiah
Biostatistik Analisis data penelitian
Prostodonsia 1 Dasar-dasar ilmu prostodonsi, gigi tiruan sebagian
IKGM-P 7 Epidemiologi edentulous
ITMKG 5 Material protesa fleksibel
Prostodonsia 2 Gigi tiruan cekat
Ortodonsia 2 Perawatan maloklusi klas II dan III

REINFORCEMENT
Ortodonsia Slide macam peranti ortondontik, demonstrasi pengisian kartu status,

53
slide kasus, perhitungan analisa model, perhitungan analisa radiograf
RKG 6 Slide kasus
SKILL’S LAB
Prostodonsia 1 Membuat gigi tiruan sebagian
Prostodonsia 2 Membuat gigi tiruan cekat
Ortodonsi 1 Membuat ortodontil lepasan
Ortodonsi 2 Membuat pesawat fungsional

Semester VII (15 SKS)


BLOK 14
BLOK 13
(Elektif dan
(Edentulous Total dan KODE SKS KODE SKS
Pengabdian
Manajemen Kesehatan)
Masyarakat
Prostodonsia 3 KGH73908 3 Elektif (Lab KGH78508 2
skill)
Kedokteran Gigi KGD74608 2 KKN KGI74708 4
Forensik
IKGM-P 8 KGF74708 2
Skripsi (Lanjutan)
Prostondonsia 3 (Skill's KGE76308 1
Lab)
IKGM-P 8 KGE74108 1
(Skill's Lab)
JUMLAH SKS 9 6

URAIAN / DESKRIPSI MATA AJAR


Prostodonsia 3 Gigi tiruan penuh
IKGM-P 8 Manajemen kesehatan (kepemimpinan, pembiayaan
kesehatah, manajemen praktik, manajemen mutu)
Kedokteran Gigi Forensik Hubungan kedokteran gigi dengan forensik
Elektif Kedokteran gigi keluarga, public health education
technology
REINFORCEMENT
Kedokteran Gigi Forensik Odontogram
SKILL’S LAB
Prostodonsia 2 Membuat gigi tiruan penuh
IKGM-P 8 Perencanaan dan evaluasi program kesehatan

54
III.8 SKRIPSI

Ketentuan Umum :
a. Penyusunan skripsi dimulai pada blok 12, semester VI.
Pembagian bidang ilmu disesuaikan dengan rasio pembimbing
yang ada pada setiap departemen.
b. Untuk dapat mengambil mata kuliah skripsi, mahasiswa harus
memenuhi persyaratan akademik sebagai berikut:
- Telah lulus semua mata kuliah dari blok 1 sampai dengan
blok 11, atau sama dengan 119 SKS
- Nilai D maksimal 10 % dari jumlah total SKS yang telah
diambil sampai dengan blok 11, yaitu 11 SKS
- Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) > 2.00
c. Mahasiswa diberi kesempatan selambat-lambatnya 2 bulan untuk
membuat judul, outline, dan rencana kegiatan pembuatan skripsi
dari sejak pembagian dosen pembimbing.
d. Judul, outline, dan rencana pembuatan skripsi harus disetujui
pembimbing dan diserahkan ke Bagian Akademik
e. Tatap muka dengan pembimbing skripsi dilakukan 150 menit tiap
minggu. Jadwal bimbingan disesuaikan dengan waktu yang
disediakan pembimbing.
f. Ujian proposal skripsi sudah harus dilakukan maksimal 6 bulan
setelah pembagian dosen pembimbing.
g. Skripsi harus sudah diujikan dan disahkan dalam bentuk hard
cover, serta diserahkan ke Bagian Akademik paling lambat dua
minggu sebelum tanggal yudisium wisuda sarjana yang telah
ditetapkan.
h. Ketentuan terperinci tentang pembuatan dan penulisan skripsi
diatur pada Buku Pedoman Penulisan Skripsi.

Pembimbing Skripsi
a. Pembimbing skripsi ditentukan oleh Koordinator Akademik.
Yang berhak menjadi pembimbing pertama adalah staf pengajar
yang telah memiliki ijazah Program S2, S3, dan atau Sp. Staf
55
pengajar yang memiliki ijazah Program S1, S2, S3, dan atau Sp
dapat menjadi pembimbing kedua.
b. Pembimbing skripsi berkewajiban mengadakan tatap muka
dengan mahasiswa sebanyak 150 menit/minggu.

Ujian Seminar Proposal dan Ujian Skripsi


a. Tim penguji terdiri dari Pembimbing pertama, Pembimbing
kedua dan seorang penguji tamu yang ditentukan oleh
Koordinator Akademik.
b. Mahasiswa mendaftarkan diri pada Bagian Kemahasiswaan
dengan melampirkan 4 (empat) rangkap proposal skripsi atau
skripsi yang telah mendapatkan persetujuan dari dosen
pembimbing I dan II. Untuk ujian skripsi harus dilampiri surat
keterangan selesai penelitian.
c. Proposal skripsi atau skripsi sudah harus diserahkan pada Tim
Penguji paling lambat 1 (satu) minggu sebelum tanggal ujian
yang telah ditetapkan.
d. Ujian skripsi berlangsung + 1 jam yaitu waktu untuk penyajian
lisan adalah 15 menit dan untuk tanya jawab 45 menit.
e. Nilai kelulusan skripsi adalah C.

III.9 KULIAH KERJA NYATA

Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah kegiatan pengabdian kepada


masyarakat yang diselenggarakan oleh Universitas Sriwijaya dan
merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa PSKG Unsri yang sedang
menempuh blok 14. Mahasiswa ditugaskan di suatu daerah tertentu untuk
melaksanakan program kerja yang disusun bersama dengan Dosen
Pembimbing Lapangan (DPL) sesuai dengan bidang studinya.
Tujuan dari kegiatan KKN adalah untuk meningkatkan kepedulian
mahasiswa terhadap lingkungan sekitarnya, meningkatkan rasa
kekeluargaan dan persaudaraan antar mereka, belajar hidup mandiri, dan
mampu mengaplikasikan ilmu yang didapat ke masyarakat sekitarnya.

56
III.9 PENILAIAN DAN EVALUASI

Penilaian Keberhasilan Studi


Penilaian keberhasilan studi dilakukan dengan maksud untuk
mengukur pencapaian terhadap tujuan yang telah dirumuskan dalam
kurikulum. Penilaian dilakukan melalui penyelenggaraan diskusi
kelompok, ujian tertulis mata ajar, ujian skill lab, dan ujian integrasi.
Komponen penilaian ujian mata ajar meliputi nilai tugas, kuis, dan ujian
akhir. Komponen penilaian diskusi kelompok meliputi kehadiran, diskusi,
kerjasama kelompok, dan konsistensi dalam mengikuti diskusi. Ujian
skill lab merupakan ujian ketrampilan praktek mahasiswa selama proses
skill lab, meliputi pretest, postest, kehadiran, dan hasil pekerjaan klinik.
Ujian integrasi merupakan ujian multi disiplin ilmu yang terlibat dalam
blok tersebut.

Sistem dan Bobot Penilaian


Sistem penilaian terhadap suatu mata ajar diberikan dalam bentuk
nilai angka dalam skala 0 - 100. Secara umum distribusi bobot penilaian
untuk mata ajar adalah :
10% ujian integrasi
30% diskusi kelompok
60% ujian tertulis mata ajar
Sistem penilaian terhadap suatu skill’s lab diberikan dalam bentuk
nilai angka dalam skala 0 - 100. Distribusi untuk bobot penilaian untuk
skill’s lab terdiri dari pretest, postest, dan psikomotor, yang
persentasenya ditentukan oleh masing-masing bagian berdasarkan jenis
kegiatan skill’s lab pada bagian tersebut.

Penetapan Nilai Akhir (NA)


Penetapan nilai akhir dilakukan dalam rangka evaluasi terhadap
keberhasilan studi mahasiswa. Nilai Akhir (NA) dikelompokkan ke
dalam kategori golongan huruf dan angka sebagai berikut :

57
Huruf Angka Kategori Golongan
A 4 Sangat Baik
B 3 Baik
C 2 Cukup
D 1 Kurang
E 0 Jelek
K* - Kosong/kurang lengkap
T ** - Tidak lengkap
Keterangan :
* Data nilai kurang lengkap karena mahasiswanya mengundurkan diri secara tidak sah.
** Data nilai kurang karena masih ada tugas yang belum diselesaikan oleh mahasiswa.
Bila tugas tersebut tidak selesai dalam batas waktu yang ditentukan nilai T diubah
menjadi E/0.

Penetapan nilai akhir suatu kegiatan akademik dilakukan secara


obyektif dengan berpedoman pada pendekatan Penilaian Acuan Normal
(PAN), Penilaian Acuan Patokan (PAP) atau kombinasi PAN dan PAP.
Secara umum, kesetaraan patokan nilai angka skala 0 – 100 dengan nilai
huruf adalah sebagai berikut :
86 -100 A
71 – 85 B
56 -70 C
41 – 55 D
≤ 40 E

Indeks Prestasi Semester (IPS) dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)


Keberhasilan kemampuan yang didapat pada suatu periode
(semester) oleh seorang mahasiswa dapat diketahui dengan cara
menghitung hasil Indeks Prestasi Semester, yaitu sebagai berikut:
1. Nilai akhir mata kuliah (NA) setiap mahasiswa sebagaimana
tercantum pada DPNA diisikan ke dalam KHS mahasiswa
yang bersangkutan.
2. Setelah semua Nilai Akhir mata kuliah yang tercantum dalam
DPNA diisikan ke dalam KHS , Indeks Prestasi Semester
(IPS) mahasiswa bersangkutan dihitung dengan rumus :
IPS = ∑ (NA x SKS) mata kuliah
∑ SKS seluruh mata kuliah

58
KHS dibagikan setiap semester, sebagai bukti tertulis hasil prestasi
yang dapat dicapai pada semester tersebut. Indeks Prestasi Kumulatif
(IPK) merupakan IPS kumulatif untuk seluruh semester yang telah diikuti
mahasiswa.

Batas Waktu Studi


Program S1 akademik dapat ditempuh oleh mahasiswa selama 7
semester. Batas maksimal studi untuk program S1 akademik adalah 14
semester.

Evaluasi Pendidikan
Selama mengikuti pendidikan di Program Studi Kedokteran Gigi
Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, mahasiswa dievaluasi oleh
Program Studi. Evaluasi yang dilaksanakan ada dua jenis evaluasi, yaitu :
1. Evaluasi dua tahun pertama :
Yaitu evaluasi yang dilaksanakan setelah mengikuti pendidikan
akademik selama 4 semester pertama atau dua tahun pertama, dan
dinyatakan putus studi apabila :
a. Pada akhir tahun kedua tidak dapat mengumpulkan kredit
sebanyak 52 SKS atau;
b. Pada akhir tahun kedua mengumpulkan kredit sebanyak 52 SKS
tetapi dengan IPK ≤ 2.00
2. Evaluasi Sarjana
Jika mahasiswa telah selesai menempuh pendidikan akademik dan
memperoleh sebanyak 145 SKS yang diwajibkan serta telah
menyelesaikan skripsi maka mahasiswa tersebut dapat mengikuti
yudisium sebagai Sarjana Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran
Universitas Sriwijaya. Apabila pada masa akhir studi maksimal,
mahasiswa tidak mampu mengumpulkan jumlah sks sesuai dengan
yang disyaratkan, atau telah mengumpulkan SKS sesuai dengan yang
disyaratkan akan tetapi mempunyai IPK ≤ 2.00, atau memiliki nilai D
maksimal 10 % dari jumlah total SKS yaitu 14 SKS, atau mempunyai
nilai E, maka mahasiswa tersebut dinyatakan putus studi.

59
III.10 YUDISIUM

Yudisium merupakan kegiatan seremonial Akademik dari Program


Studi Kedokteran Gigi bagi mereka telah lulus dan selesai pada tahap
akademik dan mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran Gigi (SKG).

Ketentuan umum :
a. Mahasiswa yang akan mengikuti yudisium akan dilakukan verifikasi
guna Pengurusan Transkrip Nilai dengan melampirkan :
1. KHS smt 1 – Terakhir
2. KRS smt 1 - Terakhir
b. Mengumpulkan Hard Cover dan Soft Copy skirpsi
c. Menyerahkan Bukti Bebas Perpustakaan PSPDG
d. Melampirkan foto copy slip SPP/TPP/DPP
e. Mengumpulkan Pas foto 3X4 Berwarana :1 Lembar
f. Mengumpulkan Pas foto 3X4 Hitam Putih : 1 Lembar

III.11 WISUDA SARJANA

Wisuda adalah suatu kegiatan seremonial akademik dan


merupakan acara rapat terbuka senat Universitas Sriwijaya. Wisuda pada
dasarnya dilakukan sebagai momentum pengukuhan gelar dan pemberian
ijazah kepada semua lulusan program pendidikan yang diselenggarakan
oleh Universitas Sriwijaya, yang pada dasarnya wajib diikuti oleh semua
lulusan.

Ketentuan umum :
a. Mahasiswa yang akan mengikuti wisuda Sarjana Kedokteran
Gigi (SKG) wajib mengikuti Yudisium
b. Syarat-syarat mengikuti yudisium :
1. Mendaftarkan diri ke bagian akademik
2. Membawa Hard Cover skripsi sebanyak 7 rangkap
3. Pas photo berwarna 3x4 sebanyak 1 lembar
4. Pas photo hitam putih 3x4 sebanyak 1 lembar
5. Fotokopi form wisuda
6. Surat bebas pustaka sebanyak 5 rangkap
7. KTM asli dan fotokopi KTM sebanyak 5 rangkap
60
8. Transfer pembayaran wisuda dan fotokopinya sebanyak 5
rangkap
9. Bukti lunas pembayaran SPP dan TPP semester terakhir,
serta bukti lunas DPP
c. Mahasiswa dapat diwisuda sebagai Sarjana Kedokteran Gigi
(SKG) apabila telah memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Lulus semua mata kuliah dari blok 1 sampai dengan blok 14,
yaitu sebanyak 145 SKS
2. Nilai D, maksimal 10 % dari jumlah total SKS yaitu 14 SKS
3. Tidak ada nilai E
4. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) ≥ 2.00
d. Wisuda sarjana dilaksanakan oleh Universitas
e. Tanggal kelulusan mahasiswa adalah pada saat pelaksanaan
yudisium Sarjana Kedokteran Gigi (SKG)
f. Mahasiswa yang dinyatakan telah lulus Sarjana Kedokteran Gigi
berhak memperoleh gelar “SKG”
g. Predikat kelulusan untuk Sarjana Kedokteran Gigi (SKG) adalah
sebagai berikut:
- Memuaskan : IP 2.00 – 2.75
- Sangat memuaskan : IP 2.76 – 3.50
- Cum Laude : IP 3.51 – 4.00
(dapat menyelesaikan studi tidak melebihi masa studi
terjadwal, maksimum 1 nilai C, dan tidak ada nilai D)

61
BAB IV
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI

IV.1. PENDAHULUAN

Program Pendidikan Profesi Pendidikan Dokter Gigi FK Unsri


merupakan kelanjutan Program Pendidikan Akademik Pendidikan Dokter
Gigi. Mahasiswa yang sudah menyelesaikan tahap Program Pendidikan
Akademik berhak untuk mengikuti Program Pendidikan Profesi. Program
Pendidikan Profesi dijadwalkan pada semester 8 sampai dengan semester
10 dengan jumlah beban studi 31 SKS. Program Pendidikan Profesi
dilaksanakan di Rumah Sakit Pendidikan secara terintegrasi, selain itu
juga dilaksanakan di Rumah Sakit /Puskesmas jejaring.
Program Pendidikan Profesi diawali dengan kegiatan pre-test bagi
Sarjana Kedokteran Gigi. Setelah dinyatakan lulus, mahasiswa
pendidikan profesi (mahasiswa kepaniteraan) akan mengikuti
pembekalan yang diselenggarakan oleh badan diklat Rumah Sakit
Pendidikan. Selama menjalani kepaniteraan klinik, mahasiswa wajib
mengikuti seluruh kegiatan klinik, yang terdiri dari kegiatan kerja klinik
dengan minimal requirement yang ditetapkan oleh masing-masing
bagian, jurnal reading, dan diskusi kasus. Setelah selesai menjalani
seluruh kegiatan tersebut, mahasiswa dapat mengikuti ujian bagian. Bila
mahasiswa telah dinyatakan lulus dari seluruh bagian, maka mahasiswa
dapat mengikuti ujian integrasi. Yudisium bagi mahasiswa kepaniteraan
dilaksanakan setelah dinyatakan lulus dalam ujian integrasi dan ujian
kompetensi, selanjutnya dapat melakukan pengambilan sumpah dan
wisuda dokter gigi, serta berhak memperoleh gelar Dokter Gigi (DRG).

62
IV.2 BEBAN, SIKLUS, REQUIREMENT DAN BATAS STUDI
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI
Beban Studi
Sebaran beban studi Program Pendidikan Profesi adalah sebagai
berikut:
KEGIATAN KLINIK SKS
Prosthodonsia 5
Periodonsia 4
Bedah Mulut 5
Konservasi Gigi 3
Ilmu Kesehatan Gigi Anak 3
Penyakit Mulut 2
Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat 3
Orthodonsia 4
Radiologi Kedokteran Gigi 1
Forensik 1
Total 31

Siklus Rotasi dan Waktu Rotasi Coasss

PRETEST DAN
PEMBEKALAN

UPT KLINIK INDRALAYA


(1 BULAN)

PUSKESMAS
(1,5 BULAN)

RSKGM
(15,5 BULAN)

FORENSIK RSMH
(2 MINGGU/JADWAL) (6 BULAN)

63
Requirement
Requirement yang harus dikerjakan oleh Mahasiswa Profesi
Pendidikan Dokter Gigi antara lain :

No Bagian / Requirement Bobot


Departemen
1 Oral Medicine Lesi-lesi / kelainan pada rongga mulut yang berbeda
2 Beda Mulut Ekstraksi
Anterior atas 2
Posterior atas kanan 2
Posterior atas kiri 2
Anterior bawah 2
Posterior bawah kanan 2
Posterior bawah kiri 2
Radix anterior atas 1
Radix anterior bawah 1
Radix posterior atas 1
Radix posterior bawah 1
Odontektomi (Klas I mesio angular) 1
Alveolektomi (per region) → kasus pilihan 1
Faktur post ekstraksi → kasus pilihan 1
[terbuka (open flap) atau tertutup]
Asistensi (Membantu operator)
- Dosen 4
- Mahasiswa 2
Kasus pilihan (wajib) 1
(Abses / dry socket / supernumerary/operculectomy
3 Konservasi Pemeriksaan Pasien 5
Klas I Amalgam 2
Klas II Amalgam 2
Klas V Amalgam 1
Klas III GIC 1
Klas V GIC
Resin Komposit Klas III 1
Resin Komposit Klas IV 1
Resin Komposit Klas V 1
Onlay Klas II 1
Mahkota Jaket
Endodontik Sederhana 1
Pasak
4 Pedodonsia Oral Diagnosa 4
Ekstrak → Infiltrasi 3
Blok 2
DHE, Scaling, Topikal Aplikasi 2
(Kasus Bebas Karies)
Stainless Steel Crown / Jacket Crown 1
Space Maintainer 1
Kontrol SM 2
Endo
Pulpcapping (gigi permanen/sulung) 1

64
Pulpotomi (formokresol/Ca(OH)2) 1
Pulpektomi
Restorasi akhir sesuai indikasi 2
(gigi
permanen/sulu
ng)
Opdent (Decidui)
Klas I GIC 1
Klas II GIC 1
Klas III GIC 1
Klas IV GIC 1
Klas V GIC 1
Opdent (permanen): Komposit 1
Fissure Sealent / Preventive resin 1
5 Periodonsia Scaling (kalkulus supragingival; gingivitis karena 5 point
factor local) (skor OHI-S
baik dan
cukup = point
½1 skor jelek =
point 1)
Scaling dengan jet scaler untuk skor 1
OHI-S jelek
Perawatan gingivitis kompleks 1
Bedah (gingivektomi / gingivoplasti/frenektomi) 1
Kasus pilihan (wajib) → selective grinding / 1
splinting interdental
6 Prostodonsia Gigitiruan Cekat: Setiap
Anterior minimal 3 unit (nilai = 20) mahasiswa
Posterior minimal 3 unit (nilai = 30) harus
Gigitiruan Penuh (nilai = 40) mencapai nilai
Gigitiruan Sebagian lepasan: minimal 80
Free end tiap rahang (nilai = 15) dengan
GTSL sederhana minimal 3 gigi tiap rahang (nilai = distribusi
10) rnsg2 jenis GT
minimal 1
pekerjaan
Full partial (nilai = 30)
7 Orthodonsia Removable appliance 2
Kontrol tiap pasien 15 kali
8 Radiologi Interpretasi radiografis (roentgen periapikal dan 3
panoramic)

Batas Studi
Program pendidikan profesi ditempuh dalam waktu 3 (tiga) semester.
Batas maksimal studi program profesi adalah selama 6 (enam) semester.

65
IV.3 TATA TERTIB KHUSUS

1. Mahasiswa harus menggunakan jas klinik selama berada di dalam


lingkungan Rumah Sakit Pendidikan serta tanda pengenal yang
disematkan pada dada kiri. Pakaian dan jas klinik harus bersih,
sopan, dan rapi.
2. Tidak makan dan minum di ruangan perawatan pasien.
3. Tidak menggunakan alat komunikasi pada saat merawat pasien.
4. Mahasiswa menjalani kepaniteraan klinik sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan. Mahasiswa tidak diperkenankan untuk merawat
pasien diluar jadwal yang telah ditentukan.
5. Ketentuan lebih terperinci mengenai Kepaniteraan Klinik diatur
lebih lanjut pada Buku Kepaniteraan Klinik.

IV.4 PENILAIAN DAN EVALUASI

Bentuk Evaluasi Untuk Menentukan Keberhasilan Belajar


Evaluasi keberhasilan kerja klinik mencakup penilaian terhadap :
a. Penilaian Kognitif yaitu penilaian terhadap pengetahuan
mahasiwa dapat berupa pre test, journal reading, seminar
mahasiswa, ujian bagian, dan ujian integasi.
b. Penilaian Psikomotor yaitu penilaian terhadap ketrampilan kerja
klinik pada setiap bagian.
c. Penilaian Afektif adalah penilaian terhadap sikap mahasiswa
dapat berupa kehadiran, sopan santun, kerja sama, empati
terhadap pasien, dan lain-lain.

Sistem Penilaian
Sistem penilaian untuk kerja klinik adalah Penilaian Acuan
Patokan (PAP). Pembobotan untuk tiap aspek yang dinilai adalah sebagai
berikut :
a. Kognitif 30 - 45%
b. Psikomotor 50 - 60%
c. Afektif 5 - 10%

66
Secara umum, kesetaraan patokan nilai angka skala 0 – 100 dengan
nilai huruf adalah sebagai berikut :
86 -100 A
71 – 85 B
56 -70 C
41 – 55 D
≤ 40 E
Nilai kerja klinik yang dinyatakan lulus minimal C.

Perbaikan Nilai
Perbaikan nilai kerja klinik dapat dilakukan mahasiswa dengan
mengulang ujian bagian dan atau mengulang beberapa tugas kerja klinik
tergantung masing-masing bagian.

Evaluasi untuk Menentukan Putus Studi (Drop Out)


a. Bagi mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan program
pendidikan profesi sampai batas maksimal studi, maka
mahasiswa tersebut dinyatakan putus studi.
b. Bagi mahasiswa yang oleh Pengadilan Negeri dinyatakan
bersalah dan telah dijatuhi hukuman pidana maka mahasiswa
tersebut secara sendirinya dinyatakan gugur haknya sebagai
mahasiswa Universitas Sriwijaya, dan dinyatakan sebagai
mahasiwa putus studi.

IV.5 PELANTIKAN DOKTER GIGI


Evaluasi untuk dapat dilantik menjadi Dokter Gigi
a. Mahasiwa dapat dilantik menjadi Dokter Gigi apabila telah
dinyatakan lulus dalam ujian integrasi
b. Pelantikan Dokter Gigi dilaksanakan oleh fakultas 4 (empat) kali
dalam 1 (satu) tahun yang waktunya disesuaikan dengan jadwal
pelaksanaan wisuda sarjana universitas.
c. Tanggal kelulusan mahasiswa tersebut dinyatakan berdasarkan
tanggal yudisium Dokter Gigi.
d. Predikat kelulusan untuk dokter Gigi adalah sebagai berikut :
67
 Memuaskan : IP 2,00 – 2,75
 Sangat memuaskan : IP 2,76 – 3,50
 Cumlaude : IP > 3,51
(dapat menyelesaikan studi tidak melebihi masa studi
terjadwal, maksimum 1 nilai C, dan tidak ada nilai D)

68

Anda mungkin juga menyukai