FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2016
1
BAB I
PENDAHULUAN
VISI
Visi Program Studi Kedokteran Gigi Universitas Sriwijaya adalah
”Menjadi Program Studi Kedokteran Gigi yang berbasis riset dan unggul
dalam penerapan dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni di bidang kedokteran gigi pada tahun 2020”.
Visi tersebut didukung dengan pelaksanaan kurikulum yang
menuntut penguasaan ilmu dan keterampilan serta kegiatan-kegiatan
sosial yang merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat. Dalam
4
rangka pencapaian visi tersebut, tentunya masih diperlukan peningkatan
kuantitas dan kualitas staf pengajar karena saat ini dosen tetap pada
Program Studi Kedokteran Gigi masih minim yaitu sebanyak 17 orang
yang terdiri dari enam orang dengan pendidikan S2, empat orang dengan
pendidikan spesialis, tiga orang dengan pendidikan dokter gigi (drg.), tiga
orang sedang mengikuti program pendidikan spesialis, dan satu orang
sedang mengikuti program pendidikan S2. Untuk menunjang kelancaran
proses belajar mengajar, Program Studi Kedokteran Gigi dibantu oleh
staf pengajar dari Fakultas Kedokteran serta dokter gigi dari Politeknik
Kesehatan Palembang dan Dinas Kesehatan Kota Palembang. Visi
program studi disosialisasikan kepada seluruh civitas akademika dengan
menempatkan lembaran-lembaran visi pada lokasi yang strategis.
MISI
5
TUJUAN
Tujuan Program Studi Kedokteran Gigi Universitas Sriwijaya
adalah menghasilkan lulusan dokter gigi dengan kualifikasi:
1. Menghasilkan dokter gigi yang berakhlak dan berbudi pekerti mulia,
memiliki profesionalisme, menguasai ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni di bidang kedokteran gigi, serta mampu berperan di dalam
peningkatan kesehatan masyarakat.
2. Menghasilkan publikasi ilmiah, hak kekayakan intelektual, laporan,
model dan piranti lainnya dari hasil penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni di bidang kedokteran gigi.
3. Mengembangkan sistem organisasi dan tata kelola yang dinamis
dalam rangka menunjang penerapan dan pengembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni di bidang kedokteran gigi.
6
Struktur Organisasi Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas
Kedokteran Universitas Sriwijaya
DEKAN
PD I PD II PD III
KETUA
PROGRAM
STUDI
SEKRETARIS
KOORDINATOR
ADMINISTRASI
Keterangan:
Jabatan Struktural
Jabatan Non-Struktural
Garis Instruksional
Garis Koordinasi
7
Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Universitas
Sriwijaya dipimpin oleh seorang Ketua dibantu seorang Sekretaris dan
tiga orang Koordinator Bidang yaitu :
1. Koordinator Bidang Akademik
2. Koordinator Bidang Profesi
3. Koordinator Bidang Kemahasiswaan
Unsur Penunjang
Unsur penunjang berfungsi untuk menunjang dan memperluas
kegiatan akademik yang dilaksanakan selama pendidikan.
1. Laboratorium Dasar
2. Laboratorium Panthom
3. Laboratorium Keterampilan Dasar Klinik
4. Perpustakaan
5. Komputer
Standar Kompetensi Dokter Gigi disahkan oleh KKI, dan pada tahap
penyusunan dan penetapannya dilakukan bersama-sama dengan berbagai
pihak terkait (stakeholder) yaitu dari unsur Asosiasi Fakultas Kedokteran
Gigi (AFDOKGI), Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Kolegium
Dokter Gigi, Asosiasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan
(ARSGMP), Departemen Kesehatan RI (Depkes RI), dan Departeman
Pendidikan Nasional RI (Depdiknas RI), dengan AFDOKGI dan
Kolegium Kedokteran Gigi sebagai konseptor utama, Kompetensi Dokter
Gigi Indonesia terdiri dari Domain, Kompetensi Utama, dan Kompetensi
Penunjang. Standar ini merupakan acuan dalam menyusun kurikulum
berbasis kompetensi. Berdasarkan Standar Kompetensi tersebut,telah
dilakukan pemetaan terhadap kurikulum lima tahun pendidikan Dokter
Gigi. Secara garis besar, kompetensi yang dituntut dari seorang Dokter
Gigi, sebagai berikut:
9
Domain 1
Profesionalisme
Melakukan praktek di bidang Kedokteran Gigi sesuai dengan
keahlian, tanggung jawab, kesejawatan, etika, dan hukum yang relevan.
10
2. Analisis informasi kesehatan secara kritis, ilmiah, dan efektif (C4,P3,A3)
2.1 Mengakses dan menganalisis secara 2.1.1. Menggunakan teknologi ilmiah
kritis kesahihan informasi. mutakhir untuk mencari
informasi yang sahih secara
profesional dan berbagai
sumber (C3,P3,A3).
2.1.2. Menggunakan teknologi
ilmiah untuk menilai informasi
yang sahih secara profesional
dari berbagai sumber
(C3,P3,A3).
2.2 Mengelola informasi kesehatan 2.2.1. Menyusun karya ilmiah sesuai
secara ilmiah, efektif, sistematis, dan dengan konsep, teori, dan
komprehensif. kaidah penulisan ilmiah
(C3,P3,A3).
2.2.2. Menyajikan karya ilmiah
kesehatan secara lisan dan
tertulis (C3,P3,A3).
2.3 Berpikir kritis dan alternatif dalam 2.3.1. Menyusun pemecahan masalah
mengambil keputusan. berdasarkan prioritas
(C3,P3,A3).
2.3.2. Mampu menilai kualitas produk
dan teknologi Dokter Gigi
(C4,P3,A3).
2.4 Menggunakan pendekatan evidence 2.4.1. Mampu menapsis sumber
based dentistry dan pengelolaan rujukan yang sahih untuk
kesehatan gigi dan mulut. kepentingan peningkatan
pelayanan kesehatan gigi dan
mulut (C3,P3,A3).
2.4.2. Menggunakan informasi
kesehatan secara profesional
untuk kepentingan kualitas
pelayanan kesehatan gigi dan
mulut (C3,P3,A3).
3. Komunikasi (C3,P3,A3)
3.1 Melakukan komunikasi, informasi, 3.1.1.Mampu berdialog dengan pasien
dan edukasi secara efektif dan dalam kedudukan yang setara
bertanggung jawab baik secara lisan (C3,P3,A3).
maupun tertulis dengan pasien, 3.1.2.Mampu bersikap empati terhadap
keluarga atau pendamping pasien pasien akan keluhan kesehatan
serta masyarakat, teman sejawat dan gigi dan mulut yang mereka
profesi kesehatan lain yang terkait. kemukakan (C3,P3,A3).
3.1.3.Menuliskan surat rujukan pasien
11
kepada sejawat dan atau
penyelenggara kesehatan lain
jika diperlukan sesuai dengan
standar prosedur operasional
yang berlaku (C3,P3,A3).
3.1.4 Mampu berdialog dengan teman
sejawat, praktisi kesehatan, dan
praktisi lain terkait (C3,P3,A3).
Domain II
Penguasaan Ilmu Pengetahuan Kedokteran dan Kedokteran Gigi
Memahami Ilmu Kedokteran Dasar dan Klinik, Kedokteran Gigi Dasar
dan Klinik yang relevan sebagai dasar profesionalisme serta
pengembangan Ilmu Kedokteran Gigi.\
Domain III :
Pemeriksaan Fisik Secara Umum dan Sistem Stomatognatik
Melakukan pemeriksaan, mendiagnosis dan menyusun rencana perawatan
pasien untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang prima melalui
tindakan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
14
9.1. Melakukan pemeriksaan fisik 9.1.1. Mengindentifikasikan keluhan
secara umum dan sistem utama penyakit atau gangguan
stomatognatik dengan sistem stomatognatik (C1,P2,A2).
mencatat informasi klinis, 9.1.2. Menerapkan pemeriksaan
laboratories, radiologis, komprehensif sistem stomatognatik
psikologis dan sosial guna dengan memperhatikan kondisi
mengevaluasi kondisi medik umum (C3,P3,A4).
pasien. 9.1.3. Menentukan pemeriksaan
penunjang laboratories yang
dibutuhkan (C4,P4,A4).
9.1.4. Menginterpretasikan hasil
pemeriksaan laboratories
(C4,P3,A3).
9.1.5. Menentukan pemeriksaan
penunjang radiologi intraoral dan
ekstraoral yang dibutuhkan
(C4,P4,A4).
9.1.6. Mampu menghasilkan radiograf
dengan alat foto sinar intraoral
(C3,P3,A3).
9.1.7. Menginterpretasikan hasil
pemeriksaan radiologi intraoral dan
ekstraoral secara umum (C4,P3,A4).
9.1.8. Menganalisis kondisi fisik,
psikologis, dan sosial melalui
pemeriksaan klinis (C4,P3,A3).
9.2. Mengenal dan mengelola 9.2.1. Menerapkan sikap saling
perilaku pasien secara menghargai dan saling percaya
profesional. melalui komunikasi yang efektif
dan efisien dengan pasien dan/atau
pendamping pasien (C3,P2,A3).
9.2.2. Menganalisis perilaku pasien yang
memerlukan perawatan khusus
secara profesional (C4,P3,A4).
9.2.3. Mengidentifikasikan kondisi
psikologis dan sosial ekonomi
pasien berkaitan dengan
penatalaksanaan lebih lanjut
(C3,P3,A4).
9.3. Menggunakan rekam medik 9.3.1. Membuat rekam medik secara
sebagai acuan dasar dalam akurat dan komprehensif
melaksanakan perawatan gigi (C1,P3,A4).
dan mulut. 9.3.2. Mengelola rekam medik sebagai
15
dokumen legal dengan baik
(C3,P3,A4).
9.3.3. Merencanakan perawatan medik
Kedokteran Gigi berdasarkan
catatan medik yang tertulis pada
rekam medik (C3,P3,A4).
Domain IV :
Pemulihan Fungsi Sistem Stomatognatik
Melakukan tindakan pemulihan sistem fungsi stomatognatik melalui
penatalaksanaan klinik.
18
dengan obat-obatan dan bahan
Kedokteran Gigi pada gigi sulung dan
permanen (C3,P3,A3).
13.1.7.Melakukan perawatan saluran akar
pada gigi sulung dan permanen yang
vital dan non vital (C3,P3,A3).
13.1.8.Menindaklanjuti hasil perawatan
saluran akar gigi (C3,P3,A4).
13.2. Melakukan perawatan 13.2.1.Melakukan perawatan
penyakit/kelainan penyakit/kelainan peridontal
periodontal. (C4,P4,A4).
13.2.2.Mengendalikan faktor etiologi
sekunder pada kelainan periodontal
(C3,P3,A3).
13.2.3.Melakukan prosedur kuretase, flap
operasi, dan gingivektomi sederhana
pada kasus kelainan periodontal
dengan kerusakan tulang mencapai
tidak lebih dari sepertiga akar bagian
koronal (C3,P3,A3).
13.2.4.Menindaklanjuti hasil perawatan dan
pemeliharaan jaringan periodonsium
(C3,P3,A3).
13.3. Melakukan perawatan 13.3.1.Melakukan pencegahan maloklusi
Ortodonsi pada pasien anak dental (C3,P4,A3).
dan dewasa. 13.3.2.Mampu memastikan faktor-faktor
yang mempengaruhi hasil perawatan
(C3,P4,A3).
13.3.3.Melakukan perawatan maloklusi
dental (C3,P4,A4).
13.4.Melakukan perawatan bedah 13.4.1.Melakukan pencabutan gigi sulung
sederhana pada jaringan dan permanen (C4,P5,A4).
keras dan lunak mulut. 13.4.2.Melakukan bedah minor sederhana
pada jaringan lunak dan keras gigi
dan mulut (C4,P5,A4).
13.4.3.Melakukan tindakan bedah
preprostetik sederhana (C4,P5,A4).
13.4.4.Menanggulangi komplikasi paska
bedah minor (C4,P5,A4).
13.5. Melakukan perawatan non 13.5.1.Mengelola lesi-lesi jaringan lunak
bedah pada lesi jaringan mulut yang sederhana (C4,P4,A4).
lunak mulut. 13.5.2.Memelihara kesehatan jaringan lunak
mulut pada pasien dengan kompromis
19
medik ringan (C4,P4,A4).
13.6. Melakukan perawatan 13.6.1.Melakukan perawatan kasus gigi
prostodontik pada pasien tiruan cekat, gigi tiruan sebagian, gigi
anak dan dewasa. tiruan penuh sederhana (C3,P3,A3).
13.6.2.Memilih gigi penyangga untuk
pembuatan gigi tiruan tetap dan
lepasan (C3,P3,A4).
13.6.3.Menanggulangi masalah-masalah
paska pemasangan gigi tiruan
(C3,P43A3).
13.7.Mengelola kegawatdaruratan 13.7.1.Mengelola kegawatdaruratan gigi dan
di bidang Kedokteran Gigi mulut berbagai usia (C3,P3,A3).
Domain V :
Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
Menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat menuju kesehatan gigi
dan mulut yang prima.
20
14.2.3.Menganalisis program kesehatan gigi
dan mulut masyarakat yang
dilaksanakan (C4,P3,A3).
14.3. Mengupayakan 14.3.1.Memahami penggunaan/pemanfaatan
teknologi informasi teknologi informasi untuk program
untuk kepentingan kesehatan gigi dan mulut masyarakat
pelayanan kesehatan (C2,P2,A2).
masyarakat 14.3.2.Memahami penggunaan teknologi
informasi untuk penulusuran informasi
dan sumber belajar di bidang kesehatan
gigi masyarakat (C2,P2,A2).
14.3.3.Memahami penggunaan teknologi
informasi untuk pengumpulan dan
pengolahan data dibidang kesehatan gigi
masyarakat (C2,P2,A2).
14.4. Bekerja dalam tim serta 13.8.1.Melakukan kerjasama dengan tenaga
membuat jejaring kerja kesehatan dan masyarakat, dalam
(networking) yang upaya mencapai kesehatan gigi dan
efektif dan efisien mulut masyarakat yang optimal
dalam usaha menuju (C3,P3,A3).
kesehatan gigi dan 13.8.2.Melaksanakan jejaring kerja dalam
mulut masyarakat yang pelaksanaan program kesehatan gigi dan
optimal. mulut masyarakat (C3,P3,A3).
13.8.3.Melakukan kerjasama dan jejaring kerja
dengan masyarakat dan instansi terkait
dalam upaya pemberdayaan masyarakat
(C3,P3,A3).
15. Manajemen Perilaku (C4,P3,A3)
,15.1. Memahami konsep 15.1.1.Mengindentifikasikan perilaku
perilaku kesehatan kesehatan individu, keluarga dan
individu dan masyarakat di bidang kesehatan gigi dan
masyarakat di bidang mulut (C1,P3,A3).
Kedokteran Gigi. 15.1.2.Memotivasi perilaku hidup sehat
individu, keluarga dan masyarakat di
bidang kesehatan gigi dan mulut
(C3,P3,A3).
15.1.3.Menerapkan perilaku hidup sehat
individu, keluarga dan masyarakat di
bidang kesehatan gigi dan mulut
(C3,P3,A3).
15.1.4.Membuat penilaian perubahan perilaku
kesehatan gigi dan mulut individu serta
masyarakat (C4,P3,A3).
21
15.1.5.Menjabarkan upaya mengubah
kebiasaan masyarakat dari berorientasi
kuratif menjadi preventif (C2,P3,A3).
Domain VI :
Manajemen Praktek Dokter Gigi
Mampu menerapkan fungsi manajemen dalam menjalankan praktek
dokter gigi.
22
I.6 STAF DOSEN DAN KARYAWAN
Staf Dosen
1. Nama Dosen : drg. Rini Bikarindrasari, M. Kes.
Tempat tanggal lahir : Klaten, 7 Maret 1966
Pangkat/Gol : Penata/ (III/c)
Jabatan : Lektor
TMT : Maret 1998
23
6. Nama Dosen : drg. Siti Rusdiana Puspa Dewi, M.Kes.
Tempat tanggal lahir : Kayuagung, 8 Desember 1980
Pangkat/Gol : Penata Muda Tk. I/ (III/b)
Jabatan : Asisten Ahli
TMT : Mei 2006
24
11. Nama Dosen : drg. Bertha Aulia
Tempat tanggal lahir : Mangunjaya, 29 Juni 1985
Pangkat/Gol : Penata Muda Tk. I/ (III/b)
Jabatan : Staf Pengajar
TMT : Desember 2010
25
16. Nama Dosen : drg. Rosada Sintya Dwi
Tempat tanggal lahir :
Pangkat : Penata Muda Tk. I/ (III/b)
Jabatan : Staf Pengajar
TMT : 2015
Staf Karyawan
26
3. Nama Karyawan : Nurhabiba, S.Sos
Tempat tanggal lahir : Palembang, 1 Mei 1963
Pangkat/Gol. : Penata/ (III/c)
Jabatan : Pengadministrasi Kemahasiswaan
TMT : November 1990
27
8. Nama Karyawan : Badariah
Tempat tanggal lahir : Prabumulih, 4 Maret 1975
Pangkat/Gol. : Pengatur Muda Tk. I/ (II/b)
Jabatan : Pengadministrasi Umum/ Pendidikan Profesi
TMT : Oktober 2008
28
13. Nama Karyawan : Junaidi
Tempat tanggal lahir : Sungai Pinang, 19 April 1973
Golongan : BLU/ (II/a)
Jabatan : Kebersihan
TMT : Januari 2008
29
18. Nama Karyawan : Joni Iskandar
Tempat tanggal lahir : Palembang, 23 Januari 1991
Golongan : BLU/ (II/a)
Jabatan : Pengadministrasi Umum
TMT : Agustus 2012
30
BAB II
PEDOMAN DAN PERATURAN AKADEMIK DAN
KEMAHASISWAAN
32
a. Meninggalkan kegiatan pendidikan karena alasan sakit lebih dari
3 (tiga) hari dan kurang dari 1 (satu) minggu harus disertai Surat
Keterangan Dokter atau orang tua/wali
b. Meninggalkan kegiatan pendidikan karena alasan lebih dari 1
(satu) minggu harus disertai Surat Keterangan Dokter yang
dilegalisasi oleh Pusat Kesehatan Mahasiswa Universitas
Sriwijaya
c. Meninggalkan kegiatan pendidikan karena alasan lain lebih dari 3
(tiga) hari harus sepengetahuan orang tua/wali dan disetujui oleh
Pimpinan Fakultas sebelumnya
d. Surat izin harus sudah disampaikan ke bagian Akademik
selambat-lambatnya 3 (tiga) hari terhitung mulai berakhirnya
surat izin.
12. Tidak melakukan suatu perbuatan/aktivitas/provokasi yang dapat
menimbulkan hambatan terhadap kegiatan akademik, baik yang
dilakukan secara struktural (organisasi) maupun non struktural.
13. Tidak melakukan pelanggaran akademik, seperti : berlaku curang
pada saat ujian; memalsukan tanda tangan, pekerjaan praktikum
akademik dan profesi, serta nilai, melakukan tindakan penyuapan
dalam bentuk apapun, plagiat, dan menyuruh orang lain untuk
melakukan tugas-tugas akademik dan ujian.
14. Tidak melakukan tindakan seolah-olah sebagai dokter gigi di luar
lingkungan akademik Program Studi Kedokteran Gigi.
15. Tidak melakukan tindakan asusila dan kriminal.
II.2.3 Sanksi
1. Apabila mahasiswa melanggar ketentuan dan peraturan yang telah
ditetapkan oleh universitas/fakultas/program studi dapat dikenakan
sanksi berupa:
a. Peringatan lisan dari universitas/fakultas/program studi.
b. Peringatan tertulis dari universitas/fakultas/program studi.
c. Ganti rugi terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh tindakan
mahasiswa.
33
d. Pengurangan nilai hingga tidak diluluskan dari mata kuliah yang
terkait dengan pelanggaran berdasarkan tingkat kesalahan.
e. Skorsing dengan lama waktu maksimal 1 tahun.
f. Pemecatan atau diberhentikan sebagai mahasiswa Program Studi
Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.
2. Apabila seorang mahasiswa dalam pemeriksaan klinis laboratorium
ternyata hasilnya positif menggunakan narkoba dan atau terlibat
jaringan pengedar narkoba, maka yang bersangkutan dinyatakan
gugur/diberhentikan sebagai mahasiswa.
3. Dalam rangka upaya meningkatkan kualitas hasil pendidikan dan
mendorong pencapaian prestasi yang optimal, maka ditetapkan
sanksi sebagai berikut:
a. Apabila seorang mahasiswa pada suatu periode perkuliahan
menunjukkan jumlah kehadiran kuliah kurang dari 80%, maka
mahasiswa tersebut tidak diperkenankan mengikuti ujian.
b. Apabila seorang mahasiswa pada suatu semester mendapat indeks
prestasi (IP) di bawah standar yang ditetapkan (< 2,00) maka
mahasiswa tersebut diberikan peringatan tertulis oleh ketua
program studi/jurusan.
c. Apabila seorang mahasiswa pada akhir masa studi tidak
menunjukkan kemajuan dalam penyusunan tugas akhir/skripsi,
maka mahasiswa tersebut diberi peringatan tertulis oleh ketua
program studi/jurusan.
34
Peran Dosen Pembimbing Akademik
1. Membantu mahasiswa bimbingannya untuk mengenal minat, bakat
dan kemampuan akademisnya
2. Membantu mahasiswa bimbingannya merencanakan studi
3. Memotivasi mahasiswa bimbingannya agar mempunyai kemampuan
dalam menghadapi kendala akademik sehingga dapat menemukan
sendiri pemecahan masalahnya.
4. Membantu mahasiswa bimbingannya yang mempunyai masalah
pribadi dan sosial, agar mahasiswa yang bersangkutan dapat
memecahkan sendiri permasalahannya
35
II.2.5 Penundaan Kegiatan Akademik
Penundaan Kegiatan Akademik (PKA), cuti kuliah, atau stop out
(SO) adalah status mahasiswa yang berhenti sementara dalam mengikuti
program pendidikan. Ketentuan PKA atau SO adalah sebagai berikut:
1. PKA atau SO dapat dilakukan dengan alasan kesehatan/sakit dengan
surat keterangan resmi dari dokter atau alasan lain sesuai dengan
ketentuan dan persetujuan dari fakultas/program studi
2. PKA atau SO tidak dapat dilakukan oleh mahasiswa baru/semester 1
3. Pada masa PKA atau SO, mahasiswa tidak membayar biaya
pendidikan dan tidak diperkenankan melakukan kegiatan akademik,
tidak diperkenankan menggunakan fasilitas pendidikan dan tidak
mendapat bimbingan dari dosen pembimbing akademik
4. Lama PKA maksimum 2 tahun selama masa studi
5. PKA atau SO tidak boleh diambil lebih dari 2 semester berturut-turut
6. Lama PKA atau SO diperhitungkan sebagai masa studi
7. Penetapan PKA atau SO dilakukan melalui SK Rektor sesuai
pengajuan dari fakultas/program studi atau permohonan dari
mahasiswa yang bersangkutan dengan persetujuan dari
fakultas/program studi
8. Permohonan, pengajuan, dan penetapan PKA atau SO dilakukan tiap
semester sesuai batas waktu yang ditetapkan
36
B. Perpindahan dalam Universitas Sriwijaya
Mahasiswa dapat pindah dalam satu fakultas/program studi ke
fakultas/program studi lain dalam lingkungan Universitas Sriwijaya
apabila memenuhi syarat-syarat sebgai berikut:
1. Pindah program hanya dapat dilakukan pada program yang
sejenis dalam lingkungan Universitas Sriwijaya.
2. Telah mengikuti kegiatan akademik sekurang-kurangnya 2
semester dan minimum telah mengumpulkan 26 SKS.
3. Mencapai IPK ≥ 2,25 bagi S0 dan S1 serta ≥ 3,00 bagi S2 dan
S3.
4. Disetujui pimpinan fakultas/program studi yang bersangkutan
5. Bersedia memenuhi semua ketentuan administrasi dan keuangan
yang berlaku pada fakultas/program studi yang dituju.
6. Penetapan persetujuan perpindahan dilakukan oleh Rektor
dengan mempertimbangkan , “passing grade”, jalur masuk
(SNMPTN, PMP, PBKD, USM), akreditasi program, daya
tampung yang tersedia, dll.
7. Biaya pendidikan yang telah disetorkan ke universitas untuk
menempuh pendidikan di Program Studi Kedokteran Gigi tidak
dapat dikembalikan/dipindahkan.
37
3. Memenuhi persyaratan akademik dan keuangan yang ditetapkan
oleh fakultas/program studi.
4. Bagi mahasiswa program S1 yang telah mengikuti kegiatan
akademik selama 2 semester di perguruan tinggi asal harus
mengumpulkan sekurang-kurangnya 26 SKS dengan IPK ≥ 2,25.
5. Bagi mahasiswa yang telah mengikuti kegiatan akademik selama
4 semester di perguruan tinggi asal harus mengumpulkan
sekurang-kurangnya 52 SKS dengan IPK ≥ 2,25.
6. Bagi mahasiswa yang telah mengikuti kegiatan akademik selama
6 semester di perguruan tinggi asal harus mengumpulkan
sekurang-kurangnya 78 SKS dengan IPK ≥ 2,25.
7. Bagi mahasiswa yang telah mengikuti kegiatan akademik selama
8 semester di perguruan tinggi asal harus mengumpulkan
sekurang-kurangnya 104 SKS, kecuali Fakultas Kedokteran 91
SKS dengan IPK ≥ 2,25.
38
BAB III
PROGRAM PENDIDIKAN AKADEMIK
III.1 PENDAHULUAN
39
III.2 TUJUAN PENDIDIKAN DOKTER GIGI
40
6. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu kesehatan, khususnya
ilmu kedokteran gigi, dalam upaya mencari penyelesaian masalah
kesehatan penderita, masyarakat, dan sistem pelayanan kesehatan
dengan ikut serta dalam pendidikan dan penelitian.
41
skenario; tutor memperhatikan diskusi dan hasil temuan dan
dapat menilai kinerja kelompok.
1. DISKUSI KELOMPOK
a. Mahasiswa hadir dalam ruang diskusi 10 menit sebelum diskusi
dimulai dan tidak diperkenankan meninggalkan ruang
diskusi/kelas sebelum diskusi selesai, tanpa seizin
fasilitator/instruktur.
b. Mahasiswa yang terlambat lebih dari 15 menit tidak
diperkenankan mengikuti diskusi kelompok
c. Mahasiswa wajib memelihara ketertiban dalam ruang diskusi.
d. Kegiatan diskusi diikuti oleh mahasiswa yang kehadirannya
dicatat dalam daftar hadir.
e. Batas maksimal ketidakhadiran pada diskusi kelompok (DK)
adalah 2 kali pertemuan dalam tiap blok, dan bila melebihi batas
maksimal, maka tidak diizinkan mengikuti ujian pada blok
tersebut.
f. Mahasiswa yang tidak hadir pada diskusi kelompok dengan
alasan yang dapat dipertangungjawabkan, harus melapor kepada
Koordinator Blok. Nilai proses mahasiswa yang bersangkutan
dihitung berdasarkan jumlah nilai kehadiran dibagi jumlah total
pertemuan yang seharusnya, ditambah dengan pembuatan tugas
yang sesuai dengan pemicu yang tidak diikuti
42
g. Di dalam ruang diskusi dilarang merokok, makan, menggunakan
alat komunikasi, atau melakukan kegiatan yang mengganggu
diskusi kelompok. Mahasiswa yang melanggar akan diberikan
sanksi mulai dari peringatan lisan hingga dikeluarkan dari ruang
diskusi.
h. Mahasiswa diharuskan memelihara peralatan yang ada di ruang
diskusi.
i. Tiap akhir DK 2, tiap mahasiswa wajib mengumpulkan log book
yang berisikan hasil temuan informasi yang didapat oleh masing-
masing mahasiswa.
j. Tiap kelompok diskusi wajib mengumpulkan laporan hasil
diskusi paling lambat seminggu setelah DK 2.
k. Tiap kelompok diskusi wajib menyiapkan presentasi hasil diskusi
kelompok yang akan dipresentasikan pada pleno yang
dilaksanakan setelah DK 2.
43
f. Selama reinforcement dan skill’s lab dilarang merokok, makan,
menggunakan alat komunikasi, atau melakukan kegiatan yang
mengganggu diskusi kelompok. Mahasiswa yang melanggar akan
diberikan sanksi mulai dari peringatan lisan hingga dikeluarkan
dari ruang diskusi.
g. Selesai bekerja di skill’s lab, tempat kerja harus selalu dijaga
tetap dalam keadaan bersih dan rapi.
h. Alat-alat dan bahan-bahan praktikum yang dipakai bersama harus
dijaga dengan baik. Mahasiswa dapat melaporkan kerusakan alat
dan keperluan praktek kepada Koordinator reinforcement/skill’s
lab terkait. Apabila terjadi kerusakan pada alat/fasilitas PSPDG
yang diakibatkan oleh kelalaian mahasiswa, maka mahasiswa
tersebut diwajibkan memperbaiki/mengganti alat tersebut. Jika
tidak ada mahasiswa yang mengaku dan bertanggung jawab atas
kerusakan tersebut, maka seluruh mahasiswa yang melaksanakan
skill’s lab tersebut harus bertanggung jawab untuk
memperbaiki/mengganti alat tersebut
i. Dilarang melakukan praktikum di luar ruang praktikum
3. UJIAN
a. Setiap mahasiswa diwajibkan mempersiapkan diri dengan baik
agar dapat mengikuti ujian pada waktu yang telah ditentukan.
b. Mahasiswa yang tidak mengikuti ujian karena sakit atau alasan
lain yang dapat diterima, harus melapor paling lambat 2 (dua)
hari sesudah hari ujian kepada Koordinator Akademik melalui
Koordinator Blok dan menyerahkan keterangan sakit dari dokter
rumah sakit atau pihak yang berwenang.
c. Pelaksanaan ujian susulan akan ditetapkan oleh Koordinator Blok
terkait sepengetahuan Koordinator Pendidikan.
d. Jika alasan ketidakhadiran saat ujian tidak dapat
dipertanggungjawabkan, maka mahasiswa yang bersangkutan
tidak diperkenankan mengikuti ujian susulan
44
III.6 KEGIATAN PEMBELAJARAN
45
III.7 BLOK MATA AJAR, KODE MATA AJAR, DAN URAIAN
MATA AJAR KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
2011-2014
46
Semester II (22 SKS)
BLOK 3 BLOK 4
(Struktur dan KODE SKS (Penyakit dan KODE SKS
Fungsi Tubuh) Prinsip Terapi)
Anatomi KGD 21108 2 Mikrobiologi KGD22108 2
Histologi KGD 21208 2 Patologi Anatomi KGD22208 2
Fisiologi KGD 21308 2 Patologi Klinik KGD22308 2
Biokimia KGD 21408 2 Parasitologi KGD22408 1
Biologi KGD 21508 1 Farmakologi 1 KGD22508 2
RDS KGD 21509 1 IKGM-P 2 KGF14208 2
Fisiologi (Skill's
KGD24308 1
Lab)
JUMLAH SKS 11 11
47
Semester III (21 SKS)
BLOK 5
(Sistem BLOK 6 (Penyakit
Stomatognatik KODE SKS dan Kelainan KODE SKS
dan Material Jaringan Keras Gigi)
Kedokteran Gigi)
OB 1 KGE31108 3 Konservasi Gigi 1 KGH32208 2
ITMKG 1 KGE31208 3 OB 2 KEE31308 1
RKG 1 KGE34108 1 ITMKG 2 KGE31408 2
ITMKG 1 KGE35108 1 RKG 2 KGG34208 1
(Skill's Lab)
RKG 1 KGG35108 1 Periodonsia 1 KGH35108 1
(Skill's Lab)
Pedodonsia 1 KGH34908 2
IKGM-P 3 KGF34308 1
Konservasi Gigi 1 KGE35308 1
(Skill’s Lab)
ITMKG 2 KGE35208 1
(Skill's Lab)
JUMLAH SKS 9 12
48
IKGM-P 3 Epidemiologi penyakit jaringan keras gigi
REIINFORCEMENT
OB 1 Identifikasi gigi sulung dan permanen
ITMKG 1 Demonstrasi bahan dan alat kedokteran gigi
Konservasi Gigi 1 Mengisi rekam medik-dental konservasi
RKG 1 dan 2 Slide kasus
SKILL’S LAB
ITMKG 1 Manipulasi dan uji sifat bahan
ITMKG 1 Manipulasi dan uji sifat bahan
RKG 1 Membuat foto radiografik gigi dan menginterpretasi
hasil foto
Konservasi Gigi 1 Perawatan non invasif dan invasif (preparasi kavitas,
tumpatan direk gigi sulung dan permanen)
49
ITMKG 3 Material tumpatan indirek (logam, polimer, keramik)
RKG 3 Interpretasi radiografik penyakit dan kelainan jaringan pulpa dan
periapikal
Farmakologi 2 Farmakologi klinik: analgetik, antiinflamasi, antibiotik, anastesi
lokal, pemilihan obat
Pedodonsia 3 Perawatan penyakit pulpa, rastorasi indirek
Periodonsia 2 Prosedur diagnosis, rencana perawatan penyakit dan kelainan
penyangga gigi pada pasien dewasa
OB 4 Etiologi dan patogenesis penyakit dan kelainan jaringan penyangga
gigi
ITMKG 4 Material splinting (wire)
Pedodonsia 3 Prosedur diagnosis, rencana perawatan penyakit dan kelainan
jaringan penyangga gigi pada pasien anak
RKG 4 Interpretasi radiografik penyakit dan kelainan jaringan penyangga
gigi
IKGM-P 4 Epidemiologi penyakit dan kelainan jaringan penyangga gigi
Farmakologi 3 Farmakologi klinik: pengaruh obat terhadap jaringan penyangga
gigi
REINFORCEMENT
Konservasi 2 Demontrasi instrumentasi endodontik
Periodonsia 2 Demontrasi instrumentasi periodontik
RKG 3 dan 4 Slide kasus
SKILL’S LAB
Konservasi Gigi 2 Perawatan saluran akar gigi dewasa dan sulung
Periodonsia 2 Simulasi teknik flap perio pada phantom, membuat splinting dan
night guard
50
Semester V (25 SKS)
BLOK 9 BLOK 10
(Penyakit dan (Penyakit dan
KODE SKS KODE SKS
Kelainan Jaringan Kelainan
Lunak Mulut) Oromaksilofasial)
Penyakit Mulut 1 KGH55108 3 BM 2 KFH56608 3
JUMLAH SKS 12 13
51
IKK 1 Penyakit sistemik yang bermanfestasi pada jaringan lunak
rongga mulut
Farmakologi 4 Farmakologi klinik: antivirus, antijamur, anestesi topikal,
ruboransia, vitamin
Pedodonsia 4 Prosedur diagnosis, rencana perawatan penyakit dan
kelainan jaringan lunak rongga mulut pada anak
BM 2 Penanganan penyakit dan kelainan oromaksilofasial
(penyakit infeksi, non infeksi/neoplasma) pada pasien
dewasa, bedah preprostetik, bedah preorthodontik
Farmakologi 5 Farmakologi klinik: anestesi umum, antihemoragik, muscle
relaxant
Farmasi Penulisan resep
Pedodonsia 5 Prosedur diagnosis, rencana perawatan penyakit dan
kelainan oromaksilofasial pada pasien anak
Ilmu Anestesi Prosedur anestesi, pemilihan bahan anestesi untuk perawatan
bedah di kedokteran gigi
Ilmu Kesehatan THT Penanganan pasien dengan komplikasi penyakit THT
Ilmu Kesehatan Mata Penanganan pasien dengan komplikasi penyakit mata
Ilmu Bedah Umum Penanganan pasien dengan komplikasi medis, basic life
support
RKG 5 Interpretasi radiografik penyakit dan kelainan
oromaksilofasial
REINFORCEMENT
Penyakit Mulut 1 Slide kasus
BM 2 Demontrasi instrumentasi bedah
RKG 5 Slide kasus
SKILL’S LAB
Penyakit Mulut 1 Anamnesis, pengisian rekam medik
52
Semester VI (23 SKS)
BLOK 11
BLOK 12
(Maloklusi,
(Edentulous
Metodologi KODE SKS KODE SKS
Parsial dan
Penelitian dan
Karya Ilmiah)
Biostatistik)
Ortodonsia 1 KGH63108 2 Prostodonsia 2 KGH63808 2
OB 6 KGE61208 1 ITMKG 5 KGE61908 1
RKG 6 KGG64308 1 IKGM-P 7 KGF64708 1
Metodologi KGA68408 2 Orthodonsia 2 KGH63208 2
Penelitian
Biostatistik KGA68508 2 Skripsi KGI64208 3
IKGM-P 6 KGF64608 1 Prostodonsia 2 KGE66208 1
(Skill's Lab)
Prostodonsia 1 KGH63708 1 Ortodonsia 2 KGE66308 1
(Skill's Lab)
Prostodonsia 1 KGE65108 1
(Skill's Lab)
Orthodonsia KGE65208 1
(Skill's Lab)
JUMLAH SKS 12 11
REINFORCEMENT
Ortodonsia Slide macam peranti ortondontik, demonstrasi pengisian kartu status,
53
slide kasus, perhitungan analisa model, perhitungan analisa radiograf
RKG 6 Slide kasus
SKILL’S LAB
Prostodonsia 1 Membuat gigi tiruan sebagian
Prostodonsia 2 Membuat gigi tiruan cekat
Ortodonsi 1 Membuat ortodontil lepasan
Ortodonsi 2 Membuat pesawat fungsional
54
III.8 SKRIPSI
Ketentuan Umum :
a. Penyusunan skripsi dimulai pada blok 12, semester VI.
Pembagian bidang ilmu disesuaikan dengan rasio pembimbing
yang ada pada setiap departemen.
b. Untuk dapat mengambil mata kuliah skripsi, mahasiswa harus
memenuhi persyaratan akademik sebagai berikut:
- Telah lulus semua mata kuliah dari blok 1 sampai dengan
blok 11, atau sama dengan 119 SKS
- Nilai D maksimal 10 % dari jumlah total SKS yang telah
diambil sampai dengan blok 11, yaitu 11 SKS
- Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) > 2.00
c. Mahasiswa diberi kesempatan selambat-lambatnya 2 bulan untuk
membuat judul, outline, dan rencana kegiatan pembuatan skripsi
dari sejak pembagian dosen pembimbing.
d. Judul, outline, dan rencana pembuatan skripsi harus disetujui
pembimbing dan diserahkan ke Bagian Akademik
e. Tatap muka dengan pembimbing skripsi dilakukan 150 menit tiap
minggu. Jadwal bimbingan disesuaikan dengan waktu yang
disediakan pembimbing.
f. Ujian proposal skripsi sudah harus dilakukan maksimal 6 bulan
setelah pembagian dosen pembimbing.
g. Skripsi harus sudah diujikan dan disahkan dalam bentuk hard
cover, serta diserahkan ke Bagian Akademik paling lambat dua
minggu sebelum tanggal yudisium wisuda sarjana yang telah
ditetapkan.
h. Ketentuan terperinci tentang pembuatan dan penulisan skripsi
diatur pada Buku Pedoman Penulisan Skripsi.
Pembimbing Skripsi
a. Pembimbing skripsi ditentukan oleh Koordinator Akademik.
Yang berhak menjadi pembimbing pertama adalah staf pengajar
yang telah memiliki ijazah Program S2, S3, dan atau Sp. Staf
55
pengajar yang memiliki ijazah Program S1, S2, S3, dan atau Sp
dapat menjadi pembimbing kedua.
b. Pembimbing skripsi berkewajiban mengadakan tatap muka
dengan mahasiswa sebanyak 150 menit/minggu.
56
III.9 PENILAIAN DAN EVALUASI
57
Huruf Angka Kategori Golongan
A 4 Sangat Baik
B 3 Baik
C 2 Cukup
D 1 Kurang
E 0 Jelek
K* - Kosong/kurang lengkap
T ** - Tidak lengkap
Keterangan :
* Data nilai kurang lengkap karena mahasiswanya mengundurkan diri secara tidak sah.
** Data nilai kurang karena masih ada tugas yang belum diselesaikan oleh mahasiswa.
Bila tugas tersebut tidak selesai dalam batas waktu yang ditentukan nilai T diubah
menjadi E/0.
58
KHS dibagikan setiap semester, sebagai bukti tertulis hasil prestasi
yang dapat dicapai pada semester tersebut. Indeks Prestasi Kumulatif
(IPK) merupakan IPS kumulatif untuk seluruh semester yang telah diikuti
mahasiswa.
Evaluasi Pendidikan
Selama mengikuti pendidikan di Program Studi Kedokteran Gigi
Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, mahasiswa dievaluasi oleh
Program Studi. Evaluasi yang dilaksanakan ada dua jenis evaluasi, yaitu :
1. Evaluasi dua tahun pertama :
Yaitu evaluasi yang dilaksanakan setelah mengikuti pendidikan
akademik selama 4 semester pertama atau dua tahun pertama, dan
dinyatakan putus studi apabila :
a. Pada akhir tahun kedua tidak dapat mengumpulkan kredit
sebanyak 52 SKS atau;
b. Pada akhir tahun kedua mengumpulkan kredit sebanyak 52 SKS
tetapi dengan IPK ≤ 2.00
2. Evaluasi Sarjana
Jika mahasiswa telah selesai menempuh pendidikan akademik dan
memperoleh sebanyak 145 SKS yang diwajibkan serta telah
menyelesaikan skripsi maka mahasiswa tersebut dapat mengikuti
yudisium sebagai Sarjana Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran
Universitas Sriwijaya. Apabila pada masa akhir studi maksimal,
mahasiswa tidak mampu mengumpulkan jumlah sks sesuai dengan
yang disyaratkan, atau telah mengumpulkan SKS sesuai dengan yang
disyaratkan akan tetapi mempunyai IPK ≤ 2.00, atau memiliki nilai D
maksimal 10 % dari jumlah total SKS yaitu 14 SKS, atau mempunyai
nilai E, maka mahasiswa tersebut dinyatakan putus studi.
59
III.10 YUDISIUM
Ketentuan umum :
a. Mahasiswa yang akan mengikuti yudisium akan dilakukan verifikasi
guna Pengurusan Transkrip Nilai dengan melampirkan :
1. KHS smt 1 – Terakhir
2. KRS smt 1 - Terakhir
b. Mengumpulkan Hard Cover dan Soft Copy skirpsi
c. Menyerahkan Bukti Bebas Perpustakaan PSPDG
d. Melampirkan foto copy slip SPP/TPP/DPP
e. Mengumpulkan Pas foto 3X4 Berwarana :1 Lembar
f. Mengumpulkan Pas foto 3X4 Hitam Putih : 1 Lembar
Ketentuan umum :
a. Mahasiswa yang akan mengikuti wisuda Sarjana Kedokteran
Gigi (SKG) wajib mengikuti Yudisium
b. Syarat-syarat mengikuti yudisium :
1. Mendaftarkan diri ke bagian akademik
2. Membawa Hard Cover skripsi sebanyak 7 rangkap
3. Pas photo berwarna 3x4 sebanyak 1 lembar
4. Pas photo hitam putih 3x4 sebanyak 1 lembar
5. Fotokopi form wisuda
6. Surat bebas pustaka sebanyak 5 rangkap
7. KTM asli dan fotokopi KTM sebanyak 5 rangkap
60
8. Transfer pembayaran wisuda dan fotokopinya sebanyak 5
rangkap
9. Bukti lunas pembayaran SPP dan TPP semester terakhir,
serta bukti lunas DPP
c. Mahasiswa dapat diwisuda sebagai Sarjana Kedokteran Gigi
(SKG) apabila telah memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Lulus semua mata kuliah dari blok 1 sampai dengan blok 14,
yaitu sebanyak 145 SKS
2. Nilai D, maksimal 10 % dari jumlah total SKS yaitu 14 SKS
3. Tidak ada nilai E
4. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) ≥ 2.00
d. Wisuda sarjana dilaksanakan oleh Universitas
e. Tanggal kelulusan mahasiswa adalah pada saat pelaksanaan
yudisium Sarjana Kedokteran Gigi (SKG)
f. Mahasiswa yang dinyatakan telah lulus Sarjana Kedokteran Gigi
berhak memperoleh gelar “SKG”
g. Predikat kelulusan untuk Sarjana Kedokteran Gigi (SKG) adalah
sebagai berikut:
- Memuaskan : IP 2.00 – 2.75
- Sangat memuaskan : IP 2.76 – 3.50
- Cum Laude : IP 3.51 – 4.00
(dapat menyelesaikan studi tidak melebihi masa studi
terjadwal, maksimum 1 nilai C, dan tidak ada nilai D)
61
BAB IV
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI
IV.1. PENDAHULUAN
62
IV.2 BEBAN, SIKLUS, REQUIREMENT DAN BATAS STUDI
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI
Beban Studi
Sebaran beban studi Program Pendidikan Profesi adalah sebagai
berikut:
KEGIATAN KLINIK SKS
Prosthodonsia 5
Periodonsia 4
Bedah Mulut 5
Konservasi Gigi 3
Ilmu Kesehatan Gigi Anak 3
Penyakit Mulut 2
Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat 3
Orthodonsia 4
Radiologi Kedokteran Gigi 1
Forensik 1
Total 31
PRETEST DAN
PEMBEKALAN
PUSKESMAS
(1,5 BULAN)
RSKGM
(15,5 BULAN)
FORENSIK RSMH
(2 MINGGU/JADWAL) (6 BULAN)
63
Requirement
Requirement yang harus dikerjakan oleh Mahasiswa Profesi
Pendidikan Dokter Gigi antara lain :
64
Pulpotomi (formokresol/Ca(OH)2) 1
Pulpektomi
Restorasi akhir sesuai indikasi 2
(gigi
permanen/sulu
ng)
Opdent (Decidui)
Klas I GIC 1
Klas II GIC 1
Klas III GIC 1
Klas IV GIC 1
Klas V GIC 1
Opdent (permanen): Komposit 1
Fissure Sealent / Preventive resin 1
5 Periodonsia Scaling (kalkulus supragingival; gingivitis karena 5 point
factor local) (skor OHI-S
baik dan
cukup = point
½1 skor jelek =
point 1)
Scaling dengan jet scaler untuk skor 1
OHI-S jelek
Perawatan gingivitis kompleks 1
Bedah (gingivektomi / gingivoplasti/frenektomi) 1
Kasus pilihan (wajib) → selective grinding / 1
splinting interdental
6 Prostodonsia Gigitiruan Cekat: Setiap
Anterior minimal 3 unit (nilai = 20) mahasiswa
Posterior minimal 3 unit (nilai = 30) harus
Gigitiruan Penuh (nilai = 40) mencapai nilai
Gigitiruan Sebagian lepasan: minimal 80
Free end tiap rahang (nilai = 15) dengan
GTSL sederhana minimal 3 gigi tiap rahang (nilai = distribusi
10) rnsg2 jenis GT
minimal 1
pekerjaan
Full partial (nilai = 30)
7 Orthodonsia Removable appliance 2
Kontrol tiap pasien 15 kali
8 Radiologi Interpretasi radiografis (roentgen periapikal dan 3
panoramic)
Batas Studi
Program pendidikan profesi ditempuh dalam waktu 3 (tiga) semester.
Batas maksimal studi program profesi adalah selama 6 (enam) semester.
65
IV.3 TATA TERTIB KHUSUS
Sistem Penilaian
Sistem penilaian untuk kerja klinik adalah Penilaian Acuan
Patokan (PAP). Pembobotan untuk tiap aspek yang dinilai adalah sebagai
berikut :
a. Kognitif 30 - 45%
b. Psikomotor 50 - 60%
c. Afektif 5 - 10%
66
Secara umum, kesetaraan patokan nilai angka skala 0 – 100 dengan
nilai huruf adalah sebagai berikut :
86 -100 A
71 – 85 B
56 -70 C
41 – 55 D
≤ 40 E
Nilai kerja klinik yang dinyatakan lulus minimal C.
Perbaikan Nilai
Perbaikan nilai kerja klinik dapat dilakukan mahasiswa dengan
mengulang ujian bagian dan atau mengulang beberapa tugas kerja klinik
tergantung masing-masing bagian.
68