Mortalitas Dan Morbiditas Penduduk Bu Fajar Tutor
Mortalitas Dan Morbiditas Penduduk Bu Fajar Tutor
1. Pendidikan
Latar pendidikan formal serta informal akan sangat berpengaruh pada seluruh aspek
kehidupan para ibu mulai dari segi pikiran, perasaan maupun tindakannya. Dengan
tingkat pendidikan yang lebih tinggi calon ayah dan calon ibu akan mampu
merncanakan kehamilan dengan baik sehingga bisa terhindar dari 4 Terlalu yaitu
melahirkan terlalu muda (dibawah 20 tahun), terlalu tua (diatas 35 tahun), terlalu dekat
(jarak melahirkan kurang dari 2 tahun) dan terlalu banyak (lebih dari 4 kali). Dalam
penanganan kehamilan dan persalinan pun pendidikan akan sangat penting agar bisa
terhindar dari faktor risiko 3 Terlambat yaitu terlambat mengambil keputusan di
tingkat keluarga, terlambat merujuk/ transportasi dan terlambat menangani dan
Terlambat mendapat pelayanan. Semakin tinggi tingkat pendidikan seorang ibu, maka
akan semakin tinggi pula kesadaran mereka terhadap proses pra kehamilan dan pasca
kehamilannya, sehingga untuk menjaga agar dirinya sehat dalam masa kehamilan
maka ibu tersebut pasti akan melaporkan dan memeriksakan dirinya kepada tenaga
medis yang ahli dibidangnya. Dan sebaliknya, jika pendidikan seorang ibu rendah
seperti yang banyak terjadi di Indonesia, maka kesehatannya selama masa kehamilan
tidak begitu diperhatikan. Oleh sebab itu banyak terjadi kematian pada ibu melahirkan
yang disebabkan kesadaran akan kesehatan yang rendah.
2. Lingkungan
Lingkungan juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi KIA. Banyak aspek
yang mempengaruhi KIA yang dapat dilihat dalam suatu lingkungan. Dalam
hubungannya dengan meningkatnya kasus kematian ibu (hamil, melahirkan dan nifas),
lingkungan yang dibahas adalah aspek geografis. Kondisi geografis suatu lingkungan
mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat di lingkungan itu sendiri. Kondisi
lingkungan yang tidak mendukung, seperti sulit terjangkau oleh sarana transportasi
tentu saja mengakibatkan sulitnya sarana dan tenaga kesehatan untuk menjangkau
daerah tersebut. Imbasnya, kondisi kesehatan masyarakat di lingkungan tersebut akan
terbengkalai, masyarakat akan minim dalam sarana kesehatan, dan banyak ibu yang
mengalami kesulitan selama masa kehamilan, melahirkan dan juga nifas, sehingga
angka kematian ibu (hamil, melahirkan dan nifas) akan terus bertambah besar.
3. Ekonomi
Kondisi keuangan yang tidak mencukupi tentu menyulitkan para ibu (hamil,
melahirkan dan nifas) untuk memperoleh fasilitas kesehatan yang memadai. Oleh
sebab itu, mereka cenderung tidak memeriksakan kesehatan dirinya pra kehamilan
hingga pasca kehamilan. Akibatnya, banyak ibu yang meninggal saat melahirkan
karena penyakit yang baru diketahui ketika akan melahirkan.
4. Minimnya Tenaga Medis
Salah satu faktor tingginya AKI di Indonesia adalah disebabkan karena relatif masih
rendahnya cakupan pertolongan oleh tenaga kesehatan.. Dengan cukupnya tenaga
medis diharapkan persoalan berupa kevalidtan data dan kasus yang tidak tersentuh
dapat dikurangi sehingga dapat mengurangi angka AKI.
5. Adat Istiadat
Pada kasus kematian ibu akibat perdarahan faktor budaya yang berpengaruh terhadap
tingginya angka kematian ibu adalah kecenderungan bagi ibu di perdesaan dan
keluarga miskin untuk melahirkan dengan bantuan dukun beranak, bukan dengan
bantuan petugas medis yang telah disediakan. Ada pula tradisi suku tertentu yang
mengharuskan ibu nifas ditempatkan dalam suatu tempat yang dapat dikatakan kurang
higienis.
Cara mengetahui sumber data kematian dapat diperoleh dari berbagai macam
sumber, antara lain :
1. Sistem registrasi vital
Apabila sistem ini bekerja dengan baik merupakan sumber data kematian yang
ideal. Di sini, kejadian kematian dilaporkan dan dicatat segera setelah peristiwa
kematian tersebut terjadi. Di Indonesia, belum ada sistem registrasi vital yang
bersifat nasional, yang ada hanya sistem registrasi vital yang bersifat bersifat
lokal, dan inipun tidak sepenuhnya meliputi semua kejadian kematian pada
kota-kota itu sendiri. Dengan demikian di Indonesia tidak mungkin
memperoleh data kematian yang baik dari sistem registrasi vital.
2. Sensus atau survei penduduk
sensus atau survei penduduk merupakan kegiatan sesaat yang bertujuan untuk
mengumpulkan data penduduk, termasuk pula data kematian. Berbeda dengan
sistem registrasi vital, pada sensus atau survei kejadian kematian dicacat setelah
sekian lama peristiwa kejadian itu terjadi. Data ini diperoleh melalui sensus atau
survei dapat digolongkan menjadi dua bagian :
2. Prevelence Rate
3. Attack Rate
Attack Rate adalah jumlah kasus baru penyakit dalam waktu wabah
yang berjangkit dalam masyarakat di suatu tempat/ wilayah/ negara pada
waktu tertentu Attack Rate (AR): Jumlah penyakit baru/ Jumlah populasi
berisiko (dalam waktu wabah berlangsung) x k
b. Indikator Mortalitas