08e00855 PDF
08e00855 PDF
PENDAHULUAN
Kulit merupakan lapisan terluar penutup tubuh yang mempunyai fungsi sebagai
barier terhadap segala bentuk/macam trauma dari luar baik fisik, mekanik maupun
kimiawi. Di samping itu pula sebagai penutup tubuh yang bernilai estetika dengan
tampilan yang nampak halus, lembut dan berkilat. Pada keadaan tertentu kulit tampak
kasar kering bersisik sehingga tampak kusam , tidak lagi menarik.(1,2)
Kulit kering (Dry skin) atau xerosis didefinisikan untuk menggambarkan
hilangnya atau berkurangnya kadar kelembaban stratum corneum (SC). Kulit tampak dan
terasa sehat apabila lapisan luarnya mengandung 10% air. Peningkatan tran epidermal
water loss (TEWL) yang menyebabkan kulit kering dikarenakan adanya gangguan pada
kulit yang menyebabkan banyaknya air yang menguap ke atmosfer.(2) Kondisi ini dapat
disebabkan oleh berbagai macam faktor seperti deterjen, acetone dan bahan kimia yang
lain dan mandi berendam terlalu sering.Pada orang tua kulit kering disebabkan oleh
perubahan struktur lapisan kulit ( perubahan komposisi lipid SC dan perubahan
differensiasi epidermal.(3-7)
Proses kulit kering yang penting adalah keseimbangan antara penguapan air
dengan kemampuan kulit menahan air, fungsi barier kulit juga berperan.Oleh karena itu
penting untuk mempertahankan kulit yang sehat dan memperbaiki kulit kering untuk
menjaga agar kulit kelihatan cantik. Mekanisme dasar untuk mengembalikan kulit kering
yaitu dengan meningkatkan pengikatan dan penyimpanan air dengan cara aplikasi bahan
pengikat air atau moisturizers, bahan pelumas atau emolients dan penutup kulit atau
conditioners. (2)
Komposisi lapisan hidrolipid terdiri atas air, ion, asam amino, urea, squalen,
trigliserida, kolesterol bebas dan esternya, asam lemak dan lemak lilin. Lapisan hidrolipid
berasal dari sebum dan sekresi keringat.(8)
Spiet dan Pasher (1956) menemukan bahwa SC terdiri dari 58% keratin, 30%
NMF dan 11% lipid. NMF terdiri dari asam amino bebas, asam urokanant, asam pirilidon
karbosiklat, urea, elektrolit, garam dan fraksi gula yang indeterminant. Komposisi semen
interseluler terdiri atas sfingolipid 49%, asam lemak 26% (asam linoleat) dan kolesterol
20%.
Pasien dengan kulit kering biasanya gatal dan akan menggaruk. Pada pemeriksaan
fisik, pasien ini akan menunjukkan perubahan sekunder berupa penebalan atau
likenifikasi, erosi dan superinfeksi dengan keadaan lembab, lesi yang meleleh dan krusta.
(5)
Pada proses penuaan akan terjadi kekeringan akibat kemampuan stratum corneum
mengikat air berkurang, sehingga kulit tampak mengkilat, mengkerut dan keras. (2)
KLASIFIKASI
Pathological skin
a. Ichtyosis : pada kulit ini terjadi kerusakan keratinisasi secara genetik, dimana
bermanifestasi berupa deskuamasi abnormal, perubahan fungsi barier. Bentuk
lanjut penyakit ini mirip ichtyosis vulgaris
b. Kulit kering pada dermatitis atopik : pada penyakit ini terjadi defek secara
genetik pada metabolisme dari asam lemak esensial (d-6 desaturase ), terlihat
xerosis yang luas disertai inflamasi, plaque like, dan rasa gatal.
DIAGNOSIS
Diagnosis kulit kering berdasarkan gambaran klinis, kulit tampak kering dan
kusam, dengan penebalan kulit atau likenifikasi dan adanya skuama. Ekskorisasi tampak
sebagai sebagai erosi linear sering terlihat. Sebelum menghubungkan pruritus dengan
kulit kering, kemungkinan penyebab lain dari pruritus seperi scabies, dermatofitosis,
candidisiasi cutis harus disingkirkan dengan kerokan kulit dan KOH. (5)
KOMPLIKASI (7)
1. Eczema xerotic
Dapat terjadi jika kulit menjadi sangat kering dan pecah –pecah dan menjadi
inflamasi
2. Dermatitis numularis atau eczema discoid umumnya/cenderung pada kulit yang
xerosis.
3. Superinfeksi dengan bakteri akibat garukan .
PENATALAKSANAAN
Untuk memperbaiki kulit kering, harus mengurangi hilangnya air lewat epidermis
( TEWL ) dengan jalan memberikan bahan yang bersifat hidrasi (moisturizer ) yang larut
dalam air atau pelumas ( lumbricating) dan penutup (oclution) yang tidak larut dalam
air.(2)
Istilah pelembab dan emolien sering dikacaukan sehingga timbul bermacam
definisi. Istilah pelembab menggambarkan terjadinya penambahan air ke kulit, sehingga
menurunkan kekasaran kulit atau peningkatan kadar air secara aktif ke kulit. Pengertian
emolien adalah bahan oklusif yang membantu hidrasi kulit dengan cara mengoklusi
permukaan kulit dan menahan air di stratum corneum. (8)
a. Bahan Oklusi
• sebagai pelembab
• anti inflamasi
• anti mitotik
• anti pruritus
2. Langsung
a. Bahan pembentuk lapisan hidrofilik
• glikosaminoglikan ( asam hyaluronat, kondroitin sulfat )
• kolagen
• khitin dan khitosan
• polimer hidrofilik
b. Humektan : bahan higroskopis yang menyebabkan lapisan epidermis mampu
menyerap dan menyimpan air.
• gliserin
• sorbitol
• propilen glikol
• ester poligliseril
• asam laktat
c. Natural moisturizing factor ( NMF )
• natrium pirolidon karbosiklat
• urea
• asam amino
• asam alfa hidroksi
Lemak tumbuhan
Minyak tumbuhan / biji-bijian asli yang belum dimodifikasi dimasukkan dalam
formulasi emolien ( contohnya minyak kacang, bunga matahari, zaitun ). Minyak
tumbuhan asli tersebut ternyata lebih disenangi pasien tetapi sangat berminyak,
kebanyakan dipakai untuk minyak mandi rendam.
Minyak mineral
Minyak yang digunakan untuk emolien merupakan hasil destilasi vaselin dan
mengandung komponen organik dalam jumlah besar, terutama hidrokarbon alifatik rantai
panjang dan bercabang. Proses pembuatan termasuk destilasi , ekstraksi pelarut,
kristalisasi dan netralisasi alkali dan bleaching menghasilkan petroleum jelly dan light
liquid parafin ( white oil ). Untuk pelembab medis digunakan parafin oil.
Lilin Lemak
Yaitu campuran lipid semi solid kompleks yang juga merupakan turunan dari
minyak hewan, tumbuhan atau mineral. Yang paling banyak dipakai lilin lebah dari
sarang lebah, lilin carnauba dan pohon palem carnauba dan lilin parafin.
PROGNOSIS (6)
Prognosis kulit kering sangat bervariasi dan tergantung pada penyebabnya.