Aldehid Dan Keton2
Aldehid Dan Keton2
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian dari senyawa aldehid dan keton
1.3.2 Untuk mengetahui tata nama senyawa aldehid dan keton
1.3.3 Untuk mengetahui sifat-sifat dari senyawa aldehid dan keton
1.3.4 Untuk mengetahui reaksi-reaksi senyawa aldehid dan keton
1.3.5 Untuk mengetahui cara pembuatan senyawa aldehid dan keton
BAB II
PEMBAHASAN
2.2.2 Keton
Keton bisa berarti gugus fungsi yang dikarakterisasikan oleh sebuah gugus karbonil (O=C)yang
terhubung dengan dua atom karbon ataupun senyawa kimia yang mengandung gugus karbonil. Keton
memiliki rumus umum: R1(CO)R2. Senyawa karbonil yang berikatan dengan dua karbon membedakan
keton dari asam karboksilat, aldehida, ester, amida, dan senyawa-senyawa beroksigen lainnya. Ikatan
ganda gugus karbonil membedakan keton dari alkoholdan eter. Keton yang paling sederhana adalah
aseton (secara sistematis dinamakan 2-propanon).
Keton adalah suatu senyawa organik yang mempunyai sebuah gugus karbonil (C=O) terikat pada dua
gugus alkil, dua gugus aril atau sebuah alkil dan sebuah aril. Sifat-sifat sama dengan aldehid.
2.2 Tata Nama Senyawa Aldehid dan Keton
2.2.1 Aldehid
Langkah-langkah penamaan aldehida berdasarkan aturan IUPAC adalah sebagai berikut:
• Cari rantai terpanjang yang mengandung gugus fungsi formil.
• Beri nomor pada rantai terpanjang, dimulai dari C yang terdekat dengan gugus fungsi.
• Sebutkan nomor dan nama cabang pada rantai utama, akhiri dengan nama alkanalnya (dengan
mengganti akhiran –a pada alkana menjadi –al pada aldehida).
2.2.2 Keton
Penamaan senyawa-senyawa alkanon atau keton juga ada dua cara yaitu :
• Menurut IUPAC mengikuti nama alkanannya dengan mengganti akhiran “ ana “ dalam alkana
menjadi “ anom “ dalam alkanon.
• Dengan cara Trivial yaitu dengan menyebutkan nama kedua gugus alkilnya, kemudian diikuti akhiran
“ Keton “.
2.3.2 Keton
Sifat-sifat keton yaitu:
a) Keton dengan jumlah atom C rendah (C1 – C5) berwujud cair pada suhu kamar.
b) Oleh karena keton memiliki gugus karbonil yang polar maka senyawa keton larut dalam pelarut air
maupun alkohol. Kelarutan senyawa keton berkurang dengan bertambahnya rantai alkil.
c) Adanya kepolaran menimbulkan antaraksi antarmolekul keton sehingga senyawa keton umumnya
memiliki titik didih relatif tinggi dibandingkan dengan senyawa non polar yang massa molekulnya
relatif sama. Titik didih beberapa senyawa keton ditunjukkan pada tabel berikut.
Aseton merupakan senyawa keton paling sederhana. Aseton berwujud cair pada suhu kamar dengan
bau yang harum. Cairan ini sering digunakan sebagai pelarut untuk vernish, pembersih cat kayu, dan
pembersih cat kuku. Dalam industri, aseton digunakan sebagai bahan baku untuk membuat kloroform.
Bila reaksi dilangsungkan pada bejana gelas, endapan perak yang terbentuk akan melapisi bejana,
membentuk cermin. Oleh karena itu, reaksi ini disebut reaksi cermin perak.
Pereaksi Fehling terdiri dari dua bagian, yaitu Fehling A dan Fehling B. fehling A adalah larutan
CuSO4, sedangkan Fehling B merupakan campuran larutan NaOH dan kalium natrium tartrat. Pereksi
Fehling dibuat dengan mencampurkan kedua larutan tersebut, sehingga diperoleh suatu larutan yang
berwarna biru tua. Dalam pereaksi Fehling, ion Cu2+ terdapat sebagai ion kompleks. Pereaksi Fehling
dapat dianggap sebagai larutan CuO. Reaksi Aldehida dengan pereaksi Fehling menghasilkan endapan
merah bata dari Cu2O.
Pereaksi Fehling dipakai untuk identifikasi adanya gula reduksi (seperti glukosa) dalam air kemih pada
penderita penyakit diabetes (glukosa mengandung gugus aldehida).
2.4.2 Keton
Reduksi keton oleh hidrogen akan menghasilkan alkohol sekunder
• Oksidasi
Keton merupakan reduktor yang lebih lemah daripada aldehid. Zat-zat pengoksidasi lemah seperti
pereaksi tollens dan pereaksi Fehling tidak dapat mengoksidasi keton. Oleh karena itu, aldehid dan
keton dapat dibedakan dengan menggunakan pereaksi-pereaksi tersebut.
Aldehid + pereaksi Tollens à cermin perak
Keton + pereaksi Tollens à tidak ada reaksi
Aldehid + pereaksi Fehling àendapan merah bata
Keton + pereaksi Fehling à tidak ada reaksi
Larutan Fehling Larutan fehling adalah larutan basa bewarna biru tua. Larutan fehling dibuat dari
Cu(II) sulfat dalam larutan basa yang mengandung garam Rochelle, sehingga diperoleh ion kompleks
Cu(II) tartrat. Reaksinya adalah sebagai berikut:
Larutan Tollens Larutan tollens dibuat dengan mencampur NaOH, AgNO3, dan NH3 sehingga
terbentuk ion kompleks [Ag(NH3)2]+. Reaksinya adalah sebagai berikut:
Ion kompleks [Ag(NH3)2]+ direduksi oleh aldehida/alkanal menjadi Ag, membentuk endapan Ag
menyerupai cermin perak pada dinding tabung.
Serbuk zink dapat digunakan untuk mengeliminasi molekul H2O2 yang terbentuk saat reaksi, yang
selanjutnya dapat mengoksidasi aldehida membentuk asam karboksilat. Dengan alkena yang sesuai,
maka aldehida dan keton yang diharapkan dapat terbentuk.
• Hidrasi Alkuna
Etuna jika direaksikan dengan air dengan adanya H2SO4 and HgSO4 membentuk asetaldehida. Hidrasi
alkuna yang lain pada kondisi yang sama akan juga dapat menghasilkan keton.
Contoh:
• Oksidasi Toluena
Oksidasi suatu senyawa aromatik yang mengikat gugus metil pada cincin benzena dengan adanya krom
trioksida (CrO3) dan anhidrida asetat diikuti dengan hidrolisis menghasilkan benzaldehida.
Oksidasi lebih lanjut benzaldehida menghasilkan asam benzoat dapat dicegah dengan anhidrida asetat
sebagai turunan benziliden diasetat tak-teroksidasi. Reaksi ini dinamakan reaksi Etard.
• Reaksi Nitril
Reduksi parsial senyawa nitril dengan dengan timah klorida terasamkan (SnCl2/HCl) pada temperatur
kamar menghasilkan aldehida. Pada tahap pertama imina hidroklorida terbentuk yang selanjutnya
terhidrolisis dengan air mendidih menghasilkan aldehida. Jenis spesifik reduksi nitril disebut reaksi
reduksi Stephen.
SnCl2 + 2HCl → SnCl4 + 2 H+
Keton dapat diperoleh ketika reagen Grignard direaksikan dengan nitril. Intermediet garam imina
terbentuk pada reaksi hidrolisis pembentukan keton.
• Okdisasi Alkohol
Cara ini merupakan cara yang paling sederhana untuk mensintesis aldehida dan keton. Reaksi oksidasi
alkohol primer akan membentuk aldehida, sedangkan oksidasi alkohol sekunder menghasilkan keton.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Aldehid dan keton adalah keluarga besar dari senyawa organik yang merasuk dalam kehidupan sehari-
hari kita. Aldehida adalah senyawa organik yang karbon-karbonilnya (karbon yang terikat pada
oksigen) selalu berikatan dengan paling sedikit satu hydrogen. OHCH. Keton adalah senyawa organic
yang karbon – karbonilnya dihubungkan dengan dua karbon lain.
3.2 Saran
Gugus aldehid dan keton memiliki berbagai macam kegunaan baik kegunaan positif maupun negatif
bagi manusia. Seperti formalin yang dipergunakan dalam pengawetan mayat. Penggunaan senyawa ini
mestinya lebih diawasi dalam kehidupan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA