Anda di halaman 1dari 28

SAMBUTAN

DIREKTUR RSUD HADJI BOEJASIN PELAIHARI

PADA ACARA

DEKLARASI DAN PENANDATANGANAN KOMITMEN PELAKSANAAN


AKREDITASI RUMAH SAKIT VERSI KARS 2012
DI RSUD HADJI BOEJASIN PELAIHARI
KABUPATEN TANAH LAUT TAHUN 2016
KAMIS, 21 JULI 2016
============================================================

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh


Selamat Pagi dan salam sejahtera bagi kita semua
Yang Saya Hormati :
 BUPATI TANAH LAUT atau yang mewakili
 KEPALA KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN TANAH LAUT
 KEPALA PENGADILAN AGAMA KABUPATEN TANAH LAUT
 KETUA PENGADILAN NEGERI KABUPATEN TANAH LAUT
 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANAH LAUT
 SEKRETARIS / KABID/ KASI DI JAJARAN DINAS KESEHATAN & RSUD
HADJI BOEJASIN PELAIHARI
 KETUA KOMITE MEDIS RSUD HADJI BOEJASIN PELAIHARI
 SELURUH KEPALA POLIKLINIK, RUANGAN DAN INSTALASI
 SELURUH PESERTA APEL DAN HADIRIN YANG BERBAHAGIA

Pertama-tama marilah kita panjatkan Puji Syukur kehadirat Allah SWT karena
atas rahmat dan hidayah serta nikmat kesehatan yang baik, dan atas
kehendakNya juga kita semua dapat berkumpul dalam acara HALAL BI
HALAL YANG SEKALIGUS DEKLARASI DAN PENANDATANGANAN
KOMITMEN PELAKSANAAN AKREDITASI RUMAH SAKIT VERSI
KARS 2012 DI RSUD HADJI BOEJASIN PELAIHARI KABUPATEN
TANAH LAUT TAHUN 2016

Sholawat dan salam selalu tertuju kepada junjungan kita semua Nabi Besar
Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan umat beliau dari dulu, kini dan
sampai pada akhir zaman nanti.

Sambutan Direktur TALA pada Acara Halal Bi Halal dan Deklarasi Akreditasi Page 1
Terima Kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kami sampaikan
kepada Bapak Bupati Tanah Laut dan seluruh Undangan yang telah
berkenan hadir pada Acara ini. Pada kesempatan yang baik ini Saya dan
seluruh panitia serta seluruh karyawan RSUD Hadji Boejasin memohon
maaf yang sebesar-besarnya apabila pada Acara ini terdapat hal-hal yang
kurang berkenan, dan sehubungan masih dalam suasana lebaran walaupun
sudah terlewat sekitar 16 hari kami juga mengucapkan Minal Aifin Wa
Faizin Mohon Maaf Lahir dan Bathin, mudah-mudahan dengan berpusa
sebulan penuh dan beridul fitri, kita benar-benar dalam keadaan fitri,
suci lahir dan batin.

Bapak, Ibu dan hadirin yang saya hormati

Perlu disampaikan pula bahwa yang menjadi latar belakang Rumah Sakit
wajib melaksanakan Akreditasi ini yaitu

DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran


2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah
3. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan
Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4456);
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
5. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
6. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Pelaksana
Jaminan Sosial;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota.
9. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2007 tentang Tatacara
Pelaksanaan Keijasama Antar Daerah.
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1046/
Menkes/Per/XI/2006 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit Di
Lingkungan Departemen Kesehatan;

Sambutan Direktur TALA pada Acara Halal Bi Halal dan Deklarasi Akreditasi Page 2
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741/Menkes/PER/ VII/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di
Kabupaten/Kota;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 147/Menkes/Per/I/2010
tentang Perizinan Rumah Sakit;
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 340/Menkes/PER/III/2010,
tentang Klasifikasi Rumah Sakit;
14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 755/Menkes/PER/IV/2011,
tentang Penyelenggaraan Komite Medik di Rumah Sakit;
15. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691/Menkes/Per/VIII/ 2011
tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
16. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 269/Menkes/Per/III/2008
tentang Rekam Medis;
17. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 290/Menkes/Per/III/2008
tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran;

Bapak/ Ibu dan hadirin yang saya berbahagia

Melalui Standar Akreditasi baru Tahun 2012, RSUD Hadji Boejasin wajib untuk
melaksanakannya, ada 4 standar yang wajib dipenuhi, yaitu 1. Kelompok
Standar Berfokus Kepada Pasien; 2. Kelompok Standar Manajemen Rumah Sakit;
3. Kelompok sasaran Keselamatan Pasien; dan 4. Kelompok Sasaran MDGs.

Demikian pula melalui portal informasi/website RSUD, kami berharap masyarakat


dapat mengenal lebih jauh profil dan perkembangan rumah sakit yang kita cintai
ini.

Kami akan terus berusaha menjadikan RSUD Hadji Boejasin menjadi rumah sakit
yang mampu memenuhi harapan masyarakat dan menjadi pilihan bantuan medis
yang dapat diandalkan. sesuai dengan Visi Terwujudnya RSUD yang UNGGUL
dan NYAMAN.

Dengan dukungan dan peran serta dari semua pihak, kami berharap akan dapat
segera mewujudkan misi RSUD Hadji Boejasin.

Ucapan terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi


aktif dalam membangun dan memperbaiki kinerja pelayanan Rumah Sakit Umum
Daerah HGadji Boejasin Pelaihari dalam mewujudkan visi dan misinya.

Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu memberikan jalan yang terbaik untuk kita
semua, amiin.

Sambutan Direktur TALA pada Acara Halal Bi Halal dan Deklarasi Akreditasi Page 3
Sebagai akhir sambutan, saya berharap Acara ini dapat berjalan lancar dan
mendapat ridho dari Allah SWT sehingga kegiatan progran Akreditasi Rumah
Sakit dapat dilaksanakan secara berdaya guna dan berhasil guna dan
bermanfaat bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang optimal di
RSUD Hadji Boejasin Pelaihari.

Saya atas nama Direktur dan pribadi sekali lagi mohon maaf, apabila
terdapat perbuatan dan tindakan yang kurang berkenan dalam kegiatan ini,
kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Terima kasih atas segala perhatian semoga kegiatan ini membawa dampak
yang positif, dan saya akhiri dengan ucapan Wassalamu’alaikum
warahmatullahi Wabarakatuh.

Pelaihari, 21 Juli 2016

Direktur RSUD Hadji Boejasin Pelaihari,

dr. H. EDY WAHYUDI

NIP. 19730131 200604 1 009

Sambutan Direktur TALA pada Acara Halal Bi Halal dan Deklarasi Akreditasi Page 4
SAMBUT

AN KEPALA DINAS KESEHATAN


PADA ACARA PELEPASAN PROGRAM INTERNSIP DOKTER
NDONESIA (PIDI) UNTUK PERIODE NOPEMBER / DESEMBER
2013 DI WAHANA RUMAH SAKIT DAN PUSKESMAS
PELAIHARI KABUPATEN TANAH LAUT
Tanggal 25 Nopember 2014
=========================================

Assalamualaikum wr wb, salam sejahtera untuk kita semua. Alhamdulillah,


segala Puja dan puji hanya kehadirat Tuhan Yang maha Esa Allah SWT,
shalawat serta salam selalu tertuju kepada Junjungan Kita Nabi Besar
Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan pengikut-pengikut Beliau dari dulu,
sekarang dan sampai hari akhir nanti.

Bapak Bupati yang kami hormati


Direktur RSUD Hadji Boejasin/ Bapak/ Ibu seluruh undangan serta Seluruh
Rekan Dokter Internsip yang berbahagia.

A. Latar Beiakang
Sesuai dengan amanah Undang-Undang Rcpublik Indonesia Nomor 29
Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran, seorang dokter yang akan berpraktik di
Indonesia harus mempunyai Surat Tanda Registrasi (STR) yang diterbitkan oleh
Konsil Kedokteran Indonesia (KKI). Keharusan registrasi itu berlaku bagi dokter
dan dokter gigi. Surat Tanda Registrasi tersebut merupakan bukti tertulis bahwa
yang bersangkutan telah dinilai kompeten untuk melaksanakan tugas profesinya
sebagai dokter, untuk memperoleh STR, berbagai persyaratan yang perlu
dipenuhi antara lain adalah: 1) memiliki ijazah dokter. 2) mempunyai surat

Sambutan Direktur TALA pada Acara Halal Bi Halal dan Deklarasi Akreditasi Page 5
pernyataan telah mengucapkan sumpah/janji dokter, 3) memiliki Sertifikat
Kompetensi.

Dalam Undang-Undang Rl No. 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran juga


dinyatakan bahwa sertifikat kompetensi (dokter) adalah surat tanda pengakuan
terhadap kemampuan seorang dokter untuk menjalankan praktik kedokteran di
seluruh Indonesia. Sertifikat Kompetensi dikeluarkan oleh kolegium yang
bersangkutan. Sertifikat Kompetensi Dokter Layanan Primer dikeluarkan oleh
Kolegium Dokter dan Dokter Keluarga Indonesia. Kolegium Dokter dan Dokter
Keluarya Indonesia adalah badan otonom yang dibentuk oleh Ikatan Dokter
Indonesia yang merupakan kolegium bagi dokter.

Merujuk kepada Undang-Undang No 29 th 2004 pasal 27. untuk memberikan


kompetensi kepada dokter dilaksanakan pendidikan dan pelatihan kedokteran
sesuai dengan standar pendidikan profesi kedokteran. untuk itu Kolegium Dokter
dan Dokter Keluarga Indonesia merancang Internsip Dokter Indonesia.
Penyelenggaraan program internsip dilaksanakan oleh Departemen Kesehatan
bersama dengan pemangku kepentingan (stake holders) terkait. Selama Komite
Internsip Dokter Indonesia (KIDI) belum terbentuk maka persiapan pelaksanaan
Internsip Dokter Indonesia dilaksanakan oleh Tim Ad Hoc pelaksana penviapan
Program Internsip Dokter Indonesia yang dibentuk dengan Keputusan Kepala
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Dava Manusia Kesehatan
(Badan PPSDM Kesehatan) Nomor. HK.02. 04/2/1 767.2/09.

Program Internsip Dokter Indonesia merupakan tahap pelatihan keprofesian pra-


registrasi berbasis kompetensi pelayanan primer guna memahirkan kompetensi
yang telah mereka capai setelah memperoleh kualifikasi sebaqai dokter melalui
pendidikan kedokteran dasar. Program Internsip Dokter Indonesia dilaksanakan di
Sarana Pelayanan Kesehatan (Saryankes) yanq telah memenuhi persyaratan
yang ditetapkan dan disyahkan oleh Komite Internsip Dokter Indonesia Pusat
(KIDI Pusat) sebagai wahana Internsip.

Sambutan Direktur TALA pada Acara Halal Bi Halal dan Deklarasi Akreditasi Page 6
Selama menempuh Internsip Dokter Indonesia, peserta didampingi oleh Dokter
Pendamping. Peserta Internsip hanya diijinkan melakukan praktik dokter di
Wahana Internsip. Setelah menyelesaikan Program Internsip Dokter Indonesia,
para peserta Internsip Dokter Indonesia akan memperoleh Surat Tanda Selesai
Internsip (STSI) yang dikeluarkan oleh KIDI Pusat.

Bapak Bupati yang kami hormati


Direktur RSUD Hadji Boejasin/ Bapak/ Ibu seluruh undangan serta Seluruh
Rekan Dokter IInternsip yang berbahagia.

B. Tujuan dan Sasaran Internsip


Adalah untuk Memberikan kesempatan kepada dokter baru lulus Program
Studi Pendidikan Profesi D okter berdasarkan Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK) untuk menerapkan serta mempraktikkan kompetensi yang
diperoleh selama pendidikan dalam rangka penyelahlarasan antara hasil
pendidikan dan praktik di lapangan.
Sasaran akhir Internsip adalah menerapkan serta memahirkan kompetensi yang
telah diperoleh selama pendidikan. dalam rangka penyelarasan antara hasil
pendidikan dan praktik di lapangan. Adapun area kompetensi dan komponen
kompetensi meliputi : Area Komunikasi Efektif, Area Keterampilan Klinis serta
Area Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran, Area Pengelolaan Masalah Kesehatan,
Area Pengelolaan Informasi, Area Etika Moral, Medikolegal dan Profesionalisme
serta Keselamatan pasien.

C. Waktu Internsip Dokter Indonesia


Internsip dijalani selama 1 (satu) tahun. Masa Internsip dapat diperpanjang
bila sasaran akhir yang ditentukan belum tercapai. Pada hakekatnya Internsip
wajib sesegera mungkin dilaksanakan oleh dokter yang akan melakukan praktik
dokter mandiri. Penundaan pelaksanaan Internsip dimungkinkan dalam waktu
paling lama 2 (dua) tahun setelah lulus dan atau dengan persetujuan KIDI Pusat

Sambutan Direktur TALA pada Acara Halal Bi Halal dan Deklarasi Akreditasi Page 7
Peserta Internsip dapat mengambil cuti sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

D. Wahana Internsip Dokter Indonesia


Pada dasarnya Internsip dilaksanakan di wahana pelayanan kedokteran/
kesehatan primer baik Pemerintah ataupun Swasta yang telah memenuhi syarat
sebagai Wahana Internsip. Adapun yang daipat menjjadi wahana Internsip
adalah: RumahSakitt dan Puskesmas.

E. Organisasi Internsip Dokter Indonesia


Penyelenggaraan Internsip dilaksanakan oleh KIDI, yang terdiri atas KIDI
Pusat dan KIDI Propinsi. KIDI Pusat terdiri atas unsur-unsur Depkes, Institusi
Pendidikan Kedokteran, KDDKI/ IDI Pusat, dan RS Pendidikan. KIDI Propinsi
terdiri atas Pemerintab Daerah, Dinas Kesehatan, Institusi Pendidikan
Kedokteran, IDI Wilayah, RS Daerah.

F. Pelaksanaan di Lapangan
Pada kenyataannya, di lapangan PIDI masih menemui berbagai kendala
yang tidak terlepas dari usia program yang masih muda (baru dimulai tahun 2010).
Wahana internsip tersebar di berbagai penjuru Indonesia, hingga ke daerah
pelosok. Tentunya pemilihan wahana dilakukan KIDI dengan mempertimbangkan
kriteria memenuhi syarat atau tidak. Krorteroa tersebut meliputi kelengkapan
rumah sakit/puskesmas dan jumlah kunjungan pasien setiap harinya. Pemilihan
wahana hingga ke daerah yang relatif terpencil merupakan hal positif bagi
perkembangan PIDI. Wahana di daerah umumnya memiliki rasio dokter-pasien
yang cukup rendah sehingga secara kuantitas akan lebih baik dalam membantu
peserta PIDI memahirkan kompetensinya.

Penutup
Intemsip merupakan salah satu bentuk kemajuan strukturr pendidikan
profesi dokter di Indonesia. Program tersebut akan terus mengaiami kemajuan

Sambutan Direktur TALA pada Acara Halal Bi Halal dan Deklarasi Akreditasi Page 8
seiring dengan evaluasi dan umpan balik dan peserta dan pendamping.
Kemajuan dunia kedokteran di Indonesia tidak hanya berada di tangan KIDI
sebagai pelaksana intemsip. tetapi juga di tangan institusi pendidikan dengan
segala komponen di dalamnya dan UKDI (Uji Kompotensi Dokter Indobnesia)
sebagai evalualor. Akan lebih bijaksana apabila intemsip dipandang tidak dari
besaran uang atau Bantuan Biaya Hidup (BBH) yang diterima melainkan dari
pengalaman luhur yang diperoleh selama berada di lingkungan wahana.
Kami sangat berterima kasih pada semua kontributor pelaksanaan Internsip
Dokter Indonesia di Kabupaten Tanah Laut, juga kepada semua Kelompok Kerja
Internsip Dokter Indonesia dan Tim Ad Hoq Internsip Ooktor Indonesia yang telah
bekerja keras merancang persiapan Internsip Dokter Indonesia
Semoga pelaksanaan Internsip Dokter Indonesia berhasil dan berdaya guna
dalam melindungi dan meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat/ .
pasien, juga dalam rangka meningkatkan kualitas profesi dokter di Indonesia.

Bapak Bupati yang kami hormati


Direktur RSUD Hadji Boejasin/ Bapak/ Ibu seluruh undangan serta Seluruh
Rekan Dokter IInternsip yang berbahagia.

Sebelum saya tutup sambutan ini, agar kiranya nanti Bapak Bupati Tanah Laut
dapat memberikan sambutan dan arahan sekaligus melepas secara resmi
pelaksanaan program Internsip dokter Indonesia di Kabupaten Tanah Laut
Periode Nopember / Desember 2013.

Mohon maaf bila dalam Acara ini ada hal-hal yang kurang berkenan di hati
Bapak/ibu sekalian, semoga apa yang kita lakukan dapat lebih baik lagi di masa
yang akan datang.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan bimbingan dan


lindungan-Nya serta meridhai upaya kita semua dalam "Membuat Rakyat Sehat".

Sambutan Direktur TALA pada Acara Halal Bi Halal dan Deklarasi Akreditasi Page 9
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kepala Dinas
Kesehatan
Kabupaten Tanah Laut,

H. JUNAIDI, SKM
NIP. 19610727 198302 1 003

Susunan Acara
PADA ACARA PELEPASAN PROGRAM INTERNSIP DOKTER NDONESIA
(PIDI)
UNTUK PERIODE NOPEMBER / DESEMBER 2013 DI WAHANA RUMAH
SAKIT DAN PUSKESMAS PELAIHARI KABUPATEN TANAH LAUT
Selasa , 25 Nopember 2014
======================================================

Assalamualiakum wr wb, salam sejahter untuk kita semua.

Yth : Bapak Bupati Tanah Laut atau yang mewakili


Yth : Bapak Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Laut
Yth : Direktur RSUD Hadji Boejasin Pelaihari
Yth : Seluruh Kabid dan Kepala Seksi dilingkungan Dinas Kesehatan dan Rumah
Sakit Hadji Boejasin Pelaihari.
Yth : Seluruh Dokter Spesialis dan Dokter Umum di RSUD H. Boejasin
Pelaihari
Yth : Dokter Pembimbing bagi Dokter Internsip di Puskesmas dan Rumah
Sakit
Para Dokter Internsip yang berbahagia

Susunan Acara sebagai berikut :


1. Sambutan dan Laporan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Laut.

Sambutan Direktur TALA pada Acara Halal Bi Halal dan Deklarasi Akreditasi Page 10
2. Sambutan dan Sekaligus Pelepasan secara Resmi Dokter Internsip
oleh Bupati Tanah Laut
3. Kesan dan Pesan dari Dokter Internsip yang selesai masa Internsipnya
di Kabupaten Tanah Laut.
4. Pemberian Cendera Mata atau Kenang-kenangan untuk Dokter
Internsip.
5. Doa
6. Penutup

Pelaihari, 25 Nopember 2014

Panitia.

Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Kemenkes RI atas kepercayaan
yang diberikan kepada kami sehingga untuk kesekian kalinya memilih Provinsi Jawa
Barat sebagai tempat pelaksanaan kegiatan ini.

Mohon maaf bila dalam penyambutan ini ada hal-hal yang kurang berkenan di hati
Bapak/ibu sekalian, semoga kami dapat lebih baik lagi di masa yang akan datang.

Sambutan Direktur TALA pada Acara Halal Bi Halal dan Deklarasi Akreditasi Page 11
Bilahitaufik Walhidayah

Wassalammualaikum, Wr, Wb.

E. Organisasi Internsip Dokter Indonesia

Penyelenggaraan Internsip dilaksanakan oleh KIDI, yang terdiri atas


KIDI Pusat dan KIDI Propinsi. KIDI Pusat terdiri atas unsur-unsur
Depkes, Institusi Pendidikan Kedokteran, KDDKI/ IDI Pusat, dan RS
Pendidikan. KIDI Propinsi terdiri atas Pemerintab Daerah, Dinas
Kesehatan, Institusi Pendidikan Kedokteran, IDI Wilayah, RS Daerah.

BAB III
PEL AKSANAAN INTERNSIP DOKTER INDONESIA
A. Kegiatan Peserta Internsip Dokter Indonesia ^

1. Melakukan layanan primer dengan pendekatan kedokteran keluarga


pada pasien seoara profesional yang meliputi kasus medik dan bedah,
kedaruratan dan kejiwaan baik pada anak, dewasa dan usia lanjut.

pada keluarga maupun pada masyarakat secara holistik. terpadu dan


paripurna.

Sambutan Direktur TALA pada Acara Halal Bi Halal dan Deklarasi Akreditasi Page 12
2. Melakukan konsultasi dan rujukan.

3. Melakukan kegiatan ilmiah medik dan non medik yang terkait


dengan pendekatan kedokteran dan keluarga

B. Pendampingan Internsip Dokter Indonesia

Setiap peserta Internsip mendapat pendampingan dari

seorang dokter yang memenuft! kntcrsa Pcndamping sebagai berikut:

1. Bersedia menjadi Pendamping Internsip.

2. Dokter yang masih praktik aktif minimum 2 tahun dengan rekam


jejak yang baik.

3. Memiliki Surat Izin Praktik yang masih berlaku.

4. Telah mengikuti pelatihan menjadi Pendamping.

BAB II

INTERNSIP DOKTER INDONESIA


A. Prinsip Internsip Dokter Indonesia

Prinsip Internsip Dokter adalah:

1. Dokter mempraktikan standar pelayanan kedokteran (IJKP dan


UKM) yang baik dengan menyadari keterbatasan kemampuannya, dan
memastikan tidak menempatkan pasien/ keluarga/ masyarakat dalam
keadaan bahaya

2. Dokter mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi


Kedokteran dan Kesehatan (IPTEKDOKKES) serta selalu
menmgkatkan keterampilannya dalam UKP dan UKM

Sambutan Direktur TALA pada Acara Halal Bi Halal dan Deklarasi Akreditasi Page 13
3. Dokter mampu membangun, meningkatkan dan memelihara
hubungan baik dengan pasien/ kolega/ petuyas kesehatan yang lain.

4. Dokter dapat bekerjasama secara efektif dengan sejawat dokter dan


tenaga kesehatan profesi dan tenaga kesehatan non profesi serta
tenaga pendukung/ penunj3ng kesehatan.

5. Dokter mengembangkan kompetensi sebagai pendidik bagi sejawat,


pasien dan keluarga maupun masyarakat.

6. Dokter jujur dan bertindak serta berperilaku berdasarkan kaicJah


tlmiah, etika dan humanistik.

7. Dokter memelihara kesehatan pribadinya sehingga tidak


membahayakan pasien. sejawatnya dan ornng lain.

B. Sasaran Akhir Internsip Dokter Indonesia

Sasaran akhir internsip aisusun berdasarkan prinsip praktik


kedokteran, dan beriandaskan pada Standar

Kompetensi Dokter (KKI2006).

Sasaran akhir Internsip adalah menerapkan serta memahirkan


kompetensi yang telah diperoleh selama pendidikan. dalam rangka
penyelarasan antara hasil pendidikan dan praktik di lapangan. Adapun
area kompetensi dan komponen kompetensi meliputi:

Area Komunikasi Efektif

1 Berkomunikasi dengan pasien serta anggota keluarganya.

2 Berkomunikasi dengan sejawat.

3. Berkomunikasi dengan masyarakat.

4. Berkomunikasi dengan profesi lain.

Area Keterampilan Klinis

1. Memperoleh dan mencalat informasi yang akurat serta penting


tentang pasien dan keluarganya.
Sambutan Direktur TALA pada Acara Halal Bi Halal dan Deklarasi Akreditasi Page 14
2. Melakukan prosedurklinik dan laboratorium.

3. Melakukan prosedur kedaruratan klinis.

Area Landasan llmiah llmu Kedokleran

1. Menerapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip ilmu biomedik,


klinik. perilaku, dan ilmu kesehatan masyarakat sesuai dengan
pelayanan kesehatan tinqkat primer.

2. Merangkum dari interpretasi anamnesis, pemeriksaan

fisik. uji laboratorium dan prosedur vanq sesuai.

3. Menentukan cfcktivitas suaru tindakan

Area Pengelolaan Masalah Kesehatan

1. Mengelola penyakit, keadaan sakit dan masalah pasien

sebagai individu yang utuh, bagian dari keluarga dan masyarakat.

2 Melakukan pencegahan penyakit dan keadaan sakit

3. Melaksanakan pendidikan kesehatan dalam rangka promosi kesehatan dan


pencegahan penyakit.

4. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan


derajat kesehatan.

5. Mengelola sumber daya manusia serta sarana dan prasarana secara efektif
dan efisien dalam pelayanan kesehatan primer dengan pendekatan kedokteran
keluarga

Area Pengelolaan Informasi

1. Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk membantu


peneqakan diagnosis, pemberian terapi, tindakan pencegahan dan promosi
kesehatan, serta penjagaan, dan pemantauan status kesehatan pasien/
keluarga/ masyarakat.

Sambutan Direktur TALA pada Acara Halal Bi Halal dan Deklarasi Akreditasi Page 15
2. Memahami manfaat dan keterbatasan teknologi informasi

3. Memanfaatkan informasi kesehatan.

Area Mawas Diri dan Pengembangan Diri

1. Menerapkan mawas diri.

2. Mempraktikkan belajar sepanjang hayat.

3. Mengembangkan pengetahuan baru.

Area Etika Moral, Medikolegal dan Profesionalisme serta

Keselamatan Pasien/ Keluarga/ Masyarakat

1 Memilikisikapprofesiona!

2. Berperilaku profesional dalam bekerja sama.

3. Sebagai anggota tim pelayanan kesehatan yang profesional.

4. Melakukan praktik kedokteran dalam masyarakat multikultural di


Indonesia.

5. Memenuhi aspek medikolegal dalam praktik kedokteran.

6. Menerapkan keselamatan pasien/ keluarga/ masyarakat dalam


praktik kedokteran.

A. Waktu Inetrnsip Dokter Indonesia

Internsip dijalani selama 1 (satu) tahun. Masa Internsip dapat


diperpanjang bila sasaran akhir yang ditentukan belum tercapai. Pada
hakekatnya Internsip wajib sesegera mungkin dilaksanakan oleh
dokter yang akan melakukan praktik dokter mandiri. Penundaan
pelaksanaan Internsip dimungkinkan dalam waktu paling lama 2 (dua)
tahun setelah lulus dan atau dengan persetujuan KIDI Pusat Peserta
Internsip dapat mengambil cuti sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

B. Wahana Internsip Dokter Indonesia

Sambutan Direktur TALA pada Acara Halal Bi Halal dan Deklarasi Akreditasi Page 16
Pada dasarnya Internsip dilaksanakan di wahana

pelayanan kedokteran/ kesehatan primer baik Pemerintah ataupun


Swasta yang telah memenuhi syarat sebagai Wahana Internsip.

Adapun yang daiptJiTjenjadi wahana Internsip adalah:

1. RumahSakitt

2. Puskesmas>/ Balkesmas dengan atau tanpa perawatan.

3. KlinikLayanan Prmeriainnya.

Pengelols wahana Internsip tersebut harus menunjukkan

komitmen daiaini meiaksanakan internsip. Wahana yang

diqunakan harus memenuhi syarat agar peserta program

dapat mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan.

Syarat tersebut adalah memiliki:

1. Layanan kedckteran dan kesehatan kepada masyarakat yang


dilakukan setiap hari kerja, layanan kedokteran kedaruratan mcdik.
layanan kesehatan masyarakat.

2. Layanan dengan jumlah pasien paling sedikit 20 oranq atau kasus


dalam sehari. dengan jcnis yang bervariasi, serta ada pada sebaran
umur dan sebaran jenis kelamin yang cukup merata. BAB ill

PELAKSANAAN INTERNSIP DOKTER INDONESIA


A. Kegiatan Peserta Internsip Dokter Indonesia

1. Melakukan layanan primer dengan pendekatan kedokteran keluarga


pada pasien secara profesional yang meliputi kasus medik dan bedah,
kedaruratan dan kejiwaan baik pada anak, dewasa dan usia lanjut.
pada keluarga maupun pada masyarakat secara holistik, terpadu dan
paripurna.

Sambutan Direktur TALA pada Acara Halal Bi Halal dan Deklarasi Akreditasi Page 17
2. Melakukan konsultasi dan rujukan.

3. Melakukan kegiatan ilmiah medik dan non medik yang terkait


dengan pendekatan kedokteran dan keluarga

B. Pendampingan Internsip Dokter Indonesia

Setiap peserta Internsip mendapat pendampingan dari

seorang dokter yang rnemenuh! kntena Pendamping sebagai berikut:

1. Bersedia menjadi Pendamping Internsip.

2. Dokter yang masih praktik aktif minimum 2 tahun dengan rekam


jejak yang baik.

3. Memiliki Surat Izin Praktik yang masih berlaku.

4. Telah mengikuti pelatihan menjadi Pendamping.

3. Sarana laboratorium klinik sederhana, serta sarana farmasi yang


cukup memadai.

4. Dokteryang bersedia menjadi Pendamping.

Organisasi Internsip Dokter Indonesia

Penyelenggaraan Internsip dilaksanakan oleh KIDI, yang terdiri atas


KIDI Pusat dan KIDI Propinsi. KIDI Pusat terdiri atas unsur-unsui
Depkes, Institusi Pendidikan Kedokteran, KDDKI/ IDI Pusat, dan RS
Pendidikan. KIDI Propinsi terdiri atas Pemerintah Daerah, Dinas
Kesehatan, Institusi Pendidikan Kedokteran, IDI Wilayah, RS Daerah.

SAMBUTAN
KETUA KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA

Sambutan Direktur TALA pada Acara Halal Bi Halal dan Deklarasi Akreditasi Page 18
Untuk mengikuti perkembangan dalam bidang pendidikan kedokteran
di dunia, maka sejak tahun 2005 secara menyeluruh dan bertahap,
semua fakultas kedokteran di indonesia telah menggunakan metode
pembelajaran kurikulum bebasis kompetensi (KBK).

Berbagai perubahan mendasar terjadi dibandingkan dengan kurikulum


inti pendidikan dokter indonesia (KIPDI) yang sebelumnya menjadi
pegangan seperti pendekatan SPICES (Student-centered, Problem-
based, Integrated, Community-based, Early clinical exposure,
systematic) menuju the 5 stars Doctor (Communicator, Care
giver,Decision maker, Manager Community leader) serta masuknya
intersip (pemagangan) sebagai bagian utuh dari seluruh proses
pendidikan Prinsip dari semua itu adalah bahwa seorang dokter lulus
karena telah menjalani tahapan dokter pendidikan untuk mencapai
kompetensi yang telah ditentukan. Dengan demikian, indonesia telah
menerapkan standar pendidikan dokter sebagaimana yang
disyaratkan oleh WFME (World Federation of Medical Education) serta
WHO (World Health Organization) dan berarti pendidikan dokter di
indonesia telah memenuhi kesamaan dengan

metode yang berjalan di Negara maju.

Hal yang baru adalah dimuiainya program intersip. kurikuium berbasis


kompetensi berisikan tahapan kompetensi yang harus dipenuhi oleh
seorang mahasiswa kedokteran. Bila tamat, ia akan memperoleh
ijazah dokter namun berpraktik mandiri, ia harus melalui tahapan
intersip terlebih dahulu. Intersip adalah proses pemagangan yang
tidak dapat dipisahkan dari pendidikan dan pelatihan seorang dokter
baru.
PC DOM AN PELAKSANAANINTERNSIP DOKTER INDONESIA \

Pada tahap intersip inilah seorang dokter baru akan bekerja dengan
pendampingan untuk menerapkan keseluruhan kompetensi yang telah
dicapainya. Oleh karena itu, program intersip membutuhkan sarana
yang memadai dan merupakan sarana layanan kesehatan bermutu
dan memang ditunjuk menjadi tempat penyeienggaraan program serta
dokter dokter yang dapat penugasan menjadi pendamping. Semua
kegiatan dokter peserta program intersip akan dicatat, kepadanya
akan dilakukan pembimbingan serta pembinaan dan akan

Sambutan Direktur TALA pada Acara Halal Bi Halal dan Deklarasi Akreditasi Page 19
mendapatkan tanda selesai melaksakan program bila telah memenuhi
semua syarat dan tahapan yang ditentukan.

Maka, untuk program intersip perlu disiapkan sarana layanan


kesehatan (rumah sakit. khususnya) yang memang disiapkan untuk
itu, merupakan bagian dari rantai jenjang rujukan layanan kesehatan
(Vertikal dan Horizontal) dengan sarana dan prasarana yang memnuhi
syarat, serta mutakhir dan memiliki dokter pendamping yang tertatih
dalam bidang pendidikan kedokteran serta ditunjuk Khusus untuk itu.
Dengan kata lain, program intersip perlu didukung dengan kebijakan
yang besikap nasional karena juga merupakan memiliki kompetensi
sebagaimana yang telah ditetapkan.

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan ilmu dan kekuatan kepada kita sehingga
penyusunan Pedoman Pelaksanaan internsip Dokter Indonesia ini
dapat terlaksana.

Sejak diberlakukannya kurikulum berbasis kompetensi (KBK), maka


pendidikan dokter minimal lima tahun dilanjutkan dengan Internsip
selama satu tahun di sarana pelayanan kesehatan. Program Internsip
ini sangat penting agar dokter yang baru lulus menjadi lebih mantap
dalam berpraktik mandiri. Pengalaman yang diperoleh dalam Internsip
mi akan sangat berharga dalam kehidupan profesional selanjutnya.
Karena itu hendaknya peserta Internsip Dokter Indonesia maanfatkan
pelaksanaan Internsip ini sebaik-baiknya.

Pedoman Pelaksanaan Internsip Dokter Indonesia ini merupakan

satu kesatuan dengan Pedoman peserta, Pedoman Pendamping dan


Pedoman Wahana Internsip Dokter Idonesia. Pedoman Pelaksana
Internsip Dokter Indonesia memuat secara garis besar kegiatan
internsip dokter indonesia, sedang kegiatan rincinya ada pada masing
masing buku pedoman.

Sambutan Direktur TALA pada Acara Halal Bi Halal dan Deklarasi Akreditasi Page 20
Buku pedoman pelaksanaan Internsip Dokter Indonesia Khususnya ditujukan
pada pengelola kegiatan dan juga untuk pemangku kepentingan terkait.

Kami sangat berterima kasih pada semua kontributor penyusunan pedoman


pelaksanaan Internsip Dokter Indonesia, juga kepada semua Kelompok Kerja
Internsip Dokter Indonesia dan Tim Ad Hoq Internsip Ooktor Indonesia yang
telah bekerja keras merancang persiapan Internsip Dokter Indonesia

Semoga pelaksanaan Internsip Dokter Indonesia berhasil dan berdaya guna


dalam melindungi dan meningkatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat/ . pasien, juga dalam rangka meningkatkan kualitas profesi dokter
di Indonesia.

Jakarta, Oktober 2009

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Beiakang

Sesuai dengan amanah Undang-Undang Rcpublik Indonesia Nomor


29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran, seorang doktcr yang akan
bcrpraktik di Indonesia harus mempunyai Surat Tanda Registrasi
(STR) yang diterbitkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia (KKI).
Keharusan registrasi itu berlaku bagi dokter dan dokter gigi. Surat
Tanda Registrasi tersebut merupakan bukti tertulis bahwa yang
bersangkutan telah dinilai kompeten untuk melaksanakan tugas
profesinya sebagai dokter, untuk memperoleh STR, berbagai
persyaratan yang perlu dipenuhi antara lain adalah: 1) memiliki ijazah
dokter. 2) mempunyai surat pernyataan telah mengucapkan
sumpah/janji dokter, 3) memiliki Sertifikat Kompetensi.

Dalam Undang-Undang Rl No. 29 tahun 2004 tentang Praktik


Kedokteran juga dinyatakan bahwa sertifikat kompetensi (dokter)
adalah surat tanda pengakuan terhadap kemampuan seorang dokter
untuk menjalankan praktik kedokteran di seluruh Indonesia. Sertifikat
Kompetensi dikeluarkan oleh kolegium yang bersangkutan. Sertifikat

Sambutan Direktur TALA pada Acara Halal Bi Halal dan Deklarasi Akreditasi Page 21
Kompetensi Dokter Layanan Primer dikeluarkan oleh Kolegium Dokter
dan Dokter Keluarga Indonesia. Kolegium Dokter dan Dokter Keluarya
Indonesia adalah badan otonom yang dibentuk oleh Ikatan Dokter
Indonesia yang merupakan kolegium bagi dokter.

Merujuk kepada Undang-Undang No 29 th 2004 pasal 27. untuk


memberikan kompetensi kepada dokter dilaksanakan pendidikan dan
pelatihan kedokteran sesuai dengan standar pendidikan profesi
kedokteran. untuk itu Kolegium Dokter dan Dokter Keluarga Indonesia
merancang Internsip Dokter Indonesia. Penyelenggaraan program
internsip dilaksanakan oleh Departemen Kesehatan bersama dengan
pemangku kepentingan (stake holders) terkait. Selama Komite
Internsip Dokter Indonesia (KIDI) belum terbentuk maka persiapan
pelaksanaan Internsip Dokter Indonesia dilaksanakan oleh Tim Ad
Hoc pelaksana penviapan Program Internsip Dokter Indonesia yang
dibentuk dengan Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan
Pemberdayaan Sumber Dava Manusia Kesehatan (Badan PPSDM
Kesehatan) Nomor. HK.02. 04/2/1 767.2/09.

Program Internsip Dokter Indonesia merupakan tahap pelatihan


keprofesian pra-registrasi berbasis kompetensi pelayanan primer guna
memahirkan kompetensi yang telah mereka capai setelah
memperoleh kualifikasi sebaqai dokter melalui pendidikan kedokteran
dasar. Program Internsip Dokter Indonesia dilaksanakan di Sarana
Pelayanan Kesehatan (Saryankes) yanq telah memenuhi persyaratan
yang ditetapkan dan disyahkan oleh Komite Internsip Dokter Indonesia
Pusat (KIDI Pusat) sebagai wahana Internsip.

Selama menempuh Internsip Dokter Indonesia, peserta didampingi


oleh Dokter Pendamping. Peserta Internsip hanya diijinkan melakukan
praktik dokter di Wahana Internsip. Setelah

menyelesaikan Program Internsip Dokter Indonesia, para peserta


Internsip Dokter Indonesia akan memperoleh Surat Tanda Selesai

Internsip (STSI) yang dikeluarkan oleh KIDI Pusat.

Untuk memudahkan terlaksananya Program Internsip Dokter


Indonesia ini, terdapat4 pedoman. yaitu:

1. Pedoman Pelaksanaan Internsip Dokter Indonesia


Sambutan Direktur TALA pada Acara Halal Bi Halal dan Deklarasi Akreditasi Page 22
2. Pedoman Peserta Internsip Dokter Indonesia

3. Pedoman Pendamping Peserta Internsip Dokter Indonesia.

A. Pedoman Wahana Internsip Dokter Indonesia

A. Ruang Lingkup

Pedoman Pelaksanaan Internsip Dokter Indonesia dan ketiga


pedoman lainnya digunakan oleh Penyelenggara Internsip Dokter
Indonesia, Peserta, dan Pemangku Kepentingan terkait sebagai acuan
pelaksanaan Internsip Dokter Indonesia.

B. Tujuan Internsip

1. Tujuan Umum

Memberikan kesempatan kepada dokter baru lulus

Program Studi Pendidikan Profesi Dokter berdasarkan Kurikulum


Berbasis Kompetensi (KBK) untuk menerapkan serta mempraktikkan
kompetensi yang diperoleh selama pendidikan dalam rangka
penyelarasan antara hasil pendidikan dan praktik di lapangan.

2. Tujuan Khusus

Internsip Dokter Indonesia bertujuan memberikan kesempatan kepada


dokter baru lulusan Program Studi
PEDOMAN PELAKSANAAN INTERNSIP DOKTER INDONESIA |

Pelaksanaan Internsip di Indonesia

Dimas Priantono

Program Studi Pendidikan Dokter.

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta

Pendahuluan Indonesia mulai menerapkan PIDI sejak


berlakunya KBK 2005. Sejak tahun 2010 dokter

Sambutan Direktur TALA pada Acara Halal Bi Halal dan Deklarasi Akreditasi Page 23
Sejak tahun 2010, setiap dokter yang lulus dari lulusan FK yang menerapkan KBK diwajibkan
fakultas kedokteran (FK) yang menerapkan Kurikulum mengikuti PIDI.' Peserta internsip sebelumnya harus
Berbasis Kompetensi (KBK), wajib mengikuti Program lulus Uji Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI) agar
Internsip Dokter Indonesia (PIDI).' Program tersebut pada saat menjalani PIDI sudah memiliki kompetensi
berlangsung selama satu tahun dan setelah PIDI yang diperlukan. Selanjutnya, dokter yang sudah lulus
berakhir para dokter dapat menempuh jenjang karir UKDI akan diberikan Surat landa Registrasi (SIR) dan
sesuai dengan keinginannya.1 Saat ini PIDI sudah Surat Ijin Praktik (SIP) Internsip. Kedua dokumen itu
berlangsung selama tiga tahun dan juga telah menuai hanya berlaku di tempat praktik yang disebut wahana
kritik dan berbagai kalangan. Salah satu kntik internsip.'•*
tertiadap internsip dituangkan dalam bentuk surat
kepada Bapak Presiden dari pihak yang mengaku Pelaksanaan PIDI dikoordinasi oleh Komite
sebagai dokter internsip Indonesia. Di sisi lain, Internsip Dokter Indonesia (KIDI). Badan itulah yang
internsip sebenamya memiliki tujuan mulia, baik untuk kemudian mengkoordinasikan penempatan para
para pesertanya, untuk kemajuan ilmu kedokteran dan dokter di wahana yang ditentukan. Pemilihan wahana
untuk masyarakat Indonesia.'•* Reaksi negatif dari didasarkan pada berbagai kriteria, di antaranya
sejawat maupun masyarakat menunjukkan kurangnya klasifikasi rumah sakit dan keberadaan dokter
informasi yang diberikan pemerintah mengenai PIDI. pendamping internsip. Internsip berlangsung selama
Dalam makalah ini, diuraikan pelaksanaan internsip di satu tahun dengan rincian delapan bulan di rumah
Indonesia. sakit dan empat bulan di puskesmas.u Target
pencapaian internsip, berdasarkan Buku Pedoman
Deflnisl Internsip Pelaksanaan Internsip Dokter Indonesia meliputi tujuh
area kompetensi yaitu:1
Internsip atau dalam bahasa Inggris internship,
merupakan proses kerja yang diikuti seseorang yang 1. Komunikasi efektif
baru lulus untuk memperoleh pengalaman pi bidang
profesi yang dijalaninya.J Orang yang melaksanakan 2. Keterampilan klinis
program itu disebut intem(s).
3. Landasan ilmiah ilmu kedokteran
Istilah internsip tidak hanya meliputi ranah profesi
dokter, tetapi juga profesi lain yang memerlukan
pengalaman untuk mencapai taraf profesionalisme A. Pengelolaan masalah kesehatan
yang dibutuhkan.3 Dalam pendidikan kedokteran,
internsip ditujukan bagi para dokter yang baru lulus 5. Pengelolaan informasi
dari FK untuk mempraktikkan dan memahirkan
kompetensi yang didapat selama masa pendidikan.1"4 6. Mawas diri serta pengembangan diri

Di negara yang sudah lebih dahulu menerapkan 7. Etika. moral, medikolegal. dan profesionalisme
program ini, internsip merupakan bagian integral dari serta keseiamatan pasien/keluarga/masyarakat
pendidikan kedokteran. Internsip dapat berlangsung
selama satu tahun hingga beberapa tahun.14-4
Internsip merupakan bagian awal dari pendidikan Untuk menilai tercapainya target di atas, para
untuk memperoleh gelar spesialis atau untuk dokter pendamping internsip diberikan pembekalan
mendapatkan hak praktik sebagai dokter umum atau dan instrumen penilaian sehingga mereka dapat
dokter keluarga.4-5 memberikan evaluasi dan umpan balik yang objektif
kepada para peserta PIDI. Para peserta juga diberikan
buku log sebagai instrumen penilaian dan
pemantauan terhadap pencapaian yang diperoleh.1-2

Pelaksanaan Ideal

Pelaksanaan PIDI mengacu pada Pedoman


Pelaksanaan Internsip Indonesia yang dikeluarkan
Badan PPSDM Kesehatan. Kementrian Kesehatan Rl.
Dalam pedoman itu, diatur hak dan kewajiban

167

Sambutan Direktur TALA pada Acara Halal Bi Halal dan Deklarasi Akreditasi Page 24
Dinms Piianlono eJK.

peserta serta pendamping intemsip.1 wahana yang justru mplimpahkan sebagian besar
pelayanan pasien kepada para dokter intemsip.
Dengan demikian, perlu ditetapkan standardisasi
Idealnya, dalam pelaksanaan internsip, setiap
wahana sehingga kompetensi yang diinginkan dapat
kelompok yang terdiri atas maksimal lima orang
torcapai sesuai standar.
peserta akan didampingi oleh seorang pendamping."
Pendamping torsebut adalah dokter umum yang
sudah mendapatkan pelatihan pendamping dan KIDI. Bertugas di wahana yang terletak di daerah
Secara kompetensi, pendamping lidak berada di alas terpencil merupakan pengalaman yang bersifat
peserla karena pendamping juga merupakan seorang konstruktif bagi peserta PIDI. Berada di daerah yang
dokter umum, kecuali jika dokter spesialis yang jauh dari pusat pendidikan dengan berbagai
diangkat menjadi pendamping intemsip. Pendamping keterbatasan, baik keterbatasan dalam hal kebutuhan
berperan sebagai seorang "pengayom" yang berperan hidup maupun fasilitas kesehatan, merupakan bentuk
dalam mengenali kelebihan dan kekurangan peserta, pendewasaan diri dan penyelarasan antara apa yang
dan memberikan umpan balik untuk membantu diperoleh saat masa pendidikan dengan apa yang
peserta mencapai tujuan PIDi. Seorang pendamping dilemui di lapangan. Berdasarkan survei terhadap
yang baik, sesuai dengan peraturan PIDI, harus peserta intemsip di Amerika Serikat pada tahun 2007,
bertindak bijaksana dalam menuntun dokter yang baru sebagian besar responden menyatakan bahwa
lulus untuk memahirkan kompetensinya. intemsip membantu meningkatkan kemampuan
membuat keputusan. Selain itu, dengan mengikuti
intemsip, efisiensi dalam bekerja meJayani pasien
Pelaksanaan di Lapangan
dirasakan meningkat.5 Di Indonesia, pengalaman
mengelola pasien secara mandiri saat intemsip
Pada kenyataannya, di lapangan PIDI masih menjadi salah satu faktor yang berperan
menemui berbagai kendala yang tidak terlepas dari meningkatkan rasa percaya diri sebagai seorang
usia program yang masih muda (baru dimulai tahun dokter.
2010). Wahana internsip tersebar di berbagai penjuru
Indonesia, hingga ke daerah pelosok. Tentunya
Bagi para dokter senior di daerah terpencil yang
pemilihan wahana dilakukan KIDI dengan
karena masalah transportasi tidak pemah mengikuti
mempertimbangkan kriteria memenuhi syarat atau
kegiatan ilmiah, kehadiran dokter internsip dapat
tidak. Krrtena tersebut meliputi kelengkapan rumah
menghadirkan suasana akademik di wahana tersebut.
sakit/puskesmas dan jumlah kunjungan pasien setiap
Seorang dokter harus belajar sepanjang hayat. Oleh
harinya. Pemilihan wahana hingga ke daerah yang
karena itu, pembaruan (update) i!mu kedokteran dari
relatif terpencil merupakan hal positif bagi
para dokter yang baru lulus menjadi salah satu bentuk
perkembangan PIDI. Wahana di daerah umumnya
pendidikan berkelanjutan bagi para dokter senior yang
memiliki rasio dokter-pasien yang cukup rendah
mau membuka diri dan terus belajar. Kendala muncul
sehingga secara kuantitas akan lebih baik dalam
ketika ada sejawat senior yang menyalahgunakan
membantu peserta PIDI memahirkan kompetensinya.
wewenang, melimpahi sebagian atau seluruh
pekerjaan kepada dokter intemsip tanpa memberikan
Pelaksanaan harian di wahana intemsip diatur umpan balik sesuai dengan fungsinya. Akibatnya,
dalam Pedoman Peserta Intemsip Indonesia. peserta intemsip bekerja dengan jam kerja yang
Meskipun demikian, dalam pedoman tersebut panjang dan melayani pasien dengan jumlah yang
dinyatakan bahwa pengaturan tata tertib, hak, dan sangat banyak. Hal serupa juga ditemui di Amerika
kowajiban peserta sebagian diserahkan kepada Senkat.'Di satu sisi, hal tersebut dapat bersifat
wahana setempaL Melihat kondisi fasilitas pelayanan konstruktif karena kompetensi akan semakin
kesehatan (fasyankes) di Indonesia yang begitu bet meningkat seiring dengan tingginya paparan terhadap
again, dipedukan fleksibilitas agar PIDI berjalan lancar pasien. Akan tetapi, hal itu dapat menjadi pedang
tanpa mengganggu pelayanan kepada masyarakat. bermata dua ketika nanti setelah di wahana tersebut
Sayangnya, tidak ada standar untuk pelaksanaan PIDI tidak ada lagi dokter intemsip, maka kualitas
di wahana yang menyebabkan kesenjangan pelayanan akan berubah karena selama ini
antarwahana intemsip. Ada wahana yang memberikan diserahkan sepenuhnya kepada dokter intemsip.
akomodasi dan transportasi kepada para peserta dan
ada pula yang tidak. Dan segi pelayanan, ada wahana
Survei lainnya yang meliputi para residen di
yang hanya mengizinkan peserta menjadi pengamat
Amerika Serikat yang sudah selesai menjalani masa
(observer) tanpa menangani pasien secara langsung.
intemsip menunjukkan bahwa banyak peserta
Ada pula

Dinms Piianlono eJK.

Sambutan Direktur TALA pada Acara Halal Bi Halal dan Deklarasi Akreditasi Page 25
peserta serta pendamping intemsip.1 wahana yang justru mplimpahkan sebagian besar
pelayanan pasien kepada para dokter intemsip.
Idealnya, dalam pelaksanaan internsip, setiap Dengan demikian, perlu ditetapkan standardisasi
kelompok yang terdiri atas maksimal lima orang wahana sehingga kompetensi yang diinginkan dapat
peserta akan didampingi oleh seorang pendamping." torcapai sesuai standar.
Pendamping torsebut adalah dokter umum yang
sudah mendapatkan pelatihan pendamping dan KIDI. Bertugas di wahana yang terletak di daerah
Secara kompetensi, pendamping lidak berada di alas terpencil merupakan pengalaman yang bersifat
peserla karena pendamping juga merupakan seorang konstruktif bagi peserta PIDI. Berada di daerah yang
dokter umum, kecuali jika dokter spesialis yang jauh dari pusat pendidikan dengan berbagai
diangkat menjadi pendamping intemsip. Pendamping keterbatasan, baik keterbatasan dalam hal kebutuhan
berperan sebagai seorang "pengayom" yang berperan hidup maupun fasilitas kesehatan, merupakan bentuk
dalam mengenali kelebihan dan kekurangan peserta, pendewasaan diri dan penyelarasan antara apa yang
dan memberikan umpan balik untuk membantu diperoleh saat masa pendidikan dengan apa yang
peserta mencapai tujuan PIDi. Seorang pendamping dilemui di lapangan. Berdasarkan survei terhadap
yang baik, sesuai dengan peraturan PIDI, harus peserta intemsip di Amerika Serikat pada tahun 2007,
bertindak bijaksana dalam menuntun dokter yang baru sebagian besar responden menyatakan bahwa
lulus untuk memahirkan kompetensinya. intemsip membantu meningkatkan kemampuan
membuat keputusan. Selain itu, dengan mengikuti
Pelaksanaan di Lapangan intemsip, efisiensi dalam bekerja meJayani pasien
dirasakan meningkat.5 Di Indonesia, pengalaman
mengelola pasien secara mandiri saat intemsip
Pada kenyataannya, di lapangan PIDI masih menjadi salah satu faktor yang berperan
menemui berbagai kendala yang tidak terlepas dari meningkatkan rasa percaya diri sebagai seorang
usia program yang masih muda (baru dimulai tahun dokter.
2010). Wahana internsip tersebar di berbagai penjuru
Indonesia, hingga ke daerah pelosok. Tentunya
pemilihan wahana dilakukan KIDI dengan Bagi para dokter senior di daerah terpencil yang
mempertimbangkan kriteria memenuhi syarat atau karena masalah transportasi tidak pemah mengikuti
tidak. Krrtena tersebut meliputi kelengkapan rumah kegiatan ilmiah, kehadiran dokter internsip dapat
sakit/puskesmas dan jumlah kunjungan pasien setiap menghadirkan suasana akademik di wahana tersebut.
harinya. Pemilihan wahana hingga ke daerah yang Seorang dokter harus belajar sepanjang hayat. Oleh
relatif terpencil merupakan hal positif bagi karena itu, pembaruan (update) i!mu kedokteran dari
perkembangan PIDI. Wahana di daerah umumnya para dokter yang baru lulus menjadi salah satu bentuk
memiliki rasio dokter-pasien yang cukup rendah pendidikan berkelanjutan bagi para dokter senior yang
sehingga secara kuantitas akan lebih baik dalam mau membuka diri dan terus belajar. Kendala muncul
membantu peserta PIDI memahirkan kompetensinya. ketika ada sejawat senior yang menyalahgunakan
wewenang, melimpahi sebagian atau seluruh
pekerjaan kepada dokter intemsip tanpa memberikan
Pelaksanaan harian di wahana intemsip diatur umpan balik sesuai dengan fungsinya. Akibatnya,
dalam Pedoman Peserta Intemsip Indonesia. peserta intemsip bekerja dengan jam kerja yang
Meskipun demikian, dalam pedoman tersebut panjang dan melayani pasien dengan jumlah yang
dinyatakan bahwa pengaturan tata tertib, hak, dan sangat banyak. Hal serupa juga ditemui di Amerika
kowajiban peserta sebagian diserahkan kepada Senkat.'Di satu sisi, hal tersebut dapat bersifat
wahana setempaL Melihat kondisi fasilitas pelayanan konstruktif karena kompetensi akan semakin
kesehatan (fasyankes) di Indonesia yang begitu bet meningkat seiring dengan tingginya paparan terhadap
again, dipedukan fleksibilitas agar PIDI berjalan lancar pasien. Akan tetapi, hal itu dapat menjadi pedang
tanpa mengganggu pelayanan kepada masyarakat. bermata dua ketika nanti setelah di wahana tersebut
Sayangnya, tidak ada standar untuk pelaksanaan PIDI tidak ada lagi dokter intemsip, maka kualitas
di wahana yang menyebabkan kesenjangan pelayanan akan berubah karena selama ini
antarwahana intemsip. Ada wahana yang memberikan diserahkan sepenuhnya kepada dokter intemsip.
akomodasi dan transportasi kepada para peserta dan
ada pula yang tidak. Dan segi pelayanan, ada wahana
yang hanya mengizinkan peserta menjadi pengamat Survei lainnya yang meliputi para residen di
(observer) tanpa menangani pasien secara langsung. Amerika Serikat yang sudah selesai menjalani masa
Ada pula intemsip menunjukkan bahwa banyak peserta

Sambutan Direktur TALA pada Acara Halal Bi Halal dan Deklarasi Akreditasi Page 26
i> J Indotiesia

yang mengalami tindakan tidak menyenangkan. masing-masing peserta merupakan komponen penting
Penyalahgunaan wewenang berupa mengakui hasil dalam pencapaian PIDI.
pekerjaan dokter intemsip sebagai hasil pekerjaannya,
mengancam akan menunda karier apabila tidak Kritik terhadap PIDI
mematuhi perintah, hingga pelecehan seksual. Pihak
KIDI sebagai pelaksana intemsip di Indonesia perlu
mengadakan evaluasi atau kunjungan mendadak Pada tahun 2013, PIDI memasuki tahun
untuk mengantisipasi pelanggaran itu karena bila hal keempat. Berbagai kritik dilontarkan terhadap program
tersebut diabaikan, maka penyalahgunaan wewenang ini. Salah satu yang kerap dikeluhkan adalah bantuan
akan terjadi dan biaya hidup (BBH) peserta intemsip sebesar Rp
1.200.000,- Besaran BBH tersebut dianggap menjadi
kendala bagi para dokter intemsip untuk melakukan
apabila berlanysuny lama akan sulil dibenahi.
tugasnya dengan baik. Ada yang berpendapat bahwa
BBH tersebut merupakan cerminan kurangnya
Program intemsip juga memberikan manfaat penghargaan pemerintah terhadap dokter karena BBH
kepada wahana. Para peserta PIDI dapat membantu lebih kecil dari pendapatan sebagian besar profesi di
mengoptimalkan pelayanan terjtama di wahana yang Indonesia. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa
kekurangan tenaga dokter fungsional. Pertukaran ilmu BBH tersebut bukan merupakan gaji pokok seorang
dan pengalaman dari dokter intemsip dengan para dokter selama bertahun-tahun, BBH itu adalah
dokter dan tenaga medis lainnya tentu akan bantuan yang diberikan selama satu tahun intemsip
berdampak positif bagi pelayanan kesehatan di saja. Tentunya pihak KIDI akan berupaya untuk
wilayah tersebut. membantu meningkatkan kesejahteraan peserta PIDI.

Intemsip secara langsung atau tidak langsung Salah satu solusi untuk mengatasi masalah BBH
juga dapat meningkatkan pelayanan kepada adalah dengan penerapan standardisasi hak peserta
masyarakat dan membantu meningkatkan kepuasan PIDI yaitu diberikan akomodasi dan transportasi (bila
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Di daerah perlu), sehingga kedua biaya tersebut tidak
yang belum memiliki pelayanan gawat darurat 24 jam. dibebankan kepada peserta.
dengan adanya dokter intemsip pelayanan tersebut
dapat berjalan tanpa jeda. Para dokter intemsip,
Penghargaan atau pencapaian seorang peserta
khususnya di daerah yang masih kekurangan dokter
intemsip sebaiknya tidak hanya mempertimbangkan
dapat berperan sebagai role model untuk seluruh
besaran BBH. Di balik BBH yang menu rut sebagian
anggota masyarakat. Seorang dokter yang baik,
besar orang kurang jumlahnya, terdapat "masukan"
mampu memberikan pesan kepada masyarakat
atau 'gaji" lain yang tidak dapat dinilai dengan uang.
bahwa dengan status sosial yang relatif lebih tinggi
Kelebihan tersebut adalah kompetensi dan
dan dengan profesi yang mulia seorang dokter
pengalaman yang diperoleh selama satu tahun
tetaplah makhluk Tuhan dengan segala kelebihan dan
intemsip, baik di bidang kedokteran maupun di luar
kekurangannya. Seorang dokter yang berasal dari
bidang kedokteran. Di bidang kedokteran,
keluarga yang sederhana mampu menginspirasi
pengalaman intemsip meningkatkan rasa percaya diri
generasi muda setempat agar di masa yang akan
dan kemahiran dalam melakukan tindakan medis.
datang mampu meneruskan perjuangan di bidang
Tidak hanya di bidang teknis medis, pengalaman
kesehatan. Keberadaan dokter intemsip yang beg itu
bertugas di wahana dengan fasilitas terbatas
heterogen asal usulnya mengingatkan masyarakat
memberikan pengalaman bagaimana menjadi seorang
bahwa seorang dokter tidak harus berasal dari
manajer yang baik. Misalnya bagaimana mengatur
keluarga yang kaya ataypun berstatus sosial tinggi.
persediaan oksigen medis atau alokasi tempat tidur
rawat inap yang terbatas. Intemsip memberikan tilikan
Seiring waktu dan umpan balik yang diberikan para kepada peserta tentang pelayanan kesehatan di
peserta dan pendamping intemsip, KIDI dapat Indonesia yang masih perlu dibenahi. Di luar bidang
semakin meningkatkan kualitas program sehingga kedokteran, intemsip mengajarkan cara unluk menjadi
tujuan yang diinginkan dapat tercapai. perlu diingat seorang pemimpin (community leader) dan juga
bahwa pemahiran kompetensi dokter ;an merupakan komunikasi yang efektif dengan masyarakat Indonesia

Sambutan Direktur TALA pada Acara Halal Bi Halal dan Deklarasi Akreditasi Page 27
tanggung jawab KIDI semata. ;ultas Kedokteran yang heterogen.
sebagai institusi pendidikan 'anggungjawab untuk
memberikan kompetensi g dibutuhkan. Ujian Semua kelebihan di atas merupakan pengalaman
kompetensi berperan m melakukan evaluasi apakah jasmani dan rohani yang tidak tergantikan dan tidak
tolok ukur ih tercapai. Tidak lupa pribadi dan hati dapat diajarkan melalui institusi pendidikan.
nurani Pengalaman terjun ke masyarakat dengan segala

169

UuimS rlxt,

masalah mod's dan sosial merupakan sesuatu yang Daftar Pustaka


Demilai lebih dan BBH. Pengalaman tersebut tidak
dapat dibeli dengan nominal berapapun. Peningkalan 1. Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber
kesejahteraan peserta memang hal yang baik, tetapi Daya Manusia Kesehatan Kemonlerian Kesehatan
sebaiknya tidak dilupakan "gaji" lain yang diperoleh. Rnpubbk Indonesia. Pedomim peteksanaan program
intemsip dokter Indonesia. Edw ke-2. Jakarta:
Kamantertan Kesehatan Rl; 2012.
Penutup

2. Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber


Intemsip mompakan salah satu bentuk komajuan Daya Manusia Kesehatan Kementerian Kesehatan Repubbk
stnjktur pondidikan profosi dokter di Indonesia. Indonesia. Pedoman peserta intemsip dokter Indonesia.
Program tersebut akan loms mengaiami kemajuan Edisi ke-2. Jakarta: Kementenan Kesehatan Rl: 2012.
seiring dengan evaluasi dan umpan balik dan peserta
dan pen damping Kemajuan dunia kedokteran di 3. Memam-Webster OnSne Dictionary (on*ne|. 2013.
Indonesia tidak hanya berada di tangan KIDI sebagai Diunduh dan URL: http://www merTiam-webster.com/
pelaksana intemsip. tetapi juga di tangan institusi dfCtton8ry/1ntemship'>showOAt= 1385792987
pendidikan dengan segala komponen di datamnya
dan UKDI sebagai evaiualor. Akan lebih bijaksana 4. National Health Scrvicc Information for doctors
apabila intemsip dipandang tidak dari besaran uang lonfcnel- 2006;|4 layar] Diunduh dari http://www
atau BBH yang diterima melainkan dari pengalaman nhscareers.nhs.uk/explore-by-who-you-are/
luhur yang diperoleh selama berada di Hngkungan mle«nationaW»eaW>car e-p» ofessionals/infof rnaWxv/c-
wahana. -doctors/

"Penulis adalah dokter yang sudah menyelesaika" 5. Binenbaum G, Musk* DW. Ross HM The development
of physician confidence suring surgical and medico!
ma*a intemsip di daerah Tirnur Indonesia.
internship (abstract). Am J Surg. 2007;193(1):79-85.
Pelaksanaan intemsip di lapangan dilaporkan
berdasarkan pengalaman penulis dan berdasarkan
wawancara dengan peserta PIDI dari bcrbagai daerah 6. Dauflherty SR. Bakton DC. Rowley BD Leammg.
salisfaclion. and mistreatmenl during medical internship
di Indonesia.
JAMA 1998; 279(15): 1194-9

Sambutan Direktur TALA pada Acara Halal Bi Halal dan Deklarasi Akreditasi Page 28

Anda mungkin juga menyukai