Referat Kondiloma
Referat Kondiloma
Disusun oleh :
17360069
Pembimbing:
2017
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Referat :
Pembimbing, Penyaji,
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
2. 1 Kondiloma Akuminata
2.1.1. Definisi
Kondiloma akuminata adalah kelainan kulit berbentuk vegetasi
bertangkai dengan permukaan berjongjot dan disebabkan oleh virus yaitu
human papilloma virus (HPV) jenis tertentu. Menurut Zubier (2003) pada
pasien kondiloma akuminata terjadi kelainan berupa fibroepitelioma pada
kulit dan mukosa.1,3
2.1.2. Etiologi
Etiologi penyakit ini adalah virus golongan paposa (HPV). HPV
adalah virus DNA yang merupakan virus epiteliotropik (menginfeksi
epitel) dan tergolong dalam famili Papovaviridae.2,3
Menurut Zubier (2003) sampai sekarang ini telah diisolasi lebih
dari 120 tipe HPV. Tapi tidak seluruhnya menyebabkan kondiloma
akuminata, dari semua tipe tersebut yang sering dijumpai pada kondiloma
akuminata adalah tipe 6, 11, 16 dan 18.
2.1.3. Epidemiologi
Frekuensi terjadinya kondiloma akuminata pada pria dan wanita
sama, penyebarannya kosmopolit, dan transmisinya bisa melalui kontak
kulit langsung maupun hubungan seksual.
Di Amerika Serikat cenderung meningkat 4-5 kali lipat dalam dua
dekade terakhir, insidensi tertinggi pada wanita usia 20-30 tahun. Setiap
tahun ada 500.000-1.000.000 kasus baru yang ditemukan di Amerika
Serikat.4 Laporan lain telah mencatat bahwa prevalensi penyakit ini empat
kali lebih tinggi dalam dua dekade terakhir ini. Laporan dari klinik
penyakit menular seksual (PMS) di Inggris, bahwa jumlah kasus baru
meningkat dua kali lipat dalam dekade terakhir ini. Di negara Hongkong
penyakit ini peringkat kedua PMS, dan akhir akhir ini insidensi penyakit
ini meningkat terus. Data rumah sakit di Indonesia menunjukkan bahwa
penyakit ini menduduki peringkat ketiga diantara penyakit menular
seksual,sesudah uretritis, gonore dan non gonore.3
2.1.5. Patogenesis
Sel dari lapisan basal epidermis diinvasi oleh HPV. Hal ini
berpenetrasi melalui kulit dan menyebabkan mikro abrasi mukosa. Fase
virus laten dimulai dengan tidak tanda atau gejala dan dapat berakhir
hingga bulan dan tahun. Mengikuti fase laten, produksi DNA virus, kaspid
dan partikel dimulai. Sel host menjadi terinfeksi dan timbul atipikal
morfologis koilocytosis dari kondiloma akuminata. Area yang paling
sering terkena adalah penis, vulva, vagina, serviks, perineum dan perineal.
Lesi mukosa yang tidak biasa adalah di oropharynx, laring dan trakea telah
dilaporkan. Hpv-6 bahkan telah dilaporkan di area lain yang tidak biasa.
Lesi simultan multiple juga sering dan melibatkan keadaan subklinis
sebagaimana anatomi yang berdiferensiasi dengan baik. Infeksi subklinis
telah ditegakkan dalam membawa keadaan infeksi dan potensi akan
onkogenik.5
2.1.6. Gambaran klinis
1. Bentuk akuminata
1. Kondiloma lata
2. Veruka vulgaris
3. Karsinoma sel skuamosa
2.1.9. Penatalaksanaan
1. Kemoterapi
a. Tingtur podofilin
Yang dimaksud tingtur podofilin 15-25%. Setelah melindungi kulit
di sekitar lesi dengan vaselin agar tidak terjadi iritasi., oleskan tingtur
podofilin pada lesi dan biarkan sampai 4-6 jam, kemudian cuci. Bila belum
terjadi penyembuhan boleh diulang setelah 3 hari. Pemberian obat
dilakukan seminggu dua kali. Setiap pemberian tidak boleh melebihi 0,5 cc
karena diserap dan bersifat toksik. Gejala toksisitas adalah mual, muntah,
nyeri abdomen, gangguan alat nafas, dan berkeringat yang disertai kulit
dingin. Dapat pula terjadi kompresi sumsum tulang yang disertai
trombositopenia dan leukopenia. Tidak boleh diberikan pada wanita hamil
karena dapat menyebabkan kematia fetus. Cara pengobatan dengan
pedofilin ini sering dipakai. Hasilnya baik pada lesi yag baru, tetapi kurang
memuaskan pada lesi yang hiperkeratotik, lama atau yang berbentuk pipih.
b. podofilotoksin 0,5% (podofiloks)
bahan ini merupakan zat aktif yang terdapat dalam podofilin.
Setelah pemakaian podofoloks, dalam beberapa hari akan terjadi destruksi
pada jaringan kondiloma akuminata. Reaksi iritasi pada pemakaian
podofiloks lebih jarang terjadi dibandingkan dengan podofilin dan reaksi
sistemik belum pernah dilaporkan. Obat ini dapat dioleskan sendiri oleh
penderita sebanyak 2 kali sehari selama 3 hari berturut turut.
c. Asam trikloroasetat
Digunakan larutan dengan konsentrasi 50%, dioleskan setiap
minggu. Pemberiannya harus hati hati karena dapat menimbulkan ulkus
yang dalam. Dapat diberikan pada wanita hamil
d. 5-Flourourasil
konsentrasinya antara 1-5% dalam krim. Obat ini terutamauntuk
kondiloma akuminata yang lesinya terletak pada meatus uretra atau dia
atas meatus uretra. Pemberiannya setiap hari sampai lesi hilang.
Sebaliknya penderitanya tidak miksi selama 2 jam setelah pengobatan
2. Tidakan bedah
a. Bedah skapel(eksisi)
b. Bedah listrik(elektrokauterisasi)
c. Bedah beku (N2 cair,N2O cair), banyak menolong untuk
pengobatan kondiloma akuminata pada wanita hamil dengan lesi
yang banyak dan basah.
d. Bedah laser (CO2 laser)
3. Interferon4
Pemberian dalam bentuk suntikan, bentuk krim dan dapat
diberikan bersama pengobatan yang lain. Secara klinis terbukti
interferon alfa, beta, gama bermanfaat dalam pengobatan infeksi HPV.
Interferon alfa diberikan dengan dosis 406 mU IM selama 6 minggu.
Interferon beta diberikan dengan dosis 2x106 unit secara im atau 2
kali 10 mega IU secara im selama 10 hari berturut turut.
4. Imunoterapi
Pada penderita dengan lesi yang luas dan resisten terhadap
pengobatan dapat diberikan pengobatan bersama imunostimulator.
2.1.10. Pencegahan