Makalah
Pengauditan
Dosen Pengampu:
Faqiatul Mariya Waharini, S.E., M.Si.
Disusun Oleh:
Kelompok 10
Lenny Rosada (15.0102.0167)
Santi Winarsis (15.0102.0190)
Erni Wahyuni (15.0102.0213)
Asersi Kelengkapan
a. Saldo utang jangka panjang merupakan seluruh jumlah yang harus dibayar pada
kreditur jangka panjang pada tanggal neraca,
b. Saldo saham meliputi keseluruhan jumlah nilai kliam pemilik saham atas aset pada
tanggal neraca,
c. Seluruh transaksi saham dan obligasi maupun utang jangka panjang lainnya, sudah
tercatat semua.
Tinggi rendahnya potensi kesalahan (potensi salah saji) dipengaruhi oleh kecukupan
dan efektifitas SPI (Sistem Pengendalian Internal) pada masing-masing transaksi
pendanaan. Oleh sebab itu, untuk meningkatkan efektifitas serta efisiensi proses audit,
standar audit mensyaratkan auditor untuk memahami serta menguji SPI pada masing-
masing transaksi, misalnya dengan mengevaluasi SOP (Standar Operasional dan
Prosedur) serta peralatan (teknologi) yang digunakan untuk mendukung ketepatan
pencatatan transaksi, dan juga kompetensi serta integritas pelaksana transaksi.
Auditor juga perlu memahami metode pengendalian manajemen meliputi ada tidaknya
perencanaan strategik atas keputusan pendanaan. Pengamatan atau pemantauan secara
konsisten atas fluktuasi harga saham di bursa efek, dan penilaian kinerja investasi secara
perioadik. Pemahaman ini dapat diperoleh melalui pengajuan pertanyaan kepada
manajemen, dan menelaah dokumentasi termasuk notulen rapat direksi dan dean komisaris.
2. Penaksiran Resiko
Merupakan pengidentifikasian, analisis dan pengelolaan resikoyang relevan dengan
penyusunan laporan keuangan yang disjaikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi
berterima umum di Indonesia. Penaksiran resiko dapat ditujukkan ke bagaimana
perusahaan mempertimbangkan kemungkinan transasksi dalam siklus pendanaan yang
tidak dicatat atau mengidentifikasi dan menganalisis estimasi yang signifikan yang dicatat
dalam laporan keuangan.
Perluasan operasi yangsignifikan dan cepat seperti penanaman modal ke perusahaan
lain ataupun dalam bentuk obligasi dapat pula memberikan tekanan terhadap pengendalian
dan meningkatkan resiko kegagalan dalm pengendalian terutama jika perusahaan yang
didanaitidak sesehat yang diperkirakan.
4. Aktivitas Pegendalian
a. Review kinerja. Mencakup review atas kinerja sesungguhnya dari transasksi dalam
siklus pendanaan dbandingkan dengan atau anggaran atau prakiran trasnasksi
pendanaan periode sebelumnya.
b. Pengolahan informasi. Dua pengelompokan untuk aktivitas pegendalian jenis ini
adlah pengendalain umum dan pengendalian aplikasi. Pengendalian umum trkait
dengan pengendaaian atas operasional dari transaksi dalam sikluspendanaan,
pengembangandan pemeliharaan sistem aplikasi. Sedang pengendalian aplikasi
berlaku untuk pengolahan aplikasi secara individual untuk masing-masing transaksi
tersebut. Pengendalain ini mebantu bahwa transaksi dalam siklusp pendanaan
adaah sah, diotorisasi dnegan semestinya dan diolah dnegan lengkap dan akurat.
c. Pengendalian fisik. Mencakup keamanan fsik aktiva yang diperoleh seperti saham
ataupun surat berharga, terasuk penjagaan memadai seperti fasilitas yang
terlindungi dari aksesyang dikehendaki.
d. Pemisahan tugas. Diterapkan dalam bentuk pemisahan tugas pelaksanaan
transaksi pendanaan, tugas pencatatan transaksi, dan tanggung jawab penerima as
hasil transaksi pendanaan
Fungsi
Lima fungsi yangterlibat dalam siklus pendanaan yaitu:
1. Pengeluaran obligasi atau saham
Wewenang dan tanggung jawab pengeluaran obligasi dan saham harus ada pada
dewan komisaris atau manajer puncak. Otorisasi direksi diperlukan dalam setiap
pengeluaran obligasi atau saham. Pada umumnya dua tanda tangan manajer puncak atau
direksidiperlukan untukpersetujuan kontrak utang jangka panjang.dokumen perjanjian
kontrak tersebut mencakup data mengenai jumlah rupiah pinjaman, tingkat bunga, termin
pembyaran, dan aktiva yang dijaminkan. Setiap pengeluaran obligasi harus memenuhi
persyaratan hukum sebagiaman yang ditentukan oleh Bapepam. Penerimaaan kas yang
diperoleh dari utang jngaka panjang, penjuaan obligasi atau saham harus secepatnya
disetorkan.
2. Pembayaran Bunga Obligasi dan Dividen Kas
Pembayaran bunga dan angsuran utang secara periodik harus dikendalikan sebagai
bagian dari siklus pendanaan. Pembayaran bunga obligasi dan dividen harus diberikan pada
pihak yang berhak yaitu pemegang atau pemilik saham dan obligasi. Untuk setiap
pembayaran bunga atau dividen, perusahaan harus meminta bukti bahwa pembayaran telah
diterima.
3. Penarikan Kembali Obligasi dan Saham
Penarikan kembali obligasi dapat dilakukan pada saat jatuh tempo ataupun pada saat belum
jatuh tempo. Sedangkan saham hanya dapat ditarik kembali apabila perusahaan membeli
kembali sahamnya yang telah beredar (treasury stock). Setiap transaksi harus dilakukan
sesuai dengan otorisasi direksi.
4. Pencatatan Berbagai Transaksi Pendanaan
Staf akuntansi internal perusahaan harus dicatat pada jumlah atau harga penjualan.
Transaksi pendanaan harus tepat dicatat pada jumlah, klasifikasi, dan periode akuntansi.
5. Penjaga Ketepatan Saldo Dalam Buku Besar Pemegang Obligasi dan Pemegang
Saham
Saldo yang tercatat dalam buku besar pemegang obligasi dan pemegang saham harus
sesuai dengan saldo dalam buku besar. Oleh karena itu, saldo dalam buku pembantu harus
dibandingkan secara periodik dengan saldo dalam buku besar. Pelaksanaan verifikasi
kesesuaian saldo ini harus dilakukan oleh karyawan yang independen terhadap fungsi
pencatatan transaksi pendanaan.
Fungsi-fungsi Transaksi
Salah satu unsur SPI adalah pemisahan fungsi transaksi (segregation of duties),
dengan tujuan: (1) meningkatkan efektifitas serta kualitas pelaksanaan kegiatan, (2)
mencegah potensi penyalahgunaan wewenang dan tanggungjawab. Kebijakan pemisahan
fungsi transaksi bisa berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lain. Unsur
pemanfaatan TI bisa menjadi salah satu penyebab perbedaan, misalnya dengan TI
beberapa fungsi bisa disatukan karena pelaksanaan pengendalian dilakukan melalui TI.
Secara umum, fungsi-fungsi yang perlu dipisah adalah (1) fungsi otorisasi, (2) fungsi
pembukuan, (3) fungsi penyimpanan.
Prosedur Inisial
Skedul yang umum adalah daftar jumlah obligasi yang dipegang pemilik dengan
regrister yang disiapkan oleh bond trustee. Pengujian ini berkaitan erat dengan asersi
penilaian atau pengalokasian. Auditor melakukan foot dan cross foot pada skedul transaksi
utang obligasi (jangka panjang).
Prosedur Analitis
Rasio yang dapat dipakai untuk menerapkan prosedur analitis antara lain:
a. Rasio utang terhadap total aset. Rasio ini diperoleh dengan menentukan total
kewajiban (utang) dibagi dengan total nilai aset.
b. Rasio biaya bunga terhadap rata-rata utang jangka panjang. Rasio ini diperoleh
dengan menentukan besarnya biaya bunga, kemudian dibagi dengan rata-rata
utang.
Rasio yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan harapan atau estimasi yang
dinyatakan dalam anggaran.
Prosedur Inisial
Auditor menguji kesesuaian data yang ada di dalam skedul dengan catatan-catatan
akuntansi dan memverifikasi bahwa skedul atau buku pembantu sesuai dengan catatan
yang ada di dalam buku besar.
b. Dividend pay out ratio, yaitu dividen kas dibagi dengan laba bersih.
rasio yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan harapan atau estimasi yang
dinyatakan dalam anggaran.
Melalui audit terhadap siklus pedanaan, serang auditor dapat mengevaluasi bagaimana
ekuitas pemegang saham di perusahaan klien deibandingkan dengan perusahaan lain
dalam industri yang sama. Auditor juga diharapkan dapat mengavaluasi seberapa efektif
entitas telah memanfaatkan perolehan atas utang jangka panjangnyauntuk menghasilkan
penjualan, laba dan arus kas serta mencapai tujuan entitasitu. Kemudian auditor juga dapat
mengevaluasi bagaimana ekuitas pemegang saham yang telah direncanakan diperusahaan
klien agar benar-benar dapat menjadi pendukung yang penting untuk mencapai sasarn
perusahaan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA