1212de Pelaksanaan Rehab 121212tanggul Banjir
1212de Pelaksanaan Rehab 121212tanggul Banjir
Selama masa pembersihan lokasi pekerjaan, semua peralatan yang akan digunakan dikirim
ke lokasi pekerjaan dengan sarana transportasi yang bisa tercapai di lokasi pekerjaan
(mobilisasi), sehingga pelaksanaan pekerjaan langsung dapat dimulai setelah pembersihan
dan pengukuran lokasi telah selesai, dan jika proses pekerjaan yang berkenaan dengan
peralatan tersebut sudah selesai maka dikembalikan (demobilisasi) sesuai petunjuk Direksi
atau Pengawas Lapangan.
Perataan hasil galian dikerjakan dari hasil galian tanah dengan alat dengan
membentuk tanggul-tanggul diatas galian dengan dimensi dan kemiringan yang
ditentukan dan atas persetujuan Direksi atau Pengawas Lapangan, Pemadatan hasil
galian dapat dilaksanakan jika tanah dari hasil galian dengan alat sudah dapat
dikerjakan dan dibentuk sesuai dengan yang ditentukan dan dirapikan atau dipadatkan
sehingga terlihat rapi. Pemadatan menggunakan alat dan akan dibentuk sehingga bisa
dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai jalan inspeksi dan sekaligus tanggul banjir.
2. Rambu Pengaman.
Selama pelaksanaan kegiatan dilapangan mengadakan rambu pengamanan lalu lintas,
adapun pemasangan rambu – rambu tersebut sebagai berikut :
Teknis Pelaksanaan penyusunan adalah : Batu Belah Uk. 10/15 disusun secara manual satu
persatu, berdiri tegak dan rapat satu dengan yang lain, dipadatkan / digilas dengan penggilas
Tandem 6 - 8 Ton atau penggilas Roda Tiga 6 – 8 Ton yang bergerak dengan kecepatan kurang
dari 3 Km / Jam, sehingga susunan batu belah tidak bergerak lagi. Batu Pengisi disusun dan
ditaburkan mengisi seluruh celah permukaan batu belah dipadatkan / digilas dengan penggilas
tandem atua penggilas roda tiga 6 – 8 ton yang bergerak dengan kecepatan kurang dari 3
Km/Jam, sampai batu pengisi mulai pecah mengunci batu belah dan susah untuk dicabut.
Setelah padat dicor / batu pengunci split ukuran 1/2 sebanyak 90 M²/M3 atau 15 % dari luas
pekerjaan kemudian dipadatkan dengan mesin gilas.
Setelah padat dicor / disemprot dengan cairan aspal sebanyak 1,5 kg / M² kemudian
hamparkan pasir sehingga rata diatas permukaan aspal rata – rata sebanyak 400 M²/M3
kemudian dipadatkan kembali.
Pada pekerjaan ini profil badan jalan dibentuk dengan kemiringan 2 % diambil dari as jalan
atau turun 2 % ketinggiannya dari setengah bagian lebar badan jalan yang dibuat.
Pembuatan kemiringan ini dilakukan dengan jarak setiap 25 m.
Material batu pecah yang dipergunakan dalam pekerjaan lapen ini adalah batu pecah yang
berasal dari daerah peniraman atau sejenis yang tidak mudah pecah/lapuk apabila digilas dan
harus bersih pada setiap permukaan batunya dari tanah maupun kotoran lainnya dan batu
pengunci split ukuran bersih 1/2 mempergunakan batu yang berasal dari daerah Peniraman
atau sejenis. Sedangkan aspal yang dipergunakan adalah aspal drum dengan spesifikasi
penetrasi 60/70 dan telah mendapat / melalui uji laboraturium yang dinyatakan dengan
rekomendasi dari lembaga pengujian yang diakui oleh Pemerintah.